Trans Fatty Acids dan Hydrogenated Vegetable Oils FM Akademi Analis Kesehatan Nasional Surakarta Jl Yos Sudarso No. 338 Dawung-Surakarta 57155 Telp : 0271-644958 Fax : 0271-665023
Definisi Lipid Lipid dari kata yunani (lipos, lemak), adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut didalam air, yang dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform, atau eter.
Lemak Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9 kkal sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal/gram Minyak atau lemak, khususnya minyak nabati, mengandung asam-asam lemak esensial seperti asam linoleat, lenolenat, dan arakidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol.
Lemak Dalam pengolahan bahan pangan, minyak dan lemak berfungsi sebagai media penghantar panas, seperti minyak goreng, shortening (mentega putih), lemak (gajih), mentega, dan margarin Penambahan lemak juga dimaksudkan untuk menambah kalori, serta memperbaiki tekstur dan cita rasa bahan pangan.
Lemak Hewani Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut kolesterol sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol dan lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuh sehingga umumnya berbentuk cair Lemak hewani ada yang berbentuk padat (lemak) yang biasanya berasal dari lemak hewan darat seperti lemak susu dan lemak sapi. Lemak hewan laut seperti ikan paus, minyak ikan herring yang berbentuk cair dan disebut minyak.
Pembentukan lemak secara alami Hampir semua bahan pangan banyak mengandung lemak dan minyak, terutama bahan pangan yang berasal dari hewan Lemak dalam jaringan hewan terdapat dalam jaringan adiposa Dalam tanaman, lemak disintesis dari satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak yang terbentuk dari kelanjutan oksidasi karbohidrat dalam proses respirasi
Lipid dalam Makanan
Bentuk struktur kimia asam lemak Asam Lemak tak jenuh ikatan cis Unsaturated fat and fatty acid. Oleic acid cis double bond
Jenis lemak dan minyak Minyak goreng Minyak goreng berfungsi sebagai penghantar panas, penambah rasa gurih, dan penambah nilai kalori bahan pangan. Mutu minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya, yaitu suhu pemanasan minyak sampai terbentuk akrolein yang tidak diinginkan dan dapat menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan. Makin tinggi titik asap, makin baik mutu minyak goreng tersebut. Titik asap suatu minyak goreng tergantung dari kadar gliserol bebas
Bentuk struktur kimia asam lemak Asam lemak jenuh: membentuk rantai zig zag yang mampat → lemak padat Saturated fat and fatty acid. Stearic acid
Hidrogenasi pada asam lemak Proses dilakukan untuk membentuk padatan pada minyak Adisi ion H pada ikatan rangkap Perubahan formasi dari cis menjadi trans (bentuk fisiknya sama dengan asam lemak jenuh)
Hidrogenasi
Cis and Trans Unsaturated Fats all cis polyunsaturated Cis and Trans Unsaturated Fats “Good” “Good” Omega-3-fatty acids mono- and poly-unsaturated saturated trans “Bad”
Bentuk struktur kimia asam lemak Asam Lemak tak jenuh ikatan trans Trans Unsaturated fat and fatty acid.
Kenapa Lemak Trans Berbahaya?
Sistem Inflamasi Pada wanita, yang mengkonsumsi banyak minyak trans akan meningkatkan faktor resiko tumor nekrosis. Akan menaikkan body-mass index. Memicu penyakit jantung, diabetes dan atherosclerosis
Kenapa Lemak Trans Berbahaya? Resiko penyakit cardiovascular dua kali lipat dibanding asam lemak jenuh. Meniakkan kadar LDL-cholesterol Menurunkan kadar HDL-cholesterol
Menyebabkan kenaikan berat badan saat menkonsumsi sumber makanan yang mengandung trans Sebagian besar ditemukan pada perut (visceral fat)
Menaikkan resiko diabetes tipe II Menurunkan sensitivitas insulin, menaikkan kadar glukosa darah Pada wanita, yang mengkonsumsi banyak minyak trans akan meningkatkan faktor resiko tumor nekrosis. Kolesterol baik (HDL) Kolesterol buruk (LDL) Asam Lemak Trans Asam Lemak Jenuh
Lemak Trans
Komposisi pada lemak atau minyak
Untuk membantu konsumen: Trans fats label Untuk membantu konsumen: FDA (Food and Drug Administration) mewajibkan pencantuman kadar lemak trans
kesimpulan Minyak terhidrogenasi parsial diciptakan karena mereka lebih stabil Mentega - tinggi lemak jenuh dan memiliki. kolesterol (Sedikit dikonsumsi mungkin baik. Minyak yang tidak mengalami hidrogenasi parsial (tidak mengandung lemak trans) Esterifikasi minyak dan lemak (perubahan struktur asam lemak menjadi bentuk padat ), menyebabkan rendahnya HDL dan naiknya kadar glukosa darah. Modifikasi hydrogenase parsial minyak—mana suhu dan waktu dimodifikasi menghasilkan pengurangan lemak trans. (Hidrogen Lebih ditambahkan.)
kesimpulan (sambungan) Hidrogenasi penuh mengakibatkan kejenuhan lengkap tanpa trans-biasanya dalam bentuk asam stearat, dimana tidak meningkatkan LDL sebanyak lemak jenuh lainnya. Campuran minyak mentah dengan lemak jenuh industri-diproduksi yang menghasilkan lemak semi-lembut yang bebas lemak trans yang dapat digunakan dalam margarin. Minyak nabati dari biji hasil rekayasa genetika mengurangi komponen yang membuat minyak tengik.
Mana yang lebih baik? Terbaik untuk memilih 1. Minyak 2. soft Margarin Mana yang lebih baik antara margarin dengan mentega? Mentega memiliki lemak jenuh, kolesterol dan lemak trans. Margarin batangan memiliki lemak jenuh dan lemak trans. Keduanya memiliki dampak negatif pada risiko kardiovaskul Terbaik untuk memilih 1. Minyak 2. soft Margarin
Sumber Pustaka Pavlovic, M., Prentice, A., Thorsdottir, I., Wolfram, G., & Branca, F. (2007). Challenges inharmonizing energy and nutrient recommendations in Europe. Annals of Nutrition and Metabolism, Vol. 51, No. 2, (June 2007), pp. 108-114, ISSN 0250-6807 FDA (2003). Federal Register, Food Labelling Trans Fatty Acids in Nutrition Labelling; Consumer research to consider nutrient content and health claims and possible footnote or disclosure statements, final rule and proposed rule, Food and Drug Administration, Vol. 58, (July 2003), pp. 41433-41506. Filip, S and Rajko V. (2012). Trans Fatty Acids and Human Health, (April 2012) pp.43-64 Masanori Semma (2001). Trans Fatty Acids: Properties, Benefits and Risks, Journal of Health Science, Vol. 48, (October 2001), pp. 7-13