Asuhan Keperawatan dengan Bedah Thoraks Hemothorax dan Pneumothorax

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PROSEDUR BATUK EFEKTIF, NAFAS DALAM DAN POSTURAL DRAINASE
Advertisements

BRONKIEKTASIS Arimbi, Sp.P Bag. Ilmu Penyakit Dalam FK UWK Surabaya
Arimbi,Sp.P Ilumu Penyakit dalam FK UWK- Surabaya.
Arimbi,Sp.P Ilmu Penyakit Dalam FK UWK Surabaya
RESPON KLIEN THD GG FUNGSI RESPIRASI
Pemeriksaan Fisik By : Ns. Kasmad, SKep.
Ilustrasi Kasus Identitas Pasien Nama : Ny S Usia : 58 tahun
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DGN GANGGUAN SISTEM RESPIRASI
Diskusi Topik SESAK NAPAS & BATUK
DIFERENSIAL DIAGNOSIS SESAK NAFAS
PENGKAJIAN UMUM SISTEM PERNAFASAN
dr. Heri Wijanarko, M.Si Fakultas Farmasi USB
BATUK EFEKTIF OLEH: KELOMPOK 6.
PEMERIKSAAN FUNGSI PARU
dr. IZWAR WAHAB Bag. Fisiologi Fakultas Kedokteran Unand
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI
TERMINOLOGI MEDIS SISTEM PERNAFASAN.
PNEUMO TORAK OEA KHAIRSYAF.
PROSES PERTUKARAN GAS Internal Mitokhondria Inspirasi Ventilasi
DISKUSI TOPIK SESAK NAPAS DAN BATUK Ibu N, usia 37 tahun dirawat di rumah sakit karena sesak napas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Mulanya.
PEMERIKSAAN FISIK TORAKS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN TETRALOGI FALLOT
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN PNEUMOTHORAKS
Perikarditis B. Rudy Utantio.
Askep gangguan system kardiovaskuler Ns. Yani Sofiani, M. Kep., SpMB
Heri Widiarso, S.Kep, Ns, MNur Bidang Perawatan RS Bethesda Yogyakarta
Ns. Arista Adityasari Putri, M.Si.Med
Asuhan Keperawatan dengan Bedah Thoraks Hemothorax dan Pneumothorax
Latihan Nafas Dalam dan Batuk Efektif
DASAR- DASAR PEMERIKSAAN FISIK
PPOK Dr. MASRUL BASYAR Sp.P.
PENGKAJIAN SISTEM PERNAFASAN
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM RESPIRASI
TRAUMA THORAX.
Pemeriksaan fisik sistem respirasi
Manajemen pneumotoraks & efusi pleura
BEDAH THORAX KARDIOVASKULER Dr.SOEBAGJO SpB.(K)TKV.
Efusi pleura MASIF Alfian Nur Rosyid MD, Pulmonologist, FAPSR
SISTEM PERNAFASAN PADA IBU HAMIL TM I,II,III
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN PNEUMOTHORAKS
Akper Pemkab Cianjur tahun 2015
PNEUMONIA dr. Purwanto.
Trauma thoraks Oleh klp 1.
BENDA ASING DI SALURAN NAFAS
Polip Hidung Adalah : massa lunak bertangkai. putih atau keabuan, bening licin dlm rongga hidung. Asal : Pembengkakan mukosa hidung atau sinus yg berisi.
PEMERIKSAAN FISIK.
TRAKEOTOMI DAN SUMBATAN JALAN NAPAS ATAS
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN
ASKEP EFUSI PLEURA KELOMPOK 7. ANALISA DATA NO.DATAMASALAH 1. DS : Klien mengatakan sesak DO : Klien terlihat kelelahan, RR=35x permenit, terdapat cuping.
ALZHEIMER Aloysia Martha Dessy Nadia Ermelinda Soares Grace Ludji Leo
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN SKOLIOSIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN FRAKTUR
PENDAHULUAN.
Pneumonia umum dewasa Adam Satria Rakatama
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF MENAHUN
TRAUMA THORAX REFERAT Pembimbing: dr. Lisa Irawan, Sp. Rad
ANATOMI FISIOLOGI KANKER PAYUDARA DISUSUN OLEH : ANGGI LESTARI
Kelompok IV 1. Okto Lusi 2. Melayati Ha’e 3.Niki Selan
NURSING CARE OF CLIENT with L U N G C A N C E R
PNEUMOTHORAK.
Terapi Modalitas Sistem Pernafasan
Polip Hidung Adalah : massa lunak bertangkai. putih atau keabuan, bening licin dlm rongga hidung. Adalah : massa lunak bertangkai. putih atau keabuan,
Keperawatan Medikal Bedah Pneumothoraks dan Hemathoraks KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2018 Oleh:
FARMAKOTERAPI III “ Studi Kasus Tentang Asma Bronkial “ pada Anak dengan Penyelesaian Metode SOAP dan PAM Disusun Oleh : Nama : Nurul Rahmania Semester:
Ns. Rahmani Sakina, Skep.MKM.CWCCA. 1. RIWAYAT KESEHATAN Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi data saat ini dan masalah yang lalu. Perawat mengkaji.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN PNEUMOTHORAKS
REFERAT EMFISEMA Disusun Oleh: A Siti Nabila Nurfajri P Pembimbing: dr. Yusuf Kidingallo, Sp. RAD M.Kes FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM.
Asma Bronkiale & PPOK dr. Ketut Aditya R. Puskesmas Lindi.
MUHAMMAD RISAL, S.Kep.,Ns.,M.Kes.  A.Riwayat Kesehatan ◦ Fokus pada gejala umum disfungsi gastrointestinal  nyeri, kembung, gas usus, mual muntah, hematemesis,
ASUHAN GAWAT DARURAT SISTEM PERNAPASAN Ns. Arifin Dwi Atmaja, S. Kep. CWCCA.
Transcript presentasi:

Asuhan Keperawatan dengan Bedah Thoraks Hemothorax dan Pneumothorax Reni Prima Gusty

Definisi Pneumothorax: adanya gas dalam cavum pleura Traumatik Iatrogenik : trakeostomi, anastesi dgn intubasi Spontan Sekunder Idiopatik Menurut hubungan dengan udara luar : tertutup, terbuka, tension Staton GW, Ingram R. Disorders of the Pleura, Hila, and Mediastinum: Pneumothorax.ACP Medicine Online, 2002 Wibowo S, Puruhito, Basuki S. Pedoman teknik operasi. Airlangga University Press, 1987

Epidemiologi Pneumothorax Spontan Sekunder COPD 26 per 100,000 per tahun 5% to 8% dari pasien dengan cystic fibrosis 2% to 6% dari HIV patients (PCP) Pneumothorax Spontan Idiopatik 4.3 kasus per 100,000 pasien-tahun Insiden puncak antara 20-30 tahun dengan rasio pria: wanita 5:1. Pasien sering berpostur tinggi, kurus dan perokok. Jarang, pada wanita hamil (41 kasus dilaporkan sampai 2002) Staton GW, Ingram R. Disorders of the Pleura, Hila, and Mediastinum: Pneumothorax.ACP Medicine Online, 2002 Gorospe, Puente S, et al. Spontaneous Pneumothorax During Pregnancy .South Med J 95(5):555-558, 2002.

Pneumothorax : Patofisiologi Kerusakan pleura parietal dan atau viseral Masuknya gas dari struktur yang berdekatan atau berada dalam cavum thorax ke dalam cavum pleura

Komplikasi Trakeostomi Durbin CG. Early complications of tracheostomy.Respiratory Care,April 2005 Vol 50 no 4

Diagnosis Keluhan : nyeri dada dan dispneu Anamnesis : Penyakit dasar, karakteristik nyeri, perjalanan penyakit Pemeriksaan fisik : takipneu, takikardia, deviasi trakea, penurunan suara nafas, hiperresonans, penurunan vocal fremitus (Tension pneumothorax : deviasi trakea, penurunan suara nafas, hipotensi) Staton GW, Ingram R. Disorders of the Pleura, Hila, and Mediastinum: Pneumothorax.ACP Medicine Online, 2002 Way LW, Doherty GM. Current Surgical Diagnosis and Management ed.2004. Lange,2004

Terapi Pneumothorax <20-25% stabil, tanpa keluhan : konservatif, absorbsi gas sekitar 1-1,25% per hari Pneumothorax > 30% : chest tube (8-20F), Heimlich valve atau Continous Suction Indikasi pleurodesis atau surgical management Lebih dari 7 hari, kegagalan expansi paru, pekerjaan resiko tinggi, bullae besar, fungsi paru yang buruk, Rekurens Bilateral Way LW, Doherty GM. Current Surgical Diagnosis and Management ed.2004. Lange,2004

Hemothorax (1) Darah dalam cavum pleura Penyebab : trauma, pembedahan, prosedur diagnostik/terapi, neoplasma, infark paru, infeksi (TBC) Diagnosis : Perkusi redup , penurunan suara nafas ipsilateral Way LW, Doherty GM. Current Surgical Diagnosis and Management ed.2004. Lange,2004

Hemothorax (2) Klasifikasi : Ringan ( <300 cc), Sedang (300-800 cc) , Berat (>800 cc) Terapi : konservatif (<1/3 cavum pleura), chest tube (32-36F) dan WSD gagal/masif  thoracotomy/VATS Komplikasi : empyema, fibrothorax

Kriteria Pencabutan Drainase Thorax Sekret serous : Dewasa <100 cc/24 jam, anak kurang dari 50 cc/24 jam Paru mengembang Pada trauma, langsung di cabut Pada torakotomi : Infeksi : klem 24 jam untuk cegah resufflasi Post op : langsung cabut Post pneumektomi : hari ketiga Wibowo S, Puruhito, Basuki S. Pedoman teknik operasi. Airlangga University Press, 1987

Pengkajian fungsi respirasi Interview pengkajian kesehatan Interview untuk menentukan masalah pada sistem respirasi Interview diarahkan pada keluhan utama (mis. Sesak nafas)  onset,karakteristik, severity, precipitating and relieving factors, gejala2 yg menyertai, waktu kejadian, mis ; Kesulitan bernafas pada saat baring terlentang, nyeri saat bernafas. Sejak kapan batuk, apakah batuk disertai keluarnya lendir, warna lendir. Apakah mengalami mimisan, kapan

Selama interview perhatikan bunyi nafas, suara, batuk. Tanyakan  status kes. Saat ini, medical history, family health history, faktor risiko. Adakan nyeri dirasakan pada hidung, tenggorokan, atau dada.jenis, severity, lokasi nyeri. Info tentang batuk  jenis, kapan terjadi, dan bgm mengurangi. Tanyakan sputum. Dyspnea, adakah berhub. Dg tingkat aktifitas, dan saat mana terjadi.

Tanyakan penggunaan obat2an, inhalasi/aerosol, penggunaan O2. Riwayat kes. Yg lalu allergi, asthma, bronkhitis,emphysema,pneumonia, tuberculosis,dan CHF. Riwayat pembedahan atau trauma, peny.kronik (kanker, peny.ginjal, peny.jantung). Riwayat kel allergi, TBC, emphysema, kanker. Pola hidup klien, lingkungan, pekerjaan  masalah kes. Tanyakan riwayat merokok, terpajan oleh lingkungan kimiawi, debu, binatang, asbes,dll. Faktor kebiasaan, kegemukan, alkohol, narkoba.

Interview Health perception-Health Management Uraikan berbagai masalah pernafasan (alergi, asthma, emphysema, bronchitis, flu, pneumonia, TBC), injury, atau pembedahan. Bagimana klien menangani masalah tsbpengobatan, O2, mengontrol lingkungan allergen. Apakah menggunakan O2, kapan, berapa banyak digunakan. Merokok jenis, berapa banyak, berapa lama.

Nutritional-Metabolic Apakah mengalami masalah pwernafasan pada musim tertentu, jelaskan. Bgm anda mengontrol lingkungan  pasang masker,pengisap debu. Kapan terakhir chest X-ray dan skin test TBC. Apakah sudah memperoleh imunisasi influenza Nutritional-Metabolic Jelaskan makanan yg dikonsumsi/24 jam Adakah perubahan nafsu makan selama mengalami masalah pernafasan

Adakah perubahan BB, jelaskan. Adakah kesulitan makan akibat masalah bernafas, porsi makanan. Elimination Apakah mengalami kesulitan eliminasi bab. Pada saat batuk apakah disertai dg berkemih

Activity-Exercise Uraikan aktifitas klien selama 24 jam Apakah sesak nafas atau cepat capek bila aktifitas, jelaskan. Apakah kesulitan bernafas bila naik tangga. Apakah anda berhenti beraktifitas bila batuk, frekuensi batuk dan jenis Saat batuk apa disertai sputum--. Jumlah, warna, bau, adkah darah Apakah anda mampu merawat diri sendiri dengan masalah pernafasan yg dialami saat ini

Jenis olah raga yg biasa dilakukan. Apakah tk energi menurun selama mengalami masalah pernafasan, apakah menganggu ADL Lingkungan anda berada/bekerja  polusi udara, debu, iritan lain thd saluran nafas. Apakah anda memastikan jenis makanan/zat yg menyebabkan anda kesulitan bernafas, jelaskan.

Sleep-rest Apakah masalah pernafasan mengg kebutuhan tidur/istirahat, jelaskan Apakah membutuhkan lebih dari satu bantal kepala agar bernafas dg mudah saat tidur Seringkah bangun tidur akibat batuk. Cognitve-Perceptual Nyeri sinus, nyeri dada skala 0-10, lokasi nyeri, kapan sangat nyeri, apa yg dilakukan untuk mengurangi nyeri.

Self Perception-Self Concept Saat mana dirasakan pusing, gelisah, atau bingung. Apakah anda memahami bgm menggunakan obat2an inhaler, O2. Self Perception-Self Concept Apa yg anda rasakan s/d masalah kes. Saat ini Apa yg anda rasakan saat ini dan yg akan datang s/d masalah kes. Apa yg anda rasakan s/d penggunaan O2.

Sexuality-Reproductive Role-Relartionship Adakah ada riwayat kanker paru dalam keluarga Apakah masalah kes. Saat ini mempengaruhi perubahan peran dan tanggung jawab dalam keluarga, sahabat, dalam pekerjaan, atau aktifitas sosial. Apakah masalah kes. Saat ini mempengaruhi anda dalam bekerja. Sexuality-Reproductive Apakah masalah kes. Saat ini mempengaruhi dalam aktifitas seksual, jelaskan.

Apakah masalah bernafas semakin berat saat aktifitas seksual, jelaskan Jelaskan masalah kes anda rasakan mengganggu dalam peran sebagai pria/wanita. Coping-Stress Apakah anda merasakan stress sehub.dg masalah kes saat ini, jelaskan Apa yg anda lakukan/koping saat mengalami stress Apakah pola koping yg anda gunakan dapat membantu Siapa yg membantu anda dalam penyesuaian diri dg stress s/d masalah kes.saat ini

Value-Belief Adakah SO atau praktisi, membantu anda untuk meyesuaikan diri dengan masalah pernafasan, jelaskan Apa yg akan anda hadapi kedepan s/d masalah kes.saat ini.

Physical assessment Pengkajian fisik  inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. LOC, warna bibir, tenggorokan, thoraks, kuku, hidung, telinga, dan lidah tanda2 gg pernafasan. Alat2 yang diperlukan : tongue blade, penlight, nasal speculum,stestoskop. Ruangan sejuk dan cukup pencahayaan. Baju dibuka, wanita diberikan pakaian RS yg digunakan selama pemeriksaan

Siapkan alat dg lengkap, dan klien diberi penjelasan (informed consent). 3 bunyi nafas yg berbeda  vesicular, bronchovesikular, dan bronchial. Normal breath sounds 1. Bunyi nafas Vesicular : lembut, didengar diatas area paru tidak terdengar pada area bronkhus utama Ratio 3 : 1 (inspirasi > panjang dari ekspirasi)

2. Bunyi nafas Brochovesicular : bunyi sedang. ratio 1 : 1 (inspirasi sama panjang dg ekspirasi) didengar pada bagian depan diatas bronkhus utama kiri/kanan sternum, pada bagian belakang antara skapula 3. Bunyi nafas Bronchial : bunyi keras terpisah antara inspirasi dan ekspirasi ratio : 2 : 3 (ekspirasi > panjang dari inspirasi) didengan diatas manubrium

Inspeksi nasal cavity deviasi septum, mukosa kemerahan infeksi, sekret puruleninfeksi sinus, sekret enceralergi, polipalergi lama. Kaji kemampuan membedakan bau  kerusakan saraf olfaktori atau inflamasi kronik pada hidung Kaji frekuensi nafas (toraks) : takipnea  atelektasis(kollaps jar. Paru yg diikuti obstruksi bronchus dan bronchiolus), pneumonia, asthma, pleural effusion, pneumothorax, dan CHF. Kerusakan batang otak/ head injury  takipnea atau bradipnea.

Bradipnea  gg sirkulasi, gg paru2 akibat pengobatan,respon nyeri, atau fraktur iga. Apnea  stroke atau head injury, pengaruh pengobatan, obstruksi jalan nafas. Inspeksi diameter dada anteroposterior lebih pendek dari diameter transversalnormal = 1 : 2 – 5 : 7. Apabila sama  barrel chest  emphysema.

Inspeksi retraksi interkostal : retraksi ruang interkostal  asthma, penonjolan ruang interkostal  pneumothorax. Inspeksi/palpasi ekspansi dada : ekspansi menurun  atelektasis, pneumonia, pneumothorax, pleural effusion. Bila dirasakan kiri dan kanan dada  emphysema. Palpasi tactile fremitus : menurun  atelektasis, emphysema, asthma, pleural effusion dan pneumothorax. Meningkat pada pneumonia

Perkusi area paru2 : redup pada klien atelektasis, pneumonia lobaris, pleural effusion. Hiperresonan  asthma kronik, pneumothorax. Auskultasi paru2 : bunyi nafas bronchial (ekspirasi > inspirasi) dan bunyi nafas bronchovesicular (inspirasi = ekspirasi) menurun pada atelektasis, emphysema, asthma, pleural effusion. Meningkat pada pneumonia lobaris. Bunyi nafas akan hilang pada kollaps paru, pleural effusion, obstruksi bronchus utama.

Auskultasi : crackles, wheezing, dan frriction rub : Crackles/rales (pendek, gemercik) pneumonia, bronchitis, CHF. Wheezing  bronchitis, emphysema, asthma. Friction rub inflamasi pleura. Voice sound : menurun/hilang pada atelektasis, asthma, pleural effusion, dan pneumothoraks. Meningkat pada pneumonia lobaris.

Terima kasih