Research of total levels on DNA methylation in plant based on HPLC analysis By : Qiang Chen1,2, Siyuan Tao1, Xiaohua Bi2, Xin Xu1, Lanlan Wang3, Xuemei.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
Advertisements

Metode Mikrobiologis-2
Reaksi PCR Drs. Sutarno, MSc., PhD..
Metode Titrimetri / Volumetri
KELAS XI SEMESTER 2 SMKN 7 BANDUNG
AIR SADAH Kesadahan Istilah kesadahan digunakan untuk menunjukkan kandungan garam kalsium dan magnesium yang terlarut, dinyatakan sebagai ekuivalen (setara)
DERAJAT KEASAMAN (pH) 1.
BAB 7 Larutan Penyangga dan Hidrolisis Next.
PENGARUH PENAMBAHAN LAKASE DARI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH HIJAU Oleh : Agustran Nagara Rahimi ( )
DWI ANITA SURYANDARI Departemen Biologi Kedokteran FKUI
Logam berat ? Berbahaya ? Solusi ?
Nama : Elly Istiana Maulida Prodi : Agronomi
Stoikiometri Larutan + Koloid
PENENTUAN KADAR DUA BAHAN OBAT DALAM SEDIAAN TABLET (SECARA SIMULTAN)
GRAVIMETRI KIMIA ANALISA.
Berapa pH larutan yang terbentuk pada hidrolisis garam NaCN 0,01 M,
Analisis DNA Sampel Ikan : Sampel ikan diambil dari ikan yang mati selama perlakuan yang menunjukkan gejala klinis terkena KHV, seperti pada insang terdapat.
Fumarate hydratase (EC )
FAKULTAS PERIKANAN dan kelautan universitas airlangga surabaya
V I T A M I N.
ANALISIS OBAT HERBAL: SIRIH
Disampaikan pada MK. Teknik Bioesai
Analisa mtDNA dengan Metode DHPLC
Metode Kalibrasi Alat Kalibrasi
KROMATOGRAFI.
PERTAMUAN 6 DAN 7 hal 275 Hansen/Mowen
Ali Hamid Departemen Kimia
PRESENTASI ENZIMOLOGI (KI-5162)
Kemampuan Pseudomonas aeruginosa dalam menguraikan PNP (P-nitrofenol)
TUGAS DASAR-DASAR PEMISAHAN ANALITIK
Kelompok 5 Desta Saputri ( ) Diah Nur’aini ( ) Dita Apriani ( )
Teori Kromatografi Modern
HYDROLISA,FERMENTASI DAN DISTILLASI Dipersiapkan oleh : BAMBANG PURNOMO ASSOSIASI PENGUSAHA BIOETANOL INDONESIA Oktober 2010.
Protease Inhibition Assays
Sensitivitas & Selektivitas
Analisis Injeksi Alir dengan Sistem Difusi Gas untuk Penentuan Karbondioksida dalam Minuman Terkarbonasi Oleh: Amaliah Dwi Kanty Pembimbing: Dr.Muhammad.
Ali Hamid Departemen Kimia
Sebagai Media Penyuluhan
KONSENTRASI LARUTAN Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dengan pelarut Zat terlarut (solut) LARUTAN Zat pelarut (solven) Konsentrasi Larutan.
Disusun oleh: Irma Nuril M.
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Eksplorasi protein dan proteom
Analisis Cr3+ dan Cr6+ menggunakan spektrofotometri UV-Vis
PENENTUAN LOGAM MANGAN(II) DALAM AIR ALAMI MENGGUNAKAN R-FIA
Siti Zubaidah. S ( ) Denik Dwi Jayanti ( )
Pengembangan Metode Prakonsentrasi dengan Teknik Injeksi Alir untuk Analisis Cu2+ dan Pb2+ dalam Air Aliran Sungai Citarum dan Waduk Saguling Oleh : Sita.
EKSTRAKSI DNA 13 Juni 2016.
ALUR PENELITIAN Tahun 1 Tahun 2
AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET
EKSTRAKSI PELARUT (herbal extraction)
Pola kromatografi Kromatogram (gambaran hasil kromatografi)
Ekstraksi DNA.
TEKNOLOGI SEDIAAN BAHAN ALAM PEMBUATAN MASKER GEL PEEL OFF LYCOPEN
ANALISA ASAM LEMAK DGN GLC
Oleh Giovani Hanny Ume Eka Novana Lariwu Ardino Wungkana
Analisis DNA Sampel Ikan : Sampel ikan diambil dari ikan yang mati selama perlakuan yang menunjukkan gejala klinis terkena KHV, seperti pada insang terdapat.
AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET
High Performance Liquid Chromatography
HPLC-ICP-MS HPLC-MIP-MS
Penentuan Kadar Karbohidrat Dengan Metode Anthrone
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Nanda Thyareza Imaniar ( )
KELOMPOK Imam Rahmanto 2. Nur Laeli Budi Hastuti
MUHAMMAD FAJRIN A. SALIM KIMIA
Pengaruh stress kekeringan terhadap kandungan klorofil tanaman Gomphrena globosa MINI RISET Kelompok 7A 2012.
UJI PESTISIDA FOSFAT-ORGANIK DALAM AIR
Oleh: Jenny Novina Sitepu – Liza Mutia
HPLC (High Performance Liquid Chromatography)
Teknologi Polymerase Chain Reaction (PCR) 9 PCR By : Nurjannah Bachri.
Gas Cromatograph Satriani Dwi Marlita Septi Presenta Dewi
Transcript presentasi:

Research of total levels on DNA methylation in plant based on HPLC analysis By : Qiang Chen1,2, Siyuan Tao1, Xiaohua Bi2, Xin Xu1, Lanlan Wang3, Xuemei Li3* American Journal of Molecular Biology, 2013, 3,

1. PENDAHULUAN - Metilasi DNA adalah merupakan mekanisme pengaturan penting dalam regulasi dan ekspresi gen dalam proses biologi. -Metilasi DNA memainkan peran kunci dalam tanaman seperti morfogenesis, perkembangan, stres, aklimatisasi dan adaptasi -Metilasi DNA berkaitan dengan mengendalikan respon morfogenetik kultur jaringan tanaman dan menjaga stabilitas genetiknya, yang menarik bagi bioteknologi. -Ada berbagai macam metode dalam penentuan metilasi DNA seperti kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC), bisulphite sekuensing, metilasi-sensitif diperkuat fragmen length polymorphism (MSAP). Primer Acak PCR, denaturasi gradien elektroforesis gel (DGGE) dan sebagainya.

-Metode HPLC dianggap teknik yang paling handal dan sensitif untuk menentukan kadar total metilasi DNA -HPLC biasanya digunakan untuk DNA mamalia dan mikroba, bukan untuk tanaman.

2. BAHAN DAN METODE 2.1. Bahan kimia Bahan kimia untuk ekstraksi DNA yang disediakan oleh Sinopharm Reagen Kimia Co, Ltd (Shenyang, Cina). Sitosin dan 5-methylcytosine untuk analisis HPLC disuplai oleh Sigma, HPLC-grade metanol dipasok oleh Fisher Scientific. Deionisasi H2O (18 MX cm-1) digunakan untuk semua percobaan.

2.2. Bahan Tanaman, Asam nukleat Ekstraksi - Ekstraksi asam nukleat diekstraksi dari jaringan daun padi (Oryza sativa L) yang berumur 2 sampai 3 minggu. -Asam deoksiribonukleat setelah diekstraksi dimurnikan denga suspensi di TE penyangga (0.2 m-MTris-HCl, 1 mM EDTA, pH 7,5), -konsentrasi asam nukleat dan kemurnian diperkirakan dengan mengukur absorbansi pada 260 nm (dengan asumsi 1 OD setara dengan 50 mg ml-1) dan sampel disimpan pada -40 ˚ C.

2.3. Gel Elektroforesis -Sampel asam nukleat (3 ml) diberi perlakuan dengan RNases dicampur dengan 1 ml loading penyangga (0,25% b / v bromophenol biru). Gel agarosa (1,2% b / v) dari 100 ml, -tambahkan ethidiumbromide 4 ml (0,5 mg ml- 1) sebelum dibekuan, yang disimpan dalam preparat ke 65 mm x 65 mm. -Kemudian disiapkan di TBE penyangga (0,089 MTris, 0,089 M asam borat, 0,01 M EDTA, pH 8.0) dan dilakukan pada 90 V, 15 dan 30 menit. -Kemudian diamati dan pita elektroforesis difoto dengan menggunakan gel gambar analisis sistem Digital Jeda (Jiangsu, Cina).

2.4. Asam Hidrolisis DNA -Ambil larutan DNA 100 ml (mengandung 30 mg DNA) ditambahkan 50 ml asam perklorat (70%), dan kemudian dihidrolisis selama 60 menit dalam air mendidih. -PH Asam hydrolyzates telah disesuaikan untuk 3 -5 dan disentrifugasi dengan rpm, 10 menit. -Kemudian mengambil cairan supernatan disaring untuk melakukan Program HPLC.

2.5. Persiapan C dan 5-mC Stock Larutan Standar C dan 5-mC larutan stok standar lihat [14] berat C 0,4444 mg dan 5-mC 0,55145 g, dan melarutkan asam perklorat 0,1%, maka konsentrasi C dan larutan induk 5-mC adalah 4 × 102 umol / L dan 20 umol / L.

2.6. HPLC-UV Detection Analisis HPLC dilakukan dengan menggunakan Agilent LC 1200 dengan pompa Quat (Jerman), atup injeksi pengguna dilengkapi dengan 20 ml lingkaran, UV detektor absorbansi Tcc (Jerman) diatur ke 285 nm. Sebuah kolom untuk Diamonsil C18 (250 × 4,6 mm, 5 m) digunakan dalam deteksi ini. Sistem HPLC memerah dengan deionisasi H 2 O (0,22 pM disaring) sebesar 0,5 ml min-1 selama 15 menit untuk menghilangkan semua jejak fosfat pada akhir setiap hari, diikuti oleh 15 menit pada kecepatan aliran yang sama dengan 90% v / v metanol (0,22 pM disaring) untuk membersihkan kolom.

Bagan Alur untuk HPLC

2.7. Perhitungan Persentase 5-mC dalam DNA - Tingkat ini 5-MEDC dalam sampel DNA dinyatakan sebagai persentase dari tingkat dC yang dihitung menggunakan persamaan berikut : % 5-mC =  5-mC/dC + 5-MEDC  × 100

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Sentrifugasi lagi setelah Ekstrak Supernatan Cair Ada sejumlah kecil pengotor dalam supernatan cair DNA terlepas dari mengisap cairan supernatan hati-hati. Hasilnya bisa diamati pada Sentrifugal dibawah tabung. Akibatnya, sentrifugasi lain sangat penting setelah penggalian supernatan cair DNA (data tidak ditampilkan) Menambahkan RNase A Hapus RNA Residual dalam DNA RNA dalam genom DNA harus dibersihkan sejauh mungkin karena penentuan kadar total pada metilasi DNA dipengaruhi oleh RNA dari DNA

- Metode yang paling umum untuk menghilangkan RNA dari DNA adalah untuk perlakuan ekstraksi dengan RNase A. -Sebuah agarosegel menunjukkan RNase A secara efektif menghapuskan sisa RNA dari DNA padi. -(Gambar 1 dan 2) Hasil spektrofotometri ultraviolet menunjukkan bahwa jumlah kerapatan optik DNA (OD) diberi perlakuan dengan RNase A mendekati antara 1,80 dan 2,0 (1,80 2,0).

3.3. Pemisahan Karakteristik 5-methylcytosine dan Sitosin bawah Panjang Berbagai Kolom (a) (b) Gambar 1. Ethidiumbromide bernoda agarosa (1,2% b / v) gel yang mengandung (a) tidak ada pengobatan, (b) RNase A.

(a) (b) Gambar 2. Ethidiumbromide bernoda agarosa (1,2% b / v) gel yang mengandung (a) tidak ada pengobatan, (b) RNase A. Kolom C18 saat ini digunakan untuk analisis HPLC metilasi DNA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu retensi relatif dan derajat pemisahan sitosin dan 5-methylcytosine telah berubah jelas (Gambar 3 dan 4). Dalam deteksi ini, kolom C18 meningkatkan derajat pemisahan yang lebih baik.

3.4. Karakteristik Pemisahan 5-methylcytosine dan Sitosin dibawah Tahap pH berbeda Gambar 3. Kromatogram HPLC sitosin accustandard dan 5 - ethylcytosine. Sebuah kolom C mm digunakan untuk ini

Gambar 4. HPLC, kromatogram accustandard C dan 5-mC, Sebuah kolom C mm digunakan untuk percobaan ini.

3.5. Kalibrasi Baris untuk C dan 5-mC, Kromatogram Sampel Aktual Gambar 7. Kromatogram HPLC sampel yang sebenarnya di Oryza sativa L

4. KESIMPULAN Penelitian ini telah menunjukkan bahwa beberapa faktor perlu dipertimbangkan sebelum melakukan analisis HPLC metilasi DNA, termasuk pilihan kolom dan fase pH, penghapusan RNA dan sebagainya. Studi ini telah mengoptimalkan prosedur untuk analisis HPLC metilasi DNA, dan mengidentifikasi isu- isu penting secara akurat untuk menentukan perubahan total metilasi DNA tanaman.