HUMAN BEHAVIOR IN THE SOCIAL ENVIRONMENT (A Study of Development and Human Behavior) Tukino 081320789997 tukino_stks@yahoo.com Program Pendidikan Pascasarjana Spesialis-1 Pekerjaan Sosial SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL (STKS) BANDUNG
HBSE : Pokok Bahasan • Pengenalan studi HBSE : - Apa itu HBSE ? - Perlunya Peksos mempelajari HBSE - Kedudukan HBSE dalam praktek pekerjaan sosial • Perspektif Biopsikososial – Religius yg melandasi studi HBSE • Perspektif Ekosistem yang melandasi studi HBSE • Studi Perkembangan dan tingkah laku manusia • Tahap-tahap Perkembangan Manusia • Keluarga, Kelompok, Organisasi,Komunitas • Kebudayaan dan Masyarakat
PERSPEKTIF EKOSISTEM TENTANG TINGKAH LAKU MANUSIA • Ekosistem : teori sistem yg digunakan untuk menggambarkan dan menganalisis orang-orang dan sistem kehidupan lainnya yg saling terjadi transaksi diantara mereka (Kirst-Ashman, dalam Zastrow, 2004 : 7) • “sistem” dan “ekologi”, keduanya memfokuskan pd sistem lingkungan dan menggambarkan bagaimana sistem-sistem tsb saling berinteraksi dan dg orang-orang yg ada di dalamnya • “sistem” dan “ekologi” dapat digunakan secara bersamaan oleh pekerja sosial utk melihat “dunia”
• “sistem” dan “ekologi”, keduanya dapat digunakan secara bersamaan oleh pekerja sosial utk melihat “dunia” • Pekerjaan sosial lebih tepat menggunakan pendekatan ekologi dalam memandang dunia secara lebih spesifik, sebab perspektif ekologi cenderung lebih menekankan pada sistem individu dan keluarga, sedangkan teori sistem cenderung digunakan secara lebih luas
LINGKUNGAN SOSIAL (SOCIAL ENVIRONMENT) • Lingkungan sosial mencakup setting fisik dari suatu masyarakat atau budaya. Contoh; tipe kehidupan orang di rumah tangga, pekerjaan yg dilakukan, jumlah penghasilan yg diperoleh, dan sistem hukum atau aturan-aturan sosial yg berlaku di masyarakat • Lingkungan sosial juga mencakup individu-individu, kelompok-kelompok, organisasi, dan sistem yg memungkinkan orang-orang saling kontak, meliputi ; keluarga, teman, kelompok kerja, dan pemerintah Lingkungan sosial meliputi ; kondisi-kondisi dan interaksi antar orang-orang
• Institusi-institusi sosial seperti pemeliharaan kesehatan, perumahan, kesejahteraan sosial, sistem pendidikan merupakan aspek-aspek lainnya dari lingkungan sosial • Manusia saling berkomunikasi dan berinteraksi di dalam lingkungan mereka. Interaksi tsb menunjukkan adanya transaksi diantara orang dan lingkungannya. Transaksi bersifat aktif dan dinamis, sebab sesuatu yg dikomunikasikan bisa berubah. • Dengan demikian, individu-individu harus memiliki interaksi yg efektif dg lingkungannya agar kehidupan mereka berfungsi secara wajar
TINGKAH LAKU MANUSIA Kurt Lewin : P = f (B+E) Urie Bronfenbrenner P = f (DE) Apa komentar Anda terhadap teori di atas ? Behavioral theory Symbolic Interactionism theory Positivistik Post Positivistik
Teori Perilaku Classical Conditioning (Model S – R) (Pavlop) Stimulus Respons Model S – R (positif – positif) Model S – R (negatif – negatif) Asumsi : - Perilaku manusia sebagai proses yang statis - Manusia berperilaku ditentukan oleh kekuatan luar Manusia dipandang sebagai pasif, reaktif
Teori Interaksionisme Simbolis (George Herbert Mead) Diri / Yang lain Yang lain / Diri Individu Individu Objek Konteks Kultural Model Interaksional perspektif interaksi simbolik Asumsi : manusia sbg aktif, kreatif, reflektif, menapsirkan, menampilkan perilaku yg rumit, sulit diramalkan Individu : orang-orang yg mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, yaitu apa yg disebut “pengambilan peran orang lain” (role taking)
• Berdasarkan teori Lewin : B = f (P+E), dapat diartikan bahwa perilaku sebagai satu variabel keberadaannya ditentukan oleh variabel lain yakni “diri” (self) individu yang berinteraksi dengan lingkungan, Teori tsb memandang atau menempatkan individu sebagai seseorang yg pasif dan reaktif, karena keberadaannya tergantung pada lingkungan dimana ia berada
• Teori Lewin tsb bisa saja berubah atau berbeda dlm prakteknya di lapangan, yakni bisa terjadi bahwa unsur individu (P) merupakan fungsi dari perilaku (B) yang berinteraksi dengan lingkungan (E), shg rumusnya menjadi : B = f (PE) Dalam pandangan yg demikian, individu dipandang sbg seseorang yg aktif dan kreatif, yakni individu yg dapat mengaktualisasikan potensi yg ada dalam dirinya ke dalam kehidupan lingkungan dimana ia berada
STUDI PERKEMBANGAN & TINGKAH LAKU MANUSIA • The Life-Span Developmental Perspective sbg framework utk memahami perilaku manusia dlm lingkungan sosial • Perkembangan menunjuk pada Perubahan, tapi tidak semua perubahan adalah sebagai perkembangan • Perubahan dlm perkembangan terjadi secara sistematis, proses yg tertib • Perbedaan individual dlm perkembangan, sbg efek pembawaan & lingkungan sosial
Tahap Perkembangan Manusia (perbandingan 4 teori) Konvensional Jean Piaget Sigmund Freud Erik H Erikson Infancy (lahir-2,5 th) Sensorimotor Oral Anal Trust vs Mistrust Autonomy vs Shame Early Childhood (2,5-6 th) Preoperations Phallic Initiative vs Guilt Middle Childhood (6-12 th) Concrete operations Latency Industry vs Inferiority Adolescence (12-19 th) Formal operations Genital Identity vs Diffussion Adulthood (19-65 th) - Intimacy vs Isolation Generativity vs Stagnation Olg age (65 – death) Integrity vs Despair
8 Tahap Perkembangan Psikososial (Erik H Erikson: 1963) Invancy Trust Vs Mistrust II Early Childhood Autonomy vs Shame III Play Age Initiative Guilt IV School Age Industry vs Inferiority V Adolescence Identity Diffussion VI Young Adult Intimacy Isolation VII Adulthood Generativity Absorption VIII Maturage Age Integrity vs Despair
Trust = kepercayaan, rasa aman Mistrust = tidak memperoleh rasa aman Autonomy = otonomi; mengkonstruksi kehidupan secara mandiri Shame = rasa malu Doubt = kebimbangan, ragu-ragu, tidak menentu Initiative = inisiatif ; mengkreasi kehidupan/kegiatan atas inisiatif sendiri Guilt = perasaan bersalah ; tidak mampu berbuat Industry = sifat rajin, memproduksi/menghasilkan kegiatan Inferiority = perasaan rendah diri; tidak mampu memproduksi kegiatan Identity = mampu membentuk identitas Diffussion = tidak mampu membentuk identitas Intimacy = kedekatan, keakraban, kemesraan Isolation = merasa terpencil, terasing Generativity = mampu membuat pilihan-pilihan atas kehidupan Self Absorption = kurang mampu menetapkan pilihan Integrity = ketulusan hati, kejujuran Despair = putus asa Disgust = perasaan membenci
Tahap Perkembangan Prenatal dan Kelahiran • Kehidupan manusia dimulai dari konsepsi : pertemuan sperma dg ovum = fertilisasi • Masa kandungan setelah konsepsi 9 bln (280 hari) • Sebelum lahir janin akan dipengaruhi dunia sekitarnya
Perkembangan Sebelum Lahir Konsepsi • Setiap individu memiliki 46 kromosom (23 pasang) • Setelah terjadi fertilisasi, terbentuk zigot , zigot akan menerima 50 % gen orang tua • Dari masa konsepsi sampai melahirkan/9 bulan (40 minggu, 280 hari), terdapat 3 tahapan : a. Periode Ovum (zigot) ; terjadi setelah satu hari dari masa konsepsi, ukuran zigot berkisar 1/75 inci. Akhir dari periode ini (10-14 hari) akan mulai berkembangnya janin (Uterus)
b. Periode Embrio - 2 minggu sampai akhir minggu ke-10, ukuran embrio akan bertambah menjadi 2 juta % - 3 minggu setelah masa konsepsi, akan mulai terlihat kepala dan ekor, hati mulai terbentuk - 4 minggu setelah konsepsi ukuran embrio akan bertambah menjadi 0,2 inci, dan akan berkembang mulut, hati - setelah 5 minggu akan terlihat mata, dan seterusnya pada usia 8 minggu akan terlihat perkembangan wajah, mulut, telinga, mata, sex, jari-jari - Setelah 9-10 minggu akan tumbuh organ, pancreas, dan lain-lain.
c. Periode Fetus Dari akhir bulan ke-2 setelah konsepsi sampai lahir - pada fase ini organ-organ mulai berfungsi, dan akan memperlihatkan gerakan-gerakan yang terus berkembang - setelah usia kandungan 5 bulan, ibu akan mengalami “ fluterring” (kebingungan) - pada usia kandungan 6 bulan, ibu hamil akan merasakan adanya tendangan-tendangan dari dalam perut, dan bentuk fetus telah sempurna sebagai manusia - pada usia kandungan 7 – 9 bulan, berat dan panjang fetus terus berkembang
Hal-hal yang Mempengaruhi Perkembangan Prenatal ● Nutrisi (makanan) ● Alkohol dan Tembakau ● Obat-obatan ● Penyakit ● Emosi ● Usia ● Teratogen Acting Males
Sakit Saat Melahirkan Awal sakit melahirkan - 2 minggu sebelum melahirkan, fetus posisinya menurun, yakni kepala bayi akan mendekati leher rahim pada kandungan, disini akan terjadi “braxton hicks contraxtion” (padat, penyusutan) - pada tahap ini akan tampak berlendirnya vagina, terasa tekanan pada panggul akibat fetus bergerak, dan berat badan ibu berkurang sampai 2-3 pon. Disarankan sehari atau dua hari sebelum melahirkan, ibu mengumpulkan enerji
Serangan permulaan sakit melahirkan • tanda-tanda permulaan sakit melahirkan yaitu ritme kontraksi lebih progresif • rasa sakit seperti menstruasi • adanya ‘gas’ • sakit pada pinggang dan pinggul • pendarahan • kemudian terbukanya dinding lendir pada rahim terusan menuju vagina, vagina menjadi affaced
Tahap-tahap sakit melahirkan : • Tahap Pertama (10 sampai 14 jam) - Early first Mulai kontraksi, dinding rahim menjadi licin dank has, pada awalnya terbuka selebar 4 cm. Pada saat ini terjadi nyeri perut/kram, kadang pendarahan dan rasanya sungguh sakit, ibu hilang komunikatif karena lebih memusatkan pada keadaannya - Middle first Kontraksi terjadi lebih kuat dan dalam jangka waktu yang lama serta berulang-ulang. Contoh : 15 menit pertama kontaksi kemudian 3 menit berhenti dan kemudian kontraksi lagi. Pada saat ini leher rahim terbuka lebih membesar menjadi sekitar 4 sampai 8 cm
- Transition Leher rahim akan terbuka menjadi 8 sampai 10 cm, ibu mulai mendorong bayi keluar, rasanya sakit sekali. Penekanan terjadi didaerah sekitar dubur, jika tidak berhasil akan ditiup dari mulut sampai mulut rahim terbuka menjadi 10 cm, hal ini sangat sulit dan banyak ibu yang frustrasi • Tahap Kedua Tahap kedua adalah masa kelahiran bayi, kontraksi frekuensinya temporer; mulai berkurang dan berhenti, tapi rasa sakit sangat terasa terutama daerah disekitar dubur. Dg diiringi pembesaran leher rahim, ibu tetap melakukan dorongan sampai ujung kepala bayi kelihatan keluar dari vagina yang terbuka, ibu merasakan panas, hangat .
Jika vagina tidak terbuka, maka vagina akan digunting (bedah), dan setelah melahirkan akan dijahit kembali. Pada saat ini ibu akan merasa sakit sekali, merasa tersiksa, tetapi setelah melahirkan ibu akan merasa tenang dan lega, masa ini disebut dengan episiotomy. • Tahap Ketiga Ibu kekurangan dan kehilangan kekuatan, tetapi kontraksi dan placenta jadi terlepas dari dinding kandungan saat melahirkan. Setelah melahirkan akan menyusut secara periodik yg bentuknya seperti jeruk besar. Dalam masa ini ibu merasa bahagia dengan pengalaman melahirkan secara normal, yang diekspresikan melalui menangis atau tertawa
Tahap Perkembangan Infancy Perkembangan adalah perubahan dan stabilitas yang terjadi pada diri seseorang sepanjang hidupnya” (Diane.E. Papalia & Sally Wenkos, 2001) Tugas Perkembangan ; tugas-tugas yang harus dapat dilakukan seseorang dalam masa hidup tertentu sesuai dengan norma masyarakat dan budayanya” (Diane.E. Papalia & Sally Wenkos, 2001) Setiap individu, pada setiap tahapan usia mempunyai tujuan utk mencapai suatu kepandaian, keterampilan, pengetahuan, sikap dan fungsi tertentu sesuai dg kebutuhan pribadi yg timbul dari dalam dirinya sendiri dan tuntutan yg datang dari masyarakat di sekitarnya (Richard, M. Lerner & David Hultsch (1983 )
Pertumbuhan Fisik dan Perkembangan Kognitif Infancy : Pertumbuhan Fisik dan Perkembangan Kognitif Pertumbuhan Fisik - berat lahir bayi rata-rata berkisar 7,5 pon (3,75 kg) - panjang badan sekitar 20 inci (50 cm) - pada usia 2 thn, anak laki-laki mencapai 49,5 % dari berat dan tinggi badan final yg akan dicapai pada usia dewasa, anak wanita mencapai 52,8 % • Pengecapan dan Perabaan - bayi yg baru lahir menghisap putting susu ibu dg kecepatan yg berbeda-beda sesuai dg kadar glukosa ASI - Persepsi perabaan telah ada pada bayi
Cont... Pendengaran - bayi sudah dapat melokalisasi sumber suara melalui respon yg berbeda ( sebagian besar bayi baru lahir akan memutar kepalanya 90o ke arah sumber suara) • Penglihatan - bayi yg baru lahir tidak dapat memfokuskan matanya dg baik terhadap berbagai jarak penglihatan - bayi memberikan respon yg berbeda thd terang dan gelap, dapat melihat warna • Kognisi - selama periode bayi, kapasitas intelektual/kognisi mengalami perkembangan
Perkembangan Kepribadian dan Sosial Infancy : Perkembangan Kepribadian dan Sosial Sosialisasi - proses mempengaruhi tingkah laku yg dilakukan oleh satu generasi terhadap generasi yg lain - proses sosialisasi pd bayi ; proses Bidirectional ; orang tua akan mempengaruhi bayi dan bayi pun akan mempengaruhi orang tuanya - secara alami, tingkah laku manusia dapat bersifat biologis dan sosial . - proses evolusi manusia ; merupakan sintesis dari kemampuan bertingkah laku biologis (adaptasi) dan tingkah laku sosial (adjusment)
Interaksi Individu dg Konteks Sosial Cont... Interaksi Individu dg Konteks Sosial - adaptasi terhadap konteks merupakan proses mempengaruhi yg bersifat Bidirectional ; terjadinya perubahan dlm suatu konteks akan menyebabkan munculnya kebutuhan individual - perkembangan tingkah laku bayi akan dipengaruhi oleh variabel-variabel yg ada dlm konteks sosial - relasi yg terjadi antara manusia dg konteks sosial pada dasarnya bersifat Multidirectional, yg oleh Lerner (1978) disebut sbg Dynamic Interaction - konteks sosial terdiri dari kelompok manusia yg berbeda usia dan cohort serta institusi - konteks sosial bagi seorang bayi adalah manusia lain (orang tua) dan institusi sosial (keluarga)
Attachment pada Masa Bayi Cont... Attachment pada Masa Bayi - ciri-ciri attachment adalah setiap tingkah laku yg mendorong terjadinya kedekatan/kontak dg figur spesifik - 5 komponen attachment : 1. adanya kedekatan dan atau pemeliharaan kontak dan tingkah laku 2. ditujukan thd satu atau beberapa figur spesifik 3. merangsang munculnya tingkah laku resiprokal 4. bila tingkah laku resiprokal tidak tampak, akan ada kondisi penolakan thd individu yg menampilkan tingkah laku attachment 5. kondisi (poin 4) dapat menuntun individu yg dilekati utk mencari alternatif attacment yg dapat ditemukan dlm kehidupan sosial yg lebih luas
Tahap Perkembangan Masa Kanak-kanak dan Pra-Sekolah Implikasi Praktek Pekerjaan Sosial : Infancy (Masa Bayi) : - peduli dg gaya pengasuhan orang tua - pendampingan di keluarga - membantu orang tua utk memberikan respon yg berarti pd anak Usia Pra-Sekolah - diferensiasi pertumbuhan anak; Peksos membantu/memberikan treatment thd keunikan/penyesuaian yg dialami anak - membantu anak melakukan tugas perkembangan - membantu anak belajar menghadapi tantangan baik fisik-mental - membantu anak dlm penyesuaian di lingkungan sekolah - membantu anak memperoleh kesempatan bermain di rumah dan di sekolah
TAHAP PERKEMBANGAN REMAJA (Pembentukan Identitas) m a s a t r a n s i s i diharapkan dapat membentuk identitas
Apakah yang dimaksud Identitas ? • Erikson (Marcia :1993) : menggambarkan identitas dalam konsep perkembangan kepribadian, yaitu : “Siapa seseorang itu,bagaimana seseorang mendefinisikan dirinya, dengan kelompok mana seseorang bergabung, dan apa nilai-nilai personal yg menyertai?” • Pembentukan identitas : menunjuk pada proses perjuangan (krisis/eksplorasi) yang mengarah pada komitmen
Pembentukan Identitas (lanjutan) Marcia : Dengan membentuk identitasnya, dikatakan seseorang memiliki identitas Achievement, seseorang yang sedang berada dalam proses pembentukan identitas dikatakan sebagai Moratorium. Seseorang yang memiliki identitas tanpa ia melakukan proses pembentukan (eksplorasi = krisis) dikatakan sebagai Foreclosure, dan seseorang yang tidak memiliki identitas dikatakan identitas Diffusion
Pembentukan Identitas (lanjutan) Eksplorasi; suatu proses dimana individu menjajagi berbagai alternatif pilihan identitas yang berarti, yakni individu melakukan aktivitas atau bertanya secara aktif dalam upaya mencapai tujuan, nilai-nilai keyakinan tentang suatu domain kehidupan. Komitmen; suatu proses dimana individu menetapkan pilihan secara relatif lebih tegas terhadap elemen-elemen identitas yang mengarah pada implementasi pilihan tersebut.
Kriteria Status Identitas Identity Achievement Moratorium Foreclosure Identity Diffusion Eksplorasi Tinggi Rendah Komitmen
Status Identitas • Achievement ; menggambarkan remaja yang memperoleh skor tinggi dalam melakukan eksplorasi dan memiliki komitmen yang jelas/tinggi • Moratorium ; menggambarkan remaja yang sedang melakukan eksplorasi (tinggi) tetapi komitmennya masih belum jelas (rendah) • Foreclosure ; menggambarkan remaja yang tidak melakukan eksplorasi (rendah) tetapi memiliki komitmen (tinggi) • Diffusion ; menggambarkan rendahnya eksplorasi dan komitmen yang dilakukan remaja dalam suatu bidang kehidupan (domain)
Mengukur tingkat Eksplorasi ▪ Ditandai dg sejauhmana remaja melakukan pencarian informasi melalui kedalaman faktor-faktor berikut : 1. Banyak atau sedikitnya pengetahuan yang digali tentang suatu bidang kehidupan 2. Aktivitas yg diarahkan utk mengumpulkan informasi 3. Mempertimbangkan alternatif elemen-elemen identitas 4. Keputusan awal/sementara thd bidang kehidupan
Mengukur tingkat Komitmen 1. Pengetahuan berbagai gambaran tentang suatu bidang kehidupan 2. Aktivitas terarah utk mengimplementasikan elemen identitas 3. Emosi atau afeksi yg berhubungan dengan identitas, meliputi keyakinan yg solid, dan realistis dlm bertindak 4. Usaha mengidentifikasikan diri kpd orang dewasa yg telah berhasil mencapai identitas dlm suatu bidang kehidupan 5. Memproyeksikan diri dg arah yg semakin jelas tentang masa depannya terhadap bidang kehidupan tsb 6. Mencoba bertahan dg keyakinan yg dipilih, tidak mudah goyah.
Variabel Anteseden ▪ Pembentukan identitas dipengaruhi oleh berbagai variabel anteseden yg saling berhubungan : 1. Tingkat identifikasi dg orang tua sebelum dan selama periode remaja 2. Gaya pengasuhan orang tua 3. Adanya model yg dirasakan sbg figur yg berhasil 4. Harapan sosial ttg identitas yg bisa dipilih dari apa yg ada di keluarga, teman sebaya dan lingkungan 5. Luasnya kemungkinan individu utk diekspos dg berbagai alternatif identitas 6. Tingkat personaliti sebelum remaja yg akan memberikan dasar-dasar yg tepat utk membentuk suatu identitas.
Gaya Pengasuhan Orang Tua Peran keluarga dalam perkembangan anak Fokus perhatian : bagaimana pengaruh orang tua terhadap anak dan bagaimana anak mempengaruhi orang tua Marcia : Gaya pengasuhan orang tua : kecenderungan orang tua bertingkah laku dalam berinteraksi dengan anak-anaknya yang dapat mendorong atau menghambat terjadinya otonomi pada anak
Gaya Pengasuhan Orang Tua (Hauser, dalam Archer: 1994) 1. Enabling ; interaksi orang tua-anak yg mendorong anak utk mengekspresikan pemikiran-pemikiran dan prinsip-prinsipnya utk mencapai otonomi. Indikator enabling : - pemecahan masalah ; orang tua membantu pemecahan masalah yg dihadapi anak - mendorong keinginan utk mengeksplorasi isu keluarga - menjelaskan pandangan kepada anggota keluarga - mengekspresikan empati - penerimaan pada anggota keluarga
Hauser (lanjutan) 2. Constraining : interaksi orang tua anak yg cenderung menghambat anak utk mencapai otonomi dan differensiasi. Indikator constraining : - menghambat anggota keluarga utk memecahkan masalah - tidak saling memberi informasi dalam berinteraksi - acuh tak acuh terhadap anggota dan masalah keluarga - penilaian berlebihan terhadap anggota keluarga - pandangan berlebihan terhadap anggota keluarga
Gaya Pengasuhan Orang Tua (Baumrind) 1. Authoritarian parent : orang tua mencoba utk membentuk anak sesuai dg standar absolut tentang perilaku. Orang tua menekankan nilai kepatuhan dg cara tindakan menghukum dan kekerasan utk mengekang keinginan anak yg dinilai bertentangan dg orang tua 2. Permissive parent : orang tua berdialog dg anak tentang keputusan mengenai kebijakan keluarga dan menawarkan secara rasional tentang aturan keluarga. Mereka juga mengijinkan anaknya utk mengatur perilakunya sendiri, dan seringkali tidak mendorong anak utk mematuhi standar sosial. Orang tua dg gaya ini tidak pernah menjadi model yg efektif bagi perkembangan anak.
Baumrind (lanjutan) 3. Authoritative parent : orang tua mencoba utk mengarahkan kegiatan anak yg berorientasi pada isu rasional melalui penjelasan dan bertukar pikiran. Orang tua mendorong perilaku yg diinginkan anak melalui induksi-pengarahan. Tipe orang tua seperti ini mencoba mengendalikan anak, tetapi tidak sampai dg membebani anak dg pembatasan-pembatasan.
Implikasi Praktek Peksos ▪ Pekerja sosial dapat memahami secara holistik perkembangan yg terjadi pada remaja ▪ Pekerja sosial membantu remaja mengatasi konflik seksual ▪ Pekerja sosial membantu remaja melakukan proses pembentukan identitas secara memadai
Perkembangan Dewasa Awal m a s a t r a n s i s i diharapkan dapat menemukan intimacy
Transisi Dewasa Awal masa untuk membuat komitmen ; individu secara khas membuat pilihan utama yg dihubungkan dg perkawinan, anak-anak, pekerjaan, serta corak kehidupan. membentuk hubungan interpersonal yg dekat dan stabil (Dating, Courtship, Marriage) - Dating : suatu pergaulan antar lawan jenis yg memberi peluang kepada seseorang utk mencoba dan menilai kepribadiannya serta utk menemukan pemikiran tentang kepribadian orang lain
Transisi Dewasa Awal (lanjutan) - Courtship = tunangan ; sebagai tindak lanjut dari aktivitas dating, masing2 individu lawan jenis saling “mengikat” diri. Disini individu sudah harus memiliki identitas perkawinan, yakni “apakah seseorang menginginkan untuk hidup dalam perkawinan ?, apakah yang dimaksud menjadi suami atau istri ? apa yang akan diberikan pada pasangan di dalam peran sebagai suami atau istri ? dan apa yang diharapkan dari pasangan dalam hubungan perkawinan ?
Transisi Dewasa Awal (lanjutan) - Marriage : perkawinan merupakan suatu pola sosial yang disetujui dan diterima oleh masyarakat, dimana seorang laki-laki dan perempuan membentuk suatu keluarga - Perkawinan merupakan hal yang penting baik bagi individu maupun bagi masyarakat. Fungsi keduanya adalah menempatkan pasangan suami istri dalam relasinya dengan orang lain dan juga dengan berbagai tingkatan masyarakat”.
Implikasi Praktek Pekerjaan Sosial • Peksos membantu orang dewasa awal menemukan intimacy dalam kehidupannya • Peksos membantu orang dewasa awal mengatasi masalah-masalah dalam perkawinan • Membantu orang dewasa awal dalam mencapai karir pekerjaan dan menjadi orang tua
Perkembangan Masa Dewasa (Menengah) Early Adulthood Adulthood Masa Transisi diharapkan dapat menemukan Generativity
Transisi Masa Dewasa (Menengah) 2 tugas fundamental : • individu harus mengkaji ulang struktur kehidupan masa lalunya • individu memulai membuat pilihan-pilihan yang dapat memperbaharui struktur awal kehidupan, apabila tidak berhasil individu mengalami self-absorption(tidak mampu menetapkan pilihan atas kehidupannya) individu memainkan peran dalam kehidupan, berusaha memperoleh kepuasan dalam peran yang mereka sandang : perkawinan, pekerjaan, dan kepuasan dalam kehidupan
Marital Satisfaction Duvall (1971) : 8 tahap siklus kehidupan 1. mulai berkeluarga, menikah (-) dari 5 tahun tanpa anak 2. keluarga mempunyai anak, anak tertua berusia 2- 3 th 3. keluarga dg anak prasekolah, anak tertua berusia 3-5 th 4. keluarga dg anak usia sekolah, anak tertua 6-12 th 5. keluarga dg anak remaja, anak tertua berusia 13 – 20 th 6. launching families ; anak pertama telah dewasa 7. keluarga pada usia pertengahan ; kekosongan utk pensiun 8. keluarga usia tua ; utk pertama berpisah dg suami/istri
Marital Satisfaction (lanjutan) Tahap-tahap kepuasan perkawinan tsb dikombinasikan untuk menegaskan 4 periode utama dari hubungan perkawinan : - pengantin baru (tahap 1) - sebagai orang tua (tahap 2 -6) - keluarga usia pertengahan (tahap 7) - perkawinan usia tua (tahap 8)
Occupational Satisfaction ▪ Apa yang dimaksud kepuasan dalam pekerjaan ? Secara umum, kepuasan pekerjaan terlihat pada hasil ketika ada kesesuaian antara kemampuan, minat, karakteristik dan tuntutan pekerjaan. ▪ Bekerja memungkinkan individu mengenal perasaan sebagai pribadi dan sosial, harus menggunakan waktu dan enerji sebagai orang dewasa. ▪ Seseorang bekerja utk alasan yg berbeda, seperti karena ; uang, status, prestise,pelayanan,kebersamaan, kepuasan, dsb • Jadi, kepuasan pekerjaan tergantung pada kesesuaian antara alasan seseorang untuk bekerja dan karakteristik dari situasi pekerjaan.
Life Satisfaction Ukuran kepuasan hidup dipandang sebagai petunjuk umum dari masa dewasa akhir yang sukses. Flanagan (Lerner & Hultsch, 1983) : “keberhasilan masa dewasa akhir direfleksikan pd tingkat dimana individu dapat menghindari tekanan eksternal dan memelihara keterlibatannya dlm konteks sosial”
Implikasi Praktek Pekerjaan Sosial • Peksos membantu orang dewasa dan keluarganya menemukan sumber-sumber yg dapat membantu mereka utk bertahan hidup dalam situasi krisis • Peksos membantu orang dewasa memperoleh kepuasan dlm pekerjaan, dg cara mengajak mereka memahami tingkatan stress dalam pekerjaan dan cara mengatasinya. • Membantu orang dewasa untuk mampu membuat pilihan- pilihan atas kehidupan yg dijalaninya
Perkembangan Lanjut Usia Adulthood Old Age Masa Transisi diharapkan dapat menemukan Integritas
Sistem Biologis Lanjut Usia Apa yg dimaksud lanjut usia ? - peristiwa utama dlm rentang kehidupan manusia - Santrock : usia 65 th usia pertengahan : usia menengah – usia tua (lanjut usia) - Ahli Gerontologi : 2 kelompok usia tua : - usia pertengahan (65 – 74 th) - usia tua (75 th ke atas) - UU RI No. 13/1998 : “lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas”
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses Penuaan sakit dalam jangka waktu lama,kecacatan, akan lebih cepat menua daripada orang yg sehat orang yg secara fisik dan mentalnya aktif cenderung memperlambat proses penuaan, yg tidak aktif cenderung mempercepat proses penuaan. positive thinking dapat memperlambat proses penuaan, sementara yg sering gelisah, ketiadaan org lain utk berbicara, sering berfikir negatif (negative thinking), dan berada dlm suatu lingkungan asing cenderung untuk mempercepat proses penuaan
Sistem Psikologis Lanjut Usia • Tahap akhir kehidupan seseorang adalah krisis psikologis, yaitu krisis integritas versus keputusasaan (Erikson, 1963) • Pencapaian integritas mencerminkan arti dari kehidupannya, dlm hal ini individu secara bijaksana dapat mengerti kehidupan dirinya, menyadari tentang kemunduran potensi dan penampilan, serta siap menghadapi kematian tanpa rasa takut • Jika tidak mampu mencapai integritas, maka keputus-asaan akan mewarnai kehidupan masa tua, berupa penolakan terhadap kehidupan masa lalu, ketakutan pada kematian
The Dying Process • Kubler Ross (1969) : 5 tahapan dying : 1. Denial ; individu menolak realitas dari “impending death” 2. Anger ; selama masa ini, individu bertanya-tanya “why me ?” atau “why am I to die?” 3. Bargaining ; individu memutuskan untuk merubah strategi dirinya bila ia punya kesempatan menunda kematiannya 4. Depression ; individu dihadapkan pada perasaan bahwa segala perawatan sampai pada pembedahan justru mengarah kepada kematian yang tidak dapat dihindari lagi 5. Acceptance ; individu menerima kematian sebagai suatu kepastian yang akan melepaskan dirinya dari segala penderitaan dan rasa sakit.
Sistem Micro, Mezzo, dan Macro Lanjut Usia Sistem micro ; interaksi antara individu lanjut usia dgan lingkungan terdekat, seperti dg keluarga atau lembaga pelayanan dimana mereka tinggal Sistem mezzo ; merupakan interaksi lanjut usia dg lingkungan di luar keluarga/lembaga, seperti dg masyarakat setempat Sistem macro ; dimana individu lanjut usia berada dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas. mezzo system micro system macro system
Implikasi Praktek Pekerjaan Sosial • Peksos medorong adanya sistem dukungan sosial kepada lanjut usia, seperti dukungan dari keluarga, teman-teman, dan tetangga • Peksos membantu lanjut usia memahami perkembangan yg terjadi dlm kehidupan mereka, yg mengarah pada sikap dan cara hidup yg dapat menentukan apakah mereka mencapai integritas dan menghindari keputus- asaan • Peksos harus mengenali dan memberikan dukungan kpd lanjut usia dalam : - memperoleh hak-haknya utk keberlanjutan kehidupannya secara wajar - mencapai integritas dng pengalaman hidupnya - terbebas dari kekangan
Resiliensi • Perkembangan kehidupan manusia dalam setiap tahapan memiliki apa yg disebut “Resiliensi” (daya lenting/daya tahan) • Karen Reivich & Andrew Shatte (2002) : “Resilience is the capacity to respond in healthy and productive ways when faced with adversity or trauma, that is essential for managing the daily stress of life” • Tony Newman & Sarah Blackburn (2002) : “Resilience is the maintenance of competent functioning despite an interfering emotionality” Resiliensi menunjuk pada daya tahan ketika orang-orang berada dalam situasi krisis, yang akan menemukan cara untuk mengatasi masalah, dan tumbuh menjadi lebih tegar
Prinsip-prinsip Resiliensi • Manusia memiliki cadangan resiliensi utk mengatasi rintangan hidup (overcoming) • Manusia membutuhkan resiliensi utk mengendalikan (steering through) hal-hal yg dirasakan tidak mengenakkan • Resiliensi digunakan utk merespon kemalangan hidup (bouncing back) • Resiliensi keempat adalah mencapai (reaching out). Resiliensi digunakan utk memproteksi hasrat yg berlebihan