V - BELT Oleh : Kusuma Darmono Oktavianus Yudi F.W

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ROHMAD EKO RAHARJO MEKATRONIKA 6/4 NIM
Advertisements

Rancang Bangun Mesin Pencampur Bumbu Keripik
BAB IV BATANG LENGKUNG   Batang-batang lengkung banyak dijumpai sebagai bagian suatu konstruksi, dengan beban lentur atau bengkok seperti ditunjukkan pada.
Kelompok: Flat Belt 1. Moh Faizun Iwan Kurniawan 23751
SiMULASI PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN PENGGERAK MOTOR MAGNET PERMANEN
PERENCANAAN DAN TRANSMISI DAYA MESIN PENCETAK MIE
Tugas Perancangan Elemen Mesin III* KK G2: Pulley, Belt
Dasar Perancangan Teknik Industri
  Nama : Ahmad Bahtiar NPM : Jurusan : Teknik Mesin
KULIAH I ELEMEN MESIN III PENDAHULUAN
TRANSMISI SABUK (BELT). Roda Gigi Sabuk dan Pulley Rantai dan Sproket Tali Kabel.
Pertemuan Ke-8 Perencanaan Sambungan Baut
Bab – V SAMBUNGAN.
Jenis-jenis Keruntuhan Kolom
MOMEN DITERUSKAN DARI POROS KE NAF ATAU DARI NAF KE POROS
Jenis-jenis Keruntuhan Kolom
Pertemuan 7 SAMBUNGAN SEKRUP (SCREWED JOINT)
POROS Definisi. Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear),
Pertemuan 15 POROS DAN PASAK
Pertemuan 9 POROS DAN PASAK
PRESENTASI ELEMEN MESIN II
Matakuliah : D0684 – FISIKA I
Pertemuan 10 KOPEL, BANTALAN, SABUK DAN PULI
Pertemuan 19 PERANCANGAN SABUK DAN PULI
Tugas Perancangan Elemen Mesin III* KK G1: Perancangan Gearbox
SENSOR GAYA, TORSI DAN TEKANAN FORCE, TORQUE AND PRESSURE SENSOR
A. Agung Putu Susastriawan
Materi PASAK.
Sambungan Baut dan Mur Baut dan mur adalah salah satu sambungan yang tidak tetap, artinya sambungan tersebut dapat dipasang dan dilepas tanpa merusak konstruksi.
Sistem Governor Control Valve Hena Imawati D/SKL.
Prinsip Dasar Komponen Siklus Pendinginan Pemeriksaan Visual Sistem Air Conditioner Pada Kendaraan Eka Wijayanto :24 AM TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN.
JENIS PENGGERAK DAN TRANSMISI DAYA
TORSI (PUNTIR)  .
ELEMEN TRANSMISI ELEMEN TRANSMISI adalah bagian bagian dari mesin atau peralatan system mekanik yang berfungsi sebagai pembawa, pemindah, penghubung.
Perancangan Ulang Mesin Bending Test UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
BENDA TEGAR Suatu benda yang tidak mengalami perubahan bentuk jika diberi gaya luar F Jika pada sebuah benda tegar dengan sumbu putar di O diberi gaya.
KONSTRUKSI MESIN (3 SKS)
Pompa Sentrifugal Bertingkat
Teknologi Dan Rekayasa
Beban Puntiran.
TRANSMISI RANTAI ROL.
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
Teknik Sepeda Motor Transmisi Manual RIDWAN ADAM M NOOR.
BAHAN AJAR 3 GERAK MELINGKAR Disampaikan : M Jalil,S.Pd
Tugas Perancangan Elemen Mesin III
M. Hariansyah Mesin-mesin Listrik I FT – UIKA Bogor
Gambar 3.1. Batang Silindris dengan Beban Puntiran
Pertemuan 20 PERANCANGAN SABUK DAN PULI
Pertemuan 20 Perancangan Sabuk
Sambungan Baut dan Mur Baut dan mur adalah salah satu sambungan yang tidak tetap, artinya sambungan tersebut dapat dipasang dan dilepas tanpa merusak konstruksi.
TUGAS PERENCANAAN KONTRUKSI MESIN I
2. Bidang Miring Bidang miring adalah permukaan rata yang menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggiannya. Bidang miring memiliki keuntungan, yaitu.
Aditya Yudha Nugraha ( )
EKI SAPUTRA/RISTYA NURIKA/SUCI ALDILA
Transmisi Tenaga Listrik dan Gardu Induk
KOPLING Di Presentasikan oleh : Yuwono Budi Santoso
SAMBUNGAN ELEMEN MESIN
SISTEM PENGGERAK KOPLING, KOPLING SENTRIFUGAL DAN kopling MAGNET
POROS Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin, hampir semua mesin meneruskan tenaga bersam-sama dengan putaran. Poros ini dapat.
X PROPOSAL Home PROPOSAL MESIN PEMARUT KELAPA DENGAN 2 ROLL PARUT
Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Oleh : Aulia Rahmat, S.Pd Kompetensi Dasar 1.Memahami prinsip kerja sistem transmisi otomatis 2.Merawat berkala sistem.
Elemen Mesin ( TRANSMISI )
Drive Train Mekanisme pemindah tenaga yang dihasilkan oleh mesin disebut dengan “ POWER TRAIN “ Mekanisme ini terdiri dari : Kopling ( clutch ) Transmisi.
Drive Train
PASAK Pasak adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-bagian mesin seperti roda gigi, sproket,puli, kopling dll. Pasak dipakai dengan.
KOPLING Di Presentasikan oleh : Yuwono Budi Santoso
Drive Train Mekanisme pemindah tenaga yang dihasilkan oleh mesin disebut dengan “ POWER TRAIN “ Mekanisme ini terdiri dari : Kopling ( clutch ) Transmisi.
SISTEM CVT ( Transmisi Otomatis )
Nama: Ahmad Rifai Nim : Jurusan: Teknik Mesin.
Oleh ZULFAHMI N. mengubah gerak naik turun atau lurus menjadi gerak putar atau sebaliknya. Poros engkol adalah salah satu komponen penting suatu mesin,
Transcript presentasi:

V - BELT Oleh : Kusuma Darmono 26358 Oktavianus Yudi F.W. 26187 Johanes Budi P. 26862 Ardian Krisnu Murti 26721 Aditya Pitra P. 26482 Arief Selamat R. 26480 Made Arya Dharmawan 26613 Achmad Fauzi 26254 Stephanus Danny K. 26382 Abiniswu 26469

V-Belt : Belt yang berpenampang trapesium, terbuat dari tenunan dan serat-serat yang dibenamkan pada karet kemudian dibungkus dengan anyaman dan karet; digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu ke poros yang lainnya melalui pulley yang berputar dengan kecepatan sama atau berbeda.

BAHAN V - BELT Kulit Ayaman benang Karet BAGIAN - BAGIAN V – BELT :

JENIS-JENIS V-BELT Tipe standar; ditandai huruf A, B, C, D, & E Tipe sempit; ditandai simbol 3V, 5V, & 8V Tipe untuk beban ringan; ditandai dengan 3L, 4L, & 5L

V-Belt tipe standar

Ukuran V-Belt tipe sempit

KELEBIHAN V-BELT V-belt lebih kompak Slip kecil dibanding flat belt Operasi lebih tenang Mampu meredam kejutan saat start Putaran poros dapat dalam 2 arah & posisi kedua poros dapat sembarang

KELEMAHAN V-BELT Tidak dapat digunakan untuk jarak poros yang panjang Umur lebih pendek Konstruksi pulley lebih kompleks dibanding pulley untuk flat belt

LANGKAH PEMILIHAN V-BELT Menghitung efisiensi transmisi V-belt 90-98% Menghitung daya nominal dan putaran Memilih puli penggerak dan yang digerakkan berdasarkan perbandingan kecepatan & diameter minimum.

Menghitung jarak antara sumbu poros (C) Menghitung torsi pada pulley kecil berdasarkan daya desain & putaran. Kemudian dihitung tarikan pada belt yang tegang berdasarkan persamaan :

Tarikan belt maks ≤ Tarikan maks yang diijinkan belt Jika tidak terpenuhi, maka: Pilih penampang belt yang lebih besar Gunakan lebih dari satu belt

V – BELT Variable Speed Drives : Posisi V-Belt dapat berubah di dalam groove jika jarak shaft driven dan driving bergeser Pulley dapat meregang dan merapat Kecepatan belt direncanakan antara 10 – 20 m/s, maks 25 m/s. Daya Maks yang dapat ditransmisikan + 500 KW Driven pulley dapat berupa flat atau faced pulley V-Belt tidak dapat digunakan pada center distance yang terlalu besar

n1 = putaran puli penggerak (rpm) V-belt biasa digunakan untuk menurunkan putaran, perbandingan reduksi i (i > 1) n1 = putaran puli penggerak (rpm) n2 = putaran puli yg digerakkan (rpm) dp = diameter puli penggerak (mm) Dp = diameter puli yg digerakkan (mm) Kecepatan Linear V-Belt :

Aplikasi V-Belt Penerus daya pada mesin-mesin kecepatan tinggi, seperti kompresor, dll. Kipas radiator mobil Mesin-mesin pertanian Mesin-mesin industri Mesin perkakas Mesin kertas, mesin tekstil, dsb.

CONTOH-CONTOH V-BELT wedge v-belt wrapped type classical v-belt raw edge cogged type wedge v-belt raw edge cogged type classical v-belt wrapped type classical double v-belt variable speed v-belt