Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Advertisements

Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Counting.
1 ANALISA VARIABEL KOMPLEKS Oleh: Drs. Toto’ Bara Setiawan, M.Si. (
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -III” 2.
3. MATRIKS, RELASI, DAN FUNGSI
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
ALJABAR.
Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
3. MATRIKS, RELASI, DAN FUNGSI
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
Prinsip Inklusi-Eksklusi
TURUNAN DIFERENSIAL Pertemuan ke
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
Induksi Matematik TIN2204 Struktur Diskrit.
Bahan Kuliah Matematika Diskrit
Persamaan Linier dua Variabel.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Induksi Matematika Materi Matematika Diskrit.
Mata Kuliah: MATEMATIKA DISKRIT Harni Kusniyati
Teori dan Analisis Ekonomi 1
Pertemuan I-III Himpunan (set)
Materi Ke_2 (dua) Himpunan
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Dasar Logika Matematika
REVIEW HIMPUNAN PENGERTIAN HIMPUNAN REPRESENTASI HIMPUNAN
Waniwatining II. HIMPUNAN 1. Definisi
TEOTte.
LOGIKA MATEMATIKA PERTEMUAN 3 HIMPUNAN III
Himpunan.
MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.
Logika Matematika Konsep Dasar
KONSEP DAN OPERASI HIMPUNAN
Beda Setangkup (Symmetric Difference)
BAB II HIMPUNAN.
Prinsip Hitung Himpunan
Matematika Diskrit bab 2-Himpunan
Matematika Diskrit bab 2-Himpunan
HIMPUNAN 2.
Mata Kuliah: MATEMATIKA DISKRIT Harni Kusniyati
Pertemuan ke 4.
HIMPUNAN.
Aljabar himpunan & konsep dualitas himpunan
Pertemuan ke 4.
Matematika Diskrit bab 2-Himpunan
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
BAB II HIMPUNAN.
Matematika Diskrit bab 2-Himpunan
Himpunan Part 2.
3. MATRIKS, RELASI, DAN FUNGSI
Matematika Diskrit bab 2-Himpunan
(ii) a + (b c) = (a + b) (a + c)
BAB II HIMPUNAN.
IF34220 Matematika Diskrit Nelly Indriani W. S.Si., M.T
Matematika Diskrit Himpunan
TUGAS Misalkan A adalah himpunan. Periksa apakan setiap himpunan dibawah ini benar atau salah. Jika salah, bagaimana seharusnya: a. b. Dalam suatu survey.
BAB II HIMPUNAN.
Himpunan (part II) Hukum-hukum himpunan
Himpunan.
Logika Matematika Teori Himpunan
BAB 3 ALJABAR BOOLEAN.
Mata Kuliah: MATEMATIKA DISKRIT Harni Kusniyati
1 Himpunan Bahan kuliah Matematika Diskrit. 2 Definisi Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen,
Matematika Diskrit bab 2-Himpunan Himpu nan Oleh : Sri Supatmi,S.Kom.
Transcript presentasi:

Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul Kuliah 4 2. HIMPUNAN Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul http://zitompul.wordpress.com

Pekerjaan Rumah (PR 3) Diberikan U = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 } sebagai sebuah himpunan semesta dan diberikan pula: A = { 1, 2, 3, 4, 5 }, B = { 4, 5, 6, 7 }, C = { 5, 6, 7, 8, 9 }, D = { 1, 3, 5, 7, 9 }, E = { 2, 4, 6, 8 }, F = { 1, 5, 9 }. Tentukanlah: a) A  C b) A  B c) A  F d) (C  D)  E e) (F – C) – A

Solusi Pekerjaan Rumah (PR 3) B = { 4, 5, 6, 7 }, C = { 5, 6, 7, 8, 9 }, D = { 1, 3, 5, 7, 9 }, E = { 2, 4, 6, 8 }, F = { 1, 5, 9 }. a) A  C b) A  B c) A  F d) (C  D)  E e) (F – C) – A = { 1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 } = U = { 4, 5 } = { 6, 7, 8, 9 }  { 1, 5, 9 } = { 9 } = { 1, 3, 6, 8 }  { 2, 4, 6, 8 } = { 1, 2, 3, 4 } = { 1 } – { 1, 2, 3, 4, 5 } = 

Prinsip Dualitas Prinsip Dualitas dikatakan berlaku pada saat dua konsep yang berbeda dapat saling dipertukarkan namun tetap memberikan jawaban yang benar.

Prinsip Dualitas Contoh: Di Amerika Serikat kemudi mobil terletak di depan kiri. Di Inggris kemudi mobil terletak di depan kanan. Peraturan: Di Amerika Serikat: Mobil harus berjalan di bagian kanan jalan. Lajur kiri digunakan untuk mendahului. Pada lampu lalu lintas, belok kanan jalan terus. Di Inggris: Mobil harus berjalan di bagian kiri jalan. Lajur kanan digunakan untuk mendahului. Pada lampu lalu lintas, belok kiri jalan terus. Dalam hal ini berlalu Prinsip Dualitas: Konsep kiri dan kanan dapat dipertukarkan pada kedua negara tersebut sehingga peraturan yang berlaku di Amerika Serikat menjadi berlaku pula di Inggris, dan demikian juga sebaliknya.

Prinsip Dualitas pada Himpunan Misalkan S adalah suatu kesamaan (identity) yang melibatkan himpunan dan operasi-operasi seperti irisan, gabungan, komplemen, selisih, dan selisih simetris. Jika S* diperoleh dari S dengan mengganti         U U   sementara komplemen dibiarkan tetap seperti semula, maka kesamaan S* juga akan benar dan disebut dual dari S.

Dualitas Hukum-Hukum Aljabar Himpunan         U U   Komplemen tetap Dual Dual Dual Dual

Dualitas Hukum-Hukum Aljabar Himpunan         U U   Komplemen tetap Dual Dual Dual Dual Dual

Prinsip Dualitas pada Himpunan Contoh: Dual dari (A  B)  (A  B) = A adalah: (A  B)  (A  B) = A

Prinsip Inklusi - Eksklusi Untuk sembarang dua himpunan A dan B berlaku: A  B = A + B – A  B A  B = A + B – 2A  B A  B A  B

Prinsip Inklusi - Eksklusi Contoh: Pada suatu angket yang diikuti 40 pelajar diketahui bahwa 32 orang lebih menyukai Internet Explorer, 18 orang lebih menyukai Mozilla Firefox, dan 2 orang tidak menyukai keduanya. Tentukanlah: a) Jumlah pelajar yang menyukai Internet Explorer atau Mozilla Firefox. b) Jumlah pelajar yang menyukai Internet Explorer atau Mozilla Firefox, tetapi tidak keduanya. Solusi: Misalkan U = { Jumlah keseluruhan pelajar yang mengikuti angket } A = { Jumlah pelajar yang lebih menyukai Internet Explorer } B = { Jumlah pelajar yang lebih menyukai Mozilla Firefox } Maka U= 40, A= 32, B= 18, A  B= 2

Prinsip Inklusi - Eksklusi a) Jumlah pelajar yang menyukai Internet Explorer atau Mozilla Firefox. A  B = U – A  B = 40 – 2 = 38 b) Jumlah pelajar yang menyukai Internet Explorer atau Mozilla Firefox, tetapi tidak keduanya. A  B = A + B – A  B = 32 + 18 – 38 = 12 A  B = A + B – 2A  B= 32 + 18 – 212 = 26 AB AB

Prinsip Inklusi - Eksklusi Untuk sembarang tiga himpunan A, B, dan C berlaku: A  B  C = A + B + C – A  B – A  C – B  C + A  B  C

Prinsip Inklusi - Eksklusi Contoh: Di antara bilangan bulat antara 101 dan 600 (termasuk 101 dan 600 itu sendiri), berapa banyak bilangan yang tidak habis dibagi oleh 4 atau 5 atau yang habis dibagi oleh keduanya? Solusi: Misalkan U = { Jumlah bilangan bulat antara 101 dan 600, termasuk 101 dan 600 } A = { Anggota U yang habis dibagi 4 } B = { Anggota U yang habis dibagi 5 } Maka U= 500 A= 500/4 = 125 B= 500/5 = 100 A  B = 500/20 = 25 Ditanyakan: A  B? p  q  (p  q)  ~(p  q) ~(p  q)  (~p  ~q)  (p  q)

Prinsip Inklusi - Eksklusi A= 500/4 = 125 B= 500/5 = 100 A  B = 500/20 = 25 A  B = A + B – 2A  B = 125 + 100 – 225 = 175 A  B = U – A  B = 500 – 175 = 325

Pembuktian pada Proposisi Himpunan Proposisi Himpunan adalah argumen yang mempergunakan notasi himpunan. Proposisi yang akan dibuktikan umumnya berbentuk kesamaan (identity). Contoh: Buktikan bahwa “A  (B  C) = (A  B)  (A  C).” Pembuktian pada proposisi himpunan dapat dilakukan dengan 2 cara: 1. Menggunakan tabel keanggotaan. 2. Menggunakan hukum-hukum aljabar himpunan.

Pembuktian Menggunakan Tabel Keanggotaan Contoh: Buktikan bahwa “A  (B  C) = (A  B)  (A  C).” 1 : Bukan himpunan kosong (T) 0 : Himpunan kosong (F) Terbukti bahwa A  (B  C) = (A  B)  (A  C)

Pembuktian Menggunakan Hukum-Hukum Aljabar Himpunan Contoh: Buktikan bahwa “(A  B)  (A  B) = A.” Solusi: (A  B)  (A  B) = A  (B  B) Hk. Distributif = A  U Hk. Komplemen  = A Hk. Identitas Contoh: Buktikan bahwa “A  (B – A) = (A  B).” Solusi: A  (B – A) = A  (B  A) Def. Operasi Selisih = (A  B)  (A  A) Hk. Distributif = (A  B)  U Hk. Komplemen  = A  B Hk. Identitas

Pekerjaan Rumah (PR 4) Buktikan bahwa untuk sembarang himpunan A dan B berlaku: a) A  (A  B) = A  B b) A  (A  B) = A  B

Pekerjaan Rumah (PR 4) New Buktikan bahwa untuk sembarang himpunan A dan B berlaku: a) A  (B  C) = (C  B)  A b) (B – A)  (C – A) = (B  C) –A