RESPONS IMUN PADA INFEKSI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Respon imun terhadap infeksi penyakit
Advertisements

Sistem Imun (Antibodi)
REAKSI HIPERSENSITIVITAS
ANTIGEN-ANTIBODI PENGERTIAN : ANTIGEN ANTIBODI
IMUNOLOGI DASAR DAN IMPLIKASI KLINIS
Matrissya Hermita Biopsikologi UG
IMMUNOLOGI Antibodi.
Imunitas Selular dan Humoral
Imunitas Humoral.
Reaksi Alergi Hipersensitivitas Aldo Candra ( )
RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA
FAGOSITOSIS Istilah fagositosis (memakan / mencaplok) :
REAKSI IMUNITAS TERHADAP Infeksi Bakteri
ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
Sistem Pertahanan Tubuh
Sistem Pertahanan Tubuh
RESPON IMUN SEL IMUNOKOMPETEN.
Respon Imun Nonspesifik
Fisiologi dan mekanisme respon imun adaptif
SANTI KARTIKASARI,dr SISTEM IMUNITAS.
RESPONS IMUN PADA INFEKSI
PROF. DR. EDIATI SASMITO, SE., Apt.
SISTEM IMUN.
Sistem Pertahanan Tubuh
SISTEM PERTAHANAN TUBUH
Imunitas humoral Yang bertanggung jawab: sel limfosit B (Bursa fabicus/Bone) Sel B membawa antibodi pada permukaan selnya, juga dapat mengeluarkan antibodi.
Sistem Kekebalan Tubuh
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
Sistem Imun.
SISTEM IMUNOLOGI BY. WINDA ELSA
Interaksi dalam kehidupan mikroorganisme dengan manusia
TUGAS BIOLOGI DASAR MANUSIA ELMA SURYANI PANE NIM :151362
Major Histocompatibility Complex (MHC)
Sistem Imunologi dan Organ Limfatik pada Manusia
Imunologi DISUSUN OLEH: MILA ASTASIA TINGKAT: 1A.
Pengantar Biopsikologi – KUL VII
IMUNOLOGI O L E H SESRA YUNITA NIM: D 111 KEBIDANAN.
IMONOLOGI Disusun Oleh : Resti Riani IA Akbid Alifah Padang.
RESPON IMUN ALAMI (NON SPESIFIK)
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
Sistem Imun.
PATOGENESIS DAN RESPON IMUN TERHADAP INFEKSI VIRUS
RESPON IMUN.
Lisa Andina, S.Farm, Apt. RESPON IMUN SPESIFIK.
SISTEM IMUNOLOGI BY. MAIYANTI.
KONSEP DASAR IMUNOLOGI
HIPERSENSITIFITAS Lisa Andina, S.farm, Apt..
Imunologi Oleh: Irene Katrin 1A AKBID ALIFAH PADANG.
HIPERSENSITIVITAS TYPE III
Senjata Cerdas Manusia : “ANTIBODY”
Materi Ajar Sistem Kekebalan
Sistem Kekebalan Tubuh
BAB 11 Sistem Imun.
BAB 11 SISTEM IMUN.
IMUNOLOGI DASAR dr. Ali Sodikin, SpPD dr. Bangun Oktavian, SpJP
Sitokin Dr.Henny Saraswati, S.Si, M,Biomed.
Pertahanan Humoral.
ANTIGEN-ANTIBODI PENGERTIAN : ANTIGEN ANTIBODI
IMUNOPROFILAKTIK (Tujuan Imunisasi, Imunisasi Aktif)
DASAR IMUNOLOGI 11 JANUARI 2018.
Kemampuan Patogen Menghindari Respon Imun
Respon Imun Non Spesifik (Respon Imun Innate)
BAB 10 SISTEM PERTAHANAN TUBUH
Sistem Kekebalan Pada Manusia.
Organ Limfoid & Sel-sel Imun yang berperan
ADAPTASI A. Pengertian Sistem Kekebalan Tubuh Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan.
 Imunologi: Ilmu yang mempelajari sistim imunitas tubuh  Sistim imunitas : mekanisme pertahanan tubuh terhadap foreign antigen.
Wahyu Siswandari Bagian Patologi Klinik PPD UNSOED
KELOMPOK 3 DOSEN PEMBIMBING SISTEM IMUN NON SPESIFIK DAN PERADANGAN TUGAS IMUNOBIOLOGI SUWARNY, S.Si, M.Si.
BAB 11 SISTEM PERTAHANAN TUBUH
Transcript presentasi:

RESPONS IMUN PADA INFEKSI ADI HARTONO

Respon imun tertadap infeksi tgt pd: 1.Jumlah&fungsi Th, Ts dan Tc yg teraktivasi. 2.Jumlah & fungsi sel B 3.Jumlah sel memori Pola reaksi imunologik bergantung pd jenis dan sifat mikroorganisme

Bentuk imunitas thd bakteri 1.Imunitas thd toksin bakteri Exotoxin dan endotoksin dari bakteri secara lsg akan dimusnahkan oleh respons imun penjamu penyakit dpt dicegah. 2.Imunitas thd kapsul bakteri Bakteri menghindari fagositosis dgn melapisi dirinya dg polisakarida  menghambat fagositosis.

3.Imunitas thd bakteri yg hidup intraseluler Bakteri menghindari respons imun penjamu, utk berkembang biak di dlm sel khusus sel fagosit

Proses radang Meliputi masuknya: Sel leukosit Komplemen Antibodi Plasma protein Ketempat terjadinya infeksi utk memperta- hankan diri

Proses inflamasi 1. Peningkatan aliran darah 2. Peningkatan permiabilitas pemb darah akibat kontraksi endotel  sel fagosit dan Ab keluar  ke benda asing atau jar yg rusak 3. Kemotaksis PMN dan makrofag akibat aktivasi C3a dan C5a

Gambaran umum respons imun 1.Mekanisme imunitas non-spesifik dan spesifik  berbagai mikroba dpt melawan resp imun non-spesifik 2.Resp imun non-spesifik tehdap mikroba berperan penting menentukan resp imun spesifik yang akan terjadi. 3.Respons imun memberikan respons spesialistik dan berbeda thd berbagai mikroba. 4.Survival dan patogenesitas mikroba sgt dipengaruhi oleh mikroba utk menghindari respons imun penderita. 5.Kerusakan jaringan dan penyakit pd infeksi disebabkan respons imun penjamu dan produknya, bukan oleh mikrobanya.

Infeksi bakteri Mekanisme pertahanan tbh dipengaruhi oleh: 1.Struktur ddg sel 2.Jenis bakteri (Gram + / Gram -) 3.Mikrobakteria 4.Spiroketa Lapisan luar bak.Gram – td lipid peka thd lisis C dan sel sitotoksik tertentu. Untuk yang lain  fagositosis.

Sifat patogenitas bakteri 1.Toksik tanpa infansif C.difteria & V.cholerae  dibunuh Ab 2.Infasif tanpa toksisitas Sebagian besar gabungan  invasif dgn aktivitas toksin lokal dan produksi enzim merusak jaringan  bakteri menyebar

Sel NK lisis membran sel Gram (- ) Sel Tc  infeksi bakteri intraseluler merusak membran sel bakteri bakteri keluar dan dihancurkan dengan cara lain.

Mekanisme pertahanan tubuh eksternal 1.Permukaan tubuh kulit dan permukaan epitelrespons imun non-spesifik: -Kulit asam lemaktoksik thd mikroba -Saliva, air mata, sekret hidunglisozim -Saluran pencernaanIg A 2.Aktivitas fagosit 3.Aktivitas komplemen 4.Aktivitas flora normalasam laktat dan colisin (protein anti mikroba)  Respons imun non-spesifik

Mekanisme pertahanan sistemik 1.Respons imun non –spesifik -PMN dan mononuklear (monosit- makrofag)  fagositois -Komplemen aktivasi jalur alternatif oleh Gram+ (peptidoglycan) Lisis Aktivasi komplemenkematian bakteri khusus ddg luar td lipid (Gram-)

Aktivasi komplemen Mengakibatkan: 1.Kontraksi otot polos dan degranulasi mastosit. 2.Penglepasan histamin dan leukotrien serta aktivasi neutrofil. 3.Peningkatan permeabilitas kapiler 4.Pelepasan sitokin oleh makrofag TNF danIL-1aktivasi makrofag dan peningka- tan adesi pada endotelmigrasi sel fagosit ke tempat in-feksi 5.Aktivasi sel NkIFN-γ  aktivasi makrofag  utk mikroorganisme ekstra seluler

2.Respon spesifik a.Sel B  Ab b. Sel T Diawali oleh makrofag (APC)  MHC II aktivasi Th  aktivasi sel B Ab Sel B (APC) melalui reseptor Igmenangkap Mikro organisme.

Interaksi mikroba dg sist imun Menghindari respon imun 1.Produksi toksin menghambat khemota ksis 2.Mebentuk kapsul fagosit tdk terjadi 3. Memproduksi molekul yang menghambat fungsi lisosom dgn fagosom,atau menghambat makrofag berinteraksi dg IFN 4.Menurunkan sitokin proinflamatorik TNF-α,IL-1ß,IL-6

KESIMPULAN 1.Imunitas thd infeksi bakteri adalah kompleks ok berbagai faktor virulensi yg digunakan oleh bakteri utk meningkatkan ketahanan hidupnya 2.Sistem imun non-spesifik granulosit membunuh bakteri 3.Sistem imun spesifik Berfungsi utk melenyapkan bakteri yg berkapsul dan yg hidup intraseluler

Reaksi imunologik pd infeksi jamur - Tdk banyak diket tentang ini Diduga mekanismenya tdk berbeda dg infeksi bakteri Infeksi jamur pd manusia: 1. Mikosis superfisial 2. Mikosis subkutan 3. Mikosis respiratorik 4. Candida albicans

1.Permukaan  hidup dlm komponen kulit yg mati, rambut dan kuku yg mengandung keratin 2.Subkutan  hidup sbg saprofit dan menimbulkan nodul kronik atau tukak 3. Saluran nafas yg bersal dr saprofit tanah dan menimbulkan infeksi paru subklinis atau akut 4.C. albicans  menimbulkan infeksi superfisial pd kulit dan membran mukosa

Infeksi jamur hanya mengenai bgn luar tubuh Beberapa jamur  sistemik paru (spora) Akibatnya sgt tgt dr derajat dan jenis respon imun manifestasi sal nafas ringan, rx hipersensiti -vitas berat sp kematian

Pada umum kelangsungan hidup thd jamur sama dgn bakteri: 1.Kapsul yg sulit dimakan (cryptococ) 2.Resistensi thd fagositosis (histoplasma) 3.Destruksi sel PMN (coccidiosis)

tensi thd infeksi berikutnya. - Reaksi imunitas selular ok menunjukan -- Infeksi kulit  biasa sembuh  resis – tensi thd infeksi berikutnya. - Reaksi imunitas selular ok menunjukan reaksi hipersensitivitas tipe IV thd jamur bersangkutan Ggn dlm reaksi hipersensitivitas  1.terjadi infeksi kronik atau kepekaan terha –dap kandidiasis

2.Diduga sel T berperan besar dlm resistensi  ok memproduksi limfokin  meransang makrofag menghancurkan jamur. Timbulnya kandidiasis pd imunodefisiensi  bukti berperannya sel T dlm resistensi thd infeksi jamur 3.Diduga sel PMN jg berperan thd infeksi jamur 4. Mekanisme utk eliminasi berbeda, tgt dr jenis jamur yg menginfeksi.

PROSES DAN PRESENTASI APC

AKTIVASI SEL Th

AKTIVASI SEL B

AKTIVASI SEL Tc

RESPONS IMUN PRIMER DAN SEKUNDER

RESPONS IMUN TERHADAP INVASI JASAD RENIK

INFEKSI PARASIT 1.Sirkulasi Respons humoral mis: malaria 2.Di dalam jaringan (sel) Respons seluler 3.Sel Tc  tdk berperan banyak Limfokin aktivasi makrofag  membu - nuh parasit intraseluler *Mekanisme perlindungan: -opsonisasi, fagositosis dan aktivasi komple- men

Infeksi cacing -Produksi IgE dg kadar tinggi -IgE  mastosit melepas granula reaksi inflamasi : eksudasi protein (Ig), ECF - Parasit yg dilapisi IgG atau IgE (opsonisasi)  dihancur- kan eosinofil

Cacing dlm saluran cerna Mis: Askaris dan Schitosoma -Gabungan respons humoral dan selular -Menghindari respons imun dg: 1.Merubah Ag permukaan = Ag penjamu 2.Melapisi permukaan Ag dg protein penjamu mis: glikoprotein, molekul MHC dan IgG penjamu 3.Mutasi

Parasit plasmodium Melakukan hal yg sama spt yg tadi Ab tdk dpt berinteraksi dg parasit ok setiap kali menunjukan variasi Ag yg baru. Imunitas baru dicapai apabila telah mempunyai Ab thd semua varian Ag yg mungkin ada.

Perkembangan CD4 Th2

Peranan sitokin dalam polarisasi CD4 (Th)

Peranan sitokin pd respons imunoinflamatori

Perkembangan CD4 Th1

Sekresi sitokin dari CD4

Terima kasih