Konsep dan strategi pelaksanaan dan pelatihan Deteksi dini kanker leher rahim dan payudara Dr. Achmad suparmono ,spog
Kenali masalah ORGAN REPRODUKSI Anda ! Rentan terhadap kanker Payudara Serviks (Leher rahim) Ovarium (Indung telur) Badan rahim (Endometrium)
Organ Kandungan
KANKER SERVIK/LEHER RAHIM PENYEBABNYA HUMAN PAPILOMA VIRUS KANKER DENGAN PERJALANAN PENYAKITNYA JELAS DAPAT DIPUTUSKAN MATA RANTAINYA
99,7% kanker servikd terkait secara langsung dengan infeksi sebelumnya dengan Human Papilloma Virus (HPV) Dari 50 jenis HPV yang menginfeksi saluran genital, 15–20 jenis diantaranya berkaitan dengan kanker serviks Empat dari jenis tersebut paling sering terdeteksi pada kanker serviks (jenis16,18,31,45) Infeksi HPV seringkali tidak menimbulkan gejala Tanda-tanda infeksi yang paling umum adalah wart kecil berwarna pink atau merah, gatal dan rasa terbakar pada daerah genital
Pada setiap 1 juta perempuan yang terinfeksi, 10% (100 Pada setiap 1 juta perempuan yang terinfeksi, 10% (100.000) akan mengalami perubahan prakanker serviks: Perubahan ini biasanya terjadi pada perempuan berusia 30–40 tahun Sekitar 8% dari perempuan tersebut akan berkembang menjadi prakanker yang terbatas pada lapisan luar serviks (carcinoma in situ) (CIS) Sekitar 1,6% akan berkembang menjadi kanker apabila CIS tidak terdeteksi dan diobati
Setelah perempuan terinfeksi HPV: Infeksi dapat tetap stabil Infeksi mungkin berkurang secara spontan Bila serviks terinfeksi, dapat berkembang menjadi low grade squamous intraepithelial lesions (LGSILs) tingkat rendah, disebut juga cervical intraepithelial neoplasia (CIN I) lunak atau dysplasia awal
Perkembangan menjadi kanker serviks dari high grade squamous intraepithelial lesions (HGSILs) biasanya terjadi setelah 10–20 tahun Walaupun jarang terjadi, sebagian lesi prakanker dapat menjadi kanker dalam waktu satu atau dua tahun
Kasus kanker kedua terbesar pada perempuan Dialami 1,4 juta perempuan di dunia Setiap tahun, muncul 460.000 kasus baru Setiap tahun, 231.000 perempuan meninggal karena penyakit ini Sekitar 80% kasus baru terjadi di negara-negara sedang berkembang
Sumber: J Ferule et al., GLOBALCAN 2002 (2004). Negara-negara maju 83.400 kasus tiap tahun Negara-negara sedang berkembang 409.400 kasus tiap tahun Sumber: J Ferule et al., GLOBALCAN 2002 (2004).
morbiditas dan mortalitas. Kanker leher rahim masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas.
KANKER PAYUDARA
FAKTA KANKER PAYUDARA Kanker yang terbanyak diderita wanita di Indonesia Sekitar 25.000 kasus baru di seluruh Indonesia per tahun Jumlah kasus baru meningkat 2 x lipat dalam 3 tahun lebih dari 30% datang pada stadium lanjut. Tren menunjukkan peningkatan penderita kanker payudara berusia di bawah 40 tahun (terutama di Asia) Kanker no.1 pada wanita, tapi awareness wanita sangat kurang
Kanker Payudara BISA dideteksi sejak dini BIOPSI dapat mendeteksi sampai 91% kanker payudara Mammografi dapat mendeteksi sampai 90% kanker payudara Pemeriksaan klinis oleh dokter dapat mendeteksi sampai 85% kanker payudara Kombinasi ketiganya dapat mendeteksi sampai 99,5% kanker payudara 85% 90% 91% 99,5%
Deteksi dini/skrining kanker servik dan payudara Langkah/kegiatan yang berperan daalam menurunkan kejadian kanker servik dan payudara Dapat memutuskan rantai penyakit Dapat dilakukakan dengan mudah dan murah Dapat digabungkan dengan program puskesmas
Faktor penghambat deteksi dini Dari sisi pasien: Bisa menutupi kelainan dengan pakaian Kurang biaya Kurang pengetahuan Takut didiagnosis kanker Budaya malu
Faktor penghambat deteksi dini Dari sisi dokter / bidan : Belum cancer minded Enggan merujuk Tarif tidak jelas Dari sisi rumah sakit: Kurang sarana diagnostik, terapi, dan tenaga ahli Rumah sakit selalu penuh
Faktor penghambat deteksi dini Adanya disinformasi tentang kanker di media Pengobatan alternatif yang diiklankan lewat media cetak (koran, majalah, dll) Disinformasi tentang kanker di internet Penyiaran berbagai acara pengobatan alternatif di televisi
Solusi Pengembangan tata cara deteksi dini, diagnosis, dan penatalaksanaan yang bersifat : Low cost; Low resources
Konsep dan Strategi
Konsep dan Strategi Deteksi dini Kanker leher rahim dan payudara Dapat Menurunkan insiden dan mortalitas kanker Deteksi awal penyakit Pengobatan seawal mungkin penyakit mencegah perkembangan menjadi kanker ivasif Mengurangi kejadian loss case Mengunakan tes skrining yang sesuai Biaya murah Aman & dapat diterima Sensitivitas & spesitifitas tinggi A basic principle of public health is that there is no point in offering screening if there is no treatment. This holds true for cervical cancer prevention as well. Cytology based testing does not provide an immediate result. What is worse is that even in the best circumstances, it can take two, three, or four weeks for a woman to receive a result. In low resource settings, such as in rural areas of Thailand, it can take even longer. And sometimes the result is never sent at all. If you could do a screening test that would give an immediate result, and link it to the immediate offer of safe, effective treatment, then you would achieve the key goal of a screening program.
TES IVA (Inspeksi Visual dengan Aplikasi Asam Asetat)
Mudah dilakukan Dapat dilakukan pada daerah yang Low resources Murah Hasil dapat dilihat segera See and Treat Skrining di gabung dengan deteksi kanker payudara
Pelatihan deteksi dini Kanker leher Rahim dgn metode IVA 1. Waktu 2. Tempat ( tempat pelatihan dan lahan praktek 3. Peserta ( dr. dan bidan ) 4. Klien 5. Kebijakan Kabupaten /Kota ttg IVA
WAKTU DAN TEMPAT 1. Waktu ( materi dan latihan model, 3 hari dan praktek 3 hari ) 2. Tempat ( kuliah dan latihan. Praktek
Kebijakan Kabupaten /Kota Peserta Program lanjutan Perda
Matur Nuwun