Mata Kuliah BAHASA INDONESIA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
POKOK BAHASAN 2 RISHE PURNAMA DEWI.
Advertisements

Teknik Penulisan Jurnal Ilmiah
PENULISAN LAPORAN PENELITIAN Oleh MUH. YUNANTO, SE., MM.
MAKALAH Neneng Sri Wulan.
BAGAIMANA METODE PENELITIAN PADA ILMU KOMPUTER / INFORMATIKA ?
Macam (KTI) Karya Tulis Ilmiah
1 Karya Ilmiah? adl karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar
KEGIATAN MENULIS DI PERGURUAN TINGGI
BAB 2 KARYA TULIS ILMIAH Konsep Dasar Karya Tulis Ilmiah
ilustrasi Penulisan Karya Tulis Ilmiah Pertemuan X
Workshop Kiat Menulis Karya Tulis Ilmiah Standar Lomba Institut Teknologi Bandung KIATMENULIS KARYA TULIS ILMIAH (STANDAR LOMBA)
Paragraf Deduksi Paragraf Deduksi menguraikan masalah umum ke masalah khusus. Proses pengembangan paragraf deduksi adalah: Memandang masalah secara umum.
KARANGAN ILMIAH Marlina, M.Pd..
KARYA TULIS POPULER.
LAPORAN PENELITIAN.
SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH (MAKALAH)
KARYA ILMIAH Menurut Pateda (1993:91), karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah pada suatu disiplin ilmu tertentu yang disusun secara sistematis, ilmiah,
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
MENULIS KARYA ILMIAH.
METODE PENELITIAN ILMU KOMPUTER
Kalimat Efektif.
LANGKAH PENULISAN KARANGAN ILMIAH
FORMAT PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
Workshop Penyusunan Skripsi
MATA KULIAH SEMINAR TUJUAN MATA KULIAH SEMINAR , 2 SKS DIMAKSUDKAN UNTUK MEMBEKALI MAHASISWA AGAR TERBIASA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN MENYELESAIKAN MASALAH.
Menulis Karya Ilmiah Rian Rahmanda Putra
Rini Astuti S.I.Kom Menulis Karya Ilmiah Rini Astuti S.I.Kom
Nama kelompok 7 Dinda Dana A (D ) Dita Kistika R (D )
PENULISAN LAPORAN TEKNIK (PLT)
Workshop Penyusunan Skripsi
Menulis karya tulis ilmiah
XIII. TATA CARA PENYUSUNAN KARYA ILMIAH
KARYA ILMIAH Kelompok 8 Abimsya (D ) Nani Ismawati ( D )
Konsep Karya Ilmiah By Ishmah Zakiyah.
Tata Tulis Karya Ilmiah
PROSES PENYUSUNAN KARANGAN ILMIAH
ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN DIDAKTIKA: Jurnal Kependidikan
SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH (MAKALAH)
Karangan Ilmiah, Ilmiah Populer, dan Nonilmiah
IDIK4013 Teknik Penulisan Karya Ilmiah
TAHAP PERSIAPAN MENGUMPULKAN INFORMASI MERUMUSKAN MASALAH
Modul 2 Kegiatan Belajar 1
Oleh: WAHYU PURNOMOJATI PENGAWAS SMA BOYOLALI
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DI SD
KARANGAN ILMIAH, ILMIAH POPULER, DAN NONILMIAH
PROSES PENYUSUNAN KARANGAN ILMIAH
TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU REFERENSI QUIZ
Penggolongan Karangan
Penggunaan Aspek Kebahasaan dalam Penulisan Karya Ilmiah
DISKUSI PENYAMAAN PERSEPSI PERKULIAHAN MPK BAHASA INDONESIA SEBAGAI MATAKULIAH BERSAMA PTN SE-JAWA TIMUR.
PROSES PENYUSUNAN KARANGAN ILMIAH Karina Jayanti
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAH.
Karya Ilmiah.
MAKALAH Disampaikan dalam diklat Penulisan Makalah Mahasiswa
PENENTUAN TOPIK DAN PENULISAN BAGIAN PENDAHULUAN
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
HAKIKAT MAKALAH Kelompok 3: DEVRIE ADITYA PURNAMA GINA ARTHA
Fina Nuralizah ( ) Gina Reva ( ) Nadia Rizki Ananda ( ) Panji Purnama ( ) Sani Nurohmah ( ) Siti Maemunah ( )
KONSEP DASAR PENYUSUNAN KARYA ILMIAH
PERENCANAAN PENULISAN KARYA ILMIAH
MISI KARYA ILMIAH DALAM UNIVERSITAS
Karya Ilmiah Produk dalam bentuk tulisan Karya tulis ilmiah :
KARYA TULIS ILMIAH.
TUGAS MATA KULIAH KARYA TULIS
Penulisan Ilmiah.
FORMAT MAKALAH ILMIAH Siti zulzilah.
DOKTOR ILMU MATEMATIKA
REVIEW JURNAL ILMIAH / PAPER. TUJUAN REVIEW PAPER Tujuan dari review paper adalah untuk mempermudah dalam membahas inti dari hasil penelitian.
Menulis Karya Ilmiah Rini Astuti S.I.Kom
Transcript presentasi:

Mata Kuliah BAHASA INDONESIA POLTEK SURABAYA Oleh: HIZBULLOH HUDA, M.Pd.

Kompetensi Mata Kuliah Mahasiswa mampu membuat karya tulis ilmiah dan karya tulis ilmiah populer sesuai kaidah

DAFTAR ISI RAGAM BAHASA (4) RAGAM BAHASA ILMIAH (8) KETERAMPILAN BERBAHASA (10) KETERAMPILAN MENULIS (14) KALIMAT EFEKTIF (27) CIRI-CIRI KARYA ILMIAH (34) JENIS KARYA ILMIAH (37) SOAL TUGAS UAS (47)

RAGAM BAHASA INDONESIA DARI SEGI PENUTUR SOSIOLEK DIALEK Aceh, Batak, Sunda, Jawa, dll Akademisi, Mahasiswa, Pedagang, dll 4

SIFAT PENYAMPAIAN Ragam ilmiah Ragam semi ilmiah/ilmiah populer Ragam nonilmiah 5

MEDIA YANG DIGUNAKAN Ragam lisan Ragam tulis Pidato, presentasi, ceramah Ragam tulis Makalah, proposal, buku, dll 6

SIFAT KEBAKUAN Ragam bahasa baku Ragam nonbaku Artikel ilmiah, makalah, proposal, buku, dll Ragam nonbaku Iklan, sms, email, dll 7

RAGAM ILMIAH 8

Ragam ilmiah adalah ragam BI yg digunakan utk menulis karya ilmiah (tulisan akademik). Karya ilmiah sifatnya memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari 4 hal tsb.

Produktif / Menghasilkan Keterampilan Berbahasa Mahasiswa harus mempunyai keterampilan berbahasa. Ada dua keterampilan yang harus dikuasai Produktif / Menghasilkan Reseptif / Menerima kemampuan seseorang untuk menerima, memahami, menganalisis, dan mengevaluasi ide yang disampaikan oleh orang lain melalui bahasa lisan maupun tulis kemampuan seseorang untuk menyampaikan ide dengan menggunakan bahasa secara tertib dan sistematis sehingga idenya dapat dipahami orang lain dengan mudah 10

Produktif / Menghasilkan Keterampilan Produktif / Menghasilkan Keterampilan Reseptif / Menerima keterampilan berbicara (apabila yang digunakan adalah bahasa lisan) keterampilan menulis (bahasa tulis). Keterampilan menyimak / mendengarkan (apabila yang diterima adalah bahasa lisan) keterampilan membaca (bahasa tulis) 11

Manfaat Ket.Menyimak Menambah kekayaan pembentukan kalimat Menambah kosa kata Menambah pengetahuan berkaitan dengan intonasi, pelafalan, jeda. Menambah wawasan berkaitan dengan topik yang disimak Menambah pengetahuan ttg sistematika berbicara yang baik. 12

Manfaat Ket.Membaca Menambah kosa kata Menambah pengetahuan ttg.bentuk-bentuk kalimat. Menambah pengetahuan ttg.bentuk-bentuk paragraf dan pengembangannya Menambah wawasan berkaitan dengan tema tertentu 13

KETERAMPILAN MENULIS

Menulis Sebagai Proses Kegiatan menulis merupakan sebuah proses artinya unt menghasilkan sebuah tulisan yang baik seseorang harus melalui beberapa tahapan kegiatan yang saling berhubungan dan berkesinambungan. Proses menulis ada tiga yaitu (1) tahap prapenulisan; (2) tahap penulisan; dan (3) tahap pascapenulisan 15

TAHAP PRAPENULISAN Pada tahap ini penulis merumuskan tema, judul, tujuan, membuat kerangka tulisan, dan mencari bahan tulisan. Tema adl.masalah umum yang akan dibahas dalam sebuah tulisan. Tema yang baik haruslah (1)didukung bahan,(2) mengandung permasalahan yang harus dipecahkan, (3) sesuai dengan penulis/pembaca, (4) tdk terlalu luas/sempit. 16

Contoh analisis tema Pendidikan 1. Ada bahan yang mendukung 2. Ada masalah yang harus dibahas 3. Sesuai apabila dibahas oleh mhs 4 Terlalu luas karena masalah yang ada dlm tema tsb sangat kompl. Kesimp : tema tidak baik 17

Judul Judul disebut juga nama karangan. Syarat judul yang baik adalah : (1) sesuai dengan tema; (2) singkat; (3) jelas; (4) denotatif; (5) frase benda. Singkat artinya judul tidak boleh menggunakan kata yang mubazir. Jelas artinya judul tidak boleh bermakna ambigu/berinterpretasi banyak Denotatif artinya judul menggunakan kata lugas/bukan ungkapan. 18

Judul harus dirumuskan dalam bentuk frase benda. Contoh : Studi Hubungan Antara Tingkat Intelegensi dengan Prestasi Belajar Ekonomi pada Siswa Kelas VII SMP Kota Surakarta Penggunaan kata “studi” dan “pada” menjadikan rumusan judul di atas tidak hemat sebaiknya dibuang. Penggunaan kata “dengan” tidak tepat seharusnya “dan”. 19

Contoh : Penanganan Anak Istimewa di Surakarta Judul harus jelas Contoh : Penanganan Anak Istimewa di Surakarta Judul di atas tidak baik karena kata “istimewa” bermakna ambigu (tidak jelas) sebaiknya diganti kata yang telah memiliki arti yang jelas misal “autis”. 20

BAHAN TULISAN Dibedakan atas bahan tertulis dan tak tertulis. Bahan tak tertulis adalah peristiwa, pengalaman, hasil wawancara, pendapat lisan seseorang yang memiliki kewenangan (otoritas) Bahan tertulis dapat diambil dari buku, jurnal, internet. 21

KERANGKA TULISAN Kerangka topik : sub judul dirumuskan dalam bentuk frase biasa digunakan untuk tulisan ilmiah seperti makalah dan skripsi. Contoh : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah Kerangka kalimat : subjudul dirumuskan dalam bentuk kalimat lengkap. Tidak digunakan untuk makalah dan skripsi 22

TAHAP PENULISAN Pada tahap ini penulis mulai mengembangkan paragraf dengan menggunakan kalimat efektif. Dalam tulisan ilmiah digunakan kata baku. Kalimat ditulis sesuai dengan EYD (lihat buku EYD). Pengetahuan tentang sinonim, antonim, polisemi, homonim, dll sangat diperlukan pada tahap ini 23

Kosa Kata Sinonim : kata-kata yang memiliki kemiripan makna sehingga satu dengan yang lain belum tentu dapat saling menggantikan. Contoh : Dia meninggal kemarin. Tanaman bayam ibu mati. “meninggal” dan “mati” adalah sinonim dalam kalimat di atas keduanya tidak dapat saling menggantikan 24

Antonim adalah kata-kata yang memiliki keberlawanan makna Antonim adalah kata-kata yang memiliki keberlawanan makna. Ada berbagai jenis antonim. Antonim majemuk adalah antonim yang mempunyai rumus “antonim A adalah bukan/selain A” misal antonim hitam adalah bukan hitam jadi bisa “putih,biru,merah”. Antonim gradasi adalah antonim yang memiliki jenjang “sangat,agak,tidak” misal antonim panas adalah “agak panas/hangat, atau tidak panas/dingin” 25

Bagaimana memperbanyak kosa kata yang berhubungan dengan tema penulisan? Lakukan brainstorming dengan membayangkan semua kata yang berhubungan Tuliskan kata-kata tersebut Semakin banyak kata-kata yang terkumpul, akan semakin mempermudah tahap penulisan

Kalimat Efektif Minimal memiliki unsur Subjek dan Predikat. Dia/cantik (S/P) Kepada hadirin/dipersilahkan duduk (Ket.tujuan/P) Bukan kalimat efektif Hemat (tidak mengandung kata mubazir). Memiliki kesejajaran bentuk dan makna. Menggunakana pilihan kata yang tepat. 27

Kalimat efektif memiliki ciri : (a) kepaduan dan kesatuan; Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan gagasan pada pikiran pembaca seperti apa yang terdapat pada pikiran penulis. Kalimat efektif memiliki ciri : (a) kepaduan dan kesatuan; (b) penekanan; (c) hemat dalam mempergunakan kata; dan (d) kesejajaran (Sabarti,1989). 28

MEMILIKI KEPADUAN DAN KESATUAN Ciri pertama kalimat efektif adalah memiliki kepaduan dan kesatuan. Sebuah kalimat dikatakan memiliki kepaduan apabila terdapat hubungan yang padu antara unsur-unsur yang membentuk kalimat (S-P-O-Pelengkap-Ket). Sebuah kalimat dikatakan memiliki kesatuan apabila hubungan antara unsur-unsur yang ada dalam kalimat mendukung satu ide pokok. 29

(1) subjek dan predikat kalimatnya; (2) kata penghubung intra dan antarkalimat yang dipilih. Contoh : ”Kepada mahasiswa yang kehilangan kartu ujian diharap melapor.” Kalimat tersebut bukanlah kalimat efektif karena tidak memiliki subjek. Apabila akan dijadikan kalimat efektif maka kalimat tersebut harus diubah menjadi : ”Mahasiswa yang kehilangan kartu ujian diharap melapor.” 30

Seharusnya diganti dengan kata ”pencegahan”. KESEJAJARAN Yakni penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama atau konstruksi bahasa yang sama yang dipakai dalam susunan serial. Contoh : Penyakit Lupus merupakan penyakit yang ditakuti karena cara mencegah dan pengobatannya belum diketahui secara pasti. Kalimat tersebut tidak efektif karena kata ”mencegah” dan kata ”pengobatannya” tidak sejajar. Seharusnya diganti dengan kata ”pencegahan”. 31

PENEKANAN Untuk memberikan penekanan pada bagian tertentu sebuah kalimat penulis dapat menempuh beberapa cara yaitu; mengemukakan bagian yang ditekankan pada bagian depan kalimat; mengulang kata yang dianggap penting. Contoh : Dr.Sujono membuka seminar penanggulangan Aids yang diselenggarakan di auditorium UNS pagi ini (yang ditekankan Dr.Sujono). seminar penanggulangan Aids yang diselenggarakan di auditorium UNS pagi ini dibuka oleh Dr.Sujono (yang ditekankan seminar penanggulangan Aids). 32

HEMAT Sebuah kalimat dikatakan efektif apabila tidak mengandung kata mubazir (kata yang tidak diperlukan. Contoh : Gadis itu segera mengubah pendapatnya setelah dia berdiskusi dengan gurunya itu. Kalimat tersebut tidak efektif karena tidak hemat. Kalimat tersebut akan menjadi efektif bila diubah menjadi ”Gadis itu segera mengubah pendapatnya setelah berdiskusi dengan gurunya”. Kata dia dan itu dihilangkan. 33

CIRI-CIRI KARYA ILMIAH Reproduktif Tidak ambigu Tidak emotif Penggunaan bahasa baku Penggunaan istilah keilmuan Bersifat denotatif Rasional 34

Bersifat straightforward Penggunaan kalimat efektif Ada kohesi antarkalimat pada setiap paragraf dan koherensi antarparagraf dalam setiap bab Bersifat straightforward Penggunaan kalimat efektif 35

BAHASA BAKU Ragam bahasa dalam dunia pendidikan Sifat: kemantapan dinamis, kecendekiaan, penyeragaman kaidah Bahasa baku digunakan dalam penulisan karya ilmiah dan laporan penelitian 36

JENIS KARYA ILMIAH I. MAKALAH Makalah adalah karya ilmiah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris objektif Berupa tugas matakuliah, saran pemecahan masalah secara ilmiah, hasil penelitian yang dibahas dalam pertemuan ilmiah Terdiri bagian awal (halaman sampul, daftar isi, daftar tabel atau daftar gambar (jika ada) 37

Halaman sampul memuat judul makalah, maksud ditulisnya makalah, nama penulis makalah, tempat dan waktu penulisan makalah Daftar isi terdiri judul makalah yang ditulis dengan huruf kecil, kecuali awal kata selain kata tugas ditulis dengan huruf besar Judul bagian dan judul subbagian dilengkapi nomor halaman. Penulisan daftar isi dengan spasi tunggal dan antarbagian 2 spasi 38

Bagian inti: isi (materi) yang dibahas dalam makalah. Bagian inti terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan makalah, pembahasan, kesimpulan dan saran. Latar Belakang masalah berisi alasan perlunya makalah itu ditulis. Masalah atau topik hendaknya layak dibahas. Masalah dideskripsikan dalam bentuk perumusan masalah. Tujuan penulisan berkaitan dengan fungsi yang ingin dicapai melalui penulisan makalah. 39

5. Bagian akhir: daftar pustaka dan lampiran (jika ada) Pembahasan merupakan jawaban dari perumusan masalah. Bagian penutup inti adalah simpulan dan saran. 5. Bagian akhir: daftar pustaka dan lampiran (jika ada) 40

II. PROPOSAL PENELITIAN Proposal adalah bentuk usulan penelitian yang disusun sebelum dilaksanakannya penelitian. Proposal penelitian terdiri dari bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari: Judul dan daftar isi Bagian inti terdiri dari: pendahuluan, landasan teoretis, metode penelitian. Pendahuluan berisi: latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian Landasan teoretis berisi tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan, dan kerangka pemikiran 41

5. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka Metode penelitian berisi: tempat dan waktu penelitian, bentuk dan strategi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, validitas data, teknik analisis data 5. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka 42

TAHAP PENYUSUNAN KARYA ILMIAH 1. Tahap persiapan Mempersiapkan topik. Pemilihan topik memenuhi kriteria berikut. a. Topik ada manfaatnya dan layak dibahas b. Topik menarik terutama bagi peneliti c. Topik dikenal baik oleh penulis d. Bahan dapat diperoleh dan cukup memadai 43

e. Topik tidak terlalu luas atau terlalu sempit. Menentukan judul. Menentukan judul dapat dengan melontarkan pertanyaan masalah apa, mengapa, bagaimana, di mana, kapan. Pembuatan kerangka karangan Membuat daftar isi 2. Tahap Pengumpulan Data Pengamatan peristiwa, wawancara informan, pencatatan dokumen, eksperimen laboratorium, rekaman 44

3. Tahap pengonsepan 4. Tahap penyuntingan 5. Penyajian 45

TATATULIS DALAM KARYA ILMIAH Untuk teknis penulisannya mengikuti buku panduan teknis yang telah diterbitkan oleh kampus.

SOAL TUGAS UAS Buatlah kerangka karangan karya tulis ilmiah model TA Setiap bagian kerangka diisi materi berbentuk tulisan minimal tiga paragraf Khusus pada bagian kerangka inti karya tulis diisi materi berbentuk tulisan minimal delapan paragraf Sila menetukan tema sendiri sesuai kecakapan bidang masing-masing. Tulisan harus orisinil Soal diserahkan dalambentuk hardcopy dan softcopy paling lambat pada tanggal 17 Januari 2014. Selamat Mengerjakan!