INVESTASI SUMBERDAYA MANUSIA: Analisis Makro dan Mikro

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA
Advertisements

BAB - 5 PERENCANAAN AGREGAT
Sosialisasi KTSP SOSIALISASI SPM PEMBIAYAAN Oleh Dr. Darsono, M.Pd Dosen PGSD, dan Magister IPS FKIP Unila Jln. Soekarno-Hatta 126 Metro.
PENDUDUK OPTIMAL: Penduduk, Pertanian dan Sumberdaya
EVALUASI MIKRO-MAKRO PROYEK PARIWISATA DAN HOSPITALITY
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
Keputusan Penetapan Harga dan Manajemen Biaya
ANALISIS BIAYA MANFAAT PROYEK INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ANALISIS FINANSIAL / KELAYAKAN USAHA
MG-11 ANALISIS BIAYA MANFAAT ANALISIS PROYEK KEHUTANAN BERDISKONTO
PROBLEMATIK EKONOMI Pertemuan 2.
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
Mencapai Keunggulan Bersaing dalam Kompetisi GLOBAL
Peranan Pemerintah dalam Perkonomian
Pengantar Ilmu Ekonomi
ANALISA FINANSIAL DAN EKONOMI
KEBIJAKAN PUBLIK.
MASALAH POKOK PEMBANGUNAN
REINVENTING BUMD.
PERTANIAN PERTEMUAN 8 Powerpoint Templates.
POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN
Analisis finansial dan analisis ekonomi
KETENAGAKERJAAN.
KONSEKUENSI MORAL KEBIJAKAN & PARTISIPASI MASYARAKAT
EKONOMI UNTUK SEKTOR PUBLIK
KRITERIA KELAYAKAN FINANSIAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Pertumbuhan Ekonomi Pertemuan ke-6
Jasa Keuangan Untuk Semua
ASPEK-ASPEK DALAM PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROYEK
ANALISIS INVESTASI PUBLIK
Pertemuan X PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN
PENDIDIKAN DAN KEADILAN SOSIAL
Perekonomian Indonesia
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
UPAH, PRODUKTIVITAS DAN KESEJAHTERAAN PEKERJA
`KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
`KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
KRITERIA INVESTASI.
PUBLIC FINANCE (KEUANGAN PUBLIK)
CAKUPAN DAN METODE EKONOMI (oleh IMRAN SYAFEI M. NUR, S.E.,M.Si)
Human Capital: Education and Health in Economic Development
PRODUKSI NASIONAL PERPUTARAN PEREKONOMIAN
Pertemuan 20 Pertumbuhan ekonomi
Pertemuan 10 Investasi dan peranannya dalam perekonomian
`KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI
EKONOMI POLITIK Introduction Anang Muftiadi
Investasi Sektor Publik
PENENTUAN HARGA BARANG PUBLIK: kebijakan HARGA
Sistem Ekonomi Pasar.
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
HAKEKAT ILMU EKONOMI Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan penggunaan sumberdaya yang langka.
Sistem Ekonomi Campuran
PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN
Perekonomian Indonesia
TEORI SEKTOR PUBLIK
PUBLIC FINANCE (KEUANGAN PUBLIK)
KETENAGAKERJAAN.
Individual decision making
PENDAHULUAN Definisi Proyek Tahap-tahap Siklus Proyek
Pendahuluan Ilmu publik adalah cabang dr ilmu ekonomi yg mempelajari ttg pengeluaran dan penerimaan negara Alasan: Negara melakukan kegiatan untuk kepentingan.
Pertumbuhan Ekonomi Pertemuan ke-6
PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN
EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO. Ekonomi Mikro Ekonomi Makro Ekonomi Mikro Ilmu ekonomi yang mempelajari fungsi ekonomi individu dan perilaku sistem pembuatan.
?? mempelajari Sistem Usahatani Informasi 1. Tujuan, sikap petani
PUBLIC FINANCE (KEUANGAN PUBLIK)
REINVENTING BUMD.
PUBLIC FINANCE (KEUANGAN PUBLIK)
PRINSIP EKONOMI DALAM AGRIBISNIS. Sistem Perekonomian Sistem Pasar Bebas Sistem Ekonomi Perencanaan Sistem Ekonomi Campuran Ekonomi Makro Ekonomi Mikro.
Transcript presentasi:

INVESTASI SUMBERDAYA MANUSIA: Analisis Makro dan Mikro Materi Kuliah Penduduk dan Pembangunan Dr. Ir. Edy Priyono, ME

School Enrollment Ratio (%) Indonesia vs Korea Selatan Jenjang Indonesia (1995) Korsel (1975) SD 107.48 107.6 SLTP 72.18 74.0 SLTA 47.27 40.5 Universitas 10.61 8.6 TOTAL 28.75 28.8

Investasi di Bidang SDM Analisis Makro: Mengapa pemerintah perlu melakukan investasi di bidang SDM? Analisis Mikro: Pilihan Bekerja-Sekolah Investasi untuk Pelatihan Investasi berdasar Siklus Penghasilan Pendekatan Household Economics

Analisis Makro: Peran Pemerintah Pemerintah perlu “campur tangan” jika: Ada monopoli Ada ketidaksempurnaan informasi Ada eksternalitas Ada barang publik

Bentuk campur tangan pemerintah: Investasi langsung: Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk sektor pendidikan atau peningkatan kualitas SDM dalam arti luas Public-private partnership: Pemerintah bekerjasama dengan sektor swasta dalam pelayanan di bidang pendidikan Kebijakan: Pendirian lembaga pendidikan Standar kualitas Pengawasan Dsb

Kebijakan Cuti Melahirkan (Maternity Leave) bagi Tenaga Kerja Perempuan Indonesia : 3 bulan (rata-rata) Norwegia : 6 bulan Inggris : 6.5 bulan (90% gaji ditanggung pemerintah) Swedia : 1.5 tahun Prancis : 4 bulan Finlandia : 3 bulan Australia : 3 bulan Kanada : 1 tahun (gaji 55%) Thailand : 3 bulan (gaji 50%) Malaysia : 2 bulan AS : 3 bulan (hanya di instansi pemerintah & perush besar)

Analisis Makro: Kontribusi Pendidikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara Kontribusi (%) Kanada 25.0 AS 15.0 Belgia 14.0 Inggris 12.0 Argentina 16.5 Korsel 15.9 Jepang 3.3 Malaysia 14.7 Filipina 10.5 Ghana 23.2 Kenya 12.4 Nigeria 16.0

Analisis Makro: SRR Modal Fisik dan Modal Manusia RR = pemecahan thd “r” dari: ∑ (Et – Ct)/(1+r)t = 0 20 15 Modal Fisik 10 Modal Manusia 5 Income/kapita > 1,000 USD < 1,000 USD

Analisis Mikro: Pilihan Bekerja-Bersekolah Pola pendapatan orang yang bersekolah f(t) Pola pendapatan orang yang langsung bekerja g(t) t k T Cost of educ : ∫[g(t)-f(t)]dt {t=0-k} Benefit from educ: ∫[f(t)-g(t)]dt {t=k-T} Rate of return: ∫[f(t)-g(t)].e-rtdt {t=0-T}

Dekomposisi Biaya dan Manfaat Pemerintah Private Manfaat: Umum/Publik Implikasinya, Rate of Return Investasi di Bidang Pendidikan: Private : Hanya memperhitungkan biaya dan manfaat yang bersifat private Social : Juga mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan pemerintah dan manfaat yang diterima oleh masyarakat luas (selain diri sendiri)

Beberapa Dampak Sosial Pendidikan: Kebiasaan Merokok di AS

Beberapa Dampak Sosial Pendidikan: Lainnya Additional findings – as education level increases: Volunteerism increases Voting rates are higher Children have better learning behavior and cognitive skills More likely to donate blood Social program expenditures are lower

Return to Education Berbagai Jenjang Pendidikan Menurut Kawasan (%) Region Social Private Primary Secondary Higher Asia 16.2 11.1 11.0 20.0 15.8 18.2 Europe Non OECD/ Middle East/ North Africa 15.6 9.7 9.9 13.8 13.6 18.8 Latin America/ Caribbean 17.4 12.9 12.3 26.6 17.0 19.5 OECD 8.5 9.4 13.4 11.3 11.6 Sub Saharan Africa 25.4 18.4 37.6 24.6 27.8 World 18.9 13.1 10.8 19.0 Sumber: Psacharopoulus dan Patrinos (2002)

Return to Education by Gender and Education Level (%)

Analisis Mikro: Investasi Siklus Penghasilan Modal manusia mengalami depresiasi Depresiasi dapat dieliminir, bahkan stock modal manusia dapat ditingkatkan melalui proses belajar Stock modal manusia = modal manusia utk bekerja + modal manusia utk belajar Investasi modal manusia ditentukan berdasarkan PV (present value atau nilai sekarang) penghasilan yang maksimal.

Analisis Mikro: Investasi untuk Pelatihan Tenaga Kerja Asumsi: Pasar kompetitif: W=produktivitas=MP=f(t) Pemerintah dapat “memaksa” perusahaan untuk menerima pekerja dengan MP < W Biaya Pelatihan V = ∫[ w – f(t)].e-rt dt {t=0-T, sebelum W=f(t) saat t ≥ T) Tidak ada insentif bagi perusahaan utk melakukan pelatihan bagi karyawan Perush bersikap indiferen: (1) menerima pekerja dg MP=W, atau (2) menerima pekerja dg MP rendah & memberikan pelatihan, tapi membayar dg f(t)=MP Pertanyaan: Pd kondisi MP< W, siapa yang menanggung biaya pelatihan TK? Alternatif: Pemerintah Karyawan sendiri (digaji sebagai trainee pada tahap awal)

Analisis Mikro: Household Economics Individu memiliki 3 pilihan dalam mengalokasikan waktunya: Bekerja Kegiatan “non-pasar” Kegiatan peningkatan mutu modal manusia Setiap individu “memproduksi” modal manusianya sendiri dengan cara mengalokasikan waktu utk sekolah, ikut pelatihan, dsb Model household economics dapat menghasilkan pemecahan optimal atas waktu yang dialokasikan untuk investasi modal manusia