Modul – 8 Antena dan Propagasi Gelombang Radio (1) 2 sks Tim Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia (Achmad Ansori, Devy Kuswidiastuti, Gatot Kusrahardjo, M Aries Purnomo) Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation Antena Antena (aerial) adalah transducer yang mengubah energi listrik yang merambat dalam kabel menjadi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan ke udara dan/atau sebaliknya. Antena pemancar digunakan sebagai mekanisme untuk mengubah energi listrik yang merambat dalam kabel menjadi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan ke udara. Antena penerima digunakan sebagai mekanisme untuk mengubah gelombang elektromagnetik di udara menjadi gelombang elektromagnetik yang merambat dalam kabel/saluran transmisi Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation Secara fisik, sebuah antena disusun oleh 1 atau lebih konduktor yang disebut “elemen” atau “radiator” Radiator isotropik ideal akan meradiasikan gelombang ke segala arah, secara praktis tidak bisa direalisasikan. Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation Antena praktis dasar adalah antena ½ panjang gelombang. Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation Efek bumi pada polaradiasi antena Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation Impedansi Tahanan Radiasi dari antena dipole ½ gelombang (½ λ) di ruang bebas adalah mendekati 70 ohm. Impedansi bersifat resistif pada frekuensi resonansi. Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation VSWR and Reflected Power Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) merupakan indikator dari seberapa baik impedansi adalah sesuai ( match ). VSWR sering disebut SWR. VSWR yang tinggi menunjukkan sinyal yang dipantulkan besar dibandingkan dengan radiasi oleh antena. VSWR ≤ 2,0:1 dianggap baik. Biasanya, antena memiliki spesifikasi ≤1,5:1 Contoh : 100 watt radio, VSWR 1.5:1 forward power 96 watt dan reflected power 4 watt, Anetenna & Radio-Wave Propogation
Impedansi saluran Impedansi Antena Faktor Refleksi = r = (Pr/Pf) Pemancar Antena Pr Impedansi saluran Impedansi Antena ( mismatch ) Faktor Refleksi = r = (Pr/Pf) = (VSWR - 1)/(VSWR + 1) VSWR = (1 + 1/R) / (1 - 1/R) R : perbandingan antara daya forward dan reflected = Pf/Pr Return Loss = 10 Log(Pf/Pr) Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation
Effisiensi (%) = (Po/Pi)x100% Effisiensi Transmisi Pi Po Transmisi Effisiensi (%) = (Po/Pi)x100% = 100%/ Redaman Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation Efisiensi antena Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation Gain dan Direktivitas Direktivitas adalah merupakan arah pancaran antena dan mempengaruhi gainantena. Gain adalah perkalian direktivitas dan efisiensi antena. Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation EIRP dan ERP EIRP (Effective Isotropic Radiated Power) adalah perkalian dari daya yang diberikan ke antena dan gainnya dibandingkan terhadap radiator isotropik. ERP (Effective Radiated Power) adalah perkalian dari daya yang diberikan ke antena dan gainnya dibandingkan terhadap dipole Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation Gain (dBi/dBd) Gain dari dipole dalam arah radiasi maksimum adalah 2.14 dBi dibandingkan dengan radiator isotropik. Gain antena lainnya dalam dBd adalah dibandingkan dengan gain antena dipole, kalau akan dinyatakan dalam dBi harus ditambah dengan 2.14 dB. Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation Beamwidth Definisi yang umum adalah “half power beamwidth”. Sudut antara 2 titik dari “half power”. Half the power adalah -3dB, sehingga “half power beamwidth” sering disebut 3dB beamwidth. Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation Bandwidth Definisi: Bandwidth adalah range antara frekuensi terendah dan frekuensi tertinggi yang diukur dari titik -3 dB ke titik -3 dB berikutnya. Sering dinyatakan dalam “percent bandwidth” BW=100x(fH-fL)/fC dimana: fL: frekuensi terendah (-3 dB) fH: frekuensi tertinggi (-3 dB) fC : frekuensi tengah BW = fH – fL Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation Antenna Polarization Polarisasi dari sebuah antena adalah polarisasi dari gelombang radio/elektromagnetik yang dihasilkan oleh antena tersebut dan merupakan arah dari vektor medan listrik ( E ) Linear polarization Circular polarization Elliptical polarization Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation
Anetenna & Radio-Wave Propogation Beberapa contoh antena Antena BTS Parabola Folded Dipole Anetenna & Radio-Wave Propogation