Penyusunan Neraca Fisik dan Moneter Minyak dan Gas Bumi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Advertisements

ASET TIDAK BERWUJUD.
Penyusunan PDB Indonesia Berwawasan Lingkungan (SEEA)
KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN 1 PERATURAN PEMERINTAH NO 24 tahun 2005 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN.
UNDANG-UNDANG NO. 33/2004 TENTANG0
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BLU
NERACA SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT
PENYUSUNAN NERACA FISIK DAN MONETER MINERAL
NERACA EKONOMI & SDA TERPADU
MATHEMATICS FOR BUSINESS
SUPLEMEN SIMPLE RANDOM SAMPLING
Kerangka Dasar dan Manfaat Tabel I-O, asumsi dan Keterbatasannya
KELOMPOK V / KELAS 2A NAMA: PEMBAHASAN: AYU ROSITA SARI ( )
Pertemuan ke 1 PENGANTAR Managemen Energi Listrik
Green Recovery And Reconstruction: Training Toolkit For Humanitarian Aid ORGANISASI PELAKSANA SesI 2: Analisis Awal dan Penentuan Standar Pembanding Pemulihan.
Keputusan Penetapan Harga dan Manajemen Biaya
MENYUSUN RANCANGAN AWAL USAHA DAN EVALUASI PELUANG USAHA BARU
12/12/2014(c) Budhi Purwantoro Jati1 AKUNTANSI PENGANTAR II Oleh: Budhi Purwantoro Jati.
PSAK 64: EKSPLORASI DAN EVALUASI SUMBER DAYA MINERAL
NERACA ARUS DANA.
MAKROEKONOMI, edisi ke-6
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 10 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
IAS 16: PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
Dasar Hukum Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No : 23/MEN/2002 Tentang Pedoman Monitoring, Evaluasi, Pengendalian dan Pelaporan Program/Proyek.
Depresiasi Dan Deplesi
1 MODUL PSAP NO. 09 AKUNTANSI KEWAJIBAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN Agustus 2007.
PELAKSANAAN PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BBM
Persediaan: Metoda Penilaian Lainnya
KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN POKOK-POKOK KEBIJAKAN FISKAL 2009: Tindak Lanjut Pembahasan Asumsi Ekonomi Makro dan Energi Ekonomi.
Buletin Teknis 11 Aset Tidak Berwujud
DEPRESIASI/PENYUSUTAN AKTIVA TETAP
ISAK 29 PENGUPASAN TANAH PADA TAHAP PRODUKSI TAMBANG TERBUKA
Anggaran Induk dan Akuntansi Pertanggunjawaban
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
IFRS 7 FINANCIAL INSTRUMENTS: DISCLOSURES
KEGIATAN USAHA HULU.
Department of Business Adminstration Brawijaya University
ANGGARAN Rizal Effendi.
Penyusunan Neraca Fisik dan Moneter Direktorat Neraca Produksi
STATISTIK PERTAMBANGAN NON MIGAS
DIMENSI PEMBANGUNAN: KEDAULATAN ENERGI
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Mata Kuliah : Statistik Neraca Nasional
Aspek Hukum Minyak dan Gas Bumi
Konsep teoritis dan karakteristik kontrak production sharing
Akuntansi MIGAS Universitas Tridinanti Palembang 2014 Rizal Effendi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEPRESIASI
ASSALAMUALAIKUM.
PERHITUNGAN DEPLESI SUMBERDAYA ALAM
PSAK 14 PERSEDIAAN.
PSAK 14 PERSEDIAAN.
PENJUALAN AKTIVA TETAP
ISAK 29 PENGUPASAN TANAH PADA TAHAP PRODUKSI TAMBANG TERBUKA
BAB IV PEMBENTUKAN INVESTASI ( Pertemuan ke-5 )
PERTEMUAN KELIMA PERSEDIAAN (2).
AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD
PRINSIP – PRINSIP INVESTASI MODAL
SISTIM EKONOMI INDONESIA
PERSEDIAAN PSAK
PERSEDIAAN PSAK
Pengantar Teknologi Mineral
Penghentian Aktiva Tetap, Deplesi dan Amortisasi
PENGANTAR TEKNOLOGI MINERAL
Penentuan Biaya Produk Bersama dan Produk Sampingan
PENERIMAAN PEMERINTAH: DALAM NEGERI & LUAR NEGERI
KELANGKAAN SDA (SCARCITY)
PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH oleh Nisa Putri Bagaswati
PERSEDIAAN PSAK
PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN (Joint Products and By Products) Perhitungan biaya produk bersama dan biaya produk sampingan perlu.
Transcript presentasi:

Penyusunan Neraca Fisik dan Moneter Minyak dan Gas Bumi Oleh : Direktorat Neraca Produksi

Tujuan Migas merupakan SDA yang tidak dapat diperbarui sehingga pemanfaatannya harus dilakukan sebijaksana mungkin. Dapat menghitung besarnya pengikisan (Deplesi) SDA migas. Memberikan pedoman bagi pemerintah dalam melakukan pembangunan yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan

Manfaat Mengetahui berapa banyak sumberdaya alam minyak dan gas bumi yg tersedia Berapa banyak yang dikonsumsi Kualitas sumberdaya yang tersisa Arti penting/nilai ekonomis lingkungan Berapa besar pengeluaran untuk melindungi lingkungan

Sumber Data Departemen Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Produksi minyak dan gas bumi menurut Pertamina & Bagi Hasil Harga minyak & gas bumi (diolah dengan kurs rata-rata tertimbang) Cadangan terbukti dan potensial minyak dan gas bumi awal tahun dan akhir tahun. Biaya eksplorasi & eksploitasi minyak bumi dan gas bumi.

KENDALA LAPANGAN Series data produksi & cadangan sering ada revisi Data cadangan terukur dan pontensial tidak terpisah Data tentang neraca rugi/laba perusahaan yang dibutuhkan tidak tersedia seluruhnya Data harga yang digunakan tidak sama dengan data di PDB Nasional Data cadangan baru belum tersedia (estimasi) Biaya ekplorasi dan eksploitasi tidak tersedia secara rinci.

Definisi : Deplesi merupakan jumlah unsur-unsur yang bersifat mengurangi persediaan awal. Dalam hal ini adalah eksploitasi minyak dan gas bumi. Cadangan terbukti adalah cadangan minyak bumi dan gas alam yang berdasarkan perhitungan geologi dan teknis diperkirakan dapat ditambang dan secara ekonomis menguntungkan Cadangan hipotetis adalah cadangan minyak bumi dan gas alam yang berdasarkan perhitungan geologi dan teknis saja. Revisi perkiraan Cadangan adalah perubahan jumlah cadangan terbukti karena diperolehnya informasi baru mengenai kondisi pasar atau teknologi baru yang memungkinkan pertambahan atau penurunan cadangan.

Metodologi: Neraca Fisik Menggambarkan keadaan stok awal dan akhir sumber daya alam disertai perubahannya yang dinyatakan dengan unit fisik yang sesuai. Tabel. Kerangka Neraca Fisik N0. Perincian Satuan 1 Persediaan awal   2 Pertambahan 3 Deplisi 4 Perubahan Netto (2-3) 5 Persediaan Akhir

Metodologi (lanjutan) Neraca Moneter Penyusunan neraca moneter dilakukan dengan menberikan penilaian pada neraca fisik yang diperoleh dengan cara mengalikan unit rentnya. Pada neraca moneter ditambah pos revaluasi. Tabel. Kerangka Neraca Moneter N0. Perincian Satuan 1 Persediaan awal   2 Pertambahan 3 Deplisi 4 Perubahan Netto (2-3) 5 Revaluasi 6 Persediaan Akhir

RUMUS UNTUK PENGHITUNGAN 1. Untuk mengestimasi cadangan tahun-tahun berikutnya digunakan rumus: Cadangan (t+1) = Cadangan (t) - Deplesi (t) 2. Untuk mengestimasi cadangan tahun sebelumnya digunakan rumus: Cadangan (t-1) = Cadangan (t) + Deplesi (t) Dimana : N = Revaluasi W = Persediaan R = Rente per unit T = Tahun

Contoh penghitungan Neraca Fisik   Data Minyak Bumi Tahun 2005 Produksi (deplisi) = 388 juta barel Persediaan awal (stok Awal) 8,627 Persediaan akhir (stok Akhir) 8,928 Hasil Penghitungan Perubahan Neto Stok Akhir - Stok Awal 8,928 - 8,627 301 Penambahan Deplisi + Perubahan Neto 388 + 301 689

Penghitungan Unit Rent   Penghitungan Biaya Produksi per unit Minyak Bumi Biaya Eksplorasi & Eksploitasi = 1,910 juta US $ Biaya Produksi 1,768 Kurs Tertimbang 9,230 Biaya Produksi 2005 Biaya Produksi X Kurs 1,768 X 9,230 16,316,035 Juta Rp Produksi (deplisi) 388 Biaya Produksi per unit Biaya Produksi : Produksi 16,316,035 : 388 42,089 Rp

Penghitungan Unit Rent (Lanjutan)   Penghitungan Unit Rent Harga minyak bumi 2004 = 308,344 Rp Harga minyak bumi 2005 496,825 Unit Rent 2004 159,224 (Rp/barel) Biaya per unit 42,089 Unit Rent 2005 (proxy) harga '05 : harga '04 X unit rent '04 X 0,98 496,825 : 308,344 X 159,224 X 0,98 215,422 Laba Perusahaan Harga - biaya Per Unit - Unit Rent 496,825 - 42,089 - 215,422 203,314

Penghitungan Neraca Moneter   Hasil Penghitungan Unit Rent Minyak Bumi Tahun 2004 = 159,224 Rp/barel Tahun 2005 251,422 Hasil Penghitungan Neraca Moneter Tahun 2005 Penambahan Volume penambahan'05 x Unit Rent'05 689 X 251,422 173,142,758 juta Rp Revaluasi Stok awal '05 X (Unit Rent'05 - Unit Rent'04) 8,627 X ( 251,422 - 159,224) 795,386,938

Neraca Sumberdaya Minyak Bumi

SEKIAN