Informasi HIV/AIDS
Pengertian HIV HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus Yaitu virus atau jasad renik yang sangat kecil yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia Tubuh manusia mempunyai sel-sel darah putih yang berfungsi untuk melawan dan membunuh bibit-bibit atau kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Sel-sel darah putih melindungi seseorang dari jatuh sakit.
Pengertian AIDS AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome Merupakan sekumpulan tanda atau gejala penyakit akibat menurunnya atau hilangnya sistem kekebalan tubuh seseorang AIDS merupakan fase terminal (akhir) dari infeksi HIV
Sejarah dan Perkembangan HIV/AIDS Pertama kali ditemukan tahun 1983 oleh 2 orang yang berbeda kebangsaan dan negara yaitu Dr Luc Montagnier, dkk dari Institut Pasteur Perancis (Januari 1983) Dr Robert Gallo dari Lembaga Kanker Nasional Amerika Serikat (Juli 1983) Kasus pertama di Indonesia di laporkan pada bulan April 1987 di Bali yang terjadi pada seorang turis asing yang kemudian meninggal Sebelumnya sudah ada berita tidak resmi sedikitnya ada 3 kasus AIDS di Jakarta pd thn 1983
Data terakhir kasus HIV/AIDS di Indonesia menurut Depkes per Juni 2003 Diperkirakan tahun 1981, kasus HIV dan AIDS terdapat pada 20 negara dan berjumlah sekitar 100.000 orang Pertengahan Juli 1996, diperkirakan 21,8 juta orang dewasa dan anak-anak di dunia sudah terinfeksi HIV/AIDS Dalam waktu 15 thn, kasus HIV/AIDS telah meningkat menjadi 210 kali lipat Data terakhir kasus HIV/AIDS di Indonesia menurut Depkes per Juni 2003 HIV = 2.559 orang AIDS = 1.088 orang
Cara Penularan Melalui transfusi darah (termasuk transplantasi organ tubuh) Dari ibu yang ODHA kepada janinnya Melalui hubungan seksual dengan partner ODHA Melalui penggunaan jarum suntik secara bersama pada pengguna Narkoba HIV dpt menular kepada siapapun melalui cara tertentu tanpa peduli usia, jenis kelamin, kebangsaan, agama, ras, tingkat pendidikan dan status sosial
Cara Penularan HIV yang Utama di Indonesia Penularan pada penggunaan alat suntik yang tdk steril secara bersama, terutama pada pengguna Narkoba suntik Penularan melalui kegiatan seks dengan banyak dan berganti pasangan tanpa menggunakan kondom
Syarat untuk terjadinya penularan Exis : harus ada virus dari dalam tubuh orang yang positif terinfeksi HIV Survive : Virus harus dalam kondisi dapat bertahan hidup Enter : Harus ada virus yang masuk ke dalam tubuh manusia langsung melalui pembuluh darah Sufficient : Virus yang masuk ke dalam tubuh manusia haruslah dalam jumlah yang cukup (secara kuantitas) menimbulkan infeksi
Di luar tubuh manusia, HIV sangat cepat mati, namun dapat bertahan lebih lama di luar tubuh manusia hanya bila darah yang mengandung HIV tersebut dalam keadaan belum mengering. HIV mudah mati oleh air panas, sabun dan bahan pencuci hama lainnya.
HIV dalam tubuh manusia terdapat pada cairan tubuh yaitu: Darah Air mani (semen) atau cairan sperma Cairan vagina (cairan kemaluan wanita)
HIV ditemukan juga dalam jumlah sangat kecil pada Air mata Air liur Cairan Otak Keringat Air susu ibu
HIV tidak terdapat pada Air kencing Tinja muntahan
Kronologi Perjlnan HIV dalam tubuh manusia Stadium 1: HIV mulai masuk ke dalam tubuh namun belum dapat dideteksi bila dilakukan tes antibodi, yang berlangsung antara 1 bulan sampai 3 bulan bahkan sampai 6 bulan (window period) Stadium 2: Bila dilakukan tes hasilnya akan positif, namun belum menunjukkan tanda atau gejala bahwa dirinya sudah terinfeksi HIV (asimptomatik). Berlangsung rata-rata selama 5 – 10 tahun Stadium 3: Terjadinya pembesaran kelenjar limfe yang berlangsung lebih dari 1 bulan Stadium 4: Stadium AIDS, banyak terdapat gejala penyakit yang disebabkan krn sistem kekebalan tubuh yang menurun (ketika sel T-4 di bawah 200 per mikroliter)
Gejala Infeksi HIV Beberapa hari atau beberapa minggu sesudah terjadi infeksi HIV, seseorang mungkin akan menjadi sakit dengan gejala-gejala mirip flu, yaitu: Demam Rasa lemah dan lesu Sendi-sendi terasa nyeri Batuk Nyeri tenggorokan Gejala-gejala ini hanya berlangsung beberapa hari atau minggu saja, lalu hilang dengan sendirinya.
Selanjutnya memasuki tahap AIDS, mulai timbul gejala yang juga mirip dengan yang terjadi pada penyakit lain, yaitu: demam berkepanjangan Penurunan berat badan secara drastis (dalam 3 bln lebih dr 10 %) Kelemahan tubuh yang mengganggu/menurunkan aktivitaas fisik sehari-hari Pembengkakkan kelenjar di leher, lipat paha dan ketiak Diare atau mencret terus menerus tanpa sebab jelas Batuk dan sesak nafas lbh 1 bln terus menerus Kulit gatal dan bercak-bercak merah kebiruan
Pada tahap AIDS timbul gejala2: Radang paru Radang saluran pencernaan Radang karena jamur di mulut dan kerongkongan Kanker kulit TBC Gangguan susunan syaraf
Tes HIV Terjadinya infeksi HIV dapat dideteksi dengan mengetes adanya zat anti atau disebut anti bodi terhadap HIV di dalam darah seseorang. Tes ini secara lengkap disebut Tes Antibodi HIV Bila tubuh kemasukkan bibit penyakit, maka tubuh akan membuat zat anti (antibodi) untuk melawan antigen tersebut. Tubuh membutuhkan waktu tertentu untuk membentuk antibodi, yang kemudian dapat terdeteksi dengan pemeriksaan laborqatorium.
Bagaimana Pencegahan dan Pengobatan HIV/AIDS?
Pencegahan Penularan melalui Hubungan Seksual Tdk melakukan hubungan seksual sebelum menikah (abstinence). Hubungan seksual hanya dilakukan melalui pernikahan yang sah. Bila telah menikah, hanya melakukan hubungan seksual dengan pasangan sendiri (Be faithful) Bila salah satu pasangan sudah terinfeksi HIV, maka dalam melakukan hubungan seksual harus menggunakan kondom secara benar dan konsisten.
Pencegahan Penularan melalui Darah Harus dipastikan bahwa darah yang digunakan untuk transfusi tidak tercemar HIV. ODHA disarankan tidak menjadi pendonor Harus dipastikan produk plasma dan darah yang digunakan tidak tercemar HIV Penggunaan alat-alat seperti jarum suntik, alat cukur, alat tusuk untuk tindik dan tato, perlu memperhatikan masalah sterilitasnya. Tindakan desinfektan dengan pemanasan atau menggunakan larutan desinfektan merupakan tindakan yang sangat penting untuk dilakukan.
Pensegahan Penularan dari Ibu kepada Anak Kemungkinan penularan dari ibu kepada bayinya sebesar 30 – 40 %. Risiko ini akan makin besar bila si ibu telah menunjukkan gejala AIDS. Oleh karena itu, ibu yang sdh terinfeksi HIV dianjurkan untuk mempertimbangkan kembali tentang kehamilannya. Berpedoman pada pemberian makanan pada bayi oleh ibu yang ODHA yaitu mengutamakan pemberian ASI secara benar dan tepat
Pengobatan Sampai sekarang belum ada obat yang tepat untuk menyembuhkan penderita AIDS secara total. Pengobatan yang dibutuhkan seorang ODHA diperlukan tidak saja untuk melawan infeksi sampingan yang muncul, tetapi juga untuk mencegah komplikasi virus ini lebih lanjut dan untuk memperbaiki fungsi tubuh penderita akibat sistem kekebalannya yang sudah rusak.