ASRINAH_102904107_PTIK_”jaringan komputer IP Address and Subnet ASRINAH_102904107_PTIK_”jaringan komputer
Pokok bahasan IP Address versi IPV4 Kelas-kelas Alamat IP Subnet Mask Subnetting
IP Address versi IPV4 IPv4 memiliki 32 bit menggunakan angka biner dalam penggunaannya. Terbagi kedalam 4 oktet yang dipisahkan oleh tanda . (titik), yang direpresentasikan dengan notasi desimal. Seperti yang diilustrasikan pada gambar 4.1
Gambar 4.1 Alamat IP dengan 32 bit yang terbagi kedalam 4 oktet dan representasi dalam bentuk binernya
Kelas-kelas Alamat IP Pengalamatan dalam IPv4 memiliki 5 jenis kelas, A,B,C,D dan E. Tetapi hanya kelas A, B, dan C yang digunakan secara umum. Tabel 4.1 menggambarkan informasi tentang skema kelas-kelas yang ada pada IPv4.
Keterangan : N = alamat jaringan, H = alamat host Tabel 4.1Kelas IP Keterangan : N = alamat jaringan, H = alamat host
Subnet Mask Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa alamat IP terdiri dari 2 bagian, yaitu alamat jaringan dan alamat host. Subnet mask atau netmask digunakan untuk menentukan bagian manakah dari sebuah alamat yang merupakan alamat jaringan dan bagian manakah yang merupakan alamat host. Subnet mask direpresentasikan dengan nilai 1 dan 0 dimana bagian dengan nilai 1 merepresentasikan alamat jaringan sedangkan yang memiliki nilai 0 merupakan alamat hostnya, untuk mempermudah maka direpresentasikan dalam bentuk desimal.
Cont’d Tidak semua jaringan membutuhkan subnet, dalam hal ini berarti jaringan tersebut menggunakan sebuah subnet mask default. Table 8.2 akan menunjukkan subnet mask default untuk masing-masing kelas A, B, dan C. Subnet default untuk masing-masing kelas ini tidak dapat diubah. Maksudnya adalah kita tidak bisa menggunakan sebuah subnet 255.0.0.0 untuk sebuah kelas B, jika kita mencobanya maka alamat tersebut akan menjadi tidak valid dan bahkan biasanya tidak akan diperbolehkan mengetikkan subnet mask yang salah tersebut. Tidak bisa juga kita set semua nilai dengan 1 atau menjadi 255.255.255.255, dimana alamat tersebut sebenarnya merupakan alamat broadcast.
Sebagai contoh, untuk alamat IP 192. 168. 1. 10 dengan subnet mask 255 Sebagai contoh, untuk alamat IP 192.168.1.10 dengan subnet mask 255.255.255.0, berarti alamat jaringan dari IP tersebut adalah 192.168.1.0, sedangkan alamat hostnya adalah 0.0.0.10. Subnet mask juga bisa direpresentasikan dengan notasi CIDR (Classless Inter-Domain Routing), yang akan menggunakan tanda ―/‖ dibelakang sebuah alamat IP dan dibelakangnya terdapat jumlah angka 1 dari netmasknya. Jika kita lihat dari contoh diatas, maka notasi CIDR-nya adalah 192.168.1.10/24.
CIDR CIDR (Classless Inter-Domain Routing) merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengkategorikan alamat IP dengan tujuan untuk mengalokasikan lamat IP kepada user dan untuk efisiensi dalam proses routing paket-paket IP didalam internet. Metode ini biasanya digunakan oleh ISP (Internet Service Provider) untuk mengalokasikan alamat kepada sebuah rumah, perusahaan atau ke seorang pelanggan.
Cont’d CIDR menggunakan VLSM (Variable- Length Subnet Masks) untuk mengalokasikan alamat IP sesuai dengan kebutuhannya, daripada menggunakan mengikuti aturan-aturan kelas-kelas A, B dan C dalam jaringan. Sehingga pembagian jaringan atau host dapat dilakukan dengan menggunakan pada semua bit yang ada pada alamat.
Cont’d Perlu diingat bahwa penggunaan subnet mask maksimal adalah /30, karena sebuah jaringan paling tidak harus menyimpan dua buah bit sebagai bit dari host. Dan dalam sebuah jaringan, tidak semua alamat bisa kita gunakan sebagai alamat host. Setidaknya terdapat dua buah alamat tidak bisa kita gunakan, yaitu alamat pertama yang akan menjadi alamat jaringan tersebut dan alamat terakhir yang akan menjadi alamat broadcast dari jaringan tersebut.
Subnet Mask Source: www.tcpipguide.com
Subnet Mask (Cont.) Dalam contoh di atas, sebuah jaringan kelas B dengan Network-Id : 154.71.0.0. Subnet Mask dalam bentuk desimal adalah: 255.255.248.0 Dengan demikian 5 bit pertama pada octet ke 3 adalah Subnet-Id, sedangkan sisa bit adalah Host-Id.
Default Subnet-Mask
Konversi Subnet-Mask 1 0 0 0 0 0 0 0 = 128 1 1 0 0 0 0 0 0 = 192 1 1 1 0 0 0 0 0 = 224 1 1 1 1 0 0 0 0 = 240 1 1 1 1 1 0 0 0 = 248 1 1 1 1 1 1 0 0 = 252 1 1 1 1 1 1 1 0 = 254 1 1 1 1 1 1 1 1 = 255
Menentukan SubNet-Id Source: www.tcpipguide.com
Menentukan Subnet-Id Router menentukan sebuah IP address merupakan anggota dari subnet tertentu melalui proses masking seperti dalam gambar di atas. IP address: 154.71.150.42 dioperasikan AND dengan subnet-mask. Didapat Subnet-Id: 18. Sedangkan IP address dari subnet tersebut adalah: 154.71.144.0.
IP Address dari Subnet Determining the Subnet ID of an IP Address Through Subnet Masking Component Octet 1 Octet 2 Octet 3 Octet 4 IP Address 10011010 (154) 01000111 (71) 10010110 (150) 00101010 (42) Subnet Mask 11111111 (255) 11111000 (248) 00000000 (0) Result of AND Masking 10010000 (144) Dengan CIDR, dapat dituliskan sebagai: 154.71.150.42/21.
Contoh Kasus 1 Sebuah jaringan dengan network-id: 192.16.9.0 akan dibagi ke dalam 3 buah subnet. Tentukan IP address untuk setiap subnet. No IP 192.16.9.0 adalah Kelas C, dengan host-Id berada pada 8 bit terakhir. Karena itu, subnet-id harus berada pada 8 bit terakhir.
Penyelesaian Kasus 1 Kebutuhan 3 subnet berarti membutuhkan sebanyak 3 bit. Karena itu subnet-mask ditentukan: 11111111.11111111.11111111.11100000 255. 255. 255. 224
Penyelesaian Kasus 1 Kombinasi subnet: 000, 001, 010, 011, 100, 101, 110, 111. Karena itu 3 bit pertama dialokasikan untuk subnet. 192.16.9.b b b b b b b b subnet
Penyelesaian Kasus 1: Subnet Host Decimal 000 00000 - 11111 0-31 001 00000 – 11111 32 – 63 010 64 – 95 011 96 - 127 100 128 - 159 101 160 – 191 110 192 – 223 111 224 - 255
Kesimpulan Kasus 1 Jumlah subnet yang terbentuk ada 23=8. Tetapi subnet 000 dan 111 tidak dapat digunakan. Karena itu jumlah subnet yang dapat digunakan adalah: (23-2=6). Jumlah host yang terbentuk untuk masing-masing subnet 25=32. Sedang host yang dapat digunakan sebanyak 25- 2=30. Host-Id: 00000 dan 11111 tidak dapat digunakan.
TERIMA KASIH