LEADERSHIP
Perbedaan leadership dengan management Teori kepemimpinan Great Man Theory Trait Theory Behavior Theory Contingency Theory Influence Theory Relational Theory
Leadership Management Kemampuan menetapkan arah dengan menyusun visi dan misi organisasi atau perusahaan, kemudian mempengaruhi orang-orang yang di pimpinnya melalui komunikasi persuasi dalam rangka mencapai visi atau tujuan tersebut dan memotivasi bawahan untuk mengatasi segala rintangan yang ada. Kemampuan mengelola organisasi atau perusahaan dalam merancang perencanaan organisasi dan memonitoring hasil, apakah sudah sesuai dengan perencanaan.
1. Great Man Theory Teori yang mengemukakan bahwa laki-laki terlahir dengan kemampuan alami untuk memberikan orientasi, opini, dan arahan yang telah di desain untuk memimpin sebuah organisasi dalam mencapai tujuan. 2. Traits Theories Teori yang mengkaji ciri-ciri dan karaktersitik pribadi yang membedakan pemimpin dan bukan pemimpin. Enam karakter yang membedakan pemimpin dan bukan pemimpin: ambisi dan semangat, hasrat untuk memimpin, kejujuran, kepercayaan diri, kecerdasan, dan pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan. 3. Behavioral Theories Teori-teori yang mengemukakan bahwa efektifitas kepemimpinan ditinjau dari perilaku (demokratis atau otoritarian). 4. Contingency Theories Efektifitas kepemimpinan tergantung pada situasi, dengan cara menganalisis situasi lalu membentuk perilaku yang sesuai dengan situasi. Situasi, antara lain kemampuan bawahan, jenis tugas, lingkungan kerja, dll. 5. Influence Theory Teori yang mengemukakan bagaimana pemimpin mampu mempengaruhi bawahan. Pemimpin yang memiliki karismatik, lebih mudah mempengaruhi bawahan. 6. Relational Theory Teori yang mengemukakan hubungan antara pemimpin dengan bawahan. Relasi interpersonal adalah faktor terpenting, dimana pemimpin tidak hanya berorientasi pada tugas namun berorientasi pada hubungan. Pemimpin yang menekankan pada hubungan mampu memberikan perhatian pribadi terhadap kebutuhan bawahan dan menerima perbedaan individual di antara para bawahan. Hal ini berkaitan dengan peningkatan produktivitas dan kepuasan kerja.
Contingency Approach (1) Fiedler Contingency Model 3 faktor kontingensi dalam model FIEDLER : Relasi pemimpin-bawahan (leader-member relation), Struktur pekerjaan (task-structure), Peran kekuasaan (power position). HIGH High Task – Low Relation High Task – High Relation Task Behavior Low Task – Low Relation Low Task – High Relation LOW LOW Relationships Behavior HIGH
Contingency Approach (2) Hersey and Blanchard Theory 2 faktor kontingensi dalam model Hersey and Blanchard : - Kemampuan bawahan - Motivasi bawahan 2. SELLING 4. DELEGATING Task Behavior (Mampu) 1. TELLING 3. PARTICIPATING Relationship Behavior (Mau)
Keterangan: Bawahan tidak mampu dan tidak mau mengerjakan suatu tugas, maka pemimpin perlu untuk memberikan arahan yang jelas dan spesifik. Bawahan tidak mampu tetapi mememiliki kemauan, maka pemimpin perlu untuk memberikan penjelasan dan klarfikasi tugas. Bawahan memiliki kemampuan namun tidak memiliki kemauan, maka pemimpin perlu memberikan dukungan. Bawahan memiliki kemampuan dan kemauan dalam mengerjakan tugas, maka pemimpin tidak perlu berbuat banyak (memberi tanggungjawab penuh).
Path Goal Theory Pemimpin akan berhasil apabila mampu menunjukkan kepada bawahannya apa yang akan diperoleh sebagai reward dan juga jalur perilaku (path) yang harus dilakukan bawahan untuk memperoleh reward tersebut.