Penentuan Awal Ramadhan dan Syawal 1430 H Penentuan awal masa shaum dan Idul Fitri biasanya ditentukan oleh pengamatan Hilal, sabit Bulan tipis yang nampak.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Penentuan waktu dan kondisi gerhana
Advertisements

Prediksi Awal Bulan Syawwal 1432 Hijriyah
WAKTU SETEMPAT DAN WAKTU UMUM
Sugeng RIANTO Seri: Smart learning in digital era Astronomi Dasar (Waktu)
WAKTU SIDERIS WIDIANA ( ).
PPM-LPPM Pondok Cabe, Rabu – Jumat, 16 – 18 Februari 2011.
Perhitungan dan Penentuan Arah Kiblat
KAIDAH-KAIDAH FALAKIYAH SIMULASI PEREDARAN BENDA LANGIT
TATA KOORDINAT BENDA LANGIT
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Metoda Syar’i Penetapan Awal dan Akhir Ramadhan
Aplikasi Ru’yah Global
AS Astronomi Bola Suhardja D. Wiramihardja Endang Soegiartini
GELOMBANG MEKANIK Transversal Longitudinal.
Budi Dermawan Prodi Astronomi, FMIPA – ITB Kuliah Umum Astronomi, 14 April 2007, R GKU Timur – ITB Beyond Earth: Menelaah Belantara.
Jawaban Soal No 01 Kecepatan resultan pesawat adalah jumlah kecepatan sebesar 500 km/jam arah Timur dan kecepatan 90 km/jam arah selatan. Kedua kecepatan.
Menentukan Awal dan Akhir Ramadhan
MENUJU PENYATUAN KALENDER ISLAM
Kalender Hijriah/Islam
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB. SEMARANG, 26 MEI - 4 jUNI 2008.
FAKTOR MANUSIA.
MENGENAL KRITERIA RHI, FORMULASI DAN IMPLEMENTASINYA
Turunan Numerik Bahan Kuliah IF4058 Topik Khusus Informatika I
Cara Mencari Arah Kiblat
GERAK & POSISI BENDA LANGIT II
Bulan Satelit Bumi T. Djamaluddin
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
Peluang Bersyarat dan Kejadian Saling Bebas Definisi Peluang Bersyarat
IX - E Kelompok 4 Adysti Niken Febrianti 01 Afifah Ayu Puspita D. 02
GERAK LURUS
TEROPONG Teropong atau teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh agar tampak lebih dekat dan lebih jelas. Ada.
TUGAS MATA KULIAH “TEKNOLOGI, INFORMASI DAN KOMUNIKASI” (TIK)
Difraksi Ketika muka gelombang bidang mengenai celah sempit (lebar celah lebih kecil dari panjang gelombang), maka gelombang tersebut akan mengalami lenturan.
Halo bulan disebabkan oleh pembiasan cahaya bulan yang merupakan cermin sinar matahari, dari kristal es di bagian atas atmosfer. Kristal es ini berasal.
Kalender Hijriah Pengantar Sejarah perkembangan kalender di Arab
GERHANA BULAN DAN MATAHARI
Oleh: Faiz Rafdhi Ch, M.Kom STMIK Muhammadiyah Jakarta
PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BULAN
BULAN Oleh FERDINO D. HAMZAH, S.PD SMA TERPADU WIRA BHAKTI GORONTALO.
BIODATA Bagus Kurniawan Yogyakarta, 4 Februari 1970 Reporter : Facebook : Bagus Kurniawan Hobi : Membaca,
Mari Mengenal Paralaks Bintang
Pengertian Rotasi Rotasi adalah perputaran benda pada suatu sumbu yang tetap, misalnya perputaran gasing dan perputaran bumi pada poros/sumbunya. Untuk.
Teknologi Dan Rekayasa
Oleh H. Ahmad Izzuddin, M.Ag
Ecliptic Longitude (Bujur Astronomis matahari = Thulus Syams), yaitu jarak matahari dari titik aries diukur sepanjang lingkaran ekliptika. Ecliptic Latitude.
Metode Hisab dan Ruqiyat Dalam Penentuan Satu Syawal
Dan Lukisan Langit Pun Berubah
Nama : Thalia Pricilla Agista Kelas : IX - 2 No. Induk :
Peredaran Terbit dan terbenam : Perjalanan Semu Matahari, sejajar equator langit
KRITERIA VISIBILITAS HILAAL DI INDONESIA
Ledakan Kosmik, Kandidat Obyek Terjauh di Alam Semesta
Mengenal Hilal Penentuan awal bulan Puasa dan Idul Fitri ditentukan oleh adanya pengamatan Hilal, yaitu sesaat ketika Bulan melewati fase konjungsi (dalam.
Sonnensystem alias Sistem tata surya
SAINS BUMI dan ANTARIKSA
Pengantar ILMU FALAK Oleh KHOBIBAH, S.Ag, MA, M.Hum 1.
KU = Kutub Utara KS = Kutub Selatan EQ = Equator EkLip = Ekliptika
Dosen Pembimbing : Ir. Indah Dwi E.
Puasa ramadhan Pengertian puasa ialah menahan makan dan minum serta segala sesutu yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
uraian fenomena dapat dijelaskan dalam teks eksplanasi kompleks.
Penentuan Waktu Shalat dan Shaum
PERUBAHAN PENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT
Gerhana Bulan Total 31 Januari 2018
NAMA KELOMPOK: DAFI RAFIF WAHYU AFNAN
Moelki Fahmi Ardliansyah, S.H.I., M.H..  Secara bahasa falak berarti “orbit” atau “lintasan benda-benda langit”.  Ilmu falak adalah ilmu pengetahuan.
Pembelajaran Astronomi Bola Via Internet Suhardja D. Wiramihardja Endang Soegiartini Yayan Sugianto Program Studi Astronomi FMIPA Institut Teknologi Bandung.
Rukyatul Hilal Di Indonesia
Rukyatul Hilal Di Indonesia
Vernal Equinox Bumi kita bergerak mengelilingi matahari, sehingga menimbulkan kesan semu bahwa matahari–dari sudut pandang kita di Bumi–bergerak mengelilingi.
Concept Map Ilmu Falak I. ARAH dan WAKTU di Permukaan Bumi Kaidah-Kaidah Ilmu Pengetahuan Kaidah-Kaidah Syar’i WAKTU SALATARAH KIBLAT Metode Rukyat Metode.
A S T R O N O M I DALAM PENENTUAN BULAN HIJRIAH
Transcript presentasi:

Penentuan Awal Ramadhan dan Syawal 1430 H Penentuan awal masa shaum dan Idul Fitri biasanya ditentukan oleh pengamatan Hilal, sabit Bulan tipis yang nampak oleh mata bugil pada langit senja di kaki langit Barat sesaat setelah Bulan melewati fase konjungsi atau dalam bahasa arab dikenal sebagai Ijtimak. Pada fase ini Bulan tidak dapat terlihat dari Bumi karena permukaan yang nampak dari bumi tidak mendapat sinar Matahari atau yang juga kita kenal sebagai fasa Bulan Baru. Acuan Visibilitas hilal ini memberi implikasi perbedaan setiap bulan islam bisa terdiri dari 29 hari atau 30 hari. Untuk mengamati penampakan Hilal di penghujung senja di ufuq Barat, ada beberapa kaidah yang sebaiknya diketahui secara umum, yakni: Langit cerah atau cukup cerah berawan tipis Waktu pengamatan telah melewati waktu konjungsi/ijtimak Waktu penampakan hilal umumnya dalam senja nautika (jarak zenith Matahari sekitar 95 atau 96 derajat) Pada saat Matahari terbenam dan bahkan Matahari mencapai jarak zenith sekitar 95 atau 96 derajat posisi Bulan masih harus di atas ufuq. Penampakan hilal umumnya dalam langit senja nautika ketika kedudukan Matahari mencapai 5 atau 6 derajat di bawah ufuq atau di bawah horizon Barat. Senja nautika diantara senja sipil dan senja astronomi.. Ukuran luas sabit Bulan sedemikian rupa sehingga bisa cukup terang dan mudah dideteksi oleh mata bugil manusia. Dalam penentuan awal Bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah, Indonesia menganut sistem Hisab Rukyat. Hisab merupakan sistem penentuan dengan melakukan perhitungan matematis dan astronomis untuk menentukan posisi Bulan untuk mengetahui dimulainya awal bulan dan Rukyat merupakan penentuan yang dilakukan dengan mengamati visibilitas hilal. Pengamatan yang dilakukan bisa menggunakan teleskop ataupun mata bugil setelah matahari terbenam. Hal ini dikarenakan ukurannya yang sangat tipis dan intensitas cahaya hilal yang jauh lebih redup dari Matahari. Jika hilal bisa terlihat, maka itulah awal bulan baru. Seandainya tidak, awal bulan baru dapat ditetapkan untuk mulai keesokan harinya. Awal Ramadhan 1430 H Konjungsi Matahari-Bumi -Bulan akan terjadi pada hari Kamis, 20 Agustus 2009 pukul 17:01 wib. Kedudukan B Kedudukan Bulan pada saat Matahari terbenam pada tanggal 20 Agustus 2009, sekitar 1 hingga 3 derajat di bawah ufuq. Pada tanggal 20 Agustus 2009 secara umum di wilayah Indonesia Bulan terbenam beberapa menit mendahului Matahari. Aturan penetapan awal Bulan berdasarkan kriteria bila konjungsi atau ijtimak berlangsung sebelum maghrib (sebelum Matahari terbenam) tidak bisa dipergunakan untuk memprediksi adanya hilal. Bila aturan itu dipergunakan pada kasus pencarian hilal awal Ramadlan 1430 H bisa keliru (Bulan sudah terbenam, disangka masih di atas ufuq), tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam adalah sekitar -2 derajat (di bawah ufuq) tidak selamanya selalu di atas ufuq. Pada tanggal 21 Agustus 2009 posisi tinggi Bulan saat matahari terbenam sudah mencapai sekitar 10 derajat dan luas sabit Bulan sudah mencapai sekitar 2 %. Dapat disimpulkan, awal Ramadhan 1430 H akan jatuh pada tanggal 21 Agustus 2009 dan Sabtu 22 Agustus 2009 akan menjadi shaum pertama. Untuk penentuan awal Ramadhan, Departemen Agama akan melakukan sidang istbat hari Kamis, 20 Agustus 2009, dan pelaksanaan pengamatan Hilal juga akan dilaksanakan dari beberapa lokasi di Indonesia oleh tim astronomi dari Bosscha dan juga rekan-rekan astronom amatir yang ada di Indonesia. Penentuan Awal Syawal 1430 H Ijtimak akhir Ramadhan 1430 H bertepatan dengan tanggal 19 September pukul 01:44 wib. Posisi Bulan dan Matahari saat terbenam setelah ijtimak, bulan berada cukup tinggi sekitar 4 hingga 5 derajat di atas ufuq. Berdasarkan kondisi ini, diperkirakan Idul Fitri akan jatuh pada tanggal 20 September Pada tanggal 19 September 2009 secara umum di wilayah Indonesia Bulan terbenam beberapa menit setelah Matahari terbenam. Pada tanggal 19 September 2009 tinggi Bulan mencapai 5 derajat 22 menit pada saat Matahari terbenam jam 17:51 wib dan luas sabit Bulan hampir mencapai 1%, sedang pada tanggal 20 September 2009 tinggi Bulan menjadi 17 derajat 41 menit (lebih dari 15 derajat) dan luas sabit bulan telah mencapai 4%. Jadi bisa disimpulkan hilal awal Syawal 1430 H walaupun sulit masih mempunyai kemungkinan untuk bisa dirukyat dari wilayah Indonesia. Bulan mempunyai posisi beda deklinasi lebih dari 5 derajat dari Matahari, jarak busur Bulan dan Matahari cukup besar dan berpeluang untuk bisa dirukyat. Hasil pengamatan hilal 19 September 2009 akan ikut menentukan apakah Ramadhan 1430 H terdiri dari 29 hari atau 30 hari. Bagi yang berpandangan posisi Bulan sudah cukup memenuhi kriteria tanda awal Bulan Syawal 1430 H maka awal Syawal 1430 H jatuh pada 19 September 2009 setelah maghrib dan shalat Ied 1430 H pada hari Ahad tanggal 20 September Sidang itsbat direncanakan akan diselenggarakan tanggal 19 September Rukyatul hilal Nasional melibatkan beberapa ahli astronomi tersebar dibeberapa titik pengamatan di seluruh wilayah Indonesia (Kupang, Ternate, Semarang, Ujung Pandang, CondroDipo, LhokNga Aceh dan Observatorium Bosscha) dan rukyatul hilal para ahli rukyat dari ormas Islam maupun pemburu Hilal. Hasil pengamatan Hilal mereka menjadi pertimbangan dalam menetapkan awal Syawal 1430 H.