KULIAH II KUTU DAN PINJAL PADA TERNAK DAN HEWAN KESAYANGAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PARASIT DAN PARASITISME
Advertisements

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
Mata Kuliah Ilmu Penyakit Parasitik (Protozoa darah unggas)
Mata Kuliah Ilmu Penyakit Parasitik (Protozoa Sal. Pencernaan)
TUGAS: Dasar komputer FADHIL MAYARIS NIM :
Seekor anjing jenis campuran Dashund dengan lokal, usia 10 tahun, memiliki gejala : batuk-batuk terutama pada malam hari menjelang pagi. Setiap akhir batuk.
PENYAKIT PARASITER (NEMATODOSIS I)
ZOOTEKNIK SEMULA DIARTIKAN SEBAGAI ILMU PETERNAKAN ( ANIMAL HUSBANDRY ). KEMUDIAN DIBATASI PADA TEKNIK YANG DILAKUKAN DALAM MENANGANI TERNAK. SEMUA.
SALMONELLOSIS (PULLORUM)
HELMINTOLOGI VETERINER
POX VIRUS (CACAR) PADA UNGGAS
Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu
ALAT INDRA KULIT.
Ciri-ciri Daging Oleh : Ristiawati.
ZOONOSIS [PENYAKIT PARASIT HEWANI] dr.Wydya,Sp.KK
ORDO SIPHONAPTERA/APHANIPTERA (PINJAL)
ORDO PHTIRAPTERA (LICE) (Phtir = kutu, aptera = tidak bersayap)
Di Susun Oleh Munifatus Zuroidah
BETERNAK DOMBA DAN KAMBING
BAYU WIANTO Kelas E No. Absen 33 NIM
Prehatin Trirahayu Ningrum, S.KM.,M.Kes
TEKNOLOGI BUDIDAYA TERAK AYAM DRH. ROSMAWATY SAOENI,MP
BUDIDAYA ITIK Populasi itik dunia : 700 juta, 88% terdapat di Asia. Cina : 73% : 463 juta ekor, Indonesia : 28 juta ekor. Di Indonesia dikenal beberapa.
MANUSIA DAN TERNAK.
LEPTOSPIROSIS I. Defenisi    Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia.
1. HEMONCHIASIS Etiologi : Haemonchus contortus Gejala :
MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK
Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Sragen
LEPTOSPIROSIS Definisi Penularan Gejala Pencegahan
Sifat Fisik Kimia Hasil Ikutan Ternak Kulit
1. HEMONCHIASIS Etiologi : Haemonchus contortus Gejala :
Daur Hidup Makhluk Hidup
Epidemiologi Flu Burung dan Flu Babi
Program Pengendalian Penyakit ANTHRAX
RINGKASAN KULIAH PARASIT
Budidaya Ternak Sapi Pedaging
Parasit Cacing yang ditularkan melalui media pakan/makanan
Morfologi Ternak Unggas
Pediculus humanus capitis (Kutu rambut)
KULIAH III TUNGAU DAN CAPLAK
Manajemen Usaha PERUNGGASAN.
DANA MANDASARI ZELIKA DEWI NIM : KELAS:E
Kelompok 4 Ilmu Kesehatan Anak 1. Nabila Berlianzi 2. Nadia Opriana 3. Novita Sari 4. Nurul Amalia 5. Poppy Dinata.
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT CACINGAN
ANATOMI UNGGAS.
RUANG LINGKUP ILMU DAN TEKNOLOGI DAGING
BUDIDAYA ITIK Populasi itik dunia : 700 juta, 88% terdapat di Asia. Cina : 73% : 463 juta ekor, Indonesia : 28 juta ekor. Di Indonesia dikenal beberapa.
DUNIA PETERNAKAN BESERTA SELUK BELUK DALAM BETERNAK
Fowl pox [ cacar unggas ].
DASAR KOMPUTER Sonia Bunga Amanda
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
Kesehatan ternak Beberapa hal yang paling penting diketahui dalam masalah kesehatan ternak adalah sebagai berikut: 1. Ciri-ciri hewan ternak yang sehat.
MAREKS/POLYNEURITIS/FOWL PARALYSIS/NEURO-LYMPHOMATOSIS GALLINARUM
(penyakit kencing tikus)
MATERI KELAS IV SEMESTER I Created by Elya Qomariah, S. Pd.
FAKTOR BIOLOGI.
Hidangan dari daging dan unggas Oleh : Yulianti
“Penyakit Menular Seksual”
KERUSAKAN dan PENGAWETAN KULIT
Insecta ordo diptera, shiponoptera, hymenoptera.
Teknik PENGAMBILAN SAMPEL BINATANG PENGGANGGU (vektor DAN TIKUS)
KECACINGAN.
FLU BURUNG PADA MANUSIA
MAKHLUK HIDUP DAN PROSES KEHIDUPAN
INFECTIOUS LARYNGOTRACHEITIS [ ILT ]
ARTHROPODA ( hewan kaki berbuku-buku )
MACAM VEKTOR, PERAN DAN MEKANISME PENULARAN
PROGRAM PENGENDALIAN KECACINGAN TERINTEGRASI
AGEN-AGEN INFEKSIUS VIRUS, BAKTERI, JAMUR, PARASITE, RIKETTSIA DAN CLAMEDYA. Oleh Kelompok II.
PROGRAM PENGENDALIAN KECACINGAN TERINTEGRASI
Transcript presentasi:

KULIAH II KUTU DAN PINJAL PADA TERNAK DAN HEWAN KESAYANGAN

PHTHIRAPTERA (LICE) KUTU PADA KAMBING DAN DOMBA D. ovis, D. caprae. D. limbata, L. pedalis, L. ovillus, L. stenopsis Sifat Hayati : Parasit Obligat Predileksi : Epithel kulit & wool di punggung, bahu, sisi tubuh Penularan : Kontak langsung Gejala Klinis : Groming, iritasi, menggosokkan & menggigit tubuh pada benda keras, kerusakan wool/kulit,hewan lesu, Kerugian : penurunan produksi daging, penurunan berat badan & nilai jual, Peningkatan biaya untuk pengendalian Pengendalian : Dipping, Spraying dan dusting

KUTU PADA UNGGAS Menacanthus stramineus : - Predileksi pada kulit dada, anus (bulu jarang) - Makan sisik epidermis, remukan bulu, eksudat. - Gangguan ketenangan, produksi telur turun, berat badan turun. - Infestasi berat, kematian pada ayam muda, - Kerugian peternak. Cuclotogaster heterographus : - Kutu pada kulit, bulu kepala dan leher. - Ektoparasit yang serius t.u pada ayam muda. Liperus caponis dan C. columbae - Kutu sayap - Makan rontokan dan kotoran lain. M. gallinae : - Kutu kulit dan batang bulu - Menyerang kalkun, ayam mutiara dan itik. Goniocotes gallinae : - Kutu yang paling lembut pada bulu halus di dasar bulu. - Dapat menyerang merpati. Goniodes gigas - Predileksi seluruh tubuh.

Gejala Klinis : - Groming, - Iritasi, - Menggosokkan badan, - Bulu suram, - Anemia, - Produksi telur dan berat badan menurun Kerugian :- Penurunan produksi telur, - Berat badan dan konversi pakan - Peningkatan biaya pengendalian Pengendalian : Dusting

Biting activity, down to the dermis, sucking of blood, intense itching Damaging Effect Biting activity, down to the dermis, sucking of blood, intense itching

KUTU PADA BABI : Haematopinus suis PREDILEKSI : Lipatan leher dan gelambir, pangkal dan bagian dalam telinga, bagian dalam kaki, legok lapar dan punggung. KERUGIAN : - Iritasi, - Gangguan ketenangan - Pertumbuhan terganggu - Kerontokan ----------- Dermatitis Traumatica - Harga jual kulit turun - Vektor : Swinepox/Louse Dermatitis KONTROL : - Kebersihan kandang (spraying pd kandang), pengosongan kandang 2 hari, kandang telah bebas kutu. - Pengobatan luka, dilanjutkan dengan penggunaan insektisida, BHC 0,05 %, interval 10 hari.

KUTU PADA SAPI Chewing : D. bovis Sucking : L. vituli, H. pertusus, S. capillatus, H. eurysternus, H. quadripertusus, H. tuberculatus Predileksi : D. bovis : puncak kepala, leher, bahu dan pantat H. eurysternus & L. vituli : puncak leher, pangkal tanduk, sekitar mata H. quadripertusus : pangkal ekor, sekitar anus S. capillatus : leher dan kepala H.pertusus : ekor, leher, sekitar mata. Penularan : Kontak langsung Gejala Klinis : Groming, iritasi, kegundulan, Anemia. Kerugian : Penurunan Berat badan, kualitas kulit, harga jual turun, peningkatan biaya pengendalian Pengendalian : Spraying dan dusting

Pediculosis akibat infestasi H. eurysternus pada sapi

SIPHONAPTERA/APHANIPTERA/FLEAS/PINJAL Sifat Hayati : Dewasa bersifat parasitik Spesies Penting : - C. felis dan C. canis : pinjal anjing dan kucing - P. irritans : pinjal pada manusia - X. cheopis, N. fasciatus, L. musculi : pinjal pada tikus - E. gallinacea, C. gallinae : pinjal pada unggas - E. myrmecobii, E. perilis : pinjal pada kelinci Kerugian : - Gangguan ketenangan - Kegatalan, iritasi - Dermatitis - Produksi telur menurun - Vektor beberapa penyakit antara lain :

Peran Ctenocephalides dalam penularan D. caninum

Pinjal Nama Penyakit Penyebab Mekanisme Infeksi Sifat Transmisi X. cheopis Plaque (Pes) Murine typhus Hymenolepiasis Yersinia pestis R. typhi H. diminuta H. nana Proventrikulus block Feses Termakan Propagatif Cyclopropagatif Pulex irritans Plaque Nosopsyllus fasciatus Leptopsylla segnis C. canis Dypilidiasis D. caninum C.developmental C. felis Spilosus cuniculi Myxomatosis Myxoma virus C. developmental

Lesi alergi gigitan pinjal pada kucing

Painful stings, loss of blood, transmision of viruses and bacteria Damaging Effect Painful stings, loss of blood, transmision of viruses and bacteria

Pengendalian : - Menjaga kebersihan kandang & bahan yang mengandung semua stadia pinjal - Spraying, washing dan dusting

Kontrol Kutu

TERIMA KASIH