PARASIT & PENYAKIT IKAN I

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM NFT PADA BUDIDAYA PAPRIKA
Advertisements

PEENCEGAHAN INFEKSI ASKEB II.
Nama ilmiah: hibiscus rosa-sinensis l
TELUR ASIN HERBAL Oleh: Iwan Setiyatmoko, S. Pt THL/TBPP Kec
TELUR & MANFAATNYA manik eirry sawitri.
FAKTOR – FAKTOR GENETIK
KULIAH PARASIT PENYAKIT IKAN I
PROTOZOA.
KULIAH TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN IV
KULTUR Chaetoceros sp SECARA MASSAL DI UNIT PEMBENIHAN UDANG BALAI BUDIDAYA AIR PAYAU SITUBONDO TAUFIK HERMAWAN P Dosen Pembimbing : Dr. Ir.
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN NILA
Bakteriologi Dr.Ir. Yenny Wuryandari, MP.
MATAKULIAH PARASITOLOGI SEMESTER III/2 SKS
NEMATHELMINTHES Guru pembimbing : Arina Ernawati, S.pd Kelas : X-5
PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (POPT)
SUBKELAS HIRUDINEA.
Kesehatan Masyarakat disekitar Sungai Siak
PARASITOLOGI Oleh : biologi93.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR DAN TERSIRAM AIR PANAS
Tindakan Awal Mengatasi Demam Tinggi
Disampaikan Oleh: Ns. Dyah Wiji Puspita Sari, S. Kep
KESEHATAN TENTANG DIARE.
Pengobatan dan Pencegahan Gastroenteritis
OLEH NISWAN ISKANDAR ALAM
BAGIAN FARMASI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
SANITASI INDUSTRI PANGAN
Penyakit tidur (Trypanosomiasis Gambia)
Untuk memperbanyak air susu (ASI).
REPRODUKSI VIRUS.
Pembuatan Preparat Utuh (whole mounts) Embrio Ayam
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Love Pome, Love Delima Di Indonesia buah ini dikenal dengan nama buah delima, sedangkan bahasa Perancisnya disebut pomegranate atau apel berbiji, karena.
SK : 2. Memahami prinsip- prinsip pengelompokan M.H
KULIAH MATERI DASAR-DASAR BUDIDAYA “DASAR-DASAR PENYAKIT IKAN”
Penyakit Bakterial. Bakteri mikroorganisme yang berukuran sangat kecil umumnya 0,5 – 10 mikron dan terdapat dari semua lingkungan mikroorganisme yang.
MATERI CACING Schistosoma mansoni
LEPTOSPIROSIS I. Defenisi    Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia.
Kata malaria berasal dari bahasa Italia yaitu Male dan Aria yang berarti hawa buruk. Pada zaman dulu, orang beranggapan bahwa malaria disebabkan oleh udara.
HAMA DAN PENYAKIT ULAT SUTERA
BAKTERI.
FILUM MOLUSKA.
Trichostrongylus spp Strongyloides stercoralis
Filum Nemathelminthes
Budi Mulyaningsih Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran UGM
MALARIA.
Parasit Cacing yang ditularkan melalui media pakan/makanan
DEMAM BERDARAH dan PENCEGAHANNYA
CACING TAMBANG.
FISIOLOGI ULAT SUTERA.
BAKTERI PENCEMAR MAKANAN
Pediculus humanus capitis (Kutu rambut)
TERIPANG DAN UBUR-UBUR
DIFTERIa.
UROCHORDATA.
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT CACINGAN
HAMA DAN PENYAKIT IKAN.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN Riana Aini, Amd.Keb.
Silvia rahmayani KEHAMILAN DENGAN PMS.
PHYLUM PLATYHELMINTES
Materi Penyakit Kusta Untuk Penyegaran Kader pendopo wonomulyo 04 Sept 2013 mawan sehat.
TUBERKULOSIS (TBC) FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Phylum Nemathelminthes
Disusun oleh: Hemanath Sinnathamby ( )
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN.
Muhammad Sahidu Saifun
Penatalaksanaan Diare Berdasarkan MTBS
JENIS PENYAKIT A. PENYAKIT INFEKTIF B. PENYAKIT NON INFEKTIF Jamur Bakteri Virus Genetik Pakan Kualitas air Teknik Budidaya.
SHRIMP BRUST STOCK AND CARE IN HATCHERY
Phylum Nemathelminthes
Transcript presentasi:

PARASIT & PENYAKIT IKAN I DOSEN PENGASUH : Ir. Kismiyati, M.Si Dr. Ir. Gunanti Mahasri, M.Si PROGRAM STUDI S1 BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2007

KULIAH PARASIT PENYAKIT IKAN I OLEH : GUNANTI MAHASRI PROGRAM STUDI S1 BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2007

PENYAKIT BINTIK PUTIH DISEBUT “WHITE SPOT” DISEBABKAN OLEH ICHTHYOPHTHIRIUS MULTIFILIS  MERUPAKAN PROTOZOA, KELAS CILIATA INDUK SEMANG : IKAN AIR TAWAR

ICHTHYOPTHIRIUS MULTIFILIS KLASIFIKASI PHYLUM : PROTOZOA ORDO : HYMENOSTOMATIDA SUB ORDO : OPHRYOGLENINA KELAS : OLIGOHYMENOPHOREA SUB KELAS : HYMENOSTOMATIA FAMILIA : OPHYRYOGLENIDAE GENUS : ICHTHYOPTHIRIUS SPESIES : I. MULTIFILIS

CIRI MORFOLOGI SELURUH PERMUKAAN TUBUH TERTUTUP SILIA KECUALI PADA BAGIAN ANTERIOR YG BERBENTUK LINGKARAN  DISEBUT SISTOMATA / MULUT  DIAMETER : 30-40 µ BAGIAN TENGAH TUBUH TERDAPAT NUKLEUS BENTUK TAPAL KUDA DI SEKITARNYA ADA VACUOLA

ICH. MUDA :  DISEBUT TOMITE (THERONT)  BENTUK OVAL, P = ±0,045 mm ICH. MUDA :  DISEBUT TOMITE (THERONT)  BENTUK OVAL, P = ±0,045 mm.  TUBUH TERTUTUP SILIA, UJUNG ANTERIIOR DISEBUT PERFORATIUM PREDILEKSI :  PERMUKAAN TUBUH, INSANG. INANG : IKAN AIR TAWAR (BENIH)

SIKLUS HIDUP

SIKLUS HIDUP : DEWASA / THROPOZOID BERBENTUK KISTA DDG TIPIS MENETAP PD EPIDERMIS 3-3 MINGGU PADA SUHU 20 – 24 DERAJAT  MENGALAMI PEMBELAHAN BINER  BANYAK THROPH BARU THROPH MATANG  KELUAR DARI KULIT  KE DASAR KOLAM DAN BERENANG BEBAS 2-6 JAM  MELEKAT PADA SUBSTRAT (OBYEK / ORGANEL) PADA PERMUKAAN TUBUH  SEKRESI GELATIN  MEMBENTUK MEMBRAN TIPIS PENUTUP TUBUH  KISTA

KISTA MEMPERBANYAK  TOMITE  TOMITE  MENJADI BESAR KELUAR DARI KISTA  RETAK  THERONT  BERGERAK BEBAS MENCARI INANG (96 JAM)  INFEKTIF 48 JAM  KONTAK DEGN IKAN MENEMBUS KULIT  S.H  SGT TERGANTUNG SUHU SUHU RENDAH (<25 ºC) LEBIH CEPAT (±3-4 HARI)  25 ºC (LAMBAT)  21 HARI

SIKLUS HIDUP  4 FASE FASE PARASITER (I.M BERADA DI TBH IKAN  DEWASA  LEPAS DI AIR) FASE PRE-CYSTE (I.M MELEKAT PD SUBSTRAT UNTUK MEMBENTUK CYSTE) FASE CYSTE (MASIH PD SUBSTRAT  MEMBELAH  INDIVIDU BARU DGN JUMLAH >>) FASE POST-CYSTE (I.M MUDA KELUAR DARI CYSTE DAN BERENANG MENCARI I.S) PERTUMBUHAN OPTIMUM : 21-24 °C  S.H DLM 3-4 HARI 15.5 °C  S.H 2 MINGGU 10 °C  S.H 5 MINGGU

GEJALA KLINIS BINTIK-BINTIK PUTIH BERLENDIR DI PERMUKAAN TBH/INSANG BERGERAK LAMBAT DAN SUSAH NAFAS INFEKSI BERAT : PENDARAHAN PD SIRIP DAN TERTUTUP LENDIR

PENULARAN MELALUI STADIA THERONT YG MELAYANG-LAYANG DI AIR  SEMUA IKAN BISA TERSERANG PENCEGAHAN MENCIPTAKAN KESEGARAN DAN KESEHATAN IKAN  MENJAGA KUALITAS AIR  USAHAKAN AIR MENGALIR TERUS-MENERUS

PENANGGULANGAN BELUM ADA METODE EFEKTIF UNTUK FASE CYSTE  SEBAB OBAT TIDAK BISA MENEMBUS LENDIR YG MEMBUNGKUS EFEKTIF PD FASE PRE/POST CYSTE OBAT : 1. METHIL BIRU  * DOSIS : 1% (1 GRAM/100 CC AIR)  2-4 CC * PERENDAMAN : PD 2-4CC M.B DLM 4 LTR AIR BERSIH SELAMA 24 JAM * 3-5 KALI INTERVAL 1 HARI. M.B HARUS DIBUANG, TIAP TIAP HARI MENGGUNAKAN YG BARU

2. GARAM DAPUR. DOSIS : 0. 1-0. 3 ppm SELAMA 5-10 MENIT 2. GARAM DAPUR * DOSIS : 0.1-0.3 ppm SELAMA 5-10 MENIT. PERENDAMAN IKAN DICUCI DLM AIR BERSIH 3. MALACHITE GREEN (MG) * DOSIS : 0.15 ppm  3 KALI INTERVAL 3 HARI 4. FORMALIN * DOSIS : 200-250 ppm (AQUARIUM) 15 ppm  KOLAM * CAMPURAN FORMALIN 167-250 ppm DAN MG 1-2 ppm, PERENDAMAN 24 JAM  EFEKTIF 5. LART. KINA DOSIS : 1 GRAM/20 LTR PERENDAMAN CHLORAMIN : 1 GRAM/100 LTR BBRP HARI