Sound On Lepaskanlah perilaku demanding, karena itu menyebabkan self-induced misery, alias penderitaan yang Anda buat sendiri. Ubahlah demand dan ekspektasi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Ketulusan Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai.
Advertisements

Bagaimana Menghadapi Kematian All of us fear death. This is perfectly natural. However, death is part of life. Once we are born, we will have to die. No.
CERDAS SPIRITUAL, MENUJU KEBAHAGIAAN
INTERPERSONAL COMMUNICATION (KOMUNIKASI ANTARPERSONA) PERTEMUAN KE-5 Ami Purnamawati.
KITA PUNYA HANYA 3 HARI.
Bacalah mungkin penting bagi qta!
Bacalah dengan teliti, ini sangat penting!
MANAJEMEN KONFLIK.
BERSYUKUR sumber: milis agusman_1981
10 Kunci Sukses mengubah impian menjadi kenyataan dream will be come true Helmi Mubarok.
Bab 3 Kecerdasan emosi.
“Mau mengenal pedasnya cabai? Jangan didiskusikan, tetapi digigit!”
Psikologi Dunia Kerja Frustasi & Pengaruhnya Dalam Pekerjaan
Copyright © 2009 Tommy's Window. All Rights Reserved ♫ Turn on your speakers! ♫ Turn on your speakers! CLICK TO ADVANCE SLIDES.
komunikasi dengan anak Anda
Empat macam kepribadian
ANDA LUAR BIASA ! Turn on your speakers.
SENI MENYELESAIKAN PEKERJAAN
PERTEMUAN 15.
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN-4 M.SUYANTO
Manusia dan Penderitaan
KOMUNIKASI KARAKTER NURUL MUSTAWATIRA P..
Perguruan Tinggi Asia SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI Kampus Pusat : Jl
Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk Dengan Mudah Dan Cepat
Pelajaran 11, tanggal 12 Juni Depresi adalah kekacauan suasana hati yang meliputi patah semangat dan ketidak bahagiaan. Itu bisa terjadi sementara.
MOTIVASI Devi Risma.
Kepercayaan Diri.
Coaching & Counseling By sujadi.
Menikmati Kehidupan Kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesan terletak pada semangat juang masing-masing individu. Hal yang besar bukanlah apa yang terjadi.
AKHLAK TERPUJI.
BAGAIMANA SAYA MENGASIHI?
Pertemuan 5.
By: Stevanus Liverdy UPH MPd 21 A ( )
Mengatasi Kejenuhan Kerja
Menyampaikan Berita Duka
2. Hindari Ikut Campur Urusan Pribadi
PENGAMPUNAN: BERDAMAI DENGAN MASA LALU DAN MERAJUT MASA DEPAN
Mengenal Gejala Gangguan Jiwa
Bagaimana Memiliki Kedamaian Batin?
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Rahasia besar kehidupan adalah hukum tarik-menarik
Ramalan Bintang Bulan November 2016
Manajemen Konflik Negosiasi.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
TUJUH LANGKAH MENUJU KEBEBASAN FINANSIAL
BERSEMANGAT UNTUK MENGAMPUNI (YUNUS)
MENGHARGAI DAN MEWUJUDKAN KEJUJURAN
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
Petolongan Pertama Psikologis Psychological First Aid (PFA)
PEMBENARAN OLEH IMAN Lesson 4 for October 28, 2017.
Mengelola Stres pada Pekerja Kemanusiaan: Membantu diri sendiri
HIKMAH AIR DALAM OLAHJIWA.
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA
اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
…mengapa pemenang mendapat kemenangan
Percaya Diri.
KEPRIBADIAN.
Empat macam kepribadian
Rahasia besar kehidupan adalah hukum tarik-menarik
CONTOH MEMBUAT KHOTBAH
Skill with People Pola Pikir Membangun Komunikasi Efektif
10 Kunci Sukses mengubah impian menjadi kenyataan dream will be come true Helmi Mubarok.
SUKSES Adalah Pilihan ANDA Sendiri
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
Lesson 10 for June 8, 2019 MASA KESUSAHAN.
Komunikasi Interpersonal  Komunikasi interpersonal menduduki peran yang sentral dalam kehidupan sehari-hari.  Komunikasi ini juga akan memenuhi terhadap.
MENGHARGAI DAN MEWUJUDKAN KEJUJURAN. Hidup bersama dapat dibangun apabila setiap orang saling percaya terhadap yang lain Sikap saling percaya muncul dan.
Transcript presentasi:

Sound On

Lepaskanlah perilaku demanding, karena itu menyebabkan self-induced misery, alias penderitaan yang Anda buat sendiri. Ubahlah demand dan ekspektasi menjadi preferensi maka anda akan menjadi orang yang penuh pengertian. Bersikaplah mau berbahagia. Disadari atau tidak, Anda mungkin tidak ingin berbahagia. Anda bisa melepaskan apapun dari diri Anda; uang, harta, waktu, energi, dan bahkan cinta, kecuali satu; penderitaan Anda. Bahagia haruslah dimulai dari kemauan Anda sendiri. Anda mau bahagia atau tidak ?. Secara sadar Anda jelas mau berbahagia. Tapi cobalah selami kembali alam bawah sadar Anda. Bisa jadi, Anda sendiri yang tidak mau berbahagia. Saat Anda merasa marah, itu penderitaan yang tidak membahagiakan. Lepaskanlah penderitaan Anda, bukan lampiaskan. Bertanyalah pada diri sendiri, "Bener nih, mau nuker happy sama kemarahan ini ?". Perpanjanglah sumbu Anda supaya Anda bisa membuang penderitaan. Berhentilah mengasihani diri sendiri. Anda tidak akan menjadi pahlawan hanya dengan menderita. Adalah lebih heroik jika Anda tetap riang gembira di tengah penderitaan. Berhentilah membesar-besarkan. Tak perlu mem-blow-up permasalahan sampai keluar dari proporsinya. Itu akan melumpuhkan Anda. Belajarlah objektif dan jadikanlah itu sebagai motivasi untuk mengambil tindakan. 1. Let Go of Demand

Anda pasti pernah menyesali sesuatu tentu saja. Karena kita ini manusia kok. Itu, sebenarnya versi lain dari kata-kata : "Kita tidak sempurna". Tak perlu panik atau terobsesi oleh penyesalan. Jadikanlah ia kekuatan positif. Anggaplah itu sebagai wakeup call, sebuah tepukan yang membangunkan Anda dari tidur. Bukankah Anda macan ?. Janganlah menunda tindakan dengan penyesalan. Bertindaklah segera dan Anda tidak akan menyesal lagi, sebab Anda telah melakukan sesuatu. Tutuplah rapat-rapat lebarnya jarak antara Anda yang ideal dan Anda yang sekarang. Nikmatilah Anda yang sekarang dan lakukan apa yang terbaik menurut Anda. Sebab jika Anda punya waktu untuk menyesal, maka Anda pasti punya waktu untuk melakukan sesuatu tentang itu. 2. Let Go of Regret

"Saya telah punya semua yang saya mau, dan Saya telah menjadi apa yang Saya ingin, kecuali..." Ya. Itulah Anda barangkali. Tidak SEMUA yang Anda mau akan Anda dapatkan. Pertama, sumber Anda terbatas. Kedua, nafsu Anda adalah sesuatu yang tidak akan pernah terpuaskan. Ia seperti air laut. Makin Anda minum, makin kering rasanya tenggorokan. Keinginan Anda tidak salah, melewati batasnyalah yang salah. Sadarilah bahwa penyebab kerakusan adalah kesenangan. Bisa memiliki memang menyenangkan. Tapi kesenangan itu sendiri bisa menjadi candu. Kita sering lupa, bahwa kesenangan tidak selalu sama dengan kebahagiaan. Saat Anda menemukan bahwa kesenangan ternyata tidak sama dengan kebahagiaan, muncullah ketakutan dan kekhawatiran. Takut dan khawatir itu, akan memicu keinginan Anda lebih besar lagi. Maka, Anda akan menemukan lingkaran yang abadi di sini : Karena keinginan Anda tidak pernah punya ujung, maka ketakutan Anda juga tak akan pernah punya muara. Berhentilah menjadi manusia yang terpenjara !. Iya. Tapi bagaimana ?. Fokus dan terapkanlah prioritas. Mulailah dahulu dengan BEING. Soal HAVING, ya belakangan sajalah. Dan untuk BEING, Anda harus DOING. Just DO your best. 3. Let Go of Greed

Anda tahu kenapa lagu "Don't Worry - Be Happy" begitu ngetop ?. Karena itulah panggilan jiwa Anda. Pahamilah perbedaan antara "menderita" dan "khawatir". Menderita adalah pesan tentang masalah, sementara khawatir adalah pesan tentang adanya peluang untuk tumbuh dan berkembang. Jadi waspadalah. Apakah Anda memang menderita, atau sebenarnya Anda hanya khawatir saja ?. Jika Anda hanya khawatir, ketahuilah bahwa sumbernya adalah ketakutan. Anda takut terhadap sesuatu yang masih gelap, blank, dan tidak tahu apa-apa tentangnya. Atau, Anda takut menghadapi tantangan. Ketahuilah bahwa setiap detik dan setiap saat, Anda adalah benih. Benih yang mestinya bisa tumbuh menjadi besar dan hebat. Worry can't change the past, but it can ruin the present. Berpengetahuanlah, dan bertindaklah menyambut tantangan. Seperti seekor macan. 4. Let Go of Worry

Salah itu normal, termasuk jika itu melukai orang lain. Kita semua memang pernah berbuat salah. Anda tahu kan kenapa pensil, whiteboard, dan papan tulis itu ada penghapusnya ?. Karena Anda adalah manusia. Jika Anda salah apa yang Anda katakan ?. "Aduhhh.. maaf nih. Maaf, namanya juga manusia". Lantas, apa yang Anda katakan jika orang lain yang salah ?. "Dasar Bodoh !", "Stupid !", "Bloon". Saat Anda salah, Anda adalah manusia. Saat orang lain salah, mereka bukan manusia. Ini tidak rasional. Maka, maafkankanlah mereka. 5. Let Go of Defensiveness

Guilt adalah rasa tidak nyaman saat Anda mengalami perlawanan menentang kesadaran Anda sendiri. Guilt itu sendiri tidak terlalu berbahaya, yang lebih berbahaya adalah ketiadaan solusinya. Feeling guilty itu bagus. Itu sinyal lampu merah yang memperingatkan Anda agar stay on course. Maka saat Anda feeling guilty, dengarkanlah isi hati Anda. Manakah yang Anda pilih, short-term pleasure atau long-term gain ? Rasa bersalah yang tidak menemukan solusi, akan membuat Anda mengalami ini : 1. Pikiran yang tidak damai. 2. Rasa tidak percaya dan takut pada orang lain, atau bahkan kepada Allah SWT. 3. Anda akan menderita tiga kali. Pertama, saat Anda bertindak tidak bertanggung jawab. Kedua, saat Anda melihat orang lain bertindak dengan penuh tanggung jawab. Ketiga, saat Anda harus menanggung konsekuensinya. Saat Anda merasa tidak bertanggung jawab ingatlah bahwa responsibility, adalah singkatan dari "response-ability". Kemampuan untuk merespon dengan tepat. Bagaimana caranya agar bisa merespon dengan tepat? Anda bisa menggunakan rumus AAA: 1. Admit. Akui bahwa pilihan tindakan Anda adalah salah. 2. Analyze. Analisis perilaku Anda. Apa alasan Anda memilih yang salah? Apa konsekuensinya? Bagaimana tidak mengulanginya? Bagaimana meluruskan pilihan yang sekarang? 3. Atonement, alias integritas. Integritas adalah menyatunya hati, jiwa, sasaran, tindakan, dan keimanan. Saat semuanya menyatu, Anda memasuki tahap atonement, alias at-one-ment. Dengan AAA, Anda bisa memperbaiki keadaan. 6. Let Go of Guilt

Kita cenderung lupa bahwa kita lebih sering menggunakan hati untuk merasakan, ketimbang otak untuk berpikir. Ini sepertinya benar dan wajar. Tapi berhati-hatilah karena itu tidak logis dan tak rasional. Itu emosional. Jika Anda merasa perlu melayani serangan, provokasi, dan ejekan orang lain, maka itu tentu ada sebabnya. Pertama, rasa keadilan Anda yang terusik. Saat Anda merasa diserang, Anda merasa perlu membalasnya. Tapi, jika serangan itu dilakukan karena tidak sengaja, tidak dimaksudkan untuk menyerang, kesalahpahaman, atau hanya karena mereka bodoh saja, keadilan macam apa sih yang Anda inginkan? Kedua, logika Anda yang terdistorsi. Anda berasumsi bahwa jika mereka mengalami sakit seperti yang Anda rasakan, maka mereka akan meminta maaf. Tidak. Jikapun mereka akhirnya meminta maaf, itu bukan karena sakit yang Anda buat dengan serangan balasan, tapi karena pikiran dan hati mereka yang sudah lurus kembali. Saling menyakiti tidak akan menyelesaikan masalah. Ia bahkan memperuncingnya. Ketiga, secara sadar atau tidak Anda mencoba menghindari tanggung jawab untuk membahagiakan diri sendiri. Sebab jika Anda memang mau bertanggungjawab untuk kebahagiaan Anda sendiri, Anda pasti tidak akan melarikan diri. Jika begitu, bagaimana caranya memunculkan rasa tanggung jawab untuk kebahagiaan diri sendiri? Awareness-lah jawabannya. Ketahuilah bahwa rasa sakit yang Anda derita adalah bukan karena serangan mereka, tapi karena reaksi Anda atas perilaku mereka. Mengapa mereka begitu jahat dan kejam kepada Anda? Karena mereka sedang sakit, dan mereka merasa terancam oleh Anda. Responlah sikap buruk orang lain dengan kebaikan, maka Anda akan mulia dan terhormat. Cobalah selalu untuk bersikap rendah hati tapi bukan rendah diri. Ketahuilah bahwa sabar itu tidak pasif. Ia tidak datang dengan sendirinya, dan seketika Anda menjadi sabar. Sabar itu kata kerja dan bukan kata sifat. Maka sabar, adalah disabar-sabarin. 7. Let Go of Spite

Anda juga mungkin pernah merasa kalah. Waspadalah. Salah-salah, kekalahan bisa membuat Anda menjadi orang yang envious, yaitu orang yang penuh dengki dan tidak bisa menerima kekalahan. Tidak senang jika orang lain senang, dan senang jika orang lain tidak senang. Sikap envious, bisa berkembang dalam tiga tahap. Pertama, saat Anda merasakan kekalahan. Di tingkat ini, perasaan kalah itu sebenarnya wajar. Apalagi jika Anda bisa memberi selamat kepada pemenang, dan kemudian menjadikan kekalahan sebagai pelajaran. Jika tidak bisa, maka di sinilah bibit envious Anda akan mulai tersemai. Kedua, saat Anda mulai mengembangkan perilaku mensabotase orang lain. Mulainya dari yang kecil-kecil saja, seperti menciptakan isu dan gosip buruk, atau berharap dan "berdoa" untuk kemalangan dan kecelakaan bagi orang lain. Anda mungkin mengira ini tidak berbahaya. Salah. Itu sangat berbahaya. Mengapa? Karena harapan buruk seperti itu adalah karatnya jiwa, persis seperti karatnya besi. Merusak, melubangi, merontokkan, dan menggerogoti semua amal baik. Lebih dari itu, dari mana sih datangnya semua tindak kejahatan? Ya dari doa, harapan, fitnah, dan pikiran negatif yang melenceng seperti itu! Ketiga, seperti sudah disebut barusan, semuanya akan termanifestasi menjadi tindak kejahatan. Anda akan menjadi orang yang dengki, dengan sikap dan tindakan yang keji. Anda telah menghancurkan diri sendiri. Jika Anda mulai mengalami gejala penyakit ini, resepnya sederhana. Bertemanlah dengan mereka yang menang. Kemudian, ubahlah cara berpikir Anda. Gantilah "Saya ingin seperti begitu," menjadi "Bagaimana supaya Saya bisa seperti itu". 8. Let Go of Envy

ANGER itu cuma satu huruf lebih pendek dari DANGER. Dan "D", adalah nilai minusnya. Alasan yang bagus bagi Anda supaya tidak marah, adalah memahami bahwa kemarahan akan menyebarluaskan kelemahan. Saat Anda marah, Anda sebenarnya berkata, "Saya takut! Saya Terluka! Saya frustrasi!" Itu, adalah kata lain dari "Saya lemah". Sadarilah bahwa orang, barang, atau situasi, akan cenderung membuat Anda selalu marah. Sudah dari sananya begitu. Anda tidak bisa dengan mudah mengontrol sesuatu di luar diri Anda. Dan jika Anda marah, kemarahan Anda tidak akan membuat dunia berjalan sesuai kemauan Anda. Andalah yang harus menyesuaikan diri dengannya. Sadarilah bahwa jika Anda menghadapi orang yang marah, they're not being mean; they're just being people. Like you. Dan seperti biasa, marah itu muncul disebabkan oleh fear. Rasa takut akan kehilangan kontrol. Keinginan untuk mengontrol adalah benar. Tapi, ingin mengontrol orang lain itu salah. Yang benar, ingin memberi contoh teladan kepada orang lain. Mengontrol dengan kekuasaan ?, salah juga. Apa yang perlu dikontrol hanyalah diri sendiri. Sekali lagi, maafkanlah mereka yang marah. Tidak ada yang salah saat seorang manusia bersikap dan bertindak sebagai manusia. Anda sendiri, kurangilah marah Anda sebab Anda sendirilah yang akan merugi. Saat Anda marah, apa yang telah keluar sebenarnya tidak perlu keluar dan apa yang terlanjur sebenarnya tidak perlu terlanjur. 9. Let Go of Anger

Saat Anda menghadapi ketakutan, Anda berada di tengah-tengah persimpangan jalan. Satu cabang menuju kepada kepengecutan, dan satu lagi menuju kepada keberanian. Yang satu menuju kekecewaan dan kesedihan, yang satu lagi menuju harapan dan impian. Anda tidak bisa mundur atau tetap diam, melainkan tetap maju dan memilih salah satu cabang. Dengan diam atau mundur, Anda tidak akan tumbuh dan berubah. Malah, Anda menuju ke kepunahan dan kematian. Manage-lah ketakutan Anda, sebab ketakutan adalah False Evidence Appearing Real. Asli tapi sebenarnya palsu. Jadi, tak usahlah Anda bersedih lagi. Bersenang-senang sajalah. Sibuklah. Lakukan yang terbaik. Tak perlu takut dan tak usah khawatir. Lakukanlah segalanya dengan semangat dan keberanian. Itu lebih baik buat Anda. Bukannya tadi sudah Saya bilang, kalau Anda itu macan ? 10. Let Go of Fear

…berdamailah pada diri anda sendiri, maka anda akan berdamai pada orang lain…

Have a nice day