PSKW (PANTI SOSIAL KARYA WANITA) MULYA JAYA JAKARTA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perkeretaapian Khusus Fase III Pendekatan yang diusulkan terhadap perubahan peraturan Jakarta 20 Mei 2011.
Advertisements

PERANAN GURU DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH)
Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih
PETUNJUK PENGISIAN RAPOR
Prinsip - Prinsip Bimbingan dan Konseling
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Pendidikan Non Formal ? Usaha mempengaruhi dan mengembangkan sikap sosial Merupakan analogi dari pengertian pendidikan jasmani, religius, etik,estetik,
PENGEMBANGAN MODEL MATA PELAJARAN
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Layanan Bimbingan Konseling
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI
SOSIALISASI KEBIJAKAN BAN-PT di hadapan para peserta Rapat Kerja Daerah Pimpinan PTS di lingkungan Kopertis Wilayah III di Jakarta 23 September.
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Struktur Organisasi Pendidikan dan Kebudayaan
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK TINGKAH LAKU MENYIMPANG PADA REMAJA
MATERIKOMPETENSILATIHANREFERENSI MENU UTAMA. MATERIKOMPETENSILATIHANREFERENSI MENU UTAMA.
UNSUR – UNSUR PENDIDIKAN
Tugas dan Tanggungjawab
PROFIL WISMA ATARAXIS WISMA ATARAXIS Panti Rehabilitasi Jiwa & Narkoba
MUSTOFA, Pelaksanaan Intensifikasi Retribusi Parkir dalam menunjang Otonomi Daerah (Studi pada Unit Pelaksana Pengelola Perparkiran Kota Semarang)
LINGKUP KEPERAWATAN DEWASA
Berbagi Pengalaman Upaya Meningkatkan Akreditasi Program Studi
Analisis Standar Penilaian
Keprofesian Bidang Bimbingan dan Konseling serta Ketatalaksanaan Pendidikan Adriy.weebly.com.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
PAPARAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN SOSIAL RI PADA KUNJUNGAN KERJA KOMISI “D” DPRD KABUPATEN PONOROGO “PELAYANAN MASYARAKAT MISKIN” TANGGAL ,
A. Orientasi Umum : 1. Pelayanan 2. Pelayanan Pendidikan 3
PENYANDERAAN/PAKSA BADAN (GIZJELING) DAN KEBERATAN
Upaya Peningkatan Mutu Tenaga
MPS KUALITATIF MMPS SENIN, 28 FEBRUARI 2011 PERUMUSAN PERMASALAHAN KUALITATIF.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
PEMBEKALAN KOORDINATOR DPL & DPL KKN TERPADU POSDAYA UMT
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PENGERTIAN BIMBINGAN MERUPAKAN PELAYANAN BANTUAN
SELAMAT DATANG DI RSSM RSJ. Prof. dr. Soeroyo Magelang
PERJANJIAN KERJA BERSAMA DAN PERATURAN PERUSAHAAN
DODY SANTOSO, Proses Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian di Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang.
Nama Kegiatan Pendampingan Sosial Sub Sektor Agama Di Wilayah Pasca Bencana Tahun 2014 Pemberi Pekerjaan = BNPB Pelaksana Pekerjaan = PT. Nadhira Multi.
Konsep Kesehatan Komunitas (Public Health) dan Keperawatan Komunitas
PERTEMUAN 9 Otoritas, Pendelegasian Wewenang dan Sentralisasi
Pengembangan Portofolio
PROGRAM KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK JALANAN
PROGRAM BBRSBG KARTINI TEMANGGUNG. KEDUDUKAN BBRSBG “Kartini” Temanggung : UPT Kementerian Sosial RI yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktorat.
Draft RUU Kebidanan (Midwifery)
LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT DESA
Faktor-faktor Kelembagaan dalam Ekonomi Pertanian
PENDIDIKAN KESEHATAN NURUL AINI NURUL_AINI/PROMKES_2017/AKBID JEMBER.
PERENCANAAN KURIKULUM
PERMUKIMAN.
Perlindungan Khusus pada Anak
PEMECAHAN MASALAH SISWA
SEPUTAR BBRSBG KARTINI TEMANGGUNG
BIMBINGAN KONSELING.
ANALISIS POLA BANTUAN SOSIAL MASALAH KDRT
XIII. PERANAN PEMERINTAH DALAM MEMBINA KOPERASI
MASALAH-MASALAH SOSIAL
PERENCANAAN KURIKULUM
Kelompok 7 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 1991 Tentang Latihan Kerja.
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PENDIDIKAN NON FORMAL)
Program Penyehatan Makanan
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
JENIS LAYANAN DAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DI PANTI WERDA
PROSES PEMBERDAYAAN PENCA MENTAL DAN PSYKOTIK
Draft RUU Kebidanan (Midwifery)
MKDU ILMU SOSIAL DASAR (ISD) PEMUDA DAN SOSIALISASI.
PEMULANGAN DAN REINTEGRASI SOSIAL Modul 6.  Mengembalikan saksi dan/atau korban dari luar Negeri ke titik debarkasi di wilayah Indonesia dan/atau daerah.
Draft RUU Kebidanan (Midwifery)
Transcript presentasi:

PSKW (PANTI SOSIAL KARYA WANITA) MULYA JAYA JAKARTA Muhammad Fakhrurrozi

DASAR PEMIKIRAN Masalah prostitusi/ pelacuran atau tuna susila yang hidup, tumbuh dan berkembang di masyarakat merupakan masalah yang sangat kompleks dan rumit serta tidak dapat hilang dari permasalahan hidup manusia, karena kenyataan adanya permintaan dan penawaran.

Lanjutan Pelacur (Wanita Tuna Susila ) kadang diistilahkan sebagai Wanita Penjaja Seks dan akhir-akhir ini lebih popular dengan istilah Pekerja Seks Komersial (PSK)

Lanjutan Meningkatnya fenomena pelacuran sejalan dengan terjadinya krisis ekonomi yang akhirnya menjadi krisis multi dimensi, sehingga meningkatkan pelacuran baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Lanjutan Mendorong pemerintah untuk lebih serius lagi mengembangkan program penanganan masalah pelacuran serta mencari terobosan baru, karena harus berpacu dengan pesatnya peningkatan jumlah WTS, terutama yang berasal dari kelas bawah. Kramat Tunggak menjadi JIC (Jakarta Islamic Centre) 1970 1999 2001-2003

Lanjutan Kendala utama yang dihadapi dalam penanganan WTS adalah: pendidikan mereka yang umumnya rendah tidak memiliki keterampilan keinginan mendapat uang dengan cara mudah maraknya eksploitasi wanita rendahnya kontrol sosial pada sebagian masyarakat

Lanjutan WTS menghambat pembangungan nasional karena: Tindakan Tuna Susila merupakan hal yang bertentangan dengan nilai-nilai sosial budaya masyarakat, norma-norma serta kaidah agama dan kesusilaan serta merendahkan harga diri atau martabat bangsa Indonesia. Mempengaruhi sendi-sendi kehidupan dan penghidupan masyarakat, baik dari aspek ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, ketertiban dan keamanan

Lanjutan Masalah tersebut cenderung terus meningkat serta sering kali terjadi penyimpangan di dalam kegiatan dan kehidupan masyarakat Pengaruh negatif yang diakibatkan masalah ketunasusilaan ini sangat membahayakan kehidupan generasi muda serta sumber daya manusia sebagai harapan bangsa.

Lanjutan Departemen Sosial RI cq. Direktorat Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial, sampai saat ini hanya memiliki satu Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) dengan daya tampung 110 orang, dan jangka waktu kegiatan selama 6 bulan.

Lanjutan PSKW “Mulya Jaya” Jakarta merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Departemen Sosial RI yang memberikan pelayanan dan rehabilitasi sosial kepada Penyandang Masalah Tuna Susila atau Wanita Tuna Susila

Lanjutan Beberapa kegiatannya antara lain: Pembinaan fisik Mental Sosial Mengubah sikap dan tingkah laku Pelatihan keterampilan Resosialisi dan pembinaan lanjut agar mampu melaksanakan fungsi sosialnya dan mandiri dalam kehidupan bermasyarakat

SEJARAH BERDIRINYA Tahun 1959      : Sebagai Pilot Proyek Pusat Pendidikan Wanita, merupakan proyek percontohan Depsos. Tahun 1960      :  Dibuka Menteri Sosial RI Bapak H. Moelyadi Djoyomartono (Alm) dengan nama “Mulya Jaya” berdasarkan motto tanggal 20 Desember 1960, yaitu “Wanita Mulya Negara Jaya”. Tahun 1963      : Diresmikan menjadi Panti Pendidikan Wanita ( PPW ) “Mulya Jaya” tanggal 1 Juni 1963. Tahun 1969      : Diresmikan menjadi Pusat Pendidikan Pengajaran Kegunaan Wanita ( P3KW )

Lanjutan Tahun 1979      : Ditetapkan menjadi Panti Rehabilitasi Wanita Tuna  Susila (PRWTS) “Mulya  Jaya” dengan SK Menteri Sosial RI No. 41/HUK/Kep/XI/1979 tanggal 1 Nopember 1979. Tahun 1994      : Ditetapkan menjadi Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” dengan Keputusan Menteri Sosial RI No. 14/HUK/1994 tanggal  23 April 1994. Tahun 1995      : Ditetapkan menjadi Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” dengan Keputusan Menteri Sosial RI No. 22/HUK/1995 tanggal 24 April 1995

PELAKSANAAN KEGIATAN PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL MAKSUD : untuk memperoleh hasil penanganan yang optimal dalam upaya mencapai sasaran program pelayanan dan rehabilitasi sosial; serta adanya keterpaduan langkah pelaksanaanya TUJUAN : memulihkan kondisi fisik, mental, psikis, sosial, sikap dan perilaku wanita tuna susila agar mereka mampu melaksanakan fungsi sosial secara wajar dalam kehidupan keluarga maupun dalam masyarakat. Jangka waktu pelaksanaan kegiatan : 6 Bulan

SASARAN PELAYANAN 1. Sasaran utama a. Wanita tuna susila (WTS) b. Wanita Korban Traficking yang dipaksa menjadi pelacur -> korban dari Moldova disekap di Jakarta (September 2010 dipulangkan ke negaranya)

Lanjutan 2. Sasaran Penunjang a. Keluarga Kelayan/klien atau siswa b.  Tokoh masyarakat c.  LSM/ Orsos/Instansi Pengirim d.  Germo atau mucikari e.  Perantara atau broker

PROSES PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL 1. Rehabilitasi Sosial meliputi : 1.1 Pendekatan Awal terdiri dari : Orientasi dan Konsultasi. Identifikasi. Motivasi. Seleksi. 1.2 Penerimaan terdiri dari : * Registrasi. * Penelaahan dan Pengungkapan masalah(Assesment). * Penempatan kelayan pada program.

Lanjutan 1.3 Bimbingan Fisik, Mental, Sosial dan keterampilan meliputi: •  Bimbingan fisik dan mental terdiri dari : Olah raga jasmani, Bimbingan kerohanian. •  Bimbingan Sosial terdiri dari : penyuluhan sosial, terapi kelompok, dinamika kelompok, konseling. •  Bimbingan Keterampilan terdiri dari : menjahit bordir, high speed, tata rias rambut, tata rias pengantin, tata boga.

Lanjutan 2. Resosialisasi dan bimbingan lanjut. 2.1 Resosialisasi meliputi : * Bimbingan Kesiapan dan peran serta masyarakat. * Bimbingan sosial hidup bermasyarakat. * Bimbingan Usaha/kerja produktif. * Penempatan dan penyaluran. 2.2.Bimbingan lanjut meliputi : • Bimbingan peningkatan kehidupan bermasyarakat. • Bantuan pengembangan usaha/kerja. • Bimbingan pemantapan usaha/kerja.

INDIKATOR KEBERHASILAN 1.Adanya perubahan perilaku dan sikap hidup yang konstruktif, untuk meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai wanita 2.Tidak lagi melakukan prostitusi atau sebagai wanita tuna susila. 3.Tidak berkumpul kembali dengan teman- teman wanita tuna susila. 4.Diterima kembali dan hidup secara normatif ditengah-tengah keluarga dan masyarakat. 5.Timbulnya dorongan semangat untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan yang layak

Lanjutan 6.Berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak untuk meningkatkan taraf ekonomi atau kehidupannya. 7.Melakukan pekerjaan yang sesuai dengan norma- norma yang berlaku dan memperoleh penghasilan yang halal. 8.Melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh sehingga mutu dan kualitasnya baik/ tinggi 9.Timbulnya kemampuan untuk mengendalikan diri dan disiplin diri 10.Timbulnya keinginan atau dorongan untuk hidup sehat, teratur, tertib.

KEADAAN/KONDISI PANTI

PENGELOLA/PERSONIL PANTI NO TINGKAT  PENDIDIKAN JUMLAH 1. Pasca sarjana (S-2) 3 orang 2. Sarjana (S-1)         19 orang 3. Sarjana muda/Diploma  3 orang 4. SLTA 18 orang 5. SLTP 7 orang 6. SD 1 orang 51 orang Dibantu Tenaga Harian Lepas (THL) sebanyak 15 orang

KAPASITAS TAMPUNG 2009 kapasitas tampung di PSKW “Mulya Jaya”. Jakarta terdiri dari : Wanita Tuna Susila                 : 220 orang dalam 2 angkatan 2. Wanita Korban Tracfiking        : 100 orang dalam 4 angkatan

SARANA DAN PRASARANA Kantor (Kepala Panti dan Tata Usaha) Kantor (Rehabsos, PAS, Peksos) Guest House Rumah Dinas Pimpinan                                            Rumah Dinas Pegawai I Rumah Dinas Pegawai II                                              Rumah Dinas / Mess Pegawai                                  Ruang seleksi                                                              Aula  Rumah Ibadah Mesjid Al Khairat Lapangan Tenis Lapangan Olah Raga dan Upacara

Lanjutan Ruang Keterampilan Tata Rias dan Olahan Pangan Ruang Keterampilan Menjahit Manual                     Ruang Keterampilan  Menjahit High Speed Ruang Kesehatan, Konsultasi dan Data Asrama Siswa Cut Nyak Dien, Nyi Ageng Serang Asrama Siswa Kartini Satu dan Dua Asrama Siswa Malahayati (Tingkat) Ruang Makan dan Dapur Ruang Serbaguna (Ruang Pendidikan)           

Lanjutan Lahan Pertanian Empang I Empang II Gedung TPA Gedung Traficking (Tingkat)           Aula atau Ruang serbaguna Lapangan Bulutangkis Lapangan Tenis

KEGIATAN BERKURBAN (IDUL ADHA 1431 H)

PENYULUHAN

Peringatan HUT RI Pertandingan Futsal ber-DASTER antar Karyawan

Pemilihan "Miss Tatib" Antar Klien Panti

Kunjungan Duta Human Trafficking [Agnes Monica] – 31 Mei 2010