PENYUSUNAN NERACA FISIK DAN MONETER MINERAL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Natural Resources & Intangible Assets
Advertisements

TURUNAN/ DIFERENSIAL.
PERAN MIGAS DALAM MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI NASIONAL
Penyusunan PDB Indonesia Berwawasan Lingkungan (SEEA)
KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN 1 PERATURAN PEMERINTAH NO 24 tahun 2005 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN.
UNDANG-UNDANG NO. 33/2004 TENTANG0
NERACA SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
Indonesia Negara Tekaya di Dunia
NERACA EKONOMI & SDA TERPADU
Penyusunan Neraca Fisik dan Moneter Minyak dan Gas Bumi
SUPLEMEN SIMPLE RANDOM SAMPLING
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Pertemuan ke 1 PENGANTAR Managemen Energi Listrik
Green Recovery And Reconstruction: Training Toolkit For Humanitarian Aid ORGANISASI PELAKSANA SesI 2: Analisis Awal dan Penentuan Standar Pembanding Pemulihan.
12/12/2014(c) Budhi Purwantoro Jati1 AKUNTANSI PENGANTAR II Oleh: Budhi Purwantoro Jati.
PSAK 64: EKSPLORASI DAN EVALUASI SUMBER DAYA MINERAL
NERACA ARUS DANA.
PSAK 33 – AKUNTANSI PERTAMBANGAN UMUM
IAS 16: PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
PERATURAN TENTANG REKLAMASI TAMBANG
Pengertian, Asas-asas, dan Hubungan Hukum Pertambangan
Depresiasi Dan Deplesi
DAFTAR ISI SASARAN DAN PROGRAM KERJA 100 HARI PERTAMA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TATA WAKTU PROGRAM KERJA 100 HARI PERTAMA DEPARTEMEN ENERGI.
PAJAK DALAM BISNIS GIOFEDI RAUF, SH.,MH..
BAB 9 “PENYUSUTAN” Matematika Keuangan Modifikasi Oleh:
Persediaan: Metoda Penilaian Lainnya
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN POKOK-POKOK KEBIJAKAN FISKAL 2009: Tindak Lanjut Pembahasan Asumsi Ekonomi Makro dan Energi Ekonomi.
SISTEM AKUNTANSI INSTANSI
DEPRESIASI/PENYUSUTAN AKTIVA TETAP
Pengantar Umum : Industri dan Lingkungan, Baku Mutu Air/Air Limbah
ISAK 29 PENGUPASAN TANAH PADA TAHAP PRODUKSI TAMBANG TERBUKA
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Department of Business Adminstration Brawijaya University
Penyusunan Neraca Fisik dan Moneter Direktorat Neraca Produksi
STANDAR AKUNTANSI INDUSTRI BATUBARA
STATISTIK PERTAMBANGAN NON MIGAS
DIMENSI PEMBANGUNAN: KEDAULATAN ENERGI
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Mata Kuliah : Statistik Neraca Nasional
Aspek Hukum Minyak dan Gas Bumi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEPRESIASI
ASSALAMUALAIKUM.
Aset Tetap dan aset Tak Berwujud
Penyusutan, Amortisasi dan Revaluasi
PERHITUNGAN DEPLESI SUMBERDAYA ALAM
PSAK 19 ASET TAK BERWUJUD (IAS 38 INTANGIBLE ASSET)
KELANGKAAN SDA (FISIK & EKONOMI SERTA PENANGANANNYA)
PENJUALAN AKTIVA TETAP
ISAK 29 PENGUPASAN TANAH PADA TAHAP PRODUKSI TAMBANG TERBUKA
KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM
Aset Tetap dan aset Tak Berwujud
PERTEMUAN KELIMA PERSEDIAAN (2).
AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Advanced Learning Geography 1
Pengantar Teknologi Mineral
Penghentian Aktiva Tetap, Deplesi dan Amortisasi
GEOGRAFI KELAS XI IPS SMT 1
KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM
KELANGKAAN SDA (SCARCITY)
ASET TETAP, SUMBER DAYA ALAM DAN ASSET TDK BERWUJUD
KULIAH 13 Hubungan Masyarakat
KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM
KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM
KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM
Penghentian Aktiva Tetap, Deplesi dan Amortisasi
Aset Tetap dan aset Tak Berwujud
Aset Tetap dan aset Tak Berwujud
Penghentian Aktiva Tetap, Deplesi dan Amortisasi
Unit Advanced Learning Geography 1 Sebaran Barang Tambang di Indonesia.
Transcript presentasi:

PENYUSUNAN NERACA FISIK DAN MONETER MINERAL Oleh : Direktorat Neraca Produksi

Tujuan Mineral merupakan SDA yang tidak dapat diperbarui sehingga pemanfaatannya dapat sebijaksana mungkin. Dapat menghitung besarnya pengikisan (Deplesi) SDA mineral Memberikan pedoman bagi pemerintah dalam melakukan pembangunan yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan

Manfaat Mengetahui berapa banyak sumberdaya alam Mineral yang tersedia Berapa banyak yang dikonsumsi Kualitas sumberdaya yang tersisa Arti penting/nilai ekonomis lingkungan Berapa besar pengeluaran untuk melindungi lingkungan

Sumber Data Departemen Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) seperti : Produksi dan harga batubara, Cadangan terukur batubara Biaya eksplorasi & eksploitasi batubara PT. Aneka Tambang (BUMN) : Produksi dan harga biji nikel, ferro nikel, bauksit, emas, perak , dan timah Cadangan terukur mineral Biaya eksplorasi & eksploitasi mineral

Sumber Data PT. Timah (BUMN) : Produksi timah, Cadangan terukur timah Biaya eksplorasi & eksploitasi Timah PT. INCO (BUMN) : Produksi nikel matte Cadangan terukur nikel matte Biaya eksplorasi & eksploitasi nikel matte

KENDALA LAPANGAN Series data produksi & cadangan sering ada revisi Series data cadangan terukur tidak tersedia lengkap Data tentang neraca rugi/laba perusahaan yang dibutuhkan tidak tersedia seluruhnya Data harga yang digunakan tidak sama dengan data di PDB Nasional (menggunakan laju) Data cadangan baru belum tersedia (estimasi) Biaya ekplorasi dan eksploitasi tidak tersedia secara rinci.

Definisi : Deplisi merupakan jumlah unsur-unsur yang bersifat mengurangi persediaan awal. Dalam hal ini adalah eksploitasi minyak dan gas bumi. Cadangan terbukti adalah cadangan minyak bumi dan gas alam yang berdasarkan perhitungan geologi dan teknis diperkirakan dapat ditambanga dan secara ekonomis menguntungkan Cadangan hipotetis adalah cadangan minyak bumi dan gas alam yang berdasarkan perhitungan geologi dan teknis saja. Revisi perkiraan Cadangan adalah perubahan jumlah cadangan terbukti karena diperolehnya informasi baru mengenai kondisi pasar atau teknologi baru yang memungkinkan pertambahan atau penurunan cadangan.

Metodologi Neraca Fisik Menggambarkan keadaan stok awal dan akhir sumber daya alam disertai perubahannya yang dinyatakan dengan unit fisik yang sesuai. Tabel. Kerangka Neraca Fisik N0. Perincian Satuan 1 Persediaan awal   2 Pertambahan 3 Deplisi 4 Perubahan Netto (2-3) 5 Persediaan Akhir

Metodologi (lanjutan) Neraca Moneter Penyusunan neraca moneter dilakukan dengan menberikan penilaian pada neraca fisik yang diperoleh dengan cara mengalikan unit rentnya. Pada neraca moneter ditambah pos revaluasi. Tabel. Kerangka Neraca Moneter N0. Perincian Satuan 1 Persediaan awal   2 Pertambahan 3 Deplisi 4 Perubahan Netto (2-3) 5 Revaluasi 6 Persediaan Akhir

RUMUS UNTUK PENGHITUNGAN 1. Untuk mengestimasi cadangan tahun-tahun berikutnya digunakan rumus: Cadangan (t+1) = Cadangan (t) - Deplesi (t) 2. Untuk mengestimasi cadangan tahun sebelumnya digunakan rumus: Cadangan (t-1) = Cadangan (t) + Deplesi (t) Dimana : N = Revaluasi W = Persediaan R = Rente per unit T = Tahun

Penghitungan Neraca Fisik   Data Timah tahun 2005 Produksi (deplisi) = 78,504 juta barel Persediaan awal (stok Awal) 1,263,134 Persediaan akhir (stok Akhir) 1,193,812 Hasil Penghitungan Perubahan Neto Stok Akhir - Stok Awal 1,193,812 - 1,263,134 - 69,322 Penambahan Deplisi + Perubahan Neto 78,504 - 69,322 9,182

Penghitungan Unit Rent   Penghitungan Biaya Produksi per unit Timah Biaya Produksi = 2,308,505 juta Rp. Produksi (deplisi) 78,504 Biaya Produksi per unit Biaya Produksi : Produksi 2308505 : 78,504 29,406,377 Rp/ton Penghitungan Unit Rent Harga 2005 49,027,797 Rp Unit Rent 2005 (proxy) harga 2005 - biaya produksi per unit 49,027,797 - 29,406,377 19,621,420 (Rp/ton)

Penghitungan Neraca Moneter   Hasil Penghitungan Unit Rent Timah Tahun 2004 = 10,596,597 Rp/barel Tahun 2005 19,621,420 Hasil Penghitungan Neraca Moneter Timah Tahun 2005 Penambahan Volume penambahan'05 x Unit Rent'05 9,182 X 19,621,420 180,164 juta Rp Revaluasi Stok awal '05 X (Unit Rent'05 - Unit Rent'04) 1,263,1347 X (19,621,420 - 10,596,597) 11,399,566

Neraca Sumber Daya Timah

SEKIAN