AHKLAQ TERCELA Makalah Oleh : Wahyu Sunandar Maman Salman Nurkholis Abdul Hanif Tati Istiqomah
AKHLAQ TERCELA Buruk sangka Ghibah Boros Perilaku tercela
1. BURUK SANGKA حديث أبـي هريرة رضـي الله عنه أن رسولـ الله صلـى الله عليه وسلم قالـ: "إياكم والظنّ فإنّ الظن أكذب الحذيث ولاتحسسوا ولاتجسسوا ولاتناجشوا ولاتحاسدوا ولاتباغضوا ولاتدابروا وكونوا عـبادالله إخوانا" (رواه البخارى) Artinya : Dari abu hrairah RA berkata, rasulullah saw bersabda :”berhati-hatilah kalian dari buruk sangka sebab buruk sangka itu sedusta-dusta cerita (berita) ; jangan menyelidiki; jangan memata-matai (mengamati) hal orang lain; jangan tawar menwar untuk menjrumuskan orang lain; jangan hasud menghasud; jangan benci-membenci; jangan belakang membelakangi dan jadilah kalian sebagai hamba Allah itu berssaudara”. (HR Bukhari)
2. GHIBAH عن أبـي هريرة رضـي الله عنه أن رسولـ الله صلى الله عليه وسلم قالـ : أتدرون بالغيبة؟ قالوا : الله ورسوله أعلم. قالـ : ذكرك أخاك بمايكره قيل : أفرأيت إن كان فـى أخى ماأقولـ ؟قالـ : إن كان فيه ماتقولـ فقد اغتبته وإن لم يكن فيه ماتقولـ فقد بهته (رواه مسـلم) Artinya : Abu hurairah ra berkata, rasulullah saw bersabda “tahukah engkau apakah ghibah itu?” jawab sahabat, “Allah dan rasulullah yang lebih mengetahui”, Nabi bersabda “yaitu menyebut saudaramu dengan apa yang tidak disukainya”, beliau ditanya ”bagaimanakah pendapat engkau kalau itu memang ada padanya?” Jawab Nabi “kalau memang sebenarnya begitu, itulah yang disebut ghibah, akan tetapi jikalau menyebut apa yang tidak sebenarnya berarti kamu telah menuduhnya dengan dengan kebohongan (buhtan)”. (HR. Muslim)
Pengertian Gbibah Ghibah adalah menceritakan kejelekan orang lain yang apabila ia mendengarnya ia tidak suka meskipun hal itu benar,
Ancaman bagi mereka yang melakukan ghibah Firman Allah dalam surat al-hujarat: 12 ...ولا يغتب بعضكم بعضا أن يحيبوا أحدكم أن يأكل لحم أخيه ميتا فكرهتموه... Artinya; “…dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya…” (al-Hujarat: 12)
Ghibah yang diperbolehkan Mengadukan orang yang teraniaya kepada hakim Meminta orang yang sanggup menasehati kepada orang yang berbuat mungkar Menasehati agar orang lain tidak tertipu oleh orang penjahat Berkata langsung terhadap orang yang terang-terangan melakukan kejahatan Mengenal orang yang mempunyai gelar atau orang yang berpengaruh dan menceritakannya bermaksud untuk memberi semangat
Tiga cara taubat dari ghibah Menarik kembali kabar bohong yang dia sampaikan Meminta maaf kepada orang yang bersangkutan Meminta ampun kepada Allah .
3. Berbuat boros عن أبـي هريرة رضـي الله عنه أن رسولـ الله صلـى الله عليه وسلم قالـ : إن الله تعالى يرضى لكم ثلاثا ويكره لكم ثلاثا فيرضى لكم أن تعبدوه ولاتشركوابه شيئا وأن تعصموابحبل الله جميعا ولاتفرقوا ويكره لكم قيل وقالـ وكثرة السؤالـ وإضاعة المالــ (رواه مسـلم) Artinya : Abu Hurairah ra berkata bahwa rasulullah bersabda : “sesungguhnya Allah swt menyukai tiga macam yaitu: kalau kamu menyembah kepadanya, dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun. Dan supaya kamu berpegang teguh dengan ikatan Allah , dan janganlan bercerai-berai. Dan dai membenci jika kamu banyak bertanya dan memboroskan diri”. (HR. Muslim)
Sebagian dari akhlaq terpuji adalah: Menyingkirkan penarung (sesuatu) dari jalan yang dapat menghalangi orang muslim Sabda rasul : قالـ رسول الله صلى الله عليه وسلم : من أماط أذى عن طريق المسلمين كتبت له حسنة ومن تقبلت منه حسنة دخل الجنة (رواه البخارى عن معقل بن يسار) Artinya : “Barangsiapa yang menjahkan (menyingkirkan) sesuatu yang menyakitkan (penarung) dari jalan yang dilalui orang-orang Islam , akan dicatat sebagai suatu kebaikan. Dan barangsiapa yang diterima dari amal kebaikannya, maka ia akan masuk syurga”. (HR. Bukhari dari Maqil bin Yasar)
Hadits nabi tentang kesopanan dijalan عَنْ أَبِى سَعِيْدِ الْخُدْرِيِّ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِيَّاكُمْ وَالْجُلُوْسَ عَلَى الطُّرُقَاتِ فَقَالُوْا : مَالَنَابُدٌّ إِنَّمَاهِيَ مَجَالِسُنَا نَتَحَدُّثُ فِيْهَا قَالَ : فَإِذَاأَبَيْتُمْ إِلاَّ الْمَجَالِسَ فَأَعْطُوا الطَّرِيْقَ حَقَّهَا. قَالُوْا : وَمَاحَقُّ الطَّرِيْقِ ؟ قَالَ : غَضُّ الْبَصَرِ وَكَفُّ اْلأَذَى وَرَدُّ السَّلاَمِ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوْفِ وَنَهْيٌ عَنِ الْمُنْكَرِ. (رواه البخارى ومسلم وأبوداود)
Hak-hak dijalan Menjaga pandangan mata Tidak menyakiti Menjawab salam Amar ma'ruf Nahi munkar