Kontroler PID Pengendalian Sistem. Pendahuluan Urutan cerita : 1. Pemodelan sistem 2. Analisa sistem 3. Pengendalian sistem Contoh : motor DC 1. Pemodelan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN PID CONTROLLER
Advertisements

Metoda Penalaan Pengendali PID
Sistem Kontrol – 8 Review, Transfer Fungsi, Diagram Blok, Dasar SisKon
ROOT LOCUS Poppy D. Lestari, S.Si, MT Jurusan Teknik Elektro
Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia FTUI
Departemen Teknik Kimia FTUI
BAB IV Aksi Dasar Kontroler Feedback
Sistem Linear Oleh Ir. Hartono Siswono, MT.
Departemen Teknik Kimia FTUI
ANALISIS TANGGAP TRANSIEN
Oleh : Handy Wicaksono, ST
Bab 8 Kompensasi Dinamik
DASAR SISTEM KONTROL SISTEM KONTROL.
Dimas Firmanda Al Riza, ST, M.Sc
Motivasi: Overview Sistem Kontrol
Dimas Firmanda Al Riza, ST, M.Sc
Controller PID.
SISTEM KONTROL STMIK "MDP" Palembang.
mengenai stabilitas, dengan bagian-bagian sebagai berikut :
Ramadoni Syahputra, S.T., M.T. Jurusan Teknik Elektro FT UMY
Karakteristik Respon Dinamik Sistem Lebih Kompleks
Error Steady State Analisa Respon Sistem.
Komponen – Komponen Sistem Kontrol
8.2 Kompensasi umpanbalik kecepatan
Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia FTUI
Perilaku Dinamik Sistem Orde Satu dan Dua
3. Analisa Respon Transien dan Error Steady State
Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia FTUI
Pertemuan 7- 8 Response Sistem Pengaturan
Klasifikasi Sistem Kontrol
Pertemuan 12 Optimalisasi sistem pengaturan dan Pole Placement
Pertemuan Analisis dan Desain sistem pengaturan
Kestabilan Analisa Respon Sistem.
Pertemuan 5-6 Transformasi Laplace Balik dan Grafik Aliran Sinyal
Representasi Sistem (Permodelan Sistem) Budi Setiyono, ST. MT.
Matakuliah : H0134 / Sistem Pengaturan Dasar
“Sistem Kontrol Robust” KELOMPOK 1. Nama Kelompok : 1.Tian Soge’ M6. Nahdiyatul Ursi’ah 2.Samuel Saut7. Ambar Jati W. 3.Davin8. Andri Setya D. 4.Mahdi.
PENGANTAR SISTEM KONTROL (psk) PERTEMUAN 7 KONFIGURASI SISTEM KONTROL
NETWORKED CONTROL SYSTEM DENGAN MEDIA GELOMBANG RADIO
Pendahuluan Hal yang harus diperhatikan pada saat perancangan sistem kontrol adalah : Respon transien Respon steady-state Stabilitas Dari elemen-elemen.
Sistem Kendali Gabriel Sianturi.
Modeling DC Motor.
CONTROL SYSTEM ENGINEERING (Dasar Sistem Kontrol)
CONTROL SYSTEM ENGINEERING (Dasar Sistem Kontrol)
Pendahuluan Dasar Sistem Kendali.
Kesalahan Tunak (Steady state error)
Perancangan sistem kontrol dengan root locus
Perancangan sistem kontrol dengan root locus (lanjutan)
Pengantar Sistem Kendali
(Fundamental of Control System)
KONFIGURASI SISTEM KONTROL
Dasar Sistem Kontrol, Kuliah 1
Pendahuluan Pertemuan 6
Representasi sistem, model, dan transformasi Laplace Pertemuan 2
Karakteristik Sistem Pengaturan Pertemuan 6
PEMODELAN DINAMIKA PROSES
Pendahuluan Hal yang harus diperhatikan pada saat perancangan sistem kontrol adalah : Respon transien Respon steady-state Stabilitas Dari elemen-elemen.
CONTROL SYSTEM BASIC (Dasar Sistem Kontrol)
Pertemuan 13 Studi kasus Matakuliah : Sistem Pengaturan Dasar
Pertemuan 26 Studi kasus Matakuliah : H0134 / Sistem Pengaturan Dasar
Bab 8 Kompensasi Dinamik
SISTEM PENGATURAN (CONTROL SYSTEM)
Fungsi transfer untuk sistem umpan-balik umum
dimana bentuk responnya ditentukan oleh rasio damping :
Fungsi transfer untuk sistem umpan-balik umum
Kontroler dalam Diagram Blok
SISTEM KENDALI INDUSTRI
Motivasi: Overview Sistem Kontrol. Konsep dan Terminologi Dasar pada Sistem Kontrol Apa itu Sistem? Gabungan atau kombinasi berbagai komponen yang bekerja.
Aplikasi Kontrol PI (Proportional Integral) pada Katup Ekspansi Mesin Pendingin UMMUL KHAIR A-PLN.
Kendali Proses Industri. Sistem – Sebuah susunan komponen – komponen fisik yang saling terhubung dan membentuk satu kesatuan untuk melakukan aksi tertentu.
Transcript presentasi:

Kontroler PID Pengendalian Sistem

Pendahuluan Urutan cerita : 1. Pemodelan sistem 2. Analisa sistem 3. Pengendalian sistem Contoh : motor DC 1. Pemodelan  mendapatkan transfer function dan blok sistem motor DC 2. Analisa  memberikan inputan sinyal uji pada motor, menganalisa respon yang dihasilkan 3. Pengendalian  mengendalikan motor agar memberikan hasil yang sesuai

Pendahuluan Dari analisa respon sistem yang telah kita lakukan, bagaimana respon sistem (c(t)) yang kita inginkan?  Sesuai dengan input/r(t) (misal : unit step) Jika tidak sesuai?  Salah satu caranya dengan menambahkan kontroler Fungsi kontroler :  Mengendalikan sistem dengan memanipulasi sinyal error, sehingga respon sistem (output) sama dengan yang kita inginkan (input)

Kontroler dalam Diagram Blok Error detector (comparator) Set Point + - Feedback Signal Measurement Devices Error Signal Controller Output Signal Actuator Energy or fuel Manipulated variable Manufacturing Process Controlled variable Disturbances Measured variable r(t) e(t) u(t) c(t)

Definisi kontroler Controller  “Otak” dari sistem.  Ia menerima error / e(t) sebagai input  Lalu menghasilkan sinyal kontrol / u(t)  U(t) menyebabkan controlled variable / c(t) menjadi sama dengan set point / r(t)

Respon Sistem Analisa respon sistem :  Kestabilan  Respon transient (karakteristik sistem)  Error steady state Respon yang diinginkan (set point), misal unit step. Spesifikasi :  Stabil  Karakteristik respon transient : Mp : 0 % (sekecil mungkin) Tr, tp, ts : 0 (sekecil mungkin)  Error steady state : 0 (tidak ada error steady state 1 t Unit step

Kontroler Proporsional (P) Persamaan matematis : u(t) = K P. e(t) dimana K P : konstanta proporsional dalam Laplace U(s)/E(s) = K P Diagram Blok Dikenal juga sebagai : gain/penguatan KPKP U(s)E(s) + -

Kontroler Proporsional (P) Pengaruh pada sistem :  Menambah atau mengurangi kestabilan  Dapat memperbaiki respon transien khususnya : rise time, settling time  Mengurangi (bukan menghilangkan) Error steady state Catatan : untuk menghilangkan E ss, dibutuhkan K P besar, yang akan membuat sistem lebih tidak stabil Kontroler Proporsional memberi pengaruh langsung (sebanding) pada error  Semakin besar error, semakin besar sinyal kendali yang dihasilkan kontroler  Grafik (di Ogata)

Aplikasi kontroler Proporsional 1 Dari K. Ogata halaman 311, plant stabil jika : 14/9 > K > 0 K = 1.2, stabil K = 1.6, tidak stabil

Aplikasi kontroler Proporsional 2 Tanpa Kontroler, respon lambat Dengan kontroler P, respon cepat Contoh 2

Kontroler Integral (I) Persamaan matematis : dimana K i : konstanta integral dalam Laplace Diagram Blok K i / s U(s)E(s) + -

Kontroler Integral (I) Pengaruh pada sistem :  Menghilangkan Error Steady State  Respon lebih lambat (dibanding P)  Dapat menimbulkan ketidakstabilan (karena menambah orde sistem) Perubahan sinyal kontrol sebanding dengan perubahan error  Semakin besar error, semakin cepat sinyal kontrol bertambah/berubah  Grafik (lihat Ogata) + - -

Aplikasi kontroler Integral Respon sistem tanpa kontroler

Aplikasi kontroler Integral Dengan kontroler P, K P = 2 Dengan kontroler I, Ki = 1 Dengan kontroler PI Kp = 2, Ki = 1

Aplikasi kontroler Integral Perhitungan dari contoh tersebut : Jika transfer function plant = Jika transfer function kontroler I = Maka transfer function open loop = Transfer function error = TF Error steady state = Terbukti bahwa penggunaan kontroler I menghilangkan error steady state!

Kontroler Derivatif (D) Pengaruh pada sistem :  Memberikan efek redaman pada sistem yang berosilasi sehingga bisa memperbesar pemberian nilai Kp  Memperbaiki respon transien, karena memberikan aksi saat ada perubahan error  D hanya berubah saat ada perubahan error, sehingga saat ada error statis D tidak beraksi Sehingga D tidak boleh digunakan sendiri Besarnya sinyal kontrol sebanding dengan perubahan error (  e)  Semakin cepat error berubah, semakin besar aksi kontrol yang ditimbulkan  Grafik (lihat Ogata) + + -

Aplikasi kontroler Derivatif Dengan kontroler P saja, respon berosilasi Dengan kontroler PD, Kp=1, Kd = 3

Aplikasi kontroler Derivatif Perhitungan dari contoh tersebut : Dengan kontroler P Kp = 1 Dengan kontroler PD Kp = 1, Kd=1 TF open loop TF close loop Persamaan karakteristik Akar persamaannya imajiner, responnya berosilasi terus menerus Akar persamaannya real negatif, respon saat tak hingga = 0

Kontroler PID Kombinasi beberapa jenis kontroler diperbolehkan  PI, PD, PID Keuntungan kontroler PID:  Menggabungkan kelebihan kontroler P, I, dan D P : memperbaiki respon transien I : menghilangkan error steady state D : memberikan efek redaman Kontroler PID Seri Kontroler PID Paralel

Kontroler PID praktis (rangkaian)

Tuning kontroler PID Permasalahan terbesar dalam desain kontroler PID  Tuning : menentukan nilai Ki, Kp, dan Kd Metode – metode tuning dilakukan berdasar  Model matematika plant/sistem  Jika model tidak diketahui, dilakukan eksperimen terhadap sistem Cara tuning kontroler PID yang paling populer :  Ziegler-Nichols metode 1 dan 2  Metode tuning Ziegler-Nichols dilakukan dengan eksperimen (asumsi model belum diketahui)  Metode ini bertujuan untuk pencapaian maximum overshoot (MO) : 25 % terhadap masukan step

Metode tuning Ziegler-Nichols 1 Dilakukan berdasar eksperimen, dengan memberikan input step pada sistem, dan mengamati hasilnya Sistem harus mempunyai step response (respons terhadap step) berbentuk kurva S  Sistem tidak mempunyai integrator (1/s)  Sistem tidak mempunyai pasangan pole kompleks dominan (misal : j dan –j, 2j dan -2j) Muncul dari persamaan karakteristik  s 2 +1, s 2 +4 Respon sistem berosilasi

Metode tuning Ziegler-Nichols 1

Prosedur praktis 1. Berikan input step pada sistem 2. Dapatkan kurva respons berbentuk S 3. Tentukan nilai L dan T 4. Masukkan ke tabel berikut untuk mendapatkan nilai K p, T i, dan T d 0.5L2L1.2 T/LPID 0L/ T/LPI 0~T/LP TdTd TiTi KPKP Tipe alat kontrol

Metode tuning Ziegler-Nichols 2 Metode ini berguna untuk sistem yang mungkin mempunyai step response berosilasi terus menerus dengan teratur  Sistem dengan integrator (1/s) Metode dilakukan dengan eksperimen  Dengan meberikan kontroler P pada suatu sistem close loop dengan plant terpasang  Gambar … Lalu nilai Kp ditambahkan sampai sistem berosilasi terus menerus dengan teratur  Nilai Kp saat itu disebut penguatan kritis (K cr )  Periode saat itu disebut periode kritis (P cr )

Metode tuning Ziegler-Nichols 2

Prosedur praktis 1. Buat suatu sistem loop tertutup dengan kontroler P dan plant di dalamnya 2. Tambahkan nilai Kp sampai sistem berosilasi berkesinambungan 3. Dapatkan responnya, tentukan nilai K cr dan P cr 4. Tentukan nilai K p, T i, dan T d berdasar tabel berikut P cr 0.5 P cr 0.6 K cr PID 01/1.2 P cr 0.45 K cr PI 0~0.5 K cr P TdTd TiTi KPKP Tipe alat kontrol