Pendidikan Matematika UMM PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS SOFT SKILL MELALUI PENDEKATAN METAKOGNITIF Akhsanul In’am Pendidikan Matematika UMM ahsanul_in@yahoo.com
Guru yang berkualitas dapat melakukan pengajaran yang berkualitas, implikasinya akan dihasilkan peserta didik yang berkualitas dan hal ini berarti akan memberikan dampak kepada pendidikan yang berkualitas. Untuk itu perlu dilakukan reformasi pembelajaran dengan memperhatikan konsep pembelajaran, bagaimana seharusnya peserta didik belajar dan bagaimana pula guru melakukan aktivitas pengajaran
Reformasi pembelajaran berarti usaha penciptaan program-program yang berfokus kepada perbaikan kualitas pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran betul-betul sebagai aktivitas untuk menyelesaikan permasalahan peserta didik dalam belajar
10 Penyakit Guru Asma (Asal Masuk) Lesu (Lemah Sumber) Mual (Muatan Amat Lemah) Asam Urat (Asal Susun Materi) Kusta (Kurang strategi) TBC (Tidak Banyak Cara) Kudis (Kurang Disiplin) Kram (Kurang tRampil) Tipus (Tidak Punya Selera) Jadul (Jaman Dulu)
Berkait dengan matematika, banyak kajian diperoleh bahwa materi matematika merupakan materi yang persentase kegagalan tinggi dan pencapaian peserta didik kebanyakannya pada tahap sederhana Untuk itu diperlukan beberapa keterampilan dan kemampuan yang dapat mendukung keberhasilan dalam menempuh studi yang seringkali disebut dengan soft skill.
Metakognitif Metakognitif adalah thinking about thinking (berpikir tentang berpikir) atau learn how to learn (belajar bagaimana belajar) (Blakey & Spence, 1990; Huitt, 1997; NCREL, 1995; Kasper, 1993; Livington, 1997). Metakognitif sebagai proses seseorang berpikir tentang berpikir mereka sendiri sebagai usaha mencari strategi untuk menyelesaikan masalah (O’Neil & Brown ,1997)
Aspek soft skill Soft skill yang dapat dikembangkan : Keterampilan berkomunikasi; Kemampuan menyelesaikan masalah; Kerja kelompok; Penggunaan teknologi informasi; Kepemimpinan; Etika; dan Jiwa wirausaha
Renungan 3 Suami : Akhirnya! Aku sudah menunggu saat ini untuk tiba. Istri : Apakah kau rela kalau aku pergi? Suami : Tentu tidak! Jangan pernah kau berpikiran seperti itu. Istri : Apakah kamu mencintaiku? Suami : Tentu! Selamanya akan tetap begitu. Istri : Apakah kau pernah selingkuh? Suami : Tidak! Aku tak akan pernah melakukan hal buruk itu. Istri : Maukah kau menciumku? Suami : Ya Istri : Sayangku…
Pengembangan Berkelanjutan Suzuki selalu mempromosikan produknya dengan slogan Inovasi tiada henti Pegadaian pun memberikan harapan kepada calon nasabahnya dengan slogan Mengatasi masalah tanpa masalah Philip yang mengusung Terus terang, Terang terus
Aktivitas Peserta Didik Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Tahapan 1, Penyampaian tujuan pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, pemberian motivasi untuk mempelajari materi Peserta didik memperhatikan informasi yang disampaikan guru dalam mengawali kegiatan pembelajaran. Tahapan 2, Penyampaian Aspek kesadaran Guru mengarahkan peserta didik untuk memahami materi matematika bermula dari sesuatu yang sudah dipahami dan aktivitas ini dilakukan dengan tanya jawab secara lisan Peserta didik menyampaikan materi yang telah diketahuinya yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari dan aktivitas ini dapat dilaksanakan melalui tanya jawab secara lisan. Tahapan 3, Pelaksanaan strategi kognitif untuk memahami dan menyelesaikan masalah matematika Guru menyampaikan strategi untuk memahami masalah, yaitu: a) memberi tanda pada idea penting; b) membuat catatan pinggir; c) membuat ringkasan; dan d) membuat peta konsep Guru menyampaikan strategi untuk pemecahan masalah, yaitu: a) strategi heuristik; b) strategi berpikir mundur; c) strategi berpikir maju; dan d) strategi berpikir deduktif. Peserta didik melakukan aktivitas belajar menggunakan lembar kerja peserta didik untuk memahami masalah matematika dengan strategi yang sesuai dari empat strategi, yaitu: a) memberi tanda pada idea penting; b) membuat catatan pinggir; c) membuat ringkasan; dan d) membuat peta konsep. Peserta didik melakukan penyelesaian masalah matematika menggunakan lembar kerja peserta didik dengan menggunakan cara yang sesuai dari empat strategi, yaitu: a) strategi heuristik; b) strategi berpikir mundur; c) strategi berpikir maju; dan d) strategi berpikir deduktif. Tahapan 4, Pelaksanaan perancangan untuk memahamai dan memecahkan masalah matematika Guru mengingatkan kembali berbagai strategi dalam memahami dan pemecahan masalah Peserta didik berusaha memahami soal dan berusaha menentukan strategi yang sesuai bagi memahami dan memecahkan suatu masalah Tahapan 5 Pengecekan sendiri Guru mengingatkan kembali mengenai berbagai aktivitas yang sudah dilaksanakan. Untuk aktivitas ini peserta didik mengkaji kembali penyelesaian masalah yang sudah dilaksanakan bersama kelompok yang sudah disepakati sebelumnya Peserta didik melihat kembali penyelesaian masalah matematika yang dilakukan sendiri untuk didiskusikan bersama-sama dengan teman sekelompok dan terdapat anggota kelompok mempresentasikan hasil penyelesaian masalah matematika.
Guru Sebenar Kepribadian guru yang baik dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat sekolah dan masyarakat sekitar guru berada. Program sertifikasi yang berimplikasi bertambahnya pendapatan hendaknya menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan keberadaan guru yang digugu dan ditiru