TRANSDUKSI SINYAL PADA TINGKAT SEL Asmarinah

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
GENETIKA Sintesis Protein Bagian 2
Advertisements

T Cell Receptor (TCR) Dr. HARIS BUDI WIDODO.
Physiology of Cell, Body Fluids, Excitable tissue & Muscle Choesnan Effendi Physiology Dep. Airlangga University 2012.
MEMBRAN SEL DAN SISTEM TRANSPORT PADA MEMBRAN
Signaling melalui Enzyme-linked receptor
MEMBRAN SEL DAN SISTEM TRANSPORT PADA MEMBRAN
ASSALAMU ALAIKUM WW. 1.
FARMAKOLOGI MOLEKULER
Oleh : dr. Yekti Hartati Effendi
Be Vet Biokimia Vet II | D – 2013.
INTRACELLULAR SIGNALING Junaidi Khotib, Ph.D
Nove Hidajati Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya
Pengaturan hormon Proses pada organisme komplek → dikendalikan hormon
MEMBRAN SEL.
BEBERAPA VARIASI GEN RESEPTOR HORMON REPRODUKSI DAN IMPLIKASINYA PADA FERTILITAS PRIA Oleh : Purnomo Soeharso Departemen Biologi Medik FKUI Jakarta.
TRANSDUKSI SINYAL PADA TINGKAT SEL.
Transduksi/penerusan sinyal (signal transduction)
RESEPTOR TERGANDENG PROTEIN G
Jalur Metabolisme Metabolisme Oleh : Karmanto S.Si, M.Sc.
PROTEIN BY Lina Elfita.
3.
Reseptor inti (nuclear receptor)
15. Komunikasi antar sel.
MEMBRAN SEL DAN SISTEM TRANSPORT PADA MEMBRAN
Disusun oleh: Azis Setyono (131176)
Bagian Ilmu Biomedik Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
SISTEM HORMON PADA MANUSIA
Oksidasi Asam Piruvat Apabila ada oksigen, asam piruvat masuk kedalam mitokhondria. Asam piruvat akan mengalami oksidasi dekarboksilasi menjadi asetil-KoA.
ION LOGAM DALAM SISTEM BIOLOGIS
Enzim.
HORMON YANG MENGATUR METABOLISME KALSIUM
Major Histocompatibility Complex (MHC)
Komunikasi Sel.
Dr. Henny Saraswati, M.Biomed
Tia Paramitha Biologi Sel
Regulasi Ekspresi Gen Pada Eukariot
Komunikasi Antar Sel (Cell Signaling)
CELL SIGNALING Dr. Dwi Winarni, M.Si. Departemen Biologi
Transport Tansmembran
Transkripsi dan Translasi pada Prokariota dan Eukariota
KONSEP KERJA DAN AKTIVITAS FITOHORMON DALAM PERTUMBUHAN TANAMAN
Struktur Anatomi Membran Plasma
TRANSLASI Sintesis Protein.
HORMON 22 April 2015.
Lisa Andina, S.Farm, Apt. RESPON IMUN SPESIFIK.
Hormon dan fungsinya dalam transduksi sinyal
ENZIM Burhannudin Ichsan.
Komunikasi sel dan konsep reseptor
MEKANISME KERJA HORMON
Oksidasi Asam Piruvat Apabila ada oksigen, asam piruvat masuk kedalam mitokhondria. Asam piruvat akan mengalami oksidasi dekarboksilasi menjadi asetil-KoA.
Oksidasi Asam Piruvat Apabila ada oksigen, asam piruvat masuk kedalam mitokhondria. Asam piruvat akan mengalami oksidasi dekarboksilasi menjadi asetil-KoA.
CELL COMMUNICATION.
Dr. Henny Saraswati, M.Biomed
Sortasi Protein Sekresi Aparatus Golgi
REGULASI DAN AKTIVITAS ENZIM
STRUKTUR MEMBRAN SEL dr. MEUTIA MAULINA, M.Si BAGIAN HISTOLOGI
MODIFIKASI PROTEIN PADA RE SORTASI PROTEIN SEKRESI PADA APARATUS GOLGI
Organ Endokrin. Organ Endokrin Hormon Hormon adalah zat yang dihasilkan oleh suatu kelenjar endokrin, disekresikan ke dalam darah, dan sampai ke sel.
Penargetan reseptor tyrosin kinase pada kanker lambung
Metode Transportasi dalam Sel
ENZIM. Kata Yunani “Enzume”  in yeast Biokatalisator yang dihasilkan o/ jaringan hidup me  kecepatan reaksi tanpa ikut bereaksi Reaksi : pemecahan atau.
ADALAH LAPISAN BIOLOGI YANG MEMISAHKAN ANTARA CAIRAN LUAR
FARMAKODINAMIK Nutrisia A Sayuti.
MEMBRAN SEL DAN TRANSPORT MELALUI MEMBRAN DI SUSUN OLEH :
Oleh : Kelompok 3 STRUKTUR DAN FUNGSI SEL. MEMBRAN SEL Membran sel atau membran plasma merupakan struktur yang menyerupai selaput yang bertugas untuk.
KATABOLISME LEMAK Oleh: Andi Satriani G2J Tugas Mata Kuliah Struktur, Fungsi, dan Metabolisme Biomolekul PROGRAM PASCA SARJANA PRODI PENDIDIKAN.
Efek Biologi dari Aksi Toksin - Cara lain klasifikasi toksin: - Perspektif sel target, toksin dikelompokkan tergantung hasil kerja toksin - In vitro: fokus.
MEMBRAN SEL DAN SISTEM TRANSPORT PADA MEMBRAN
Nama: Ade Ardhita Fatmawati Kuliah: Universitas PGRI Semarang Prodi: Pendidikan Biologi Asal: Semarang.
Prostaglandin. Pendahuluan Prostaglandin adalah setiap anggota kelompok lipid yang berasal dari enzimatis asam lemak dan memiliki fungsi penting dalam.
Transcript presentasi:

TRANSDUKSI SINYAL PADA TINGKAT SEL Asmarinah Departemen Biologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Overview jalur sinyal dari molekul sinyal sampai respon pada sel Molekul sinyal ekstraseluler Reseptor Domain sitoplasma dari reseptor Effektor/suatu enzim Caraka ke 2/second messenger Jalur sinyal yg teraktivasi Seri protein yg terlibat Protein target Proses seluler yg terjadi

Molekul sinyal ekstraseluler, terdiri atas golongan/jenis : Molekul kecil, spt asam amino dan turunannya Cth: glutamat, glisin, asetilkolin, epineprin Bertindak sbg hormon dan neurotransmiter 2. Steroid Mengatur perkembangan seksual, kehamilan, metabolisme karbohidrat, ekskresi ion Na dan K 3. Eicosanoid Cth: prostaglandin, tromboksan, lekotrin Mengatur proses inflamasi, tekanan darah, dll 4. Berbagai macam polipeptida dan protein, spt protein transmembran

Molekul sinyal yang sama, pada sel yang berbeda akan memberikan respon yang berbeda Contoh: Asetilkolin

Kombinasi molekul sinyal yang berbeda, yang diterima oleh suatu sel, akan memberikan respon yang berbeda

Transduksi sinyal pada tingkat sel Melalui: Reseptor permukaan sel: * Ion channel-linked receptor * G protein-linked receptor * Enzyme-linked receptor -Reseptor intraseluler

pengaruh yang bersifat elektris Reseptor permukaan sel Molekul sinyal ekstraseluler menimbulkan perubahan pada reseptor, tanpa harus masuk ke dalam sel. Ada 3 klas reseptor permukaan sel: A. Reseptor yang mengikat ion kanal (Ionotropic Receptor) Sinyal + Reseptor Kanal terbuka Masuk dan keluarnya ion pengaruh yang bersifat elektris

B. Reseptor yang mengikat “GTP-binding Protein” (G-Protein) Sinyal/ligan + Reseptor mengikat G-protein aktifasi G-protein Aktifasi enzim Aktifasi kanal ion Perubahan konsentrasi mediator intraseluler Perubahan permeabilitas ion pada membran plasma

G protein-linked receptor Human genome mengkode + 2000 molekul ini

G protein-linked receptor Ketika tidak ada stimulus, reseptor dan G protein inaktif dan terpisah Ketika signal ekstraseluler terikat dgn reseptor, terjadi perubahan konformasi pada reseptor; G protein terikat reseptor Perubahan pada α-subunit menyebabkan GDP digantikan oleh GTP, selanjutnya menyebabkan α-subunit terpisah dari βγ-subunit

Target molekul dari G-protein Kanal ion Contoh: Asetilkolin  menyebabkan disosiasi α dan ßγ aktif Kanal terbuka 2. Enzim yang terikat pada membran plasma a. Adenil siklase merubah ATP cAMP b. Fosfolipase C akan merubah Inositolfosfolipid menjadi: - Inositol trifosfat (IP3), berfungsi membuka kanal Ca 2+ pada membran Retikulum Endoplasma (RE), sehingga terjadi peningkatan konsentrasi ion Ca 2+ di sitoplasma. - Diacylglycerin (DAG), akan megaktifasi protein kinase C (PKC) untuk variasi respon

Protein kinase A inaktif Mekanisme transduksi sinyal yang diperantarai oleh cAMP sebagai meditor sinyal Protein kinase A inaktif cAMP Protein kinase A aktif

Mekanisme transduksi sinyal yang diperantarai oleh Inositol Fosfolipid

3 grup G protein:

Terminasi respon = desensitisasi, memblok aktifitas reseptor, melalui 2 tahap, yaitu: Fosforilasi G protein-linked receptor oleh G protein-linked receptor kinase (GRK), yang berada di permukaan sitoplasma dari membran plasma Fosforilasi G protein-linked receptor menyebabkan protein arrestin dapat terikat padanya, yang merupakan kompetitor dari G-protein.

Kekuatan dan lamanya proses “signaling”, Ditentukan oleh: Kecepatan proses hidrolisis GTP pada subunit Gα  inaktivasi subunit tsb Adanya interaksi antara Regulators of G protein signaling (RGS) dan G protein  hidrolisis GTP  Gα-GDP ber-reasosiasi dengan Gβγ  trimerik G protein inaktif

C. Reseptor yang mengikat enzim (Enzym-linked receptor) Sinyal/ligan + reseptor mengikat enzim Aktifasi unit katalitik dari bagian ujung reseptor, yang berbeda di dalam sel

Signaling melalui Enzyme-linked receptor Berperan dalam respons terhadap sinyal ekstraseluler yg memacu pertumbuhan(= growth factor), proliferasi (mitotic factor), diferesiasi dan ketahanan sel (survival fator). Responsnya lambat (hitungan jam) dan biasanya membutuhkan tahap2 signaling intraseluler yang mengarah pada perubahan ekspresi gen. Seperti G protein-linked receptor, merupakan protein transmembran, yg terdiri dari ligand binding domain di luar membran sel, transmembran domain dan domain sitosolik di dalam sel. Domain sitosolik mempunyai aktifitas enzim intrinsik atau berasosiasi langsung dengan suatu enzim Ada 6 kelas enzyme-linked receptor, yg telah teridentifikasi

2 atau lebih untaian reseptor bergabung membentuk dimer atau oligomer. - Pada beberapa kasus, pengikatan ligan pada reseptornya menginduksi oligomerisasi, pada kasus lain oligomerisasi terjadi sebelum pengikatan ligan ligan menyebabkan reorientasi untaian reseptor di dalam membran

Ada 6 kelas enzyme-linked receptor, yg telah teridentifikasi : Receptor tyrosine kinases, memfosforilasi tirosin spesifik pada suatu intracellular signaling protein Tyrosine kinase-associated receptor, berasosiasi dengan protein intraseluler yg mempunyai aktifitas tirosin kinase Receptorlike tyrosine phosphatase, menghilangkan gugus fosfat pada tirosin dari suatu intracelluler signaling protein yang spesifik 4. Receptor serine/threonine kinases, memfosforilasi serin atau treonin spesifik pada gene regulatory protein 5. Receptor guanylyl cyclases, mengkatalis secara langsung produksi cGMP dalam sitosol 6. Histidine kinases-assosiated receptors, mengaktivasi komponen dalam jalur signaling, dimana kinase memfosforilasi histidin dan kemudian mentransfer gugus fosfat ke intracellular signaling protein yg kedua

Receptor tyrosine kinases Paling banyak jenisnya Protein sinyal ekstraseluler yg bekerja melalui reseptor ini bervariasi, spt growth factor dan hormon

3 cara protein sinyal dapat me”cross-link” untaian reseptor secara langsung ber cross-link dengan reseptornyaPDGF, dimer yg dihubungkan oleh ikatan kovalen dgn 2 binding sites terikat pada proteoglikan dalam suatu cluster, shg ligand dpt ber”cross-link” dengan reseptornya terikat pada membran plasma, kmdn ber”cross-link’ dgn reseptornya

Setelah ligan terikat pada reseptornya, yg menyebabkan reorientasi atau rearrangment dari untaian reseptor  selanjutnya menyebabkan domain kinase yg ada di sitoplasma me”cross phosphorilate” tirosin dari untaian reseptor pasangannya autophosphorylation Autophosphorylation, menyebabkan proses aktivasi, dgn 2 cara: -meningkatkan aktivitas enzim kinase -menghasilkan docking site untuk banyak ikatan dari intracellular signaling protein

retinoids, vitamnin D, dll Reseptor intraseluler merupakan protein regulator yang mengaktifkan ge Contoh molekul sinyal: hormon steroid, hormon tiroid, retinoids, vitamnin D, dll