Aggregate Demand - I Model IS - LM
I shall argue that the postulate of the classical theory are applicable to a special case only and not to the general case ..... Moreover, the characteristics of the special case assumed by the classical theory happen not to be those of the economic society in which we actually live, with the result that its teaching is mis leading and disastrous if we attempt to apply it to the facts of experience … John Maynard Keynes (The General Theory)
Disputes Agregate Demand Pendapatan Pengangguran Modal Agregate Supply Tenaga Kerja Pendapatan Teknologi
Agregate Demand & Agregate Supply ?? Pendapatan Agregate Demand Agregate Supply Jangka Pendek Jangka Panjang Harga Kaku Harga Flexibel Agregate Demand & Agregate Supply
Aggregate Demand Model = IS - LM Model merupakan interpretasi dari Teori Keynes Tujuan dari Model IS – LM adalah utk mem perlihatkan faktor apa yg menentukan pen dapatan nasional pd suatu tingkat harga tertentu. Model IS – LM bisa memperlihatkan faktor apa yg menyebabkan perubahan income dlm jangka pendek ketika tingkat harga tetap krn dlm jangka pendek semua harga sgt kaku / tdk mudah berubah (Sticky Price) Model IS – LM juga bisa memperlihatkan penyebab bergeser nya Kurva permintaan agregat
Employment, Interest and Money The General Theory of Employment, Interest and Money (1936) Permintaan Agregat (Aggregate Demand) yg rendah bertanggung jawab thd rendahnya pendapatan dan tingginya pengangguran yg menjadi karakteristik kemerosotan ekonomi Asumsi Teori Klasik (Adam Smith) itu keliru krn meng asumsikan bhw hanya Penawaran Agregat (Aggre gate Supply) yaitu modal, tenaga kerja dan teknologi yg menentukan Pendapatan Nasional
Ekonom Moderen berusaha meng gabungkan pandangan Klasik dan Keynes dgn Model Permintaan Agregat (Aggregate Demand) dan Penawaran Agregat (Aggregate Supply) Dlm jangka panjang harga bersifat fleksibel dan Penawaran Agregat menentukan pendapatan Dlm jangka pendek harga bersifat kaku (sticky) shg perubahan Permintaan Agregat akan mem pengaruhi pendapatan Oleh krn nya Identifikasi variabel2 yg bisa mengge ser kurva permintaan agregat dan yg menyebab kan fluktuasi dlm pendapatan nasional menjadi sgt penting
Apakah pemerintah bisa mempengaruhi permintaan agregat baik dgn Kebijakan Moneter maupun dgn Kebijakan Fiskal ??? Model permintaan agregat yg dikembang kan merupakan interpretasi dari Teori Keynes yaitu Model IS-LM
Pembayaran Faktor Produksi Pendapatan Perusahaan Aliran Sirkuler Uang Melalui Perekonomian Pasar Faktor Produksi Pendapatan Pembayaran Faktor Produksi Pasar Uang Joint Equilibrium Tabungan Perorangan Tabungan Masyarakat/Publik Pajak Rumah tangga Pemerintah Perusahaan Belanja Pemerintah Pasar Brg & Jasa Pendapatan Perusahaan Konsumsi
Aggregate Demand Curve Kurva Permintaan Agregat (AD) a curve that shows the quantity of goods and services that households, firms, the government, and the customers abroads want to buy at each price level (Mankiw) In other words Menerangkan hubungan antara tingkat harga umum dlm perekonomian dan pembelanjaan yg akan dilakukan dlm perekonomian
Pergeseran Permintaan Agregat Price level, P AD1 AD2 AD3 Tingkat Harga Tetap (SRAS) Y1 Y2 Y3 Income, Output, Y
Teori Fluktuasi Jangka Pendek Perpotongan Keynesian Kurva IS Model IS-LM Kurva Permintaan Agregat Teori Preferensi Likuiditas Kurva LM Model Penawaran Agregat dan Permintaan Agregat Kurva Penawaran Agregat Penjelasan tentang Fluktuasi Ekonomi Jangka Pendek
The Keynesian Cross Keynesian Cross menggambarkan per bedaan antara pengeluaran aktual (actual expenditure) dan pengeluaran yg direncanakan (planned expenditure) serta menunjukkan bgm pendapatan Y ditentukan utk tingkat investasi yg direncanakan I dan kebijakan fiskal G dan T.
Elemen Keynesian Cross 1. Fungsi Konsumsi (Consumption Function) 𝑪 = 𝑪 𝒀−𝑻 2. Var Kebijakan Pemerintah (Govt Policy Variables) 𝑮 = 𝑮 𝑻 = 𝑻 3. Investasi yg direncanakan (Planned Investment = exogenous) 𝑰 = 𝑰 Pengeluaran yg direnc (Planned Expenditure) 𝑬 =𝑪 𝒀 − 𝑻 + 𝑰 + 𝑮 5. Pengeluaran Aktual (Real GDP = Actual Expenditure) 𝒀 Kondisi Equilibrium 𝒀=𝑬 Pengeluaran yg direncanakan Pengeluaran Aktual =
Contoh Penghitungan Equilibrium Keynesian Cross Misalkan kondisi ekonomi dlm suatu perekonomian adalah sbb : C = 10 + 0.6 (Y – T) G = 12 T = 4 I = 8 E = C + I + G E = 10 + 0.6 (Y – 4) + 8 + 12 = 10 + 0.6 Y – (0.6 x 4) + 8 + 12 E = Y , maka Y = 10 + 0.6 Y – (0.6 x 2.4) + 8 + 12 Y – 0.6 Y = 10 – (0.6 x 2.4) + 8 + 12 = (1 – 0.6) Y 𝐘= 𝟏 𝟏 −𝟎.𝟔 𝟏𝟎 − 𝟎.𝟔 𝐱 𝟒 +𝟖+𝟏𝟐 𝐘= 𝟏 𝟏 −𝐌𝐏𝐂 𝑪 𝑨 − 𝐌𝐏𝐂 𝐱 𝐓 +𝐈+𝐆
Bila equilibrium E = Y maka : Y = CA + (MPC × Y) – (MPC × T) + I + G. C = CA + MPC × (Y – T) E = C + I + G = CA + MPC × (Y – T) + I + G = CA + (MPC × Y) – (MPC × T) + I + G Bila equilibrium E = Y maka : Y = CA + (MPC × Y) – (MPC × T) + I + G. Y – (MPC × Y) = CA – (MPC × T) + I + G. (1 – MPC) × Y = CA – (MPC × T) + I + G. CA = autonomous consumption.
Maka secara kuantitatif pengaruh dari guncang an (shock) dan kebijakan yg diambil pemerintah (tax,misalnya) mempengaruhi Y sbb : Tax Multiplier Spending Multiplier
Grafik Pengeluaran yg direncanakan (planned expenditure) E =C +I +G MPC 1 Why slope of E line equals the MPC: With I and G exogenous, the only component of (C+I+G) that changes when income changes is consumption. A one-unit increase in income causes consumption---and therefore E---to increase by the MPC. Recall from Chapter 3: the marginal propensity to consume, MPC, equals the increase in consumption resulting from a one-unit increase in disposable income. Since T is exogenous here, a one-unit increase in Y causes a one-unit increase in disposable income. income, output, Y
Grafik Kondisi Equilibrium planned expenditure E =Y 45º income, output, Y
Grafik Keynesian Cross planned expenditure E =C +I +G income, output, Y Equilibrium income
Grafik bila G meningkat Pd Y1, terjadi unplanned drop in inventory mengakibatkan s income naik… Y E E =Y E =C +I +G2 E =C +I +G1 G E1 = Y1 E2 = Y2 Y
Penyelesaian utk Y Kondisi equilibrium Kondisi dlm perubahan Krn I eksogenus Krn C = MPC Y
Government Purchases Multiplier Definisi : Pertambahan pd income diperoleh dari $1 kenaikan pd G atau bila G naik sebesar $1 maka income akan naik secara proporsional Pd model ini government purchase multiplier adalah : Contoh : Jika MPC = 0.8, maka Kenaikan G secara lsg me nyebabkan income naik se banyak2 nya 5kali !
Why the multiplier is greater than 1 Awalnya bila terjadi kenaikan dlm G maka akan menye babkan kenaikan yg sama pd Y: shg Y = G. Tetapi Y C Y C Shg dampak akhir thd income adalah lbh besar dari income sebelumnya atau initial G.
Pasar Barang dan Kurva IS
Pasar Brg adalah pasar yg mempertemukan penawaran dan permintaan barang dan jasa. Pasar brg sering diistilahkan dgn sektor riil Kurva IS adalah kurva yg menghubungkan antara suku bunga (i atau r) dgn pendapat an nasional (Y) yg menunjukan tingkat ke seimbangan pd pasar brg Model dasar yg menunjukkan hubungan tsb dpt dilihat dari perpotongan Keynesian (Keynesian Cross).
The Keynesian Cross Keynes menyatakan dlm teorinya bhw pendapatan total suatu perekonomian dlm jangka pendek sgt di tentukan oleh pengeluaran yg direncanakan oleh Rt, Pelaku Usaha dan Pemerintah Semakin banyak org ingin membelanjakan uangnya semakin banyak pula brg dan jasa yg dpt dijual oleh perusahaan produsen Semakin banyak perusahaan bisa menjual brg, sema kin banyak pula pilihan output yg akan diproduksi, dan semakin banyak pula buruh (TK) yg akan dipekerjakan (misal di sewa) Keynes meyakini bgt masalah utama yg dihadapi selama krisis (depresi) ekonomi adalah ketidakmam puan org utk utk belanja
Keynesian Cross menggambarkan perbedaan antara pengeluaran aktual (actual expenditure) dan pengeluaran yg direncanakan (planned expenditure) serta menunjukkan bgm penda patan Y ditentukan utk tingkat investasi yg di rencanakan I dan kebijakan fiskal G dan T. Pengeluaran aktual adalah jumlah uang yg dikeluar kan rt , perusahaan, dan pemerintah atas brg dan jasa, yg nilainya sama dgn produk domestik bruto (PDB). Pengeluaran yang direncanakan adalah jumlah uang yang akan dikeluarkan rumah tangga, peru sahaan, dan pemerintah atas barang dan jasa.
PE = Pengeluaran yg direncanakan Pengeluaran yg direncanakan pada perekonomian tertutup: PE = C + I + G PE = Pengeluaran yg direncanakan C = Jumlah Konsumsi I = Investasi yg direncanakan G = Belanja Pemerintah
𝐏𝐄=𝐂 𝐘− 𝐓 + 𝐈 + 𝐆 Komponen Keynesian Cross Fungsi Konsumsi C = C (Y – T) Y = Pendapatan Total ; T = Pajak ; Y – T = Disposable Income Investasi yg direncanakan exogenous 𝑰= 𝑰 𝑮= 𝑮 Variabel Kebijakan Fiskal 𝑻= 𝑻 Persamaan Pengeluaran yg direncanakan : 𝐏𝐄=𝐂 𝐘− 𝐓 + 𝐈 + 𝐆
Pengeluaran yg direncanakan : Pengeluaran yang direncanakan (PE) 𝐏𝐄=𝐂 𝐘− 𝐓 + 𝐈 + 𝐆 MPC 1$ Pendapatan, output, Y
Ekuilibrium Perekonomian Pengeluaran aktual = Pengeluaran yang direncanakan Y = PE Pengeluaran yang direncanakan (PE) Pengeluaran actual, Y = PE Pengeluaran yg direncanakan PE = C + I + G A 450 Pendapatan, output, Y Pendapatan ekuilibrium
Penyesuaian Menuju Ekuilibrium dalam Keynesian Cross Pengeluaran yang direncanakan (E) Akumulasi persediaan yg tdk diren canakan menyebabkan pendapatan turun Pengeluaran actual Y1 Pengeluaran yang direncanakan PE1 Penurunan persediaan yg tdk di rencanakan menyebabkan pen dapatan naik PE2 Y2 Y2 Pendapatan ekuilibrium Y1 Pendapatan, output, Y
Keseimbangan pasar barang-jasa tercapai bila pena waran brg dan jasa telah sama dengan permintaan. Pada kondisi keseimbangan, total produksi sama dengan total pengeluaran. Y = AE C + S = C + I Atau keseimbangan pasar barang-jasa tercapai bila S = I Karena tabungan dipengaruhi oleh pendapatan, S = f(Y) dan investasi dipengaruhi oleh tingkat bunga I = f(r), maka kita dapat mengkombinasi kan keduanya.
Penurunan Kurva IS Untuk menurunkan kurva IS dibutuhkan dua kurva keseimbangan yaitu kurva Keynesian Cross (gambar c) dan kurva permintaan investasi (gambar a). Pada kuva c kondisi keseimbangan tercapai pada titik E1, dimana output keseimbangan Y*1 yg merupa kan perpotongan kurva AE1 dengan kurva diagonal (Y = C + S). Tingkat pengeluaran agregat AE1 adalah konsumsi ditambah Investasi, pd saat tingkat bunga adalah r1. Pada kurva a tingkat bunga r1 besarnya permintaan investasi adalah I1. Karena itu kombinasi antara ting kat bunga dan tingkat pendapatan kesimbangan yg memungkinkan pasar brg-jasa berada dlm keseim bangan adalah titik F1 pada kurva b.
Kurva b r r Kurva a Kurva c Expenditure b. Keynesian Cross Y = C + S Expenditure Kurva b b. Keynesian Cross AE1 = C + I(r1) + G E1 Y Y*1 r r Income, Output, Y Kurva a Kurva c r1 F1 r2 I Y I I1 I2 0 Y*1 Income, Output, Y a. Investment Function c. Kurva IS
Sekarang perhatikan kembali gambar di atas Sekarang perhatikan kembali gambar di atas. Seandai nya tingkat suku bunga turun ke r2, permintaan inves tasi meningkat ke I2. Terjadi pertambahan investasi sebesar I2-I1 . Jika di perhatikan gambar c penambahan investasi ini meng geser kurva AE ke atas (AE1 ke AE2) dimana AE2 = C + I2 Pergeseran AE mengubah titik keseimbangan (E1 ke E2). Akibat selanjutnya output keseimbangan menjadi Y2. Dgn demikian kombinasi tingkat bunga dan output keseimbangan yg memungkinkan pasar brg dan jasa berada dlm keseimbangan adalah titik F2 pada gambar b. Karena semua fungsi persamaan adalah linear, maka titik F1 dan F2 dpt dihubungkan utk membentuk kurva IS.
Kombinasi tingkat bunga dan output kesimbangan, di luar kurva IS, akan menyebabkan pasar barang dan jasa tdk berada dlm keseimbangan. Dalam arti akan terjadi kelebihan permintaan (excess demand) atau kelebihan penawaran (excess supply). Yang dimaksud kelebihan permintaan adalah keingin an investasi (permintaan) lebih besar dari keinginan menabung (penawaran). Sebaliknya dgn kelebihan penawaran yaitu keinginan menabung lebih besar dari permintaan investasi Kurva IS berikut menunjukkan kondisi kelebihan permintaan (daerah di bawah kurva IS) sedang kan daerah diatas kurva IS menunjukkan kelebih an penawaran.
Keseimbangan Pasar Barang & Jasa Kurva IS Perekonomian 2 Sektor Keseimbangan pasar brg & jasa akan tercapai jika total produksi = total pengeluaran Y = AE C + S = C + I Jadi keseimbangan psr brg & jasa tercapai bila : S = I , krn tabungan dipengaruhi oleh tkt pendapatan, S = f (Y) dan investasi dipengaruhi oleh tkt bunga, I = f (r) Maka tingkat bunga ( r ) dpt dikombinasikan dgn pendapatan pd tkt ekuilibrium (Y) yg memungkinkan psr brg & jasa berada dlm keseimbangan, yg digambarkan dlm kurva IS
S = I Y - C = I Y = C + I 𝑪= 𝑪 𝟎 +𝒃 𝒀 𝑰= 𝑰 𝟎 +𝒆 𝒓 𝒀= 𝑪 𝟎 +𝒃 𝒀+ 𝑰 𝟎 +𝒆 𝒓 𝟏−𝒃 𝒀= 𝑪 𝟎 + 𝑰 𝟎 +𝒆 𝒓 𝒀= 𝑪 𝟎 − 𝑰 𝟎 −𝒆 𝒓 𝟏 −𝒃 Fungsi IS model ekonomi dua sektor
Bgm bentuk persamaan fungsi IS ? Bila diketahui : 𝑪=𝟒𝟎 +𝟎,𝟔 𝒀 𝑰=𝟖𝟎 −𝟒𝒓 Bgm bentuk persamaan fungsi IS ? 𝒀= 𝑪 𝟎 − 𝑰 𝟎 −𝒆 𝒓 𝟏 −𝒃 𝒀= 𝟒𝟎+𝟖𝟎 −𝟒𝒓 𝟏 −𝟎,𝟔 𝒀= 𝟏𝟐𝟎 −𝟒𝒓 𝟎,𝟒 𝒀=𝟑𝟎𝟎 −𝟏𝟎 𝒓 Fungsi IS
Bagaimana Kebijakan Fiskal Menggeser Kurva IS ? Pada tingkat bunga berapa pun, tingkat pendapatan yang mendorong menuju ekuilibrium Tingkat pendapatan tergantung pada belanja pemerintah G dan pajak T. Ketika kebijakan fiskal berubah, kurva IS bergeser. Perubahan kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa akan menggeser kurva IS ke kanan, begitu pula sebaliknya.
Kenaikan belanja pemerintah menggeser kurva IS kekanan. Kenaikanbelanjapemerintahmeningkatkanpengeluaran yang direncanakan. Untuktingkatbungaberapapun, pergeserankeatasdalampengeluaran yang direncanakansebesar ΔG menyebabkankenaikanpendapatan Y sebesarΔG/(1- MPC) sehinggakurva IS bergeserkekanansebesarjumlahini.
Interpretasi dana pinjaman dari kurva IS Identitas penghitungan pendapatan nasional Y-C-G=I S=I Untuk melihat bagaimana pasar untuk dana pinjaman memproduksi kurva IS, maka Y – C (Y - T) – G = I (r) Tingkat bunga disesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan terhadap pinjaman.
Grafik A. Pasar Dana Pinjaman B. Kurva IS Tingkat Bunga,r S(Y1) S(Y2) 1, ..Kenaikan Pendapat Meningkatkan, Tabungan,… 3. Kurva IS meringkas Perubahanini.… r1 r1 r2 r2 Investasi, Tabungan, I,dan S Y1 Y2 Pendapatan, Output, Y 2,..yang Menyebabkan Tingkat bunga turun Y1 Y2
Penjelasan A). Kenaikanpendapatandari Y1 ke Y2 menaikkan tabungan dan mengurangi tingkat bunga yang menyeimbangkan penawaran danpermintaan terhadap dana pinjaman. B).Tingkatbungaturunmenyebabkaninvestasinaikmen yebabkanpendapatanjugameningkat.
Arigatou gozaimasu