PATOLOGI UMUM PATOLOGI ANATOMI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Respon imun terhadap infeksi penyakit
Advertisements

RESPONS IMUN PADA INFEKSI
PATOLOGI UMUM PATOLOGI ANATOMI.
PATOLOGI UMUM PATOLOGI ANATOMI.
IMUNOLOGI DASAR DAN IMPLIKASI KLINIS
Matrissya Hermita Biopsikologi UG
IMMUNOLOGI Antibodi.
KEMATIAN SEL drh. Herlina Pratiwi.
1. Gangguan Cairan & Aliran darah 2. Penuaan
RADANG = INFLAMASI HERU SWN.
Imunitas Humoral.
Radang Burhannudin Ichsan.
RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA
FAGOSITOSIS Istilah fagositosis (memakan / mencaplok) :
Sistem Pertahanan Tubuh
Sistem Pertahanan Tubuh
Respon Imun Nonspesifik
Fisiologi dan mekanisme respon imun adaptif
SANTI KARTIKASARI,dr SISTEM IMUNITAS.
LEUKOSIT Disusun oleh : Tita Izatul Mubarokah (20/XI MIA 1)
SISTEM IMUN.
Sistem Pertahanan Tubuh
SISTEM PERTAHANAN TUBUH
Kelompok 2 Dwi Pradina Budiarti Ira Prabawati Nurotuljanah.
Imunitas humoral Yang bertanggung jawab: sel limfosit B (Bursa fabicus/Bone) Sel B membawa antibodi pada permukaan selnya, juga dapat mengeluarkan antibodi.
Sistem Kekebalan Tubuh
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
Interaksi dalam kehidupan mikroorganisme dengan manusia
TUGAS BIOLOGI DASAR MANUSIA ELMA SURYANI PANE NIM :151362
Major Histocompatibility Complex (MHC)
IMUNOLOGI DAN ORGAN LIMFATIK Oleh: Yelsa Perian Marsyah
RADANG DAN PERBAIKAN.
Imunologi DISUSUN OLEH: MILA ASTASIA TINGKAT: 1A.
RESPON IMUN ALAMI (NON SPESIFIK)
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
Assalamualaikum wr.wb.
OLEH : Theodora,drg.,SpOrt
BIOLOGI DASAR MANUSIA “IMUNOLOGI DAN SISTIM LIMFATIK”
BIOLOGI DASAR MANUSIA IMUNOLOGI DAN SISTEM ORGAN LIMFATIK
INFEKSI ODONTOGEN Theodora, drg., Sp. Ort..
PATOFISIOLOGI Dan PATOLOGI KLINIK NUMLIL KHAIRA RUSDI,MSi, Apt.
Lisa Andina, S.Farm, Apt. RESPON IMUN SPESIFIK.
SISTEM IMUNOLOGI BY. MAIYANTI.
KONSEP DASAR IMUNOLOGI
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
SISTEM LIMFATIK SANTI KARTIKASARI,dr.
HIPERSENSITIFITAS Lisa Andina, S.farm, Apt..
Imunologi Oleh: Irene Katrin 1A AKBID ALIFAH PADANG.
HIPERSENSITIVITAS TYPE III
Senjata Cerdas Manusia : “ANTIBODY”
Materi Ajar Sistem Kekebalan
Luka dan Perawatan luka
Sistem Kekebalan Tubuh
BAB 11 SISTEM IMUN.
IMUNOLOGI DASAR dr. Ali Sodikin, SpPD dr. Bangun Oktavian, SpJP
Sitokin Dr.Henny Saraswati, S.Si, M,Biomed.
HUBUNGAN PENYAKIT PERIODONTAL DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER
BRONKITIS OLEH : NINIS INDRIANI.
FISIOLOGI PENYEMBUHAN LUKA
DASAR IMUNOLOGI 11 JANUARI 2018.
Respon Imun Non Spesifik (Respon Imun Innate)
Sistem Kekebalan Pada Manusia.
Organ Limfoid & Sel-sel Imun yang berperan
ADAPTASI A. Pengertian Sistem Kekebalan Tubuh Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan.
 Imunologi: Ilmu yang mempelajari sistim imunitas tubuh  Sistim imunitas : mekanisme pertahanan tubuh terhadap foreign antigen.
PKMRS RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
KONSEP LUKA Esti Widiani.
KELOMPOK 3 DOSEN PEMBIMBING SISTEM IMUN NON SPESIFIK DAN PERADANGAN TUGAS IMUNOBIOLOGI SUWARNY, S.Si, M.Si.
INFLAMASI Oleh Milda Rianty Lakoan, M.Farm., Apt.
BAB 11 SISTEM PERTAHANAN TUBUH
Transcript presentasi:

PATOLOGI UMUM PATOLOGI ANATOMI

RESPON RADANG JEJAS/RUDA PAKSA RESPON PASIF RESPON AKTIF RADANG REGENERASI TROMBOSIS dolor gerak pindah sel agregasi calor pembelahan sel nidasi tumor perubahan biokemik presipitasi fibrin rubor pengaturan kembali jaringan fungsiolesi Respon radang : rx thp jejas seluler yg hanya berlangsung pd jaringan yg punya pembuluh darah dr organisme multiseluler. Tujuan : membuang / menetralisir penyebab serta merintis perbaikan.

O.K itu, setiap respon radang menunjukkan proses: Respon radang didasari o. aktivasi yg terkoordiner & interaksi dr komponen2 : 1. Respon vaskuler 2. Respon seluler 3. Respon humoral O.K itu, setiap respon radang menunjukkan proses: Eksudasi cairan dr pemb.da Pengumpulan leukosit ke tmpt jejas, fagosit & lisis o. leukosit Pengaktifan mediator kimiawi Degradasi proteolitik dr debris ekstrasel Perbikan sel/jaringan rusak. RESPON RADANG AKUT Reaksi pertahanan p.d. & darah thd cedera Terjadi : - perubahan vasoaktif - permeabilitas naik - respon seluler leukosit - peran mediator

RESPON INFLAMASI GOAL : 1. Menetralisir sebab MEDIATOR 2. Fagositik [[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[ o o o o o o o o o o o o o o o o - dilatasi - permbltas > [[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[ A B ?Bentuk utama respon sama GOAL : 1. Menetralisir sebab MEDIATOR 2. Fagositik INFLAMASI 3. Perbaikan 4. Isi defek

MEDIATOR M. ENDOGEN DARI PLASMA a. Pengaktifan Faktor Hageman - Bradikinin - Fibrinopeptid  permeabilitas , khemotaksis b. Dipicu Leukosit pmn : Leukokinin c. Pengaktifan Komplemen C6,7,8,9 C5 C3 c2,c4 C1 C5a C3a C3b 2. M.ENDOGEN DARI SEL Lisolesitin Vasoaktif amin : Histamin,Serotonin Protease nekr Sintesis di Sel Mast,Leukosit,Trombosit Nucleosid Prostaglandin, Leukotrine Limfokin, Monokin, Sitokin

Tahap akhir NEKROSIS Serosa , Nekrotizing Purulenta, Hemorhagi Sebab Nekrosis - efek nekrotizing - lisolesitin - kompleks imun komplemen aktif  merusak - proteolitik lisosom dari leukosit - radikal bebas ABSES kumpulan nanah dalam rongga (yg dulunya tidak ada) dibatasi jaringan ikat fibreus

PEMBULUH DARAH PERMEABILITAS NAIK : a. Mediator Inflamasi : histamin, bradikinin prostaglandin (dari daerah cedera ) b. Destruksi Langsung Dinding Endotel EKSUDAT SELULER : EMIGRASI LEUKOSIT EKSUDAT CAIR : iTRANSPORT VESIKEL PINOCYTIC ( INFILTRAT) iKONTRAKSI SEL ENDOTEL iNEKROSIS & DISINTEGRASI DD PELEBARAN P.D a. Aliran Lambat  Leukosit Ketepi b. Tek Hidrostatik Naik  Eksudat Cair

FAGOSITOSIS TAHAPAN : 1. ADESI/PERLEKATAN DGN FAGOSIT 2. PELAHAPAN DLM FAGOSOM 3. FUSI FAGOSOM DAN LISOSOM 4. DEGRADASI PARTIKEL HASIL : 1. DEGRADASI SELURUH/SEBAGIAN BESAR 2. RESISTEN  PROLIFERASI  KELUAR 3. DEGRADASI SEBAGIAN : 3.1 Tetap Tinggal 3.2 Sisa Lipid mengalami Pemadatan 3.3 Produk Degradasi : Kalsifikasi

KELUARAN UMUM INFLAMASI 1. SERANGAN >>>PERTAHANAN<<< MELUAS : SISTEMIK , SEPTIKAEMIA ABSES , GANGGREN 2. PERTAHANAN >>> SERANGAN <<< PERBAIKAN /RESOLUSI : LENGKAP / PARUT 3. SEIMBANG KRONIK RADANG KRONIK : JARINGAN IKAT FIBREUS >>> DOMINAN LIMFOSIT, SEL DATIA+ P.D << RADANG AKUT : JARINGAN IKAT FIBREUS – DOMINAN LEUKOSIT PMN P.D >> MELEBAR

Keluaran (hasil akhir) radang akut : Resolusi Destruksi jaringan & radang akut tetap berlangsung Menjadi radang kronik Organisasi & perbaikan Morfologi rx. Radang ditentukan oleh : Lokasi & anatomik organ terkena cth : ulkus hanya @ mukosa & kulit tdk pd organ solid, radang kataral hanya @ mukosa mensekresi mukus e.g cavum nasi. 2. Etiologi abses >> @ staph.aureus 3. Lama berlangsung radang akut : >> eksudat kronik : >> fibrosis & jar. parut

Resolusi – perbaikan lengkap  jar normal - jumlah sel yg rusak minimal - kemampuan regeneratif sel yang tinggi - penyebab dihancurkan dgn cepat - cairan dan debris dibuang dgn cepat Tahapan kejadian - fagositosis bakteri dan penghancuran intra sel - fibrinolisis - fagositosis debris oleh makrofag  ke kel.limfe - menghilangnya dilatasi p.d

Morfologi Reaksi Radang ditentukan oleh Organisasi – penggantian oleh jar granulasi  jar. parut yang terjadi bila 1. fibrin terbentuk luas, shg sdkt yg bisa dibuang 2. jar yg mati tidak mudah dicerna 3. eksudat dan debris tidak dapat dibuang Morfologi Reaksi Radang ditentukan oleh 1. lokasi dan bentuk anatomik organ yg terkena ulkus tdk dpt pd organ solid (hati,dinjal) 2. sifat agen penyebab 3. lama berlangsungnya radang

RADANG KRONIK 1. agen infektif yg resisten (tbc, lepra, virus ) Dapat dari awalnya kronik yg diakibatkan oleh 1. agen infektif yg resisten (tbc, lepra, virus ) 2. benda asing 3. autoimun misal tiroidits hashimoto 4. unknown misal ulcerative colitis Mikroskopik - limfosit, sel plasma, makrofag, lain2 sedikit - jar. fibreus (dari jar granulasi) - jar. nekrotik banyak, pd kondisi granulomatous Makrofag atau sel yg berasal dari dirinya (epiteloid Histiosit ) berkumpul membentuk massa padat  Radang Granulomatosa

1. Radang Kronik Non Spesifik - Lesi patologik berbeda walau sebab sama - Khas ada reaksi seluler  sel mononuklear disertai proliferasi fibroblast dan p.d baru 2. Radang Kronik Spesifik - Lesi patologik sama yg spesifik dimanapun, untuk kuman penyebab tertentu - Lesi berupa struktur granuloma  radang Granulomatosa

Jenis Radang Granulomatosa 1. Granuloma infeksiosa - pd jamur (tdk superfisial) dan tuberkulosis  granuloma kaseosa - pd goresan kuku kucing  granuloma supurativa - pd sifilis  gumma 2. Granuloma non infeksiosa - pd reaksi imun diperlambat, sarkoidosis 3. Granuloma benda asing - pd sekeliling benda asing yg tidak dapat dicerna

INFEKSI Invasi mikroorganisme ke dalam tubuh, berkembang biak dalam jar/organ  faktor pertahanan tubuh v/s mikroorganisme penyakit terjadi sebagai konsekuensi penyebaran sistemik mikroorganisme Pertahanan tubuh 1. umum : tingkat kesehatan, kondisi sistem imun jumlah leukosit 2. lokal : pasokan darah Mikroorganisme - virulensi - jumlah - pintu masuk - sinergisme - produk mikroorganisme

Paparan klinik 1. Paparan (-) ok cepat dihancurkan 2. Paparan ringan ok mik.org tumbuh sebentar  dihancur kan, atau simbiose dengan host, atau tumbuh lokal dan terbatas disekitar jalan masuk 3. Kerusakan lokal tdk siknifikan  kerusakan hebat jar jauh mis tetanus ok eksotoksin 4. Kerusakan lokal dan sekitar mis selulitis ok strepto koken piogenes 5. Lesi lokal (-) tp cepat menyebar, baru kmd ter bentuk lesi pada jalan masuk mis sifilis

Penyebaran Infeksi 1. Lokal, adanya anyaman jar dan respon radang akut (jalur pertama sistem pertahan )  terlokalisir 2. Melalui celah/rongga yg ada, misal ruang peritoneum, usus, bronkhi, pleura, ureter 3. Limfatik, sistem limfatik mampu menghancurkan fagosit yg tdk dpt mencerna mik.org dan mengabsorbsi toksin (jalur kedua sistem pertahanan)  penyebaran  limfangitis / limfadenitis 4. Aliran darah : - menembus langsung  bakteriaemia - tromboplebitis supurativa  trombus - dari sistem limfatik 5. Melalui syaraf, misal virus (rabies) melalui syaraf  CNS

TANDA & GEJALA SISTEMIK Panas, berkeringat, menggigil Takhikardia dan takhipneu Gejala konstitusional : nafsu makan <, lelah, lemah Reaktif hiperplasia SRE : kel limfe membesar Laboratorium : LED naik, leukositosis

RESPON REGENERASI 1. HILANGNYA PENGHAMBAT MITOSIS * Dikeluarkan oleh Sel Sebelahnya - mitosis blocking factor (“chalone”): TGF-b - contact inhibition * Dikeluarkan oleh Produk Fungsi Normal Sel - mekanisme negatif feedback (perdarahan  O2 tdk cukup  memicu proliferasi eri troblast  eritrosit baru ) 2. STIMULASI MITOSIS oleh : a. Mitogen dari sel lain b. Disintegrasi produk sel yang sama c. Hormon d. Cellular Growth Factors ( Mitogen sitokin)

Mitogen Sitokin : 1. EGF : merangsang proliferasi epitel ektodermal entodermal dan jar.mesodermal 2. TGF-a : mengikat reseptor EGF 3. FGF : merangsang proliferasi sel mesodermal dan neuron embrionik  angiogenesis dan rege- nerasi syaraf. 4. NGF 5. PDGF : efek mitogen kuat lapisan otot pembl.drh dan fibroblast 6. IGF, Interleukin-1 dan TNF 7. Erythropoiesis promoting growth factor 3. PENGHAMBAT MITOSIS OLEH ANTIMITOTIK SITOKIN TGF-b, Heparin & heparin like molecul, Interferon a

SKEMA REGENERASI Ruda paksa TGFb PDGF EGF IGF komplemen koagulasi kinin trombosit inflamasi migrasi proliferasi granulosit fibroblast makrofag resisten limfosit kontraksi infeksi endotelial sel angiogenesis sintesis keratinosit proteoglikan + laminin debridement fibro- sintesis nektin kolagen kolagen lisis remodeling perbaikan luka Subst Dasar Amorf

KOMPONEN REGENERASI STL TRAUMA JENIS SEL KOAGULASI Trombosit INFLAMASI Trombosit, Makrofag Limfosit MIGRASI/PROLIFERASI ANGIOGENESIS Makrofag, Limfosit EPITELISASI Fibroblast, Sel Epitelial, KONTRAKSI Sel Endotelial FIBROPLASTIN REMODELING Fibroblast KOMPONEN REGENERASI STL TRAUMA

** PEMBULUH DARAH SOBEK : AGREGASI TROMBOSIT KOAGULASI ** PEMBULUH DARAH SOBEK : AGREGASI TROMBOSIT DAN PEMBEKUAN ** DEGRANULASI TROMBOSIT : MELEPASKAN SITOKIN DAN FAKTOR TUMBUH ( PDGF, TGF-b1, IGF-1, PAF PDEGF, FIBRONEKTIN, SEROTONIN ) ** PEMBENTUKAN ANYAMAN FIBRIN

INFLAMASI ** AKTIFASI SEL INFILTRAT ** NEUTROFIL : * FAGOSIT BAKTERI & MATRIKS * DIPERLUKAN BILA ADA KONTAMINASI ** MAKROFAG : - PEMBUANGAN DEBRIDEMEN - SEBAGAI PUSAT SIGNAL STIMULASI - PENTING UNTUK PERBAIKAN

Kalus

Penyembuhan primer : @ Luka yg bersih misal pd sayatan operasi, tanpa meninggalkan cacat yg berarti. Tahapan : Hematoma – H 1 Radang & pembntkn jar. Granulasi awal – H 2-3 Jar.Granulasi terbtk sempurna – H4-6 Jar. Granulasi pucat – mg 2 Pembentukan jar. Parut Remodelling jar. Parut – bbrp bulan

Penyembuhan sekunder : @ luka yg lebih luas dgn tepi compang camping & berjauhan, atau yg disertai infeksi, atau adanya benda asing Perlu >> lama utk menutup luka Rx radang lebih menonjol >> jar.granulasi dlm luka Akibatnya : cacat ok ada pengkerutan bekas luka. >> miofibroblas @ jar.granulasi   Kontraktur : gerak sendi terbatas

Gangguan regenerasi : Infeksi Luka terbuka kembali Kista implantasi / epidermoid Pembentukan keloid Perubahan pigmentasi Nyeri Neoplasma