SISTEM AGRIBISNIS OLEH : Dr. Ir SISTEM AGRIBISNIS OLEH : Dr. Ir. Mustafa Usman, MS PROGRAM MAGISTER AGRIBISNIS UNIVERSITAS SYIAH KUALA AGRIBISNIS Adalah suatu kesatuan kegiatan yang dimulai dari proses produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran hasil yang dilakukan pada suatu usaha di bidang pertanian dalam arti luas dengan mencurahkan sejumlah modal dan tenaga kerja yang bertujuan untuk meperoleh laba.
Kegiatan yang dapat dilakukan dalam kegiatan agribisnis Kegiatan pertanian yang berada pada lahan pertanian (on farm); Kegiatan pada lahan usahatani adalah mulai dari penyedaan sarana produksi, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan sampai kepada pemanenan Kegiatan yang berada di luar lahan usahatani (off farm); Adapun kegiatan pertanian di luar lahan usahatani adalah sering disebut sebagai penanganan pasca panen, antara lain pengolahan hasil dan pemasaran pertanian. Kegiatan agribisnis tidak hanya itu, namun perlu juga didukung oleh kegiatan lain agar agribisnis itu dapat berkembang dan maju. Kegiatan lain yang dimaksud di sini adalah industri yang mendukung kegiatan pertanian. Baik yang dikenal dengan industri hulu yang menghasilkan input–input pertanian maupun industri hilir yang mengolah hasil-hasil pertanian.
Apa saja kegiatan agribisnis ? Kegiatan usaha yang menghasilkan input bagi kegiatan pertanian (industri, pupuk, pestisida, alat-alat pertanian, dsb) Kegiatan usaha yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku (input) industri pengolahan hasil pertanian dan pemasaran, dsb Kegiatan pertanian Industri Hilir Industri Hulu
MENGAPA AGRIBISNIS ITU PENTING ? 1. AGRIBISNIS dapat meningkatkan hasil roduksi melalui pemanfaatan teknologi pada proses produksi pertanian. 2. AGRIBISNIS dapat meningkatkan mutu hasil melalui kegiatan pengolahan hasil pertanian. 3. AGRIBISNIS dapat meningkatkan nilai tambah melalui kegiatan pemasaran hasil yang efisien. 4. AGRIBISNIS dapat menciptakan berbagai produk baru dengan jenis produk pertanian melalui proses pengolahan hasil. 5. AGRIBISNIS dapat meningkatkan devisa negara melalui perluasan pasar yakni melalui kegiatan ekspor. 6. AGRIBISNIS dapat memperluas kesempatan kerja melalui kegiatan agro industri. 7. AGRIBISNIS dapat meningkatkan pendapatan masyarakat tani dan sekaligus pendapatan daerah yang akhirnya bermuara pada peningkatan pendapatan nasional.
Subsistem agribisnis dan keterkaitan antara satu dengan yang lain PENGADAAN SARANA PRODUKSI Subsistem Pendidikan Pertanian Subsistem Penelitian Pertanian Subsistem PRODUKSI PERTANIAN Subsistem Kredit Pertanian Subsistem Penyuluhan Pertanian Subsistem PENGOLAHAN HASIL Subsistem Pembangunan Pertanian Subsistem Pengawasan Mutu Subsistem PEMASARAN HASIL
Masalah-masalah dalam kegiatan agribisnis Kelangkaan pupuk dan haganya mahal; Sulit mengendalikan hama; Kelemahan modal usaha; Kesulitan pemasaran hasil karena kualitas produk yang rendah; Harga produk yang berfluktuasi dan merugikan petani disebabkan oleh sistem produksi yang bersifat musiman; dan Lemahnya posisi tawar petani, sehingga walaupun di tingkat konsumen tinggi namun yang diterima petani tetap rendah.
Penyelesaian Masalah Kelangkaan pupuk dan harganya mahal, dapat diatasi dengan memproduksi pupuk kompos dan bokashi sesuai dengan ketersediaan bahan baku setempat yang murah dan mudah diperoleh. Hama dapat diberantas dengan kerja sama yang baik sesama kelompok tani dan aparat pemerintah. Kelemahan modal dapat diatasi dengan akhlak dan kejujuran dalam melakukan suatu usaha bersama mitranya (jujur sebagai modal dalam usaha dan kecerdasan dalam bertindak dapat mendatangkan laba).
ASPEK PEMASARAN DALAM SUBSISTEM AGRIBISNIS Pemasaran hasil pertanian adalah proses penyampaian barang hasil pertanian mulai dari petani produsen sampai ke konsumen akhir. Pemasaran merupakan kegiatan yang produktif, karena dengan adanya kegiatan pemasaran terhadap suatu barang maka akan bertambah nilai guna atau manfaat terhadap barang tersebut.
Produksi musiman tapi dibutuhkan setiap saat Mudah rusak/busuk Perbedaan Produk Pertanian dengan Produk Industri dalam Kaitannya dengan Pemasaran Produk Pertanian : Produksi musiman tapi dibutuhkan setiap saat Mudah rusak/busuk Bulk dan nilai rendah Wilayah produksi terpencar dan skala usahanya kecil-kecilan Produk Industri : Produksi setiap saat Tahan lama Bentuk teratur dan nilai tinggi Wilayah produksi tterkonsentrasi dan skala usaha menengah/besar
Mengapa Pemasaran Hasil Pertanian itu Penting ? 1. Dapat mempercepat proses penyampaian barang dari petani produsen kepada konsumen akhir, sehingga barang masih segar sampai di tangan konsumen. 2. Dapat menghindari gejala penumpukan barang di sentra produksi (lahan usahatani) yang berakibat pembusukan dan kerugian bagi petani. 3. Dapat menjamin harga produk yang layak dan menguntungkan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. 4. Dapat meningkatkan motivasi atau gairah produksi bagi petani dalam upaya meningkatkan hasil melalui perbaikan sistem bercocok tanam. 5. Dapat memenuhi permintaan konsumen dalam upaya pemenuhan gizi masyarakat. 6. Dapat meningkatkan harga produk dan pendapatan petani khususnya dan masyarakat pada umumnya melalui perluasan pasar dan kesempatan kerja yang berbasis agribisnis.
Masalah Kualitas dalam Pemasaran Hasil Pertanian Kualitas produk yang rendah, yang diakibatkan oleh : a. Penggunaan benih yang bekualitas rendah; b. Sistem bercocok tanam yang kurang intensif; c. penanganan pasca panen yang tidak sempurna; d. Moral pelaku agribisnis yang rendah. 2. Kualitas produk yang rendah, mengakibatkan : a. Sulit mendapatkan permintaan dan kepercayaan pasar; b. Harga produk rendah; c. Pendapatan usahatani rendah dan merugikan petani; d. Kepuasan konsumen rendah.
Cara Mengatasi Masalah Kualitas Produksi yang Rendah Menggunakan benih yang berkualitas; Memperbaiki sistem bercocok tanam secara lebih intensif; Memperbaiki cara penanganan pasca panen seperti, sortasi, standarisasi dan grading; Membuat pembungkusan yang aman dan menarik; Memberikan merk dan labeling; Memperbaiki sarana dan sistem transportasi; Memperbaiki akhlak pelaku agribisnis dan membentuk kepribadian yang jujur serta bertanggung jawab.
Cara Mengatasi Posisi Tawar Petani yang Lemah Membuat Asosiasi/kelembagaan atau organisasi pemasaran hasil pertanian; Pemangkasan sejumlah lembaga/rantai pemasaran yang tidak perlu dilalui; Memproduksi apa yang dapat dijual; Mencari pasar terlebih dahulu, kemudian baru dilakukan proses produksi dengan sistem kontrak penjualan dan pembelian.