Tanggung jawab profesional dan otoritas atasan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
Advertisements

1 ETIKA PROFESI AKUNTANSI ETIKA PROFESI AKUNTANSI DIHADAPKAN
Etika Profesi Public Relations
Bab 3 BISNIS : SEBUAH PROFESI ETIS ?
Pelayanan Kebidanan By Isna hudaya, S.SiT.
ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERMASALAHANNYA
Pola pemberian kompensasi Bagi pegawai negeri sipil
ETIKA PROFESI Section 2 : PROFESI, KODE ETIK DAN PROFESIONALISME
APLIKASI HAK ASASI MANUSIA
PEKERJAAN, PROFESI, DAN PROFESIONAL
ARBITER.
Profesionalisme dalam berkarya Arlinah I. R. Acara Pembinaan Guru SLTP Kr. Cita Hati Surabaya, 15 Maret 2003.
Etika Guru Profesional
HUKUM PERDATA (Pengertian, Asas, Hak-hak Keperdataan Warga Negara, dan Hak-hak Masyarakat Hukum Adat) Oleh Sudi Prayitno Disampaikan dihadapan.
Etika & Perilaku Organisasi
TANTANGAN DALAM HAL ETIKA DAN KEAMANAN
BAB VI ETIKA PROFESI HUKUM
Kebaikan, Kebajikan, dan Kebahagiaan
BAB IV PERAN ETIKA DAN KEWAJIBAN PROFESI
PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGAKUAN INTERNASIONAL
PENGANTAR: Peran, Sejarah, & Tujuan Akuntansi Manajemen
ISSUE ETIK DAN MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
MUTU LAYANAN KEBIDANAN KONSEP DASAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN& KEBIDANAN By. Danik Dwiyanti.
Kode Etik Akuntan Publik
UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS EKONOMI
Bab III Pekerjaan, Profesi, dan Profesional
ETIKA PROFESI PURWATI.
PROFESI, KODE ETIK, DAN PROFESIONALISME
TANTANGAN KODE ETIK KESEHATAN MASYARAKAT
Tarif Pelayanan Publik
BAB IV PROFESI DAN FROFESIONAL SERTA KODE ETIK
MUTU LAYANAN KEBIDANAN KONSEP DASAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN& KEBIDANAN By. Ika Putri R.
Universitas Esa Unggul
APLIKASI HAK ASASI MANUSIA
BAB III PROFESIONALISME GURU
PERILAKU MENCARI BANTUAN
BABIV ETIKA PROFESI.
KODE ETIK PEKERJAAN SOSIAL
Bab III Pekerjaan, Profesi, dan Profesional
MUTASI & PROMOSI Pertemuan 10 5/12/2018 Yulizar Kasih/MSDM/STMIK-MDP.
Universitas Esa Unggul
Dosen Magister Teknik Sipil UMS
Pasal 53 UU No.9/Th 2004 : (1) Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan.
Etika moral dan nilai dalam praktik kebidanan
BISNIS : SEBUAH PROFESI ETIS ?
PERTEMUAN KE-4 PROFESI ETIS
Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi
UNDERSTANDING ETHICS.
ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERMASALAHANNYA
Corporate Social Responsibility
Moral foundation of business ethics.
KOMPETENSI DASAR Menganalisis Pers yang bebas dan bertanggungjawab sesuai kode etik jurnalistik dalam masyarakat demokratis di Indonesia.
PENGEMBANGAN PROFESI ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSI.
Bab 1 Karakteristik Koperasi
APLIKASI HAK ASASI MANUSIA
ETIKA PROFESI.
KONSEP DASAR ETIKA KEPERAWATAN
PERAN, ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB PSIKOLOG
Organisasi dan Kode Etik Profesi
PENGANTAR HUKUM EKONOMI
Etika Profesi 2 sks SRIYONO, S.Kom.,M.Pd
MORAL & ETIKA PROFESI Bahan 02 b
Profesi & Organisasi Profesi BAHAN 01
ETIKA BISNIS & TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)
Hubungan Jamulog dengan Klien, profesi lain dan masyarakat
PROFESI KEPENDIDIKAN ARVINDA C. LALANG. KOMPETENSI DASAR Mahasiswa memahami hakikat profesi kependidikan.
PERILAKU MENCARI BANTUAN
Etika Komputer Tinjauan Umum bahan utama: Etika Komputer Teguh Wahyono.
Pembentukan, Fungsi Pokok Organisasi Profesi dan Kode Etik Profesi
Transcript presentasi:

Tanggung jawab profesional dan otoritas atasan Mei Allif, ST

Profesionalisme Siapakah profesionalisme itu ?

Profesionalisme  profesi  pekerjaan atau jabatan Seorang yang profesional pd suatu aktivitas sekedar berarti mencari penghidupan melalui kegiatan tersebut Muncul istilah : petinju profesional Sopir taksi profesional Tentara bayaran atau pembunuh profesional petenis profesional

Profesi Dalam makna baru : Pekerjaan yg melibatkan keterampilan, penilaian, dan kearifan yg canggih tdk sepenuhnya rutin atau dpt digantikan dgn mekanisme. Persiapan supaya dpt terlibat dalam pekerjaan ini membutuhkan pendidikan formal yg ekstensif Organisasi2 khusus yg mengatur para anggota profesi yg bersangkutan diizinkan oleh publik utk memainkan peranan yg besar. Kedudukan itu mengabdi suatu aspek penting bagi kebaikan masyarakat (obat-obatan utk kesehatan, hukum utk melindungi hak2 publik, kerekayasaan utk memajukan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan masy dalam kaitannya dgn teknologi

Layak utk di bayar, prestice yg tinggi, keuntungan2 sosial Kata “profesi” dan “profesional” telah mendapatkan konotasi positif (diimpikan baik sbg jabatan atau individu) penting dan sulitnya mendapatkan keterampilan dan pengetahuan profesional Layak utk di bayar, prestice yg tinggi, keuntungan2 sosial Muncul Gelar (Doktor, Kiai)

Perdebatan ttg profesionalisme

Profesionalisme dan kemerdekaan Seseorang tdk bisa dikatakan profesional bila masih tdk memiliki kebebasan dan kemerdekaan dari paksaan. Whitelaw (1975)“… sejauh individu lebih dilihat sbg seorang karyawan ketimbang sebagai seorang seniman bebas, selama itupula sama sekali tidak ada status profesional”  menurut whitelaw : rekayasawan konsultan  profesional

Profesionalisme sebagai pelayan terhadap Majikan Memperlakukan pengabdian yang loyal kepada majikan (atau klien, dlm kasus konsultas) sebagai jantung profesionalisme dalam kerekayasaan. “pada hakikatnya, profesional itu harus mengabdi..”(Florman, 1978)

Pandangan Tengah Mencapai standar prestasi dalam pendidikan, kemampuan bekerja, maupun kreativitas dalam kerekayasaan yang membedakan mereka dari teknis dan teknolog kerekayasaan Mau menerima tanggung jawab moral, thdp masyarakat, majikan, klien, kolega, dan bawahan sbg bagian dari kewajiban profesional mereka.

Profesionalisme dan Islam Ihsan  selalu merasa di awasi…

Otoritas Atasan Rekayasawan  dibayar  kewajiban untuk menghormati otoritas sah majikan. Tujuan Institusi Organisasi pelayan Organisasi bisnis (mencari keuntungan)

contoh : universitas  pendidikan rumah sakit  kesehatan organisasi pelayanan Tujuan organisasi pelayanan adalah : menyediakan pelayanan terpilih bagi masyarakat atau bagi organisasi lain. contoh : universitas  pendidikan rumah sakit  kesehatan pengadilan  kebutuhan hukum Dinas Sosial  masalah sosial LSM  masalah sosial

Organisasi Bisnis Tujuannya : mencari keuntungan sebanyak-banyaknya (friedman, 1979) sedang oleh sebagian pihak, adalah pengembalian modal dan yang masuk akal.

Otoritas institusional Agar mencapai tujuan insitusional  dibuat aturan2 organisasi Posisi  kewajiban Kewajiban institusional = tugas yg diberikan dalam organisasi, baik apakah penugasan itu dinyatakan secara spesifik dan langsung maupun tidak oleh peraturan yang ada. Otoritas institusional : otritas yg didapatkan, digunakan dan didefinisikan dalam institusi

Otoritas institusional : Hak institusinal yg diberikan kpd seseorang utk menggunakan kekuasaan yg bersumber dari institusi tersebut (pitchler, 1974, 428) Otoritas institusional : hak institusional untuk menggunakan suatu bentuk kekuasaan, dan hak ini benar2 sekedar kebebasan yang dikatakan dimiliki oleh peraturan institusi tersebut.

Otoritas institusional Vs otoritas keahlian Otoritas keahlian : penguasaan pengetahuan, keterampilan, atau kompetensi istimewa untuk melakukan suatu tugas atau memberikan nasehat yang tepat . Contoh : dokter  otoritas dlm ksehatan sipil  otoritas dlm struktur dan transportasi Arsitektur  design dn bangunan

Otoritas Vs kekuasaan Otoritas institusional bukan KEKUASAAN Otoritas institusional scr tipikal sudah dgn sendirinya mendapatkan jatah sumber daya yang dibutuhkan untuk merampungkan tugas. kasus : atasan yang kurang karismatik

Otoritas Vs Strategi Manajerial Memanage orang adl membimbing dan menintegrasikan pekerjaan mereka, dan ada berbagai macam pendekatan atau strategi umum untuk melakukannya. Kasus : atasan yang menggunakan otoritas secara mutlak

Otoritas yang tidak dibenarkan secara moral Kasus : majikan mengarahkan para insinyurnya untuk melakukan sesuatu yg secara moral tidak benar Kasus : rekayaswan mempunyai kewajiban institusionaluntuk mematuhi petunjuk yng secara moral tidak di benarkan dan yang menurut kewajiban moralnya, ia dgn segala sesuatunya harus tidak mematuhinya

Otoritas yang dibenarkan secara moral Dibenarkan bila : >> apakah tujuan institusional tb secara moral diijinkan atau diharapkan >> apakah kewajiban2 tsb melanggar

Loyalitas Berusaha memenuhi kewajiban2 moralnya kepada seseorang atau organisasi, dan melakukan dengan keikhlasan dengan sikap pengabdiandan keteikatan serta identifikasi pibadi (ladd, 1976) Mengabdi dan patuh atau dengan penuh semangat bersikap mendukung alasan, orang atau organisasi tersebut tapi tanpa perlu karena kewajiban moral.