Perencanaan Kota Minggu 8.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Disampaikan Oleh : Dirjen Penataan Ruang
Advertisements

PROSES DAN MEKANISME PENYUSUNAN RTRW KABUPATEN
KEBIJAKAN PENYEDIAAN PRASARANA OLAH RAGA DI DAERAH PERMUKIMAN
STUDIOPERANCANGAN KOTA
SUMBER: Pokok-Pokok Substansi PERATURAN PEMERINTAH NO 24 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN INDUSTRI SUMBER:
SUSTAINABLE DEVELOPMENT
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Departemen Dalam Negeri
PROSES DAN MEKANISME PENYUSUNAN RTRW KABUPATEN
Drs. Pranoto, MSc LPPM UNS
Dasar Pengelolaan Sampah Kota
Perencanaan Tata Guna Lahan
PENDEKATAN, LINGKUP, DAN KEDUDUKAN REVITALISASI URBAN
STUDIO PERENCANAAN KOTA
PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN AIR MINUM
PERAN PRASARANA DAN SARANA DASAR PERKOTAAN DALAM PERENCANAN KOTA
BINDIKLAT Kebijakan Direktorat Departemen Pendidikan Nasional
PERENCANAAN WILAYAH REGIONAL PLANNING
REKAYASA TRANSPORTASI S0324
Persyaratan dalam perencanaan perumahan
KELEMBAGAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI
Peran serta masyarakat dalam penataan ruang
PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS KAWASAN PERMUKIMAN
ARAH KEBIJAKAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA
PT. INDULEXCO Consulting Group
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
LATAR BELAKANG PP TENTANG KAWASAN INDUSTRI
Kepala Biro Organisasi Setda Prov. Sumbar
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
SOSIALISASI KEBIJAKAN DAN PROGRAM NASIONAL BIDANG PERUMAHAN (Dalam Rangka Dekonsentrasi Perencanaan Bidang Perumahan Tahun 2015) Peraturan Pemerintah No.
STRATA BANGUNAN BERTINGKAT
KONSEP PENANGANAN KUMUH
2 PERDA TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI
Universitas Indo Global Mandiri
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
Dasar Hukum: UU 38/2004 tentang Jalan
Pemahaman dan Analisis Iklim Mikro
ELEMEN KOTA MATERI MK PLANOLOGI.
Model Perencanaan Tata Guna tanah
DITJEN MANAJEMEN DIKDASMEN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
LATAR BELAKANG Pada saat ini >100 juta penduduk Indonesia belum memiliki akses terhadap layanan air minum dan sanitasi dasar yang layak Sarana AMPL yang.
Panduan Langkah Penyusunan Memorandum Program
KEBIJAKAN PENYEDIAAN PRASARANA OLAH RAGA DI DAERAH PERMUKIMAN
STRATIFIKASI POLTRANAS 2
Posisi Pedoman Umum Pembangunan Kota Baru dengan Rencana Tata Ruang
METROPOLITAN CIREBON Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Majalengka Di susun oleh : aditiYA RAMDANI – BALEBAT.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN JASA KONSTRUKSI
DAMPAK PERTUMBUHAN KOTA OLEH FAIZAH MASTUTIE (pertemuan ke 2)
PENDEKATAN, LINGKUP, DAN KEDUDUKAN REVITALISASI URBAN
PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA
STIEPAR YAPARI AKTRIPA BANDUNG
SISTEM PEMERINTAHAN DESA Cahyono, M.Pd. FKIP UNPAS Cahyono, M.Pd. FKIP UNPAS.
Kuliah I Tata Guna Lahan Pendahuluan
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan Dasar-dasar Pengelolaan Persampahan nawasis.com.
PELUANG PROFESI AHLI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2 RENCANA DETAIL KAWASAN PERBATASAN NEGARA DI SAUMLAKI-LARAT KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT – PROVINSI MALUKU TAHAP PEKERJAAN LAPORANPENDAHULUAN LAPORAN.
STRATIFIKASI POLTRANAS
Pengertian (1) Struktur Ruang Tata Ruang Pola Ruang
PENATAAN RUANG 14/01/ :10.
Gambaran umum Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan
PENGANTAR PERENCANAAN PENGEMBANGAN SPAM
PENGANTAR PERENCANAAN PENGEMBANGAN SPAM
PENYUSUNAN Rencana Detail Tata Ruang PUSAT IBUKOTA KARANG BARU DAN KOTA KUALA SIMPANG Tahun 2018 – 2038.
FOCUS GROUP DISCUSSION1 FGD 1 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PEMBINAAN TEKNIS BANGUNAN PPK.
Agenda 21 Perumahan dan Permukiman Pertemuan 12
KEMEN PU DAN PERUMAHAN RAKYAT R.I
Elemen perancangan kota
I. Rencana Perkuliahan. Penilaian Akhir 1. Kehadiran: 10 % 2. Tugas kecil/diskusi/presentasi: 10 % 3. UTS: 25 % 4. Tugas Besar: 30 % 5. UAS: 25 %
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH.
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
Akuntansi Sektor Publik Pertemuan 4 Dr. Ratna Wardhani
Transcript presentasi:

Perencanaan Kota Minggu 8

Manajemen Perkotaan adalah suatu upayamobilisasi sumber daya perkotaanmelalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan,pengendalian, secara efisien dan efektif guna mewujudkan visi, misi, dan tujuandari suatu kawasan perkotaan dengan tetap mempertahankan linkungan strategis

Kebijakan Manajemen Perkotaan mencakup: Tata ruang Pemanfaatan lahan Program investasi Pembiayaan pembangunan Lingkungan hidup Kelembagaan Partisipasi masyarakat Pelayanan masyarakat

Perencanaan Kota (Urban Planning) Pengertian Umum tentang Perencanaan Kota – Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya

Tata Ruang  wujud struktur ruang dan pola ruang Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.

Tata ruang Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Penyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang.

Sasaran perencanaan dalam manajemen terdiri atas: Perencanaan kebijaksanaan publik (public policy): rencana tata ruang kota dan wilayah, peraturan-peraturan daerah Perencanaan organizasi dan perencanaan program kegiatan organisasi pengelola kota dan wilayah

Perancangan Kota (urban design) pengaturan unsur-unsur fisik lingkungan kota sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi baik, ekonomis untuk dibangun, dan memberi kenyamanan untuk dilihat dan untuk hidup di dalamnya merupakan bagian dari perencanaan kota (urban planning) yang menangani aspek estetika dan yang menetapkan tatanan (order) dan bentuk (form) kota

Elemen-elemen dalam Perancangan Kota Tata guna lahan (land use) Bentuk dan massa bangunan (building form and massing) Sirkulasi dan parkir (sirculation and parking) Ruang terbuka (open space) Jalur pejalan kaki (pedestarian ways) Pendukung aktifitas Penandaan (signage) Preservasi (preservation) Urban design process (Hamid Shirvani)

Perancangan kota berada “di antara” arsitektur dan perencanaan kota Bangunan di persil tinggal Kebijaksanaan publik Ruang umum dan bangunan-bangunan dari aspek publik

Rencana Kota (City Plan) “Rencana kota adalah rencana pengembangan kota yang disiapkan secara teknis dan non-teknis, baik yang ditetapkan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah yang merupakan rumusan kebijaksanaan pemanfaatan muka bumi wilayah kota termasuk ruang di atas dan di bawahnya serta pedoman pengarahan dan pengendalian bagi pelaksanaan pembangunan kota”. (Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1987, tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota)

Suatu rencana kota bertujuan supaya kehidupan warga kota menjadi aman , tertib dan lancar dan sehat melalui: Perwujudan pemanfaatan ruang kota yang serasi dan seimbang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daya dukung pertumbuhan dan perkembangan kota. Perwujudan pemanfaatan ruang kota yang sejalan dengan tujuan serta kebijaksanaan Pembangunan Nasional dan Daerah

Rencana kota (yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah) dibedakan menjadi tiga macam: 1) Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) 2) Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) 3) Rencana Teknik Ruang Kota (RTRK)

Perbandingan antara macam rencana kota Lingkup Wilayah Isi Rencana Skala Peta RUTRK seluruh wilayah adminitrasi kota • Kebijaksanaan pengembangan kota • Rencana pemanfaatan ruang kota • Rencana struktur tingkat pelayanan kota • Rencana sistem transportasi • Rencana sistem jaringan utilitas kota • Rencana pengembangan pemanfaatan air baku • Indikasi unit pelayanan kota • Rencana pengelolaan pembangunan kota 1 : 10.000 (untuk kota berpenduduk kurang dari 1 juta jiwa); 1 : 20.000 lebih dari 1 juta jiwa).

Macam rencana Lingkup Wilayah Isi Rencana Skala Peta RDTRK sebagian atau seluruh wilayah adminitrasi kota yang dapat merupakan satu atau beberapa kawasan tertentu • Kebijaksanaan pengembangan penduduk • Rencana pemanfaatan ruang bagian wilayah kota • Rencana struktur tingkat pelayanan • Rencana sistem jarangan fungsi jalan • Rencana sistem jaringan utilitas • Rencana kepadatan bangunan lingkungan • Rencana ketinggian bangunan • Rencana garis sempadan atau garis pengawasan jalan • Rencana indikasi unit pelayanan • Rencana tahapan pelaksanaan pembangunan • Pengelolaan penanganan lingkungan 1 : 5.000 dengan penggambaran geometrik yang dibantu dengan titik-titik kendali

Macam rencana Lingkup Wilayah Isi Rencana Skala Peta RTRK sebagian atau seluruh kawasan tertentu yang dapat merupakan satu atau beberapa unit lingkungan perencanaan • Rencana tapak pemanfaatan ruang • Pra rencana pola dan konstruksi jaringan jalan • Pra rencana bentuk dan konstruksi jaringan utilitas • Pra rencana bentuk dan konstruksi bangunan gedung • Rencana indikasi proyek 1 : 1.000

Proses Penyusunan Rencana Kota Penelitian Perencanaan: Pengumpulan dan pengoahan data Analisis dan pembuatan proyeksi Perumusan tujuan dan sasaran Perencanaan Perencanaan komprehensif Perumusan rencana: Pembuatan alternatif-alternatif rencana Evaluasi dan selesi alternatif Penyusunan dokumen rencana Implementasi Rencana Pengkajian ulang dan perubahan rencana

Aspek-aspek perencanaan komprehensif (PerMendagri No Aspek-aspek perencanaan komprehensif (PerMendagri No. 2 Tahun 1987 Pasal 22) Aspek fisik dasar Aspek lingkungan hidup Aspek kependudukan dan kebudayaan Aspek penggunaan tanah Aspek status penguasaan tanah Aspek perekonomian Aspek fasilitas dan utilitas Aspek sistem transportasi Aspek keruangan dan pembiayaan pembangunan kota Aspek kelembagaan Pemerintahan dan Pengelolaan Kota.

Aktor-aktor perencanaan Partisipatif  perencana bekerjasama dengan masyarakat Key stakeholder group: Menurut Friedmann (2001), setidaknya ada 3 (tiga) aktor yang terlibat, yaitu: Politisi dan Pemerintah (politicians and bureaucrats) yang mewakili lembaga pemerintahan pada setiap level wilayah Dunia Usaha (corporate capital) baik yang bersifat trans-nasional maupun domestik Organisasi kemasyarakatan (civil society), seperti misalnya keluarga, organisasi keagamaan, klub hobi, NGO, dan lain-lain.

Aktor dalam perencanaan partisipatif Pembentukan beberapa instrumen dan institusi seperti Dewan Kota, Dewan Kecamatan, dan Dewan Kelurahan sebagai perwakilan warga diharapkan dapat ikut serta dalam menentukan kebijakan pembangunan kota.

Pembangunan partisipatif  melakukan perubahan pola pikir (mind set) tentang apa itu kota dan bagaimana bersikap atau berbuat terhadap kota. Kota bukan lagi suatu benda tetapi merupakan suatu ruang kehidupan yang tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan kebudayaan warga kota. Kota harus dibangun melalui komitmen bersama warga kotanya.