WAWASAN NU DAN PERAN KADER NU DI ERA GLOBAL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MAKNA 4 PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Advertisements

PROSES AWAL PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA
UU No.12 Tahun 2010 tentang GERAKAN PRAMUKA
Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah
T E N T A N G ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA.
T E N T A N G ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA By GS.
KODE ETIK BAGI PEJABAT KEUANGAN PUBLIK
Seminar Pendidikan Agama Islam
NAHDLATUL ‘ULAMA Nahdlah = Kebangkitan ‘Ulama = Ulama
Pendidikan Agama Islam
Apakah Kepemimpinan
ETOS KERJA DALAM ISLAM keutamaan kerja karakter Rasul dalam bekerja
Penjelasan GBPP & Kontrak Perkuliahan
Disusun Oleh : Kelompok 6
A GAMA I SLAM DISUSUN OLEH: MISNANI. S.Ag. M.Pd. I.
KIPRAH MUHAMMADIYAH.
Oleh: Drs.Pono Fadlullah, M.Hum
Pendidikan Agama Islam
By: Muhammad Budi Prasetyo
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Sembilan Langkah Menjadi Pemimpin Orang Beriman
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
MAKNA LIMA SILA DALAM PANCASILA
MUHAMMADIYAH sebagai gerakan dakwah
DISUSUN OLEH: MISNANI. S.Ag. M.Pd. I
Kelompok 4 Adi Jadmiko (03) Doni Pradana (08) Gilang Pratama (13)
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Ar-Risalah Pengertian Risalah Rasul dan Nabi Auliya dan Ulama.
ideologi Muhammadiyah: dalam Dinamika tajdid dan ijtihad
SELAMAT DATANG MAHASISWA BARU UNJ 2016
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Wawasan nusantara (Lecture 6 & 7)
Wawasan nusantara (Lecture 5 & 6)
Assalamu'alaikum ETIKA, MORAL DAN AKHLAQ Oleh: Nurhasan, M. Ag Hmmm…..
Latar Belakang, Konsep, Implementasi dan Tantangan
TUGAS PANCASILA Oleh Nurita Armiddina (A1D515024) Administrasi Pendidikan Universitas Jambi.
4 PILAR KEHIDUPAN SEBAGAI LANDASAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Drs. H. M. Ladzi Safrony, M.Ag
BAB 6 MASYARAKAT MADANI.
Studi Islam II Kelompok 11 Agung Nugraha ( )
Kepemimpinan dan Budaya Pelayanan
Tugas Manajemen dan Kepemimpinan 3
PENTINGNYA AGAMA DAN USAHA AGAMA
Wawasan nusantara (Lecture 5 & 6)
Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan
Wawasan nusantara (Lecture 5 & 6)
PENDIDIKAN PANCASILA BAB. X. Petumbuhan Faham Kebangsaan
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
Pancasila Sebagai Etika Politik
1. Konsep Masyarakat Madani Pengertian Masyarakat Madani
Pola Umum Perkaderan HMI (Menurut Pedoman Perkaderan HMI)
Dosen ; Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si.
By ; Siti lailatul Fuadiyah Zulia Khoirun Nisa’
NILAI-NILAI SILA PANCASILA.
Dosen ; Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN & MASYARAKAT MADANI
Studi Islam II Islam dan Organisasi Sosial Keagamaan
By : 1. Rizal hartono 2.Muhammad fajar
MAKNA 4 PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA NICO GARA Disajikan pada Seminar Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Manado, 8 September 2012.
Kebijakan Pembangunan Bidang Agama
Indonesia, 225 Juta penduduk, > 500 grup etnik, 17
UU No.12 Tahun 2010 tentang GERAKAN PRAMUKA
LEADERSHIP AND ENTREPRENEURSHIP
WAWASAN NUSANTARA Latar Belakang, Konsep, Implementasi dan Tantangan.
MENAKAR PERAN RUU PESANTREN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
PENGUATAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH/ ’AISYIYAH
Kasus penyimpangan pancasila sila pertama Disusun oleh: Adi Prasetyo (K ) Agung Nugroho (K ) Alvian Novitasari (K ) Andysty Andryaningrum.
ETOS KERJA DALAM ISLAM 1. keutamaan kerja 2. karakter Rasul dalam bekerja 3.syarat-syarat mendapatkan syurga dalam bekerja 4.norma-norma etika dalam bekerja.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA
Transcript presentasi:

WAWASAN NU DAN PERAN KADER NU DI ERA GLOBAL Disampaikan pada Mapaba PMII Komesarian ITB, Gedung Dakwah NU jln Terusan Galunggung no. 9 Bandung , Tanggal 23 Februri 2012 (Oleh : H. Mochamad Surjani Ichsan ) MATERI BAHASAN : Pendahuluan Misi NU Wawasan NU Kader NU Profesional Penutup

Islam dan tantangan Globalisasi ? 1 PENDAHULUAN Islam dan tantangan Globalisasi ? Kearifan Rasulullah & para sahabat Kearifan dakwah Walisongo

Sepuluh tantangan akibat pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi : Tantangan Abad Globalisasi Sepuluh tantangan akibat pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi : Kecepatan (speed) Kenyamanan (convinience) Gelombang generasi (age wave) Pilihan (choice) Ragam gaya hidup (life style) Kompetisi harga (discounting) Pertambahan nilai (value added) Pelayanan Kastamer (customer service) Teknologi sebagai andalan (techno age) Jaminan kualitas ( Quality Assurance)

Tantangan global ? Tantang Eksternal: Persaingan , Liberalisme, Investasi modal , Arus informasi , Tenaga kerja dan Budaya & nilai-nilai baru Tantangan Internal (a) Masyarakat yang semakin cerdas (b) Masyarakat yang semakin banyak tuntutan-nya

Rusaknya rasa keagamaan Hilangnya semangat keagamaan Malapetaka spiritual umat manusia dibawah Liberalisasi budaya ( Barat)? Rusaknya rasa keagamaan Hilangnya semangat keagamaan Semangat materialisme Dekadensi moral dan sosial Mementingkan hedonisme

AD-DIEN AL ISLAM & ASWAJA IBADAH & MUAMMALAH SYAHADAT SHALAT ZAKAT SHIYAM HAJJI Rukun Islam AQIDAH ALLAH MALAIKAT KITAB RASUL KIAMAT TAQDIR Rukun Iman AL-DIEN AL-ISLAM TASAWUF ALLAH DIDEPANMU Ichsan ALLAH MELIHATMU SELALU

JEBAKAN KADER (PIMPINAN)DAKWAH YANG SUKSES Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, Yang membacakan ayat-ayat–Nya,Menyucikan (jiwa) mereka,Dan mengajarkan kepada mereka Kitab ,dan mengajarkan kepada mereka Hikmah, meskipun sebelumnya , mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata (QS.62 : 2) Ta’lim ISLAM Tazkiyah Leader Islami Al-Qur’an Hikmah

DAKWAH LEADER STAF VALUES Sidiq : ( Integrity ) - tegaknya kebenaran - tegaknya kejujuran Tabligh : (Transparancy ) - efektif komunikasi - terbuka Amanah (Accountability) - punya tanggung jawab tinggi - “trust “(dapat dipercaya) - tepat janji Fathonah ( competency ) - Mempunyai knowledge - Mempunyai Skill - Mempunyai personel Quality Sidiq ISLAM Tabligh Sifat Leader Da’wah Islami Amanah Fathanah Sajaah

Empat Pilar Pemicu Kebangkitan Ulama 1. Nahdlah At Tujjar (Peduli Ekonomi Rakyat) 2.Tasywir Al Afkar (Peduli trasfromasi dan budaya ilmu) Nahdlatul ‘Ulama 4. Komite Hijaz (Antisipasi Gerakan Transnasional) 3. Nahdlatul Wathan (Peduli nasib bangsa Indonesia & NKRI) 9

Kebangkitan NU di Era Global NU : Organisasi Sosial Keagamaan NU : Organisasi Politik NU Kembali ke Khittah Tantangan NU Era Global NU Era Reformasi Penguatan Jama’ah & Jam’iyyah Ideologi demokrasi politik, ekonomi sekuler dan sosial budaya barat (Neolib) Ijtihad kembali pada semangat : - Nahdlatut Tujar : (Ekonomi Umat) Tasywirul Afkar : Keunggulan pendidikan/ponpes NU Nahdlatul wathan : Memelihara persatuan & kesatuan bangsa mengawal 4 pilar bangsa ( NKRI, UUD-45,Panca-Sila & Bhineka Tunggal Ika ) Komite Hijaz: Imbangi pemikiran progresif dg Islam Ahlus Sunnah Wal Jama’ah NU kedepan : Konsisten dalam membangun pergaulan internasional ( perdamaian dunia) bagi Izzul Islam wal muslimun Demokrasi dan ekonomi Sosial (new left) Islam Radikal Transnasional 10

Sikap Kemasyarakatan NU (1) Sikap Tawasuth dan I’tidal Sikap tengah dalam berlaku adil dan lurus ditengah kehidupan bersama Menjadi panutan dalam bersikap dan bertindak lurus dan bersifat membangun serta menghindari tatharruf (ekstrim) (2) Sikap Tasamuh - Sikap toleran thd perbedaan pandangan baik dalam masalah keagamaan (furu’/khilafiyah) , masalah kemasyarakatan dan kebudayaan Sikap Kemasyarakatan NU (3) Sikap Tawazun - sikap seimbang dalam berkhidmah kpd Allah SWT, - kepada sesama manusia dan lingkungan hidupnya (4) Amar ma’ruf , nahi mungkar

Perilaku berdasar keagamaan dan sikap kemasyarakatan NU (3) Menjunjung tinggi sifat ikhlas dalam berkhidmad dan berjuang (1) Menjunjung tinggi nilai-nilai & norma ajaran Islam (2) Mendahulukan kepentingan bersama daripada pribadi (4) Menjunjung tinggi sifat keikhlasn dan berkhidmah dan berjuang (12) Menjunjung tinggi kebersamaan ditengah kehidupan berbangsa dan bernegara Perilaku berdasar keagamaan dan sikap kemasyarakatan NU (5) Menjunjung tinggi persaudaraan (al-ukhu-wah , persatuan (ittihad) serta kasih mengasihi (11) Menjunjung tinggi kepeloporan dalam usaha mendorong, memacu dan mempercepat perkembangan masyarakatnya (6) Meluhurkan kemuliaan moral (akhlaqul karimah), menjunjung tinggi keluhuran (as-shidqu) dalam berfikir, bersikap dan bertindak (10) Selalu siap menyesuaikan diri dengan setiap perubahan yang membawa manfaat bagi kemaslahatan manusia (8) Menjunjung tinggi nilai amal, kerja dan prestasi sebagai bagian dari ibadah kpd Allah SWT (9) Menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan ahlinya (7) Menjunjung tinggi kesetiaan (loyalitas) kepada agama , bangsa dan negara

NU dalam Kehidupan Berbangsa (2) Sebagai warga negara Indonesia yang menjunjung tinggi Pancasila , UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Eka (1) Dengan sadar mengambil posisi aktif, menyatukan diri didalam perjuangan nasional bangsa Indonesia (3) Memegang tinggi ukhuwah dan tasamuh NU dalam Kehidupan Berbangsa (4) Mendidik untuk menjadi warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya (5) Menjunjung tinggi ilmu dan ahli ilmu (6) Tidak terikat organisasi politik & organisasi massa manapun (7) Sebagai warga negara, Ormas NU mempunyai hak –hak politik dan menggunakannya dengan tanggung jawab / demokratis/ konstitusional , taat hukum dan mengembangkan mekanisme musyawarah

Kearifan Dakwah Wali Songo Sunan Ampel (R.Rachmat w.1481) Ketua Dewan wali songo Moh limo (mohngombe,mohmain, mohmaling,mohmadat, mohmadon) Sunan Giri (R.Paku-w.1506) Perintis berdirinya kerajaan Islam (tak mau kompromi dengan adat) Sunan Gresik (Syech Maulana Malik Ibrahim-w.1419) Pelopor pendiri pesantren di Indonesia Sunan Gunung Jati (w.1568) Sang Wali yang memimpin pemerintahan Sunan Muria Penengah segala konflik Kearifan Dakwah Wali Songo Sunan Kalijogo (R.Mas Said) Perancang Baju Takwa Sunan Bonang (w.1556) Ahli dagang Syair : Tombo Ati Tembang-tembang lainnya Sunan Kudus (w.15..) mantan penglima perang Sunan Drajat (w.15xx) Berdakwah dengan konsep dakwah bil hak

2 MISI Nahdlatul Ulama

“MISI Utama Perjuangan NU” 1. Bidang Agama Terlaksananya ajaran Islam Ahlus Sunnah wal Jamaah dalam masyarakat dengan melaksanakan Dakwah Islamiyah dan amar ma’ruf nahi munkar 2. Bidang Pendidikan, dan Kebudayaan Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran serta pengembangan kebudayaan yang sesuai dengan ajaran Islam untuk membina umat agar menjadi muslim yang taqwa, berbudi luhur ,berpengetahuan luas & terampil, serta berguna bagi agama , bangsa dan negara 3. Bidang Sosial Terwujudnya kesejahteraan lahir dan batin bagi rakyat Indonesia 4. Bidang Ekonomi Terwujudnya pembangunan ekonomi untuk : pemerataan kesempatan berusaha dan menikmati hasil-hasil pembangunan ,dengan mengutamakan tumbuh dan berkembangnya “ekonomi kerakyatan” 5.Bidang Usaha peningkatan daya saing SDM Mengembangkan usaha-usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat banyak guna terwujudnya khaira ummah (keunggulan daya saing ummat)

KEBIJAKAN NU JABAR Akomodatif : menampung semua aspirasi dan masukan serta berani melihat realitas yang ada serta menjauhkan menggu-nakan kehendak sendiri Akseptatif : kesediaan menerima keberadaan dan kehadiran kelompok muslim dan pemikiran lain Apresiatif : menghargai madzhab dan dan paham yang di-anut kelompok lain Selektif : selalu mengadakan seleksi dan penyaringan atas segala sesuatu dan hanya mengambil yang bermanfaat dan maslahat bagi Jam’iyyah , Jama’ah serta kebaikan umat Ko-eksistensi :Kesediaan untuk hidup berdampingan secara damai dengan kelompok muslim manapun Integratif ; selalu menyatu dengan kepentingan nasional, negara, masyarakat dan bangsa

(1) Doktrin Islam Ahlussunnah wal Jamaah , SISTEM NILAI NU JABAR Tiga modal dasar : sebagai landasan sistim nilai Nahdlatul ‘Ulama untuk mabadi khaira ummah (keunggulan daya saing ummat) yaitu : (1) Doktrin Islam Ahlussunnah wal Jamaah , (2) Qanun Asasi NU (3) Khittah NU

Enam Nilai yang diyakini ( core believes) NU (1) Mengemban tugas khalifatullah fil-ardh dengan prinsip menyebarkan rahmat kepada seluruh alam semesta ( rahmatan lil-’alamin) serta memandang realitas kehidupan secara inklusif (jama’ah) dan substantif. (2) Melaksanakan Dakwah berdasarkan manhaj al-fikr : Islam Ahlussunnah wal-jama’ah (3) Mengaktualisasikan diri dalam pengembangan peradaban, kebudayaan dan tradisi yang konstruktif (al-amr bil-ma’ruf) serta mencegah perubahan yang destruktif (an-nahy ‘an al-munkar) atas dasar prinsip moralitas keagamaan dan kemanusiaan

(4)Tegaknya moralitas keagamaan dan harkat kemanusiaan ( makarim al-akhlaq) serta tegaknya hak-hak asasi manusia yang lima (al-mabadi al-khamsah: hifzh ad-din, hifzh an-nafs, hifz al-aql, hifzh an-nasl, hifzh al-mal) demi terwujudnya kemaslahatan dimuka bumi. (5)Kesinambungan memelihara nilai-nilai yang sudah ada dan mengambil nilai–nilai yang baru (al-Muhafadlah ‘alal- qadim as- shalih, wal akhdzu bil jadid al-ashlah)

(6) Tradisi keagamaan yang spesifik ala NU ( Islam ahlussunnah wal jamaah) sebagai metoda dan strategi dakwah dan sekaligus sarana (wasilah) untuk meraih berkah (tabarruk) seperti : (a) Khatmil qur’an, Tadarusan/qiraatil Qur’an,Tahfidzil Qur’an dan Tafhimul Qur’an, (b) Talqin, Tahlil, Haul, Hadiahan/ hadharah, (c) Marhabanan/membaca Al-barjanji pada aqiqah, Jama’ah Shalawatan, Majlis Dzikir dan Istighatsah-an , Wirid Tariqah dan Manakiban (d) Bahtsul Matsail, Lailatul Ijtima’, Halaqah dan majlis-majlis ta’lim

(e) Serta dalam kehidupan keseharian : Menjalankan kesederhanaan dan kesahajaan dalam bertindak tanduk didunia berupaya mengikuti tauladan Rasulullah saw, Memperbanyak berdoa, Memperbanyak silaturrahim, Memperbanyak ilmu , ikhtiar dan amal shalih , Berziarah kubur, Aktif memakmurkan masjid, Aktif menjalankan berbagai ibadah sunah sesudah yang wajib, Bertawadhu (hormat) kepada para Ulama dan para guru sami’na wa ata’na terhadap Ijma’-Ulama ( dimana Ulama sebagai sosok manusia yang “taat dan dekat kepada Allah” dan sebagai pemegang tongkat pewaris Nabi – Waratsatul Anbiya’) , Kesemuanya dalam kerangka ibadah pendekatan diri dan penghambaan kepada Allah dan amal kebajikan yang ikhlas .

Sembilan Nilai Inti ( Core Values) NU As-Shidiq (Integrity ; memiliki integritas pada tegaknya kebenaran yang tinggi dan kejujuran) Tabligh ( transparancy : membangun transparansi- keterbukaan dan komunikasi efektif) Al-Amanah (Accountability -memiliki tanggung-jawab yang tinggi ,dan Trust - dapat dipercaya, setia dan tepat janji) Fathanah (competency : mempunyai kompetensi keilmuan Islam yang mendalam dan berkualitas, mempunyai ketrampilan dan ke ikhlasan dalam membimbing umat dan bangsa di dunia ) Ukhuwah (Prinsip persaudaraan : Ukhuwah-Nahdliyah, Ukhuwah-Islamiyah, Ukhuwah-Wathaniyah dan Ukhuwah -Basyariyah) Ta’awun ( tolong menolong, setiakawan dalam kebajikan serta kebenaran dan kebersamaan dalam ketaqwaan ) Tasamuh ( toleransi kebersamaan dan hidup berdampingan dalam menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa) Tawasuth (moderasi, tidak ekstrim dan tidak liberal) Tawazun ( menjaga keseimbangan dalam berkidmad kepada Allah, sesama manusia dan lingkungan hidupnya)

Rencana Program Kerja PWNU Jawa Barat 2006-2011 1. Tujuan NU 2011 Menjalankan roda organisasi NU mencapai keunggulan dalam pengelolaan pendidikan dan pesantren , pemberdayaan ekonomi umat dan pemberdayaan wirausaha sosial kemasyarakatan 2. Strategi : Profesionalisme pengelolaan kinerja prima Jam’iyyah UN 3. Kebijakan Seluruh Unit Organisasi (Jam’iyah) NU, banom, lajnah maupun lembaga melakukan pembenahan dan reposisi 4. Sasaran Utama tahun 2010 a. Setiap PCNU sudah mampu mengimplementasikan , membuat aplikasi pelaksanaan pengelolaan kinerja prima Jam’iyah NU b. Setiap kota/kabupaten mempunyai satu sekolah dan satu pesantren berkualitas ( unggulan) di daerahnya c. Setiap kota/kabupaten mempunyai contoh proyek unggulan dalam Pemberdayaan komunitas dan lingkungan masyarakat d. Setiap kota/kabupaten mampu menyelenggarakan Pendidikan Kader pimpinan bagi pengurus eselon dibawahnya e. Setiap kota /kabupaten mempunyai Lembaga Syirkah Muawwanah guna memberdayaan perekonomian rakyat skala mikro -kecil &menengah f. Setiap kota/kabupaten telah mempunyai dan menjalankan Lembaga ZISNU sebagai lembaga amil zakat, infak, sadaqah dan wakaf g. Setiap kota/kabupaten telah mempunyai klinik kesehatan (Puskesmas) NU

WAWASAN NAHDLATUL ULAMA 3 WAWASAN NAHDLATUL ULAMA

4 Wawasan NU WAWASAN NU 1 Wawasan tentang ke-NU-an sendiri 2 Wawasan tentang keislaman 4 Wawasan NU 3 Wawasan tentang keindonesiaan (termasuk ke-jawa barat-an) 4 Wawasan tentang kesemestaan (universalitas=internasionalitas=seluruh kemanusiaan)

Wawasan NU tentang Ke-Nu-an Pengantar) 1 NU didirikan atas dasar kesadaran dan kebutuhan hidup bermasyarakat 2 NU didirisebagai jam’iyah diniyah ijtima’iyah (utk menyatu dg masyarakat dan membawa misi keagamaan) 3 NU beasaskan Pancasila , beraqidah Islam Ahlusunnah wal Jama’ah 8. NU selalu konsisten mengawal 4 pilar bangsa : NKRI, UUD-45, Pancasila dan Bhineka tunggal Ika Wawasan NU tentang Ke-Nu-an Pengantar) 4. NU berhaluan salah satu madzhab empat ,tidak berhaluan bebas madzhab 7. NU didirikan oleh para ulama ahlussunnah wal Jamaah ,pengasuh pondok pesantren , sehingga ulama dan pesantren mendapat kedudukan khusus dalam NU 5. NU bersikap kemasyarakatan: -Tawasuth & I’tidal Tasamuh Tawazun Amar ma’ruf nahi munkar 6. NU telah memilih bidang-bidang tertentu yang strategis bagi misinya: (a) dakwah, (b) ma’arif, (c) mabarrat dan (d) muammalah dan (e) semacamnya

Wawasan NU tentang Keislaman 1 Islam adalah agama Allah , agama wahyu, tidak boleh disederajatkan dengan suatu ideologi atau gagasan hasil pemikiran manusia 2 Islam adalah agama fitri yang menyempurnakan segala nilai positif yang sudah ada pada manusia atau komunitas mansusia (suku-bangsa) dan tidak menghapusnya Wawasan NU tentang Keislaman 7. Kemurnian ajaran Islam harus dipelihara dengan metode pemahaman yang sudah terbukti menjamin pewarisan persepsi yang benar dan utuh ,yaitu sistem bermadzhab ,tanpa menolak pemekaran pemikiran yang dapat dipertanggung jawabkan 3. Islam adalah agama universal , cocok untuk segala bangsa karena sifatnya yang sesuai dengan sifat-sifat kemanusiaan pada umumnya dan toleransinya yang tinggi terhadap berbagai kebudayaan bangsa atau suku-sukubangsa

Wawasan NU tentang Ke-Indonesiaan 1 Ke-Indonesia-an, sederajat dengan ke-Arab-an, Ke-Persia-an , ke-Pakistan-an dll , dari kacamata keIslamanan 2 Tidak pernah ada yang dipertentangkan antara ke-Islam-an dan Ke-Indonesia-an 3. Semua bangsa dapat menerima Islam seutuhnya tanpa meninggalkan identitas kebangsaannya, justru karena Islam itu disediakan untuk semua bangsa Wawasan NU tentang Ke-Indonesiaan 6. NKRI adalah negara yang sah menurut hukum Islam, menjadi wadah berkiprah melaksanakan dakwah yang akomodatif dan selektif secara bertaqwa sesempurna mungkin ,tidak usah mencari/membuat negara baru 4. Kaum Muslimin Indonesia bagian mutlak , tak terpisahkan (tidak boleh dipisahkan dan tidak boleh memisahkan diri) dari kesatuan bangsa Indonesia dari kehidupan nasional bangsa Indonesia 5. Kaum muslimin Indonesia sebagai mayoritas bangsa harus menyadari kemayoritasan, bersikap sebagai mayoritas, bersikap dewasa , tanpa merendahkan diri

kesemestaan (universalitas,internasionalitas) 1.Sebagai pemeluk Islam, kaum muslimin Indonesia adalah juga bagian dari kaum muslimin sedunia, bahkan Negara dengan jumlah umat Islam terbesar di dunia 2.Sebagai bangsa Indonesia , merupakan bagian dari bangsa-bangsa sedunia, bahkan sudah terbukti merupakan bagian yang tidak dapat diabaikan oleh bangsa lain Wawasan tentang kesemestaan (universalitas,internasionalitas) 3 Sebagai makhluk Allah , merupakan bagian dari kemanusiaan seluruhnya, yang harus saling membantu , guna mewujudkanRahmatan lil ‘Alamin

4 KADER PROFESIONAL

Kader Profesional 4 Dimensi Kepemimpinan Ulama 1 Dimensi Intelektual ( al-bu’du al-’ilmy) 2 Dimensi Spiritual (al-bu’du al-khuluqy) 4 Dimensi Kepemimpinan Ulama 4 Dimensi Administratif (al-bu’du al-idary) 3 Dimensi Sosial (al-bu’du al-ijtima’y)

Kader Profesional Efektivitas Kepemimpinan Ulama 2 1 Mampu mempengaruhi pandangan & sikap Jama’ah/masyarakat-nya 1 Mengerti kondisi dan kebutuhan Jama’ah/masyarakat-nya Efektivitas Kepemimpinan Ulama 4 Mampu merobah kondisi Jama’ah/ masyarakat-nya menjadi lebih baik 3 Mampu memecahkan problem yang dihadapi oleh Jama’ah/masyarakat-nya

Dinamika Sosial 2 Kemajuan tingkat kesejahteraan dan ekonomi 1 Kemajuan tingkat pendidikan masyarakat 3 Perubahan kebijakan politik dan kekuasaan Dinamika Sosial 5 Pengaruh informasi global melalui multimedia 4 Perubahan kehidupan sosial & budaya

Kemunduran Pengaruh Kepemimpinan 2 Karena ada kesenjangan paradigmatik antara pemimpin dan masyarakatnya, akibat terjadinya dinamika sosial-budaya 1 Karena menurunnya kepercayaan Jama’ah/masyarakat kepada pribadi si pemimpin 3 pengaruh terhadap Kepemimpinan Ulama 3 Karena si pemimpin tidak menyadari atau tidak mampu merubah type kepemimpinan-nya di tengah-tengah masyarakat yang berubah

Kepemimpinan yang produktif 2 Memahami lebih cermat perubahan yang terjadi dalam masyarakat/jama’ah-nya 1 Peningkatkan wawasan dan kemampuan para pemimpin Membangun kembali kredibilitas kepemimpinan 3 Mengubah gaya dan type kepemimpinannya sesuai dengan dinamika dan kebutuhan masyarakatnya 4 Menghindari hal-hal yang mengurangi atau merusak kredibilitasnya

Fungsi Kader NU era kekinian Peka akan perannya, tidak mudah terseret arus situasi kondisi semrawutnya ketakpastian yang sedang melanda bangsa saat ini Sekarang banyak orang pandai bicara kebaikan tapi tidak mampu melaksanakan kepaikan , kader harus mampu bicara be nar dan berbuat

Kader adalah penyangga umat harus tampil sebagai pembimbing dan panutan umat Sebagai kader tidak begitu mengharap sesuatu penghargaan apapun kecuali dari rahmat dan ridha Allah

Semua Kader adalah Pemimpin Diri dan umat Kader Perintis Paham dan mengerti kebutuhan NU baik sebagai Jama’ah maupun segabai Jam’iyyah Kader Penyelaras Mampu mengelola jama’ah dan mensinergikan untuk kemajuan jam’iyyah

sebagai teladan di keluarga maupun masyarakat lingkungannya, Kader Pemberdayaan Selalu komitmen, berdedikasi untuk memberikan terbaik bagi umat (rahmatan lil alamin) Kader Panutan sebagai teladan di keluarga maupun masyarakat lingkungannya, selaras ucapan dan amalnya, bertanggung jawab atas tutur kata, sikap, perilaku dari keputusan yang diambilnya

2 Merasa hanya pantas memberikan nasihat , dan tidak betahy mendengarkan nasihat orang lain 3 Meremehkan dan selalu menentang saran apalagi kritik 1 Merasa sudah puas dengan prestasi yang sudah dicapai 3 Pantangan dan 3 Anjuran 3 Selalu rajin bersilaturrahim, berdialog, berdiskusi,dan bermusyawarah untuk meluaskan wawasan 1 Selalu berusaha mengoreksi kekurangan diri 2 Selalu berusaha menambah ilmu , terus belajar dan berusaha meningkatkan prestasi

5 PENUTUP

Jumlah besar dan peran besar untuk masyarakat , bangsa dan Negara Kerinduan pada NU Jumlah besar dan peran besar untuk masyarakat , bangsa dan Negara NU dulu disegani masyarakat bahkan berbagai kalangan, karena masyarakat merasa memiliki NU sebab NU banyak berbuat untuk masyarakat Tantangan NU bidang ekonomi, sosial, budaya, politik harus menjadi cambuk agar NU dapat membimbing dunia dengan ikhlas

Pesan Kyai NU sederhana dari Kampung Jangan cari jabatan di NU untuk tujuan hidup, tapi jadikan sarana pengabdian beribadah kepada Allah dan berguna bagi kemaslahatan ummat. Teladanilah tokoh-tokoh NU (KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Hasbullah, KH Bisri Syamsuri dll), mereka arif, dan bijak dalam keadaan apapun Mereka memunculkan diri dengan akhlaq terpuji Mereka bersikap tawadhu’ Mereka mementingkan kepentingan NU daripada kepentingan sendiri

Pesan seorang Waliyullah Ibrahim al Khawwas Bukanlah dikatakan seorang alim karena banyaknya riwayat, orang alim adalah pengikut pengetahuan dan mengamalkan pengetahuan itu, selain mengikuti jejak sunnah-sunnah Rasul, walaupun ilmunya sedikit