FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN KOMUNIKASI PETANI DALAM BERUSAHATANI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN KOMUNIKASI PETANI DALAM BERUSAHATANI
MATERI Pengertian Komunikasi 2 Klasifikasi Usaha Tani 5 Pengertian Sosialisasi 3 1 Usahatani 4 Peran Komunikasi dalam Usahatani
Pengertian Sosialisasi Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli
Pengertian Sosialisasi Peter Berger Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya. Paul B. Horton Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya. Soerjono Soekanto Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.
Pengertian Komunikasi Berelson dan Stainer, 1964 Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?) Lasswell, 1960 Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih. Gode, 1959 Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
Peran Komunikasi dalam Usahatani Komunikasi bagi pengembangan bidang pertanian terutama dalam mengelola usaha taninya dengan baik, petani memerlukan berbagai sumber informasi, antara lain : kebijakan pemerintah; hasil penelitian dari berbagai disiplin ilmu; pengalaman petani lain; dan informasi
Usahatani • Ilmu usahatani merupakan ilmu terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana membuat atau menggunakan sumberdaya secara efisien pada suatu usaha pertanian, perikanan atau peternakan (Prawirokusumo, 1990) • Pengetahuan terapan tentang cara-cara petani atau peternak dalam menentukan, mengorganisasikan serta mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi secara efektif dan efisien sehingga memberikan pendapatan maksimal (Ken Suratiyah, 2002)
Klasifikasi Usaha Tani Pola usahatani Terdapat dua macam pola usahatani, yaitu lahan basah atau sawah ,lahan kering. Ada beberapa sawah yang irigasinya dipengaruhi oleh sifat pengairannya, yaitu : • Sawah dengan pengairan tehnis • Sawah dengan pengairan setengah tehnis • Sawah dengan pengairan sederhana • Sawah dengan pengairan tadah hujan • Sawah pasang surut, umumnya di muara sungai (Kamaludin, 2010)
Klasifikasi Usaha Tani Tipe usahatani Tipe usahatani menunjukkan klasifikasi tanaman yang didasarkan pada macam dan cara penyusunan tanaman yang diusahakan. (Kamaludin, 2010) Macam tipe usahatani : • Usahatani padi • Usahatani palawija (serealia, umbi-umbian, jagung)
Klasifikasi Usaha Tani Struktur usahatani Struktur usahatani menunjukkan bagaimana suatu komoditi diusahakan. Cara pengusahaan dapat dilakukan secara khusus (1 lokasi), tidak khusus (berganti-ganti lahan atau varietas tanaman) dan campuran (2 jenis atau lebih varietas tanaman, misal tumpangsari dan tumpang gilir). Ada pula yang disebut dengan “Mix Farming” yaitu manakala pilihannya antara dua komoditi yang berbeda polanya, misalnya hortikultura dan sapi perah
Klasifikasi Usaha Tani Corak usahatani – Derajat komersialisasi dari input usahatani Corak usahatani berdasarkan tingkatan hasil pengelolaan usahatani yang ditentukan oleh berbagai ukuran/kriteria, antara lain : – Proporsi penggunaan faktor produksi dan tingkat keuntungan – Pendayagunaan lembaga pelayanan pertanian setempat – Nilai umum, sikap dan motivasi – Tujuan produksi – Tersedianya sumber yang sudah digunakan dalam usahatani – Pengambilan keputusan – Tingkat dan keadaan sumbangan pertanian dalam keseluruhan tingkat ekonomi. (Masfu, 2005) – Tingkat teknologi – Derajat komersialisasi dari produksi usahatani
Klasifikasi Usaha Tani Bentuk usahatani Bentuk usahatani di bedakan atas penguasaan faktor produksi oleh petani, yaitu : – Perorangan Faktor produksi dimiliki atau dikuasai oleh seseorang, maka hasilnya juga akan ditentukan oleh seseorang – Kooperatif Faktor produksi dimiliki secara bersama, maka hasilnya digunakan dibagi berdasar kontribusi dari pencurahan faktor yang lain. (Masfu, 2005)
Proses Sosialisasi dan Interaksi Sosial Petani dalam Kegiatan Berusahatani
Interaksi Sosial dan Komunikasi Petani dengan Keluarga serta Petani Lain KELUARGA PETANI PENYULUH PETANI
Interaksi Sosial dan Komunikasi Petani dengan penyuluh dan lembaga lain ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI KETERAMPILAN
Proses Adopsi Inovasi Menurut Rogers dan Shoemaker (1971) keputusan seseorang untuk menerima atau menolak bukanlah tindakan yang sekali jadi, melainkan lebih menyerupai suatu proses yang terdiri dari serangkaian tindakan dalam jangka waktu tertentu 5. TAHAP PENERIMAAN 4. TRIAL 3. EVALUATION PROSES ADOPSI 2. INTEREEST 1. AWARENESS
Salah satu bentuk interaksi adalah kerjasama. Pengaruh Interaksi dan Proses Sosialisasi Terhadap Perkembangan Petani Dan Masyarakat Desa Manusia tidak dapat hidup sendiri dengan mengabaikan keterlibatannya dengan kepentingan pergaulan antara sesamanya dalam kehidupan bermasyarakat. Interaksi sosial sangat berpangaruh dalam perkembangan petani dan masyarakat desa. Salah satu bentuk interaksi adalah kerjasama.
Proses Desosialisasi Petani
Dampak Komunikasi Sosial Budaya Terhadap Aktifitas Berusahatani Adanya komunikasi sosial budaya menyebabkan terjadinya perubahan sosial di pedesaan, misalnya : datangnya kolonialis dengan berbagai ciri kebudayaan yang dibawanya, pola pendidikan, sistem ekonomi, politik pemerintahan Faktor yang penting dalam kaitannya dengan pembicaraan ini adalah teknologi, yang sangat nyata berkaitan dengan perubahan sosial di pedesaan.
Strategi Komunikasi Bagi Penyuluh Agar Pesan dan Informasi dapat Diterima Oleh Para Petani Mengenali Sasaran Komunikasi. Pemilihan Saluran/Media Komunikasi Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi Peranan Komunikator (Penyuluh)