MAMAT LUKMAN DEAN FACULTY OF NURSING UNIVERSITAS PADJADJARAN Presented on National Seminar, 21 st July 2010
Perawat adalah tenaga kesehatan terbesar di setiap negara di dunia global shortage Di AS sejak 1999 60% RS mengalami peningkatan kebutuhan tenaga perawat 14% RS melaporkan kekurangan tenaga perawat yang sangat parah (>20% posisi kosong untuk perawat) American Hospital Association : ada lowongan perawat (75%) untuk RN Stone et al. (2004)
Kebutuhan tenaga perawat meningkat 22% tahun 2008 Proyeksi tahun 2020 kebutuhan tenaga perawat di AS : perawat (Stone et al. 2004)
Pensiun Masalah dengan lisensi Kesulitan merekrut generasi muda untuk menjadi perawat. (Stone et al. 2004)
Meningkatkan waktu kerja perawat berisiko bagi pasien Merekrut tenaga dari negara yang surplus perawat. Tahun 2004 di AS 4% perawat asing, di Inggris 8%, dan di New Zealand 23% (Stone et al. 2004)
Lulusan D3 Keperawatan dari Poltekes dan Nonpoltekes: (tahun 2008) (Pusdiknakes, 2008) Jumlah Institusi pendidikan D3 Kep (Poltekes dan Non Poltekes) tahun 2009 : 351 institusi Institusi pendidikan S1 Keperawatan negeri dan swasta berjumlah 305 institusi Lulusan S1 Keperawatan per tahun diperkirakan orang (asumsi 50 lulusan per institusi S1) Penerimaan PNS dan swasta dalam negeri tidak dapat menyerap semua lulusan setiap tahunnya
Supply perawat meningkat Kebutuhan perawat dalam negeri relatif tetap Daya serap di dalam negeri kurang Perawat di dalam negeri dibayar murah Citra profesi keperawatan di dalam negeri kurang baik
Beberapa negara yang memerlukan perawat dari Indonesia: USA Canada Jepang : 117 perawat (thn 2010) Kuwait Qatar : 200 perawat (tahun 2010) Arab Saudi : perawat (tahun 2009) Malaysia : 39 perawat (tahun 2010)
Kualifikasi tenaga Perawat yang dibutuhkan oleh negara Qatar : 1). Mampu berbahasa Inggris dengan baik (berbicara & menulis), 2) Memiliki lisensi sah dari negara asal, 3)Memiliki kemampuan dalam mengoperasikan komputer, 4) Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun dan lebih diprioritaskan apabila memiliki pengalaman kerja lebih dari 1 tahun. (PPSDMK, 2010)
Pekerja keras Kepribadian baik Terampil Motivasi tinggi Jumlah besar
1. Pendidikan tinggi 2. Komitmen pimpinan institusi pendidikan 3. Kurikulum sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan oleh negara yang akan dituju 4. Kemampuan berpikir kritis 5. Keterampilan meneliti 6. Kemampuan komunikasi : bahasa 7. Kemampuan test NCLEX-RN dan test CGFNS atau tes lain sesuai negara yang dituju. 8. Peka budaya 9. Teknologi modern 10. Keterampilan management 11. Hukum, nilai dan etika
RN staffing level have been associated with the spread of disease during outbreaks (Stone et, al. 2004) A more highly educated nursing workforce not only improves patient safety and quality of care but saves lives (WHO, 2007) Masa depan pendidikan keperawatan terletak pada persiapan pendidikan pada “first degree level” (pendidikan sarjana keperawatan di tingkat universitas) (WHO, 2009)
Perawat merupakan tenaga kesehatan yang sangat dibutuhkan di seluruh dunia Perawat idealnya dididik pada tingkat universitas/sekolah tinggi Institusi pendidikan perlu menyiapkan kurikulum agar menghasilkan perawat yang berkualitas dan dapat bersaing di dunia internasional
Stone PW, Clarke SP, Cimiotti J and Correa-de- Arajou R Nurses’ working condition: Implication for infectious disease. Emerging Infectious Diseases Vol.10 No. 11 November WHO, World Health Statistics, Geneva, World Health Organization. WHO, Global Standards for Initial Education of Professional Nurses and Midwifery. World Health Organization.