LANGKAH-LANGKAH melaksanakan SURVEI CONTOH Kuliah ke 2 /3 LANGKAH-LANGKAH melaksanakan SURVEI CONTOH
LANGKAH-LANGKAH Penentuan Obyek dan Tujuan Perencanaan Persiapan lapangan Pelaksanaan lapangan Pengolahan Penyajian, diseminasi, analisis.
PENENTUAN OBYEK DAN TUJUAN SURVEI Pertamakali menentukan obyek dan tujuan kemudian melangkah keperencanaan lain a. Secara menyeluruh, meliputi seluruh aspek dari desain survei serta melihat adanya hubungan timbal balik antara desingner survey,produsen dan konsumen agar survei berhasil guna dan berdaya guna. b. Penentuan skala prioritas. Tidak dapat memenuhi seluruh keinginan konsumen karena keterbatasan biaya, tenaga, waktu dan desaian sample
PERENCANAAN Menjabarkan rinci obyek dan tujuan survei Survei mengarah ke longitudinal / crossectional atau repetitive survey Desain Sampel Metode Pengumpulan Data Penentuan Variabel dan Daftar Isian Penentuan Organisasi Survei Penentuan Jadwal Kegiatan Penentuan Biaya Pilot Survei
Penjabaran rinci obyek dan tujuan survei a. Informasi yang diinginkan ( Informasi jenis-jenis variable) b. Domain penelitian, adalah daerah penelitian yg datanya akan disajikan c. Tabulasi, menyajikan data sampai wilayah/menentukan level penyajian data d. Derajat akurasi/ tingkat ketelitian. Total error, ditinjau dari sampling error dan non sampling error
Penentuan Obyek & Tujuan Survei (Contoh) Survei Upah penduduk 15 tahun yang bekerja sebagai karyawan/ buruh (pekerja dibayar) di setiap wilayah DKI Jakarta Obyek : Karyawan / buruh 15 tahun ke atas di DKI Jakarta Informasi : Pendidikan, status pekerjaan, jam kerja, upah Domain penelitian:Setiap wilayah di DKI Jakarta Level penyajian: Wilayah (Kotamadya)
Longitudinal/ Cross-Sectional Survey Apakah survei mengarah kepada longitudinal survey, crossectional, atau repetitive survey ? Longitudinal survey bertujuan untuk melihat trend. Crossectional Survey bertujuan untuk membandingkan antar variabel
Desain Survei dan Desain Sampel ? Desain Survei mencakup semua aspek dari rancangan survei (perencanaan, persiapan, pengumpulan, pengolahan, penyajian / diseminasi), sedangkan desain sample hanya mencakup yang berkaitan dengan teknik sampling
Desain Sampel Reference, tenaga ahli dsb. Tersedianya Kerangka Induk (Master Frame) Teknik Sampling Pengambilan Sampel Prosedur Estimasi
Metode Pengumpulan Data Observasi Interview/Wawancara Pos, Telepon Pencacahan Sendiri Catatan Adiministrasi
Penentuan Variabel & Daftar Isian Dependent dan Explanatory Variable Kaitan dengan susunan dan tatacara membentuk pertanyaan Periode Referensi Periode Survei Daftar Isian dan Pedoman
Penentuan Organisasi Survei Organisasi Lapangan Penentuan persyaratan petugas/staf Penentuan petugas/staf Organisasi pengolahan dan rancangan pengolahan
Penentuan Jadwal kegiatan Perencanaan survei supaya dilakukan dengan baik dan matang termasuk di dalamnya penentuan jadwal kegiatan yang menjadi pegangan agar hasil survei tepat waktu
Penentuan Biaya Faktor biaya dan penyediaannya harus sudah dapat ditetapkan dalam perencanaan. Biaya sangat memegang peranan penting disamping penetapan besarnya sampel yang optimal. Materi survei secara keseluruhan supaya ditetapkan dan disinkronisasikan dengan aspek lain seperti desain sampel, penyajian, kualifikasi petugas, dan sebagainya.
Pilot Survei biasanya dilakukan untuk survei dengan skala besar atau sensus. Pilot Survei umumnya terdiri atas: Uji Coba kuesioner /materi survei Uji coba organisasi lapangan Uji coba pengolahan data
PERSIAPAN LAPANGAN (1) Perlu Diadakan Pengkajian: Penerapan Metode Pengumpulan Data Menyiapkan daftar sampel, beban petugas, dan pelatihan Daftar Isian, Konsep Definisi dan Pedoman - Terbuka/ tertutup - Wawancara / Observasi - Pengukuran dsb. Penyiapan materi survei dan pengirimannya
PERSIAPAN LAPANGAN (2) Waktu yang diperlukan (perolehan data, transport, dsb) Prosedur penentuan petugas termasuk pelatihan Masalah non respons, revisit, dsb. Mekanisme pengelolaan dokumen Mekanisme pengawasan/ pemeriksaan Penerangan
PELAKSANAAN Sesuai prosedur dan kriteria ditentukan Mematuhi jadwal waktu Meneliti akurasi Meneliti non respons Kelengkapan dokumen dan isian
PENGOLAHAN Menetapkan mekanisme dan prosedur pengolahan Pengecekan ketelitian data (validasi) dan koding (pra komputer) Entri data dan pengecekan (pasca komputer) Tabulasi dan pengecekan
PENYAJIAN, DISEMINASI DAN ANALISIS - Penyajian untuk publikasi dan media elektronik - Penyajian untuk analisis - Penyajian akurasi hasil survei Diseminasi Analisis
Penentuan Populasi Survei dan Target Populasi (1) Penentuan populasi dan target populasi selalu harus dilakukan pada saat memulai mendesain suatu survei yang lain. Secara umum cakupan dari populasi survei dapat digambarkan melalui 4 level, yaitu: a. Populasi survei b. Frame populasi c. Target populasi d. Inferensia Setiap level perlu dicermati sehingga dapat ditentukan target populasi yang sesuai sehingga hasil survei dapat dikaji baik secara deskriptif maupun statistik inferensial
Penentuan Populasi Survei dan Target Populasi (2) Populasi merupakan satu kesatuan dengan elemen. Populasi merupakan agregasi dari seluruh elemen yg perlu ditentukan.Populasi harus didefinisikan dengan menentukan isi, unit, cakupan dan waktu. Semua penduduk yg tinggal dalam rumahtangga biasa di Indonesia pada bulan Pebruari 2007.
Penentuan Populasi Survei dan Target Populasi (3) Didasarkan pada obyek dan tujuan survei pada tahap awal terlebih dahulu ditentukan apakah suatu survei dalam desain sampelnya mengarah ke probability atau non probability sampling. Perlu diperhatikan bahwa probability sampling mengandung dua unsur kesalahan (error), yaitu: a. Sampling error b. Non sampling error
SAMPLING ERROR DAN NON SAMPLING ERROR Sampling Error (SE) adalah kesalahan yang disebabkan karena penggunaan teknik sampling Non Sampling Error (NSE) adalah kesalahan yang disebabkan bukan karena penggunaan teknik sampling. NSE bisa terjadi pada semua tahapan kegiatan survei( tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan lap, pengolahan dan penyajian)
PROBABILITY SAMPLING Pada probability sampling selain mempertim-bangkan berbagai hal yang berkaitan dengan disiplin ilmu, juga mempertimbangkan bahwa setiap unit dalam populasi harus mempunyai peluang untuk terpilih dalam sampel. Dengan demikian diharapkan dapat dilakukan estimasi nilai parameter. Probability sampling akan menghasilkan suatu estimasi yang sekaligus dapat dihitung kesalahan yang disebabkan oleh desain sampel (standard error).
NON PROBABILITY SAMPLING Untuk non probability sampling, penentuan desain sampel lebih mengarah pada judgement dari perencana berdasarkan berbagai pertimbangan sesuai dengan disiplin ilmu yang bersangkutan. Dalam non probability sampling tidak semua unit mempunyai peluang untuk terpilih dalam sampel.
PENENTUAN POPULASI SURVEI DAN TARGET POPULASI (4) Populasi Survei perlu dikaji: - Kemudahan cakupan lokasi - Kemungkinan adanya non respons karena beberapa alasan al: pindah, meninggal, menolak untuk diwancarai. Frame populasi perlu dikaji: - Kelengkapan frame - Coverage error
PENENTUAN POPULASI SURVEI DAN TARGET POPULASI (5) Target populasi perlu dikaji: - Perlu ditentukan dengan berbagai pertimbangan Infresial populasi perlu dikaji: - Model - Ekstrapolasi - Indikator
SAKERNAS Survei dilakukan terhadap penduduk Indonesia berumur 15 tahun ke atas untuk mengumpulkan data ketanagakerjaan sehingga dapat menggam-barkan angkatan kerja. TUJUAN a. Mendapatkan gambaran tentang kesempatan kerja dikaitkan antara lain dengan pendidikan, jenis pekerjaan, lapangan kerja, status pekerjaan dan jam kerja. b. Mendapatkan data tentang tingkat pengangguran dikaitkan dengan pendidikan, upaya dan lamanya mencari pekerjaan. c. Mendapatkan gambaran tentang penduduk yang bukan angkatan kerja menurut jenis kegiatan.
SAKERNAS (lanjutan) Sakernas Populasi : Penduduk.Indonesia berumur 15 tahun ke atas Level : Indonesia Domain : Indonesia
SUSENAS (1) Survei dilakukan terhadap penduduk Indonesia melalui pendekatan rumah tangga dengan maksud dapat tersedianya data tentang kesejahteraan rakyat, yang dapat mencerminkan keadaan sosial ekonomi masyarakat. Data terdiri dari : - Data Kor - Data Modul, yang terdiri dari: Modul konsumsi dan pendapatan rumah tangga Modul social budaya dan pendidikan Modul perumahan dan kesehatan
SUSENAS (2) Tujuan Tersedianya data pokok tentang kesra pada ting-kat kabupaten/kota Tersedianya data rinci tentang perumahan dan kesehatan pada tingkat provinsi Tersedianya data rinci tentang konsumsi/ pe-ngeluaran rumah tangga baik dalam nilai maupun kuantitas, antara lain sebagai dasar memperkira-kan pola konsumsi penduduk, kecukupan gizi, distribusi pengeluaran dan tingkat kemiskinan nasional.
SENSUS PERTANIAN (1) Sensus Pertanian untuk memberikan gambaran mengenai perubahan populasi rumah tangga pertanian, baik rumah tangga pertanian pengguna lahan / bukan dan rumah tangga petani gurem.
SENSUS PERTANIAN (2) TUJUAN: Mendapatkan data secara lengkap agar diperoleh gambaran yang jelas tentang struktur pertanian di Indonesia. Mendapatkan kerangka sample yang dapat dijadikan landasan pengambilan sample survei-survei pertanian. Memperoleh informasi ttg. populasi rt. pertanian,rt petani gurem, jumlah pohon, jumlah ternak distribusi penguasaan, dan pengusahaan lahan
KERANGKA INDUK DAN KERANGKA SAMPEL Sangat menentukan desain sampel Persyaratan: - Tersedia sampai dengan unit terkecil pengambilan sampel - Mudah dikenali, batas jelas, stabil - Keadaan terkini - Ada korelasi dengan data yang dikumpulkan
KASUS DI LAPANGAN Tidak dijumpai Unit sampel baru Unit sampel terpecah Unit sampel tergabung Unit sampel tidak jelas/ tidak punya batas
CARA MENGATASI Jumlah kecil, diabaikan Formulasikan kembali atau updating Penyesuaian metode estimasi Linking procedure
CARA PENGGUNAAN Teliti kelengkapan kerangka sampel Karakteristik tersedia termasuk materi lainnya (peta dsb) Teliti homogenitas/ heterogonitas karakteristik Mudah digunakan Identifikasi keberadaan, tersedia atau dibentuk di lapangan
KERANGKA SAMPEL (1) Kerangka Sampel Induk yang tidak memenuhi peryaratan akan mengakibatkan target populasi tidak tercapai. Kerangka Induk merupakan kerangka dasar yang harus mendapat perhatian utama sebelum penentuan desain sampling dan pembentukan kerangka sampel induk. Penyediaan kerangka induk tidak mudah disamping harus memenuhi persyaratan untuk populasi yang dicakup juga perlu dapat dipergunakan untuk jangka waktu yang lama.
KERANGKA SAMPEL (2) Penyediaan kerangka induk cukup mahal, tetapi tanpa kerangka induk yang baik tidak mungkin dibentuk kerangka sampel. Sensus merupakan salah satu sumber untuk pembentukan kerangka induk. Pembentukan kerangka induk tanpa diintegrasikan dengan pelaksanaan sensus akan sangat mahal. Berhasilnya penerapan metode sampling tergantung pada kualitas dari hasil sensus tsb. Akurasi dari sketsa peta desa, sketsa peta blok sensus dan data didalamnya sangat dituntut karena akan digunakan sebagai dasar estimasi.