Alur Teknologi Informasi dan Komunikasi bencana KP4.3.1.3a Dr. Yahya Marpaung, SpB.
Mobil Unit Bencana Mobil Unit Bencana memiliki daya kelistrikan untuk inverter 2.000 watt (pemakaian 4 jam), genset 7.000 watt (pemakaian 8 jam), dan solar panel 1650 watt (pemakaian 35 jam). telepon satelit yang menggunakan tiga provider, yakni PSN (Indonesia), Inmarsat (USA), dan Thuraya (Arab). Mobil ini khusus ditujukan untuk menanggulangi saat terjadi bencana. Mobil ini dilengkapi teknologi tenaga surya untuk 35 jam, genset berkapasitas 16 jam, bensin bertenaga 8 jam , dan radio satelit. Mobil ini juga dilengkapi dengan Wi-Fi, smart Touch TV, printer, speaker, DVD player,mikrofon,mixer, dll.
Mobil Unit Siaran Dilengkapi dengan berbagai peranti elektronik. Mobil ini dibekali dengansound system,mikrofon, sirene, laptop, genset, modem, internet, layar LCD, dan berbagai peralatan pendukung lainnya
Informasi Awal Bencana BSB Sumbar 1. Jenis dan waktu kejadian 2. Lokasi 3. Geografis 4. Jumlah dan jenis korban 5. Lokasi pengungsi 6. Akses kelokasi + komunikasi, listrik
Sumber Informasi Awal 1. Masyarakat 2. Sarana Yankes BSB Sumbar 1. Masyarakat 2. Sarana Yankes 3. Dinkesprop/kabkot 4. Lintas sektor Menggunakan berbagai sarana komunikasi yang ada langsung ke Dinkesprop/kabkot dan PPK oleh masyarakat, unit yankes dll. Penerima harus mengkonfirmasi
Info Kebutuhan Cepat 1. Jenis dan waktu kejadian 2. Tingkat keseriusan BSB Sumbar 1. Jenis dan waktu kejadian 2. Tingkat keseriusan 3. Tingkat kelayakan : Luas dampak 4. Kecepatan perkembangan/perburukan 5. Lokasi 6. Geografis 7. Jumlah penduduk terancam
Info Kebutuhan Cepat 8. Jumlah dan jenis korban 9. Jenis dan kondisi sarana kes : fasilitas kes, air, sanling 10. Akses, waktu tempuh, sarana yang mungkin 11. Sanling pengungsian BSB Sumbar
Sumber Info Kebutuhan 1. Masyarakat 2. Sarana Yankes BSB Sumbar 1. Masyarakat 2. Sarana Yankes 3. Dinkesprop/kabkot 4. Lintas sektor Menggunakan berbagai sarana komunikasi yang ada secara berjenjang
Informasi saat dan pasca bencana Informasi saat dan pasca bencana ini terdiri dari : 1) Informasi pada awal kejadian bencana; Informasi ini harus disampaikan segera setelah kejadian awal diketahui serta dikonfirmasi kebenarannya dengan menggunakan formui r penyampaian informasi Form B-1 atau B-4 ( Sumber informasi dapat berasal dari mas yarakat, sarana pelayanan kesehatan, dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota dan linta s sektor
2)Informasi penilaian kebutuhn cepat. Informasi ini dikumpulkan segera setelah i nformasi awal kejadian bencana diterima oleh Tim Penilaian Kebt uhan Cepat dengan menggunakan formulir i sian form B2 (terlampir). Sumber informasinya dapat berasal dari ma syarakat, sarana pelayanan kesehatan, din as kesehatan provinsi/kabupaten/kota dan li ntas sektor.
3)Informasi perkembangan kejadian bencana Informasi ini dikumpulkan setiap kali terj adi perkembangan informasi terkait dengan upaya penangana n krisis kesehatan akibat bencana yang terjadi. Formulir penyampai an informasinya menggunakan form B3 (terla mpir). Sumber informasi berasal dari sarana pela yanan kesehatan dan dinas kesehatan provi nsi/kabupaten/kota.
Sarana penyampaian informasi a. Informasi pra-bencana Profil yang mengambarkan kesiapsiagaan s umber daya dan Upayaupaya yang telah dilakukan terkait dengan penanggulangan krisis kesehatan ak ibat bencana di daerah, khususnya di ting kat kabupaten/kota dapat disampaikan melal ui email dan secara online melalui website
b. Informasi saat dan pasca-bencana Informasi pada awal kejadian bencana ya ng menggunakan Form B1 dapat disampaik an melalui telepon dan melalui faksimil. Informasi pada awal kejadian bencana ya ng menggunakan Form B4 dapat disampaika n melalui sms gate-way. Informasi penilaian kebutuhan cepat yang menggunakan Form B2 dapat disampaikan e-mail
Informasi perkembangan kejadian bencana yang menggunakan Form B3 dapat disampa ikan melalui email dan secara online melal ui website serta melalui faksimil.
Pelaksanaan PB Tahap : 1. Komunikasi dan koordinasi 2. Operasi penyelamatan : SAR 3. Penatalaksanaan korban hidup : PPGD 4. Penatalaksanaan korban mati BSB Sumbar
Komunikasi dan koordinasi BSB Sumbar 1. Dirikan Poskodal + stasiun radio 2. Terima dan berikan instruksi 3. Pertanyaan dan informasi timbal balik dengan berbagai fihak 4. Gandakan dokumen 5. Hubungi Dokpol bila ada orang asing 6. Pemberi informasi : pejabat tertinggi/yang ditunjuk
Tatalaksana korban Mati Oleh Tim Identifikasi Propinsi : Tahap I : Penanganan di TKP Tahap IIA : Penanganan di Pusat Identifikasi oleh Unit Data Post Mortem Tahap IIB : Penanganan Unit Data Ante Mortem (Data Korban) Tahap III : Penanganan Unit Pembanding Data Tahap IV : Penanganan Tim Identifikasi Propinsi BSB Sumbar
Tahap I : Penanganan TKP a. Buat sektor 5x5m sesuai geografis b. Beri tanda tiap sektor c. Label oranye jenazah/potongan pada jempol kaki kanan/tubuh d. Label putih pada barang korban e. Buat sketsa/foto tiap sektor f. Masukkan kantung jenazah, label, bawa ketempat ditentukan, berita acara BSB Sumbar
Terima KAsih