Input-output regional
Motivasi Mengapa mempelajari input-output tingkat regional? Karakteristik dan ciri suatu perekonomian regional bisa jadi berbeda dengan perekonomian nasionalnya. Semakin kecil suatu perekonomian, semakin besar ketergantungannya kepada faktor-faktor eksogen dari luar perekonomian tersebut Input-output nasional tidak begitu saja dapat digunakan untuk menganalisis suatu perekonomian regional
Input-output regional Input-output region tunggal Input-output antarregion
Input-output region tunggal
Koefisien teknologi regional Koefisien teknologi regional bisa didapatkan dengan dua cara: Metode survei, menanyakan kepada pelaku ekonomi di region ybs. tentang struktur produksinya Metode non-survei, dengan mengambil suatu patokan (biasanya perekonomian nasional) dan melakukan proses penyesuaian koefisien
Metode survei Perusahaan ditanyai tentang struktur inputnya: input antara dan input primer Untuk mendapatkan koefisien teknologi regional, maka perusahaan juga perlu memberitahukan besarnya input yang berasal dari dalam region sendiri dan besarnya input yang berasal dari luar region Rumit vs. layak?
Metode non-survei Mengambil patokan (proxy) bagi perekonomian regional yang sedang diteliti Alternatifnya? Perekonomian nasional Asumsinya ialah bahwa struktur produksi (atau teknologi) di tingkat nasional sama dengan di tingkat regional Perekonomian region lain Bagaimana memilih region lain yang “mirip” dengan region yang sedang diteliti Melakukan proses penyesuaian (adjustment) dari koefisien nasional (atau koefisien regional daerah lain) untuk menunjukkan koefisien regional daerah yang sedang diteliti
Penyesuaian nasional-regional Matriks teknologi (A) Nasional Matriks teknologi (A) Regional Koefisien penyesuaian (adjustment coefficient)
Koefisien Penyesuaian (1) Location quotient LQ dapat dihitung dengan data pendapatan atau tenaga kerja Kriteria penyesuaian: Dengan begitu, didapatkan matriks A baru yang relevan untuk region yang sedang diteliti Data yang dibutuhkan hanyalah data untuk menghitung LQ (untuk tiap sektor)
Koefisien Penyesuaian (2) Regional supply percentage piR = 0,7 berarti 70% dari keseluruhan persediaan barang sektor i, yang ada di region tersebut, berasal dari produksi region itu sendiri. Selebihnya (yaitu yang 30%) berasal dari luar region Metode penyesuaian: Kalikan baris i dari matriks teknologi A dengan regional supply percentage piR . Maka akan didapatkan matriks A baru yang relevan untuk region yang sedang diteliti Data yang dibutuhkan adalah output, ekspor dan impor setiap sektor di tingkat regional
Metode RAS partial-survey Metode survei seringkali menjadi terlalu mahal untuk dapat membuat matriks transaksi input-output. Di samping itu pertanyaan yang harus dijawab oleh sektor usaha sangatlah rinci dan sulit Namun, metode non-survei seringkali dianggap terlampau sederhana untuk menangkap kondisi perekonomian daerah Metode partial-survey merupakan kompromi, di mana survey yang dilakukan tidak harus serinci metode survey. Sektor usaha tetap dimintakan informasi tentang struktur input-nya, tetapi tidak harus mengidentifikasi region asal input dan region penerima outputnya.
Prinsip dasar metode RAS Matriks transaksi antara (A) Total output antara Total output antara Nasional Total input antara Total input antara ??? Matriks transaksi antara (A) regional Total input Total input Regional
Analisis input-output regional Setelah didapatkan matriks koefisien input regional, maka analisis dapat dilakukan seperti halnya dengan input-output nasional Sebagai contoh, analisis angka pengganda (multiplier), analisis keterkaitan antarsektor, dst.
Input-output antarregion (IRIO)
Struktur IO region tunggal Sektor 1 2 3 . . . n Permintaan akhir C I G 1 2 3 : n Upah Profit Pajak Transaksi antarindustri Permintaan akhir Input primer Total Output Sektor Input Primer Total Input Transaksi antarindustri Koefisien input (A) Leontief inverse (I-A)-1
Matriks transaksi antarregion
Struktur IO antarregion Sektor 3 1 . . . n 1 3 : n 2 1 . . . n 1 2 : n 1 1 . . . n Permintaan akhir C I G Total Output 1 1 : n Input Upah Primer Profit : Total Input
Struktur data survei Selain transaksi intraregion, juga dibutuhkan data mengenai transaksi antarregion Lebih spesifik lagi, sektor usaha harus dapat mengidentifikasi dari region mana asal dari setiap input antara dan input primer yang digunakan dalam proses produksi
Efek umpan balik antarregion
Contoh kasus hipotetis
Leontief inverse antarregional