Alur Teknologi Informasi dan Komunikasi bencana KP a

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERAN PEMERINTAH DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
Advertisements

KOMUNIKASI PENANGGULANGAN BENCANA
Prosedur Pembuatan SIM Arab Saudi (1):
Pengenalan Internet Surfing – Browsing – Searching - – Chatting – SMS – E-card – Download – Servise - Advertising Nanik Triana, M.Kom.
Tren PTIK. Manfaat TIK •Media informasi, mempercepat dan memudahkan komunikasi, serta bertukar informasi dengan cepat dan effisien. •Kemudahan Berkomunkasi.
Panduan Mengisi Instrumen LGI Bagian I dan II. Bagian I  bertujuan untuk mengukur implementasi prinsip transparansi dalam pengelolaan sektor LULUCF melalui.
PENILAIAN POTENSI KEPEMIMPINAN
Oleh: Emil Huriani, S.Kp, MN (Dikutip dari Yayasan IDEP)
APLIKASI PEMENANGN DAN PENGAWALAN HASIL PEMILU
Petunjuk Diskusi Kelompok Rapat Kordinasi Teknis Riset Fasilitas Kesehatan 2011 Tingkat Provinsi.
TEKNOLOGI JARINGAN.
KEBIJAKAN DALAM PENANGANAN BENCANA
PENILAIAN RISIKO DAN PENENTUAN KEJADIAN.
Konsep I-ARES Bagaimana HAM RADIO punya peran NYATA dan BENAR untuk PENANGANAN BENCANA dan ke DARURAT an di Indonesia Oleh AK - YB3FY Copyright
PERAN SENKOM DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
POKOK-POKOK HASIL DESK BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN
Topik Bahasan RENCANA KONTINJENSI PRB-BK PNPM Mandiri Perkotaan.
Sistem Informasi Pendataan Pendidikan Menengah
Alur Penanganan Tanggap Darurat Bencana Di Bidang Pendidikan
“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”
MEKANISME AKREDITASI SD / MI
Penerapan Manajemen Bencana: Layanan Manajemen Bencana Nasional Terintegrasi MATERI E-GOVERNMENT.
KKP KELAS I SOEKARNO HATTA
SEKTOR KEBUDAYAAN & PARIWISATA
Topik Bahasan PENYUSUNAN DOKUMEN RTPRB.
POSKO LAPANGAN DAN SATGAS SAR
SESI IV Pengertian Satker Formulir RKA K/L Kesimpulan.
JUKNIS PENYUSUNAN LAPORAN ANALISIS KONTEKS
Pelaku usaha pangan hasil pertanian
PENGANTAR TANGGAP DARURAT
PENERAPAN MANAJEMEN BENCANA
Tugas Prakarya Dan Kewirausahaan
MENULIS BERITA BENCANA
Tugas prakarya nama :fitratullah kelas :xi tkj
SISTEM INFORMASI PENANGGULANGAN KRISIS AKIBAT BENCANA
SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN
Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap (Bidang Yankes)
Manajemen Disaster PERAWATAN KORBAN DI LAPANGAN
DISKUSI KELOMPOK SEHAT
Fasilitas TI di FEB UB Hotspot / Wifi (24 Jam Nonstop)
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501 Tahun 2010
TENIK & MODEL KOMUNIKASI DATA
DALAM MANAJEMENT BENCANA PENGANTAR MANAJEMEN PB
UPAYA KESEHATAN RUJUKAN
Launching SIWAS MA RI - Jakarta, 29 September 2016
Tipe Sistem Mobile Computing
PENGENALAN INTERNET.
PERAN BURSA KERJA ONLINE DALAM PELAYANAN ANTAR KERJA
Petunjuk Pelaksanaan UK
Proses Manajemen Bencana
PROSEDUR PENANGANAN KEADAAN DARURAT
PENGENALAN INTERNET.
Oleh : Nanik Triana, M.Kom
Manajemen Penanggulangan Krisis Kesehatan Bencana
KASUBAG PROGRAM : FAHWRUN BASYREWAN, ST. TUGAS POKOK MASALAH TARGET RPJMD DALAM 5 TAHUN 1.Menurunnya Indeks Resiko Bencana Secara Nasional dari tinggi.
LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik)
Pertemuan 3 Pemeriksaan Kantor.
PERAN PEMERINTAH DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
PENGELOLAAN KEUANGAN KELOMPOK TERKAIT DANA BANTUAN SOSIAL
Komunikasi DARURAT marabahaya
DASAR Amanat UU Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan dalam Pasal 47, Pasal 48 dan Pasal 50. (terkait kelembagaan) serta Pasal 87.
“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”
Komponen input dan output komputer
 Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 113 tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan desa  Peraturan lembaga kebijakan pengadaan barang / jasa pemerintah.
Komunikasi DARURAT marabahaya
PEDOMAN SISTEM INFORMASI PENANGGULANGAN KRISIS AKIBAT BENCANA PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2008.
PROSES MANAJEMEN BENCANA
INFORMASI SAAT BENCANA
Oleh : HENDRIK ARY DERMAWAN P E N I L A I A N R I S I K O B E N C A N A.
Oleh : Dahlan Yusuf, ST. M.Sc Kepala Bidang Rehab dan Rekon BPBD Kota Tidore Kepulauan BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN.
Transcript presentasi:

Alur Teknologi Informasi dan Komunikasi bencana KP4.3.1.3a Dr. Yahya Marpaung, SpB.

Mobil Unit Bencana Mobil Unit Bencana memiliki daya kelistrikan untuk inverter 2.000 watt (pemakaian 4 jam), genset 7.000 watt (pemakaian 8 jam), dan solar panel 1650 watt (pemakaian 35 jam). telepon satelit yang menggunakan tiga provider, yakni PSN (Indonesia), Inmarsat (USA), dan Thuraya (Arab). Mobil ini khusus ditujukan untuk menanggulangi saat terjadi bencana. Mobil ini dilengkapi teknologi tenaga surya untuk 35 jam, genset berkapasitas 16 jam, bensin bertenaga 8 jam , dan radio satelit. Mobil ini juga dilengkapi dengan Wi-Fi, smart Touch TV, printer, speaker, DVD player,mikrofon,mixer, dll.

Mobil Unit Siaran Dilengkapi dengan berbagai peranti elektronik. Mobil ini dibekali dengansound system,mikrofon, sirene, laptop, genset, modem, internet, layar LCD, dan berbagai peralatan pendukung lainnya

Informasi Awal Bencana BSB Sumbar 1. Jenis dan waktu kejadian 2. Lokasi 3. Geografis 4. Jumlah dan jenis korban 5. Lokasi pengungsi 6. Akses kelokasi + komunikasi, listrik

Sumber Informasi Awal 1. Masyarakat 2. Sarana Yankes BSB Sumbar 1. Masyarakat 2. Sarana Yankes 3. Dinkesprop/kabkot 4. Lintas sektor Menggunakan berbagai sarana komunikasi yang ada langsung ke Dinkesprop/kabkot dan PPK oleh masyarakat, unit yankes dll. Penerima harus mengkonfirmasi

Info Kebutuhan Cepat 1. Jenis dan waktu kejadian 2. Tingkat keseriusan BSB Sumbar 1. Jenis dan waktu kejadian 2. Tingkat keseriusan 3. Tingkat kelayakan : Luas dampak 4. Kecepatan perkembangan/perburukan 5. Lokasi 6. Geografis 7. Jumlah penduduk terancam

Info Kebutuhan Cepat 8. Jumlah dan jenis korban 9. Jenis dan kondisi sarana kes : fasilitas kes, air, sanling 10. Akses, waktu tempuh, sarana yang mungkin 11. Sanling pengungsian BSB Sumbar

Sumber Info Kebutuhan 1. Masyarakat 2. Sarana Yankes BSB Sumbar 1. Masyarakat 2. Sarana Yankes 3. Dinkesprop/kabkot 4. Lintas sektor Menggunakan berbagai sarana komunikasi yang ada secara berjenjang

Informasi saat dan pasca bencana Informasi saat dan pasca bencana ini terdiri dari : 1) Informasi pada awal kejadian bencana;  Informasi ini harus disampaikan segera setelah kejadian awal diketahui serta  dikonfirmasi kebenarannya  dengan  menggunakan  formui r penyampaian informasi Form B-1 atau B-4 (   Sumber  informasi  dapat  berasal  dari  mas yarakat,  sarana  pelayanan kesehatan, dinas  kesehatan provinsi/kabupaten/kota dan linta s sektor

2)Informasi penilaian kebutuhn cepat. Informasi  ini  dikumpulkan  segera  setelah  i nformasi  awal  kejadian  bencana  diterima  oleh  Tim  Penilaian  Kebt uhan  Cepat  dengan menggunakan formulir i sian form B2 (terlampir).  Sumber informasinya dapat  berasal  dari  ma syarakat,  sarana  pelayanan  kesehatan,  din as kesehatan provinsi/kabupaten/kota dan li ntas sektor. 

3)Informasi perkembangan kejadian bencana Informasi  ini  dikumpulkan  setiap  kali  terj adi  perkembangan  informasi  terkait  dengan  upaya  penangana n  krisis  kesehatan  akibat  bencana  yang  terjadi.  Formulir  penyampai an  informasinya menggunakan form B3 (terla mpir).  Sumber  informasi  berasal  dari  sarana  pela yanan  kesehatan  dan dinas kesehatan provi nsi/kabupaten/kota.

Sarana penyampaian informasi a. Informasi pra-bencana  Profil  yang  mengambarkan  kesiapsiagaan  s umber  daya  dan  Upayaupaya  yang  telah  dilakukan  terkait  dengan  penanggulangan krisis  kesehatan  ak ibat  bencana  di  daerah,  khususnya  di  ting kat kabupaten/kota dapat disampaikan melal ui email dan secara online melalui website

b. Informasi saat dan pasca-bencana Informasi  pada  awal  kejadian  bencana  ya ng  menggunakan Form  B1  dapat  disampaik an  melalui  telepon  dan  melalui  faksimil.  Informasi  pada  awal  kejadian  bencana  ya ng  menggunakan  Form  B4 dapat disampaika n melalui sms gate-way.   Informasi  penilaian  kebutuhan  cepat  yang  menggunakan  Form B2  dapat  disampaikan  e-mail

Informasi  perkembangan  kejadian  bencana  yang menggunakan  Form  B3  dapat  disampa ikan  melalui  email  dan secara online melal ui website serta melalui faksimil. 

Pelaksanaan PB Tahap : 1. Komunikasi dan koordinasi 2. Operasi penyelamatan : SAR 3. Penatalaksanaan korban hidup : PPGD 4. Penatalaksanaan korban mati BSB Sumbar

Komunikasi dan koordinasi BSB Sumbar 1. Dirikan Poskodal + stasiun radio 2. Terima dan berikan instruksi 3. Pertanyaan dan informasi timbal balik dengan berbagai fihak 4. Gandakan dokumen 5. Hubungi Dokpol bila ada orang asing 6. Pemberi informasi : pejabat tertinggi/yang ditunjuk

Tatalaksana korban Mati Oleh Tim Identifikasi Propinsi : Tahap I : Penanganan di TKP Tahap IIA : Penanganan di Pusat Identifikasi oleh Unit Data Post Mortem Tahap IIB : Penanganan Unit Data Ante Mortem (Data Korban) Tahap III : Penanganan Unit Pembanding Data Tahap IV : Penanganan Tim Identifikasi Propinsi BSB Sumbar

Tahap I : Penanganan TKP a. Buat sektor 5x5m sesuai geografis b. Beri tanda tiap sektor c. Label oranye jenazah/potongan pada jempol kaki kanan/tubuh d. Label putih pada barang korban e. Buat sketsa/foto tiap sektor f. Masukkan kantung jenazah, label, bawa ketempat ditentukan, berita acara BSB Sumbar

Terima KAsih