Intervensi AS terkait keanggotaan Palestina di PBB Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat (2012) Intervensi AS terkait keanggotaan Palestina di PBB Arsyena Archama Kamaratih 20100510130
Sejarah konflik Palestina-Israel Kemunculan Zionisme Sejak abad 19, tanah Palestina dihuni oleh populasi sekitar 86% Muslim, 10% Nasrani, dan 4% Yahudi. Akhir tahun 1800an kelompok Zionis, minoritas ekstrim Yahudi di Eropa yang bertekad mewujudkan tanah air merdeka, menjajah Palestina. 1881-1903: Migrasi pertama populasi Yahudi ke Palestina. Pengambil alihan tanah Palestina untuk orang-orang Yahudi implikasi dari kebijakan Zionis.
Perjanjian Sykes-Picot (1916) antara Inggris dan Perancis. Sengketa kedaulatan teritorial Palestina dan Israel Perjanjian Sykes-Picot (1916) antara Inggris dan Perancis. Perancis mendapat wilayah jajahan Suriah dan Libanon. Inggris mendapat wilayah Irak dan Yordania. Palestina sebagai wilayah Internasional. Deklarasi Belfour (1917) menjanjikan sebuah negara Yahudi di tanah Palestina pada gerakan Zionisme.
Anglo-American Comission of Inquiry Komite khusus yang bertugas merekomendasikan pengawasan PBB atas Palestina mulai th 1947. Dari komite ini, dihasilkan dua usulan: Membagi dua tanah Palestina untuk Arab dan Yahudi dengan adanya kesatuan sistem ekonomi. Membentuk negara Federal antara Yahudi dan Arab. Atas desakan AS, PBB menolak usulan komite khusus dan melemparkan masalah ini ke forum Sidang Majelis Umum PBB pada 29 November 1947.
Resolusi DK PBB Pembagian tanah Palestina bagi Arab dan Yahudi; 56% untuk Yahudi dan 44% untuk Arab-Palestina. Keputusan ini ditentang oleh negara-negara Muslim di Timur Tengah. Masa Perang 1947-1949 berdirinya Negara Israel pada 14 Mei 1947 yang berpijak pada legitimasi Resolusi DK PBB no.181 PM Menachem Begin melakukan pembantaian rakyat sipil Palestina di Deir Yassin, menyebabkan meluasnya daerah kekuasaan Israel menjadi 78% tanah Palestina. Perang tahun 1967
Upaya Palestina menjadi anggota penuh PBB PBB, Amerika Serikat, Rusia, Inggris mendesak Palestina-Israel kembali ke meja perundingan. Presiden Mahmoud Abbas mengajukan proposal untuk dapat diterima menjadi anggota penuh PBB. Amerika Serikat berniat menjatuhkan veto terhadap keanggotaan Palestina di PBB.
Hambatan Palestina menjadi anggota penuh PBB Faktor Internal: Lemahnya Persatuan Koalisi Politik Palestina. Faktor Eksternal: Lemahnya dukungan Timur Tengah terhadap perjuangan Palestina. Standar ganda kebijakan AS di Timur Tengah.
Kepentingan Ekonomi-politik AS di Timur Tengah semakin besar dengan keberadaan Israel yang cenderung menjadi representasi AS. Kebijakan apapun harus tetap menjaga kepentingan nasional AS. Kepeningan nasional AS tidak hanya melibatkan publik AS pada umumnya, namun juga kepentingan para elit Yahudi dan kelompok kepentingan. AS menyumbang biaya yang besar bagi Israel dari manipulasi pajak publik AS maupun private transfer. Dominasi AS di Timur Tengah dan kekuatan AS sebagai Dewan Keamanan PBB. Standar ganda AS dalam menerapkan demokrasi dan penegakan HAM di Timur Tengah.
References.. http://www.slideshare.net/demeiati_n_kusumaningrum/diplomasi-palestina-untuk-merdeka-dan-menjadi-anggota-penuh-pbb-tahun-2011# http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/09/110923_unpalestine.shtml http://forum.kompas.com/internasional/40616-bakal-veto-upaya-palestina-masuk-pbb.html