SKALAINDIKATOR UMUM 0Anda tidak tahu atau tidak peduli atau masih baru melihat berbagai kelemahan yang Anda miliki. Anda berkesimpulan tidak memiliki kelebihan apa-apa. 1Anda sudah mencari atau mengeksplorasi berbagai potensi atau kelebihan yang Anda miliki, tapi belum menemukan atau belum berhasil. 2Anda sudah menemukan kelebihan, kekuatan dan keunggulan personal, tapi belum menggunakannya secara optimal. 3Anda sudah menemukan, sudah menggunakannya secara optimal, tapi belum punya konsistensi perjuangan (aktualisasi-diri) secara berkelanjutan.
SKALAINDIKATOR UMUM 4Anda sudah konsisten mengembangkan berbagai keunggulan yang Anda miliki, namun Anda belum bisa mengatasi masalah-masalah yang muncul secara optimal, baik itu masalah eksternal ataupun internal 5Anda terus merealisasikan ide-ide yang sesuai dengan keunggulan peronal Anda dan terus mencari terobosan baru untuk menciptakan solusi atau masalah dan terus menjalankan proses learning dalam bentuk karya, kreasi, atau prestasi
Inisiasi Regulasi Eksplorasi Interaksi Internalisasi
Adalah memunculkan ide dan dorongan untuk perbaikan diri (inisiatif) yang dimunculkan dari : Keinginan meraih sesuati (will to achieve) Keinginan terhindar dari penderitaan hidup (will to avoid from)
Dua model pembelajaran yang harus kita tempuh menurut Peter Senge, penggagas konsep Learning Organization(Sue Faerman:1996): Generatif : Memunculkan keinginan, target, tujuan atau cita-cita yang kira-kira bisa menggugah jiwa kita untuk meraihnya. Adaptif : Menyiasati keadaan, masalah, perubahan buruk, dan semisalnya untuk tujuan perbaikan diri ke arah yang lebih positif.
Adalah kemampuan mengatur emosi atau Self- management Terkait dengan beberapa hal : Apakah kita termasuk orang gampangstress? Apakah kita termasuk orang mudah terserang konflik? Apakah kita adalah orang yang cepat kehilangan kendali?
Menurut Daniel Golemen, orang yang lemah mengatur emosi (EQ rendah) mempunyai ciri- ciri: Mudah over Mudah kalut Kurang mampu bekerjasama dengan tim Terputus hubungan dengan diri sendiri (gampang kalap) Mudah terserang virus burn-out (kehilangan motivasi, inspirasi, missing-action)
Adalah menggali kekuatan yang kita miliki atau yang bisa kita gunakan untuk merealisasikan inisiatif-inisiatif perbaikan itu. Merupakan usaha nyata untuk menaikkan kemampuan interpersonal kita
Membuat kita mengerti posisi kita dan orang lain Semakin matang dalam menangani konflik, menangani perbedaan, dan memahami orang lain.
Adalah pencernaan, penjiwaan, dan pelaksanaan nilai-nilai kebenaran, pokok- pokok ajaran agama, aturan moralitas atau etika kemanusiaan yang menjadi bahasa universal bagi manusia.
TINGKATINDIKATORTAHAPAN Pre-ConventionalBagaimana supaya saya terhindar dari hukuman, siksa, dosa, dst. Orientasi pada hukuman (obidience and punishment) Apa yang akan saya dapatkan? Keuntungan apa yang saya peroleh? Orientasi pada ganjaran/kepentingan (self interest) ConventionalApakah tindakan saya ini baik atau buruk bagi orang lain? Menjaga keharmonisan dengan orang lain (interpersonal accord and conformity) Menaati hukum dan standar moralitas tertentu Otoritas dan keteraturan sosial
TINGKATINDIKATORTAHAPAN Post-ConventionalMenghormati pendapat dan pendirian orang lain Kontrak sosial Menaati nilai-nilai universal dengan alasan yang sangat mendalam. Etika universal
Ubaedy An Interpersonal Skill:Bagaimana Anda Membangun, Mempertahankan, dan Mengatasi Konflik Hubungan.Bee Media Indonesia: Jakarta.