PUPUK AN-ORGANIK
Keuntungan menggunakan pupuk buatan Dgn tekhnologi yg ada, maka dapat dibuat dalam jumlah banyak utk memenuhi kebutuhan petani Volume relatif simpel untuk dapat diangkut, disimpan & didistribusikan Kandungan unsur hara sdh tertentu, sehingga perhitungan pemberian ke kurangan unsur hara akan lebih mudah pada kondisi tanah yang berbeda-beda. Dapat diberikan dalam bentuk yg dikehendaki & waktu yg sesuai dgn dengan kebutuhan unsur hara tanaman. Memiliki kandungan unsur hara yg relatif lebih tinggi dibandingkan pupuk organik
Keburukan / kekurangan pupuk an-organik Karena dalam bentuk senyawa kimia sintesis, maka jika tdk hati-hati dlm pemakaiannya akan membawa dampak negatif pada kesehatan manusia. Karena unsur haranya tertentu, maka pupuk an- organik miskin unsur hara mikro bahkan tidak mengandung sama sekali. Pemakaian dalam jumlah banyak & berlangsung lama akan membawa dampak negatif pada kondi fisik, kimia & biologi. Pupuk an-organik akan menurunkan pH tanah, & ini akan lebih parah jika berlangsung pd tanah- tanah marginal
PUPUK TUNGGAL PUPUK NITROGEN Amonium Sulfat/Zwavelzure Amoniak (ZA) (NH4)2SO4 Kandungan unsur hara tunggal, yakni unsur “N” 20,5 % - 21%. Berbentuk kristal, ada yg berwarna putih, abu-abu, biru keabu-abuan dan kuning. Memiliki sifat yang mudah larut dalam air. Memiliki reaksi fisiologis masam. Sehingga pemberian ZA di tanah akan menyebabkan tanah masam (pH rendah). Memiliki EA (equivalent acidity) 110. Artinya; jumlah CaCO3 yang diperlukan untuk menetralkan pH tanah akibat pemberian 100 grm pupuk ZA
b. U r e a (CO (NH2)2 Kadar N 45% - 46% Bersifat hygroskopi. Berupa butiran-butiran kristal putih. Melalui jasad renik di dalam tanah dirubah menjadi amonium karbonat. Reaksi fisiologis asam lemah Equivalent acidity 80.
c. Chilisalpeter (NaNO3) Kadar N : < 16% & mengandung unsur hara mikro ( 95% NaNO3, 2,3% air, 2,7 % garam2 spt; KNO3, NaCl, MgCl2, KCl, & unsur mikro lainnya. Sifat sangat hygroskopies Mudah larut dalam air & terlarut menjadi ion-ion Natrium & Nitrat Tidak mudah diserap koloid tanah, mudah tercuci, & berpotensi menimbulkan bahaya denitrifikasi. Reaksi fisiologis Alkalis (basa) Equvalen bacidity : 29 Penggunaan berlebihan (overdosis) dpt merusak struktur tanah
Pupuk Posfor Pupuk Posfor di golongkan dalam; 1. Yg larut dalam asam keras golongan yg lambat tersedia bagi tanaman. 2. Yg larut dalam asat sitrat (amonium nitrat) gol. Yg mudah tersedia bagi tanaman. 3. Yg larut dalam air mudah tersedia dalam tanaman.
1. Posfat Cirebon Bersumber dari posfat alam yg telah di haluskan. Kandungan bahan utama adalah trikalsium dengan Kadar P2O5 25% - 28% Larut dalam asam keras Tidak hygroscopies Reaksi fisiologis alkalis Derajat kehalusan 80%
2. Agrofos Posfat alam yg berasal dari Aljazair Mengandung P2O5 25% & berwarna abu- abu Derajat kehalusan 95% Bersifat tidak hygroscopies & reaksi fisiologis alkalis
3. Fuse Magnesium Phosfate (FMP) Berbentuk bubuk halus berwarna kelabu keputihan, & berasal dari Jepang Kandungan unsur ; P2O5 = 19% - 21% dan MgO sekitar 15% - 18%. Tidak hygroscopies & reaksi fisiologis alkalis Larut dalam asam lemah
4. Superposfat tunggal (enkel superposfat = ES) Dibuat dari posfat alam & asam belerang Berbentuk serbuk, warna agak kelabu Kandungan P2O5 14% - 20% Larut dalam air & agak hygroskopies Akan mengikat amoniak jika di campur dgn pupuk ZA Jarang di temukan di Indonesia
5. Superphosfat Rangkap (Double superphosfate = DS Ca2(H2PO4) Berbentuk serbuk & berwarna kelabu Reaksi fisiologis netral & larut dalam air Kandungan P2O5 36% – 38% Berasal dari Belanda
6. Triple Superphosfate (TS) Berbentuk butiran-butiran & berwarna kelabu. Reaksi fisiologis netral & larut dalam air Kandungan P2O5 46% Berasal dari Amerika
PUPUK KALIUM Kalium Sulfat (Zwavelzure Kali = ZK) terdiri dari : (a) ZK 90 40 – 50 % K2O (b) ZK 96 52 – 53 % K2O - Berwarna putih, berbentuk butiran2 kecil - Tidak hygroskopies - Reaksi fisiologis asam
2. Kalium Klorida (KCl) Terdiri dari 2 macam : - KCl 80 52 – 53 % K2O - KCl 90 55 – 58 % K2O Berwarna kemerahan, berbentuk serbuk Reaksi fisiologis asam
3. Kalium – Magnesiumsulfat (paten kali) Kandungan hara : 21 % - 30% K2O Kandungan MgO ; 6% Reaksi Fisiologis asam lemah
Hal-hal yg perlu di ketahui sebelum memupu : Kandungan hara tanah & faktor kesuburan tanah Kemasaman tanaman Kelembaban tanah Daya serap tanaman terhadap zat-zat mineral dari dalam tanah. Faktor Iklim Nilai ekonomis dari tanaman yg di budidayakan.
METODE CARA PEMBERIAN PUPUK Penyebaran pd saat sebelum atau pada saat pengolahan tanah. Untuk jenis pupuk yg tidak larut dalam air. Side band placement pupuk di tempatkan di sisi lubang/tanaman dgn jarak 5 – 7,5 cm dari lubang tanam/benih dan di benamkan sedalam 2,5 – 5 cm. In the row placement pupuk di tempatkan pd lubang tanam atau sepanjang larikan dimana benih akan di tanam. Spreying dengan cara disemprotkan
Menghitung Kebutuhan UH = KP x P UH = Unsur Hara KP = Kadar Pupuk P = Jenis Pupuk
Dik: untuk berproduksi dengan baik, tanaman jagung memerlukan 150 kg N/Ha, 80 kg P2O5/ha, & 70 kg K2O/ha. Jika pupuk yg tersedia adalah Urea, SP36, & KCl, maka hitung berapa jumlah masing-masing pupuk yg diperlukan. Dik: untuk berproduksi dengan baik, tanaman Kelapa sawit memerlukan 150 grm N/pokok, 200 grm P2O5/pokok, & 80 grm K2O/pokok. Jika pupuk yg tersedia adalah Urea, SP36, & KCl, maka hitung berapa jumlah masing-masing pupuk yg diperlukan untuk 1 ha dengan jarak tanam 10 x 10 m Dik: untuk berproduksi dengan baik, tanaman Kelapa sawit memerlukan 150 grm N/pokok, 200 grm P2O5/pokok, & 80 grm K2O/pokok. Jika pupuk yg tersedia adalah NPK Mutiara 16-16-16, TSP, & KCl maka hitung berapa jumlah masing-masing pupuk yg diperlukan untuk 1 ha dengan jarak tanam 10 x 10 m