MATERI-1 PERSIAPAN LAHAN (Sunarto Ismunandar + Sugeng Prijono)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Udara Tanah.
Advertisements

PEDOSFER KELAS X SEMESTER I.
VI. KUALITAS AIR DAN DEBIT
Media untuk Kultur Jaringan Tanaman
Kesuburan Tanah (5) FOSFOS (P) & KALIUM (K) Semester Genap 2006/2007
REAKSI TANAH (pH).
Unsur Hara Mikro: Kation & Anion
Unsur Hara dalam Sistem Tanah-Tanaman
Udara Tanah.
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN
Faktor Abiotik.
PENGELOLAAN TANAH PROF.DR.IR. SUNTORTO WONGSOATMOJO. MS.
KEMAMPUAN LAHAN Kemampuan lahan merupakan karakteristik lahan dalam kaitannya dengan kemampuannya untuk menumbuhkan tanaman.
DALAM REHABILITASI LAHAN KRITIS
Laporan akhir praktikum dasar ilmu tanah
PENGANTAR EVALUASI LAHAN
Mutu Tanah dan Lahan Drs. Suprapto Dibyosaputro, M.Sc.
( Studi Kasus 1 : Land Evaluation)
KESESUAIAN LAHAN Kesesuaian lahan pada hakekatnya merupakan penggambaran tingkat kecocokan sebidang lahan untuk suatu penggunaan tertentu (Soemarno, 2006:
KUALITAS AIR Evi Kurniati, STP., MT.
BAHAN KAJIAN MK. STELA FPUB APRIL 2014 EVALUASI LAHAN PERTANIAN
EROSI Erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan angin, air atau gravitasi. Di Indonesia,
PENILAIAN KESESUAIAN LAHAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Evaluasi lahan Komponen evaluasi lahan Evaluasi lahan Lahan
HUMUSTAR (Humic Acid) PT. NOVAGRO INDONESIA
PENGELOLAAN TANAH Apa? Mengapa? Bagaimana?.
HASIL ANALISIS LUMPUR SYEKHFANI LAB KIMIA TANAH FAK PERTANIAN UNIBRAW 1.
Mengevaluasi Status Kesuburan Tanah
KUALITAS LAHAN dan ASPEK PASAR
Karakteristik dan Kesesuaian Lahan Tanaman Cabai & Bawang Merah
KONTRAK PERKULIAHAN PRASYARAT: Dasar-dasar Ilmu Tanah
KONSERVASI TANAH.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi pertanian
MATERI e_LEARNING PASCA UTS Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
EVALUASI LAHAN KESESUAIAN LAHAN
PERTEMUAN II Permasalahan Umum Nutrisi Tanah Dan OPT
Kesuburan Tanah.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
UNSUR-UNSUR HARA ESENSIAL BAGI PERTUMBUHAN TANAMAN
EVALUASI LAHAN KEMAMPUAN KESUBURAN TANAH (FCC)
LAND DEGRADATION Mengapa degradasi lahan menjadi isu global yang penting? - Berdampak buruk pada produktivitas lahan, ketahanan pangan, lingkungan dan.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
EVALUASI LAHAN Kemampuan dan Kesesuaian Lahan
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
DASAR-DASAR ILMU TANAH UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
Kesuburan Tanah (2) Unsur Hara Semester Genap 2006/2007
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
MATERI e_LEARNING PASCA UTS Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Evaluasi Kesuburan Tanah
Oleh : Artharini Irsyammawati,S.Pt.MP
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
EVALUASI KESTAN MELALUI DATA ANALISIS KIMIA TANAH
Hubungan antara Pati Ubi Kayu dengan Ketersediaan Hara
TANAH DAN LINGKUNGAN TANAMAN
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN
MATA KULIAH BIOLOGI NUTRISI TUMBUHAN 26 Nop 2010 (sudah diedit)
FAKTOR LINGKUNGAN YG UTAMA BAGI TUMBUHAN
TANAH TUGAS PRESENTASI KIMIA DASAR KELOMPOK 1.
BAB VI. KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
BOT BAHAN ORGANIK TANAH MK. Dasar Ilmu Tanah
Oleh: Dr. Ir. KASIFAH, M.P. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
EROSI Erosi adalah pengangkutan tanah dan bagian –bagian tanah (BO, UH, MO) dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh media alami baik air ataupun angin.
Rizal Fahmi Yandari Amri Syahputra Rizal Fahmi Yandari Amri Syahputra.
Kelas Kesesuaian Lahan
No Klasifikasi Keterangan Jumlah (%) Sungai Ambangah Pasak Piang 1
Kadar N total y = 105,1x + 4,393 P tersedia y = 11,77ln(x) + 4,213 K dapat tukar y = 9,593ln(x) + 33,18 Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Berdasarkan Ketersediaan.
LUAS LAHAN PERTANIAN INDONESIA LAHAN SEMENTARA TDK DIGUNAKAN
Transcript presentasi:

MATERI-1 PERSIAPAN LAHAN (Sunarto Ismunandar + Sugeng Prijono)

Bahan Kajian (aspek TANAH) Teknologi pengelolaan pada berbagai kondisi tanah : secara intensif dan tidak intensif; sawah dan tegal Persiapan lahan, pengolahan tanah Tehnik aplikasi (jenis, cara, frekuensi) dari bahan organik, pupuk, dan pemberian air Penghitungan kebutuhan air dan pupuk

PENGELOLAAN Pengolahan Tanah Irigasi – Drainase Pemupukan Pemulsaan, pemberian bahan organik Konservasi / Pengawetan Tanah Pencegahan erosi, pencegahan longsor Remediasi DLL DLL BRHBNGN FUNGSI TANAH YG RUSAK

Fungsi Tanah : Media Pertumbuhan Tanaman Pengatur Iklim dan Penyedia Air Pendaur Bahan Mentah / Sistem Daur Ulang(siklus) Unsur Hara dan Sisa-sisa Organik Habitat Organisme Tanah Sumber Unsur Hara Penyimpan Air dan Unsur Hara Penjaga Lingkungan yang Bersih / Sebagai Filter Bahan Pencemar, Penampung Gas, Proteksi Racun Media Keteknikan, penyangga fisik MANA YANG TERKAIT DG Tek Prod Tan

Peran Tanah sebagai penyangga pertumbuhan tanaman yang terkait dengan produksi pangan (pertanian) dan siklus hara, sebagai media daur ulang produk limbah dan limbah masyarakat, sebagai habitat untuk pertumbuhan berbagai macam organisme,dan sebagai media pengendali aliran air.

Sifat Tanah Fisik, Morfologi, Mineralogi, Kimia, Biologi

Indikator Fisik-Morfologi: Kapasitas Pemegangan Air Tingkat Infiltrasi / Permeabilitas Tekstur dan Struktur Kedalaman Efektif Tanah Berat Isi Bulk / Compaction Stabilitas agregat, Konsistensi Pengerasan / Dispersible Clay Susunan Lapisan / Horizon

Indikator Kimia : Ketersediaan Unsur Hara : N, P, K, Ca, Mg, S, B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo, Zn pH Kapasitas Tukar Kation / Anion Kejenuhan Basa Tata udara / Aerasi Salinitas Keracunan : Logam Berat, Pestisida, Senyawa Organik Bahan Organik

Indikator Biologik : Bahan Organik Microbial Biomass Respirasi Tanah Keanekaragaman Spesifik / Diversitas organisme Pengujian Enzyme Mineralizable N Kemampuan Metabolik Makro-fauna Perakaran Tanaman

Kriteria Penilaian Kecukupan Susunan Kation : me / 100 g K : 0.3 – 0.5 Na : 0.4 – 0.7 Mg : 1.1 – 2.0 Ca : 6 – 10 Kejenuhan Al : 21 – 30 %

Kisaran Normal Kadar Unsur Hara dalam Tanah dan Tanaman Total (DalamTanah) Terekstrak (Dalam Tanah),ppm Dalam Tanaman Phosphor ( P ) 0.05 – 0.25 % P2O5 0.5 - 500 0.03 – 1.0 % Kalium (K) 0.1 – 4.0 % K2O 50 – 4 000 0.2 – 10 % Calcium (Ca) 2.5 % CaO 100 – 15 000 0.1 – 10 % Magnesium 0.21 – 2.0 % MgO 10 – 3 000 0.05 – 2.0 % Sulfur (S) 0.05 – 0.4 % SO3 5 - 50 0.1 – 1 %

Terekstrak dalam Tanah (ppm) Lanjutan … Unsur Total dalam Tanah Terekstrak dalam Tanah (ppm) Dalam Tanaman (ppm) Besi (Fe) 0.1 – 8.0 % Fe2O3 10 - 1 000 20 - 200 Mangan (Mn) 0.05 % MnO 2 – 500 5 – 5 000 Tembaga (Cu) 2-200 (1 – 1 000) ppm 0.5 - 100 1 - 25 Seng (Zn) 10 – 300 ppm 1 - 100 5 – 300 (5-1 500) Boron (B) 3 – 200 ppm 0.1 – 2.0 10 –100 (5 – 1 500) Molibdenum (Mo) 0.2 – 5 % 0.5 - 10 0.01 - 25

Kapasitas air tersedia, "Karakterisik lahan" merupakan atribut lahan yang dapat diukur atau diestimasi. Misalnya: Kemiringan, Curah hujan, Tekstur tanah, Kapasitas air tersedia, Biomasa vegetasi, dll.

Kesuburan tanah: KTK, KB, BO, P-tanah "Kualitas lahan" adalah kompleks atribut lahan yang mempunyai peranan spesifik dalam menentukan tingkat kesesuaian lahan untuk suatu penggunaan tertentu. Contohnya : Kesuburan tanah: KTK, KB, BO, P-tanah Ketersediaan air, Resistensi erosi, Bahaya banjir, dan Aksesibilitas.

Beberapa macam kualitas lahan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan produktivitas tanaman adalah: hasil tanaman, ketersediaan air, ketersediaan hara, ketersediaan oksigen dalam zone perakaran, kondisi bagi perkecambahan, kemudahan pengolahan, salinitas atau alkalinitas, toksisitas tanah, ketahanan terhadap erosi, bahaya banjir, rejim suhu, dan Fotoperiodik.

Persyaratan penggunaan lahan untuk: KEDELAI (Glycine maximum) Karakteristik lahan Kelas kesesuaian lahan: S1 S2 S3 N Temperatur (tc) Temperatur rataan (oC) 23-25 20-23 25-28 18-20 28-32 <18 >32 Ketersediaan air (wa) Curah hujan, mm pada masa pertumbuhannya 350-1100 250-350 1100-1600 180-250 1600-1900 <180 >1900 Kelembaban, % 24-80 20-24 80-85 <20 >85 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Baik – Agk terhambat Agk baik Terhambat Sgt trhb- Cepat

Media perakaran (rc) Gambut: Tekstur H, ah S ak K Bahan kasar (%) <15 15-35 35-55 >55 Kedalaman tanah (cm) >75 50-75 20-50 <20 Gambut: Ketebalan (cm) <60 60-140 140-200 >200 + dg sisipan/pengkayaan <140 200-400 >400 Kematangan Saprik+ Saprik Hemik+ Hemik Fibrik+ Fibrik

Retensi hara (nr) Toksisitas (xc) Sodositas (xn) Bahaya sulfidik (xs): KTK liat (cmol) <16 <= 16 Kejenuhan basa (%) >35 20-35 <20 PH (H2O) 5.5-7.5 5.4-5.5 7.5-7.8 < 5.4 > 7.8 C-organik (%) >1.2 0.8-1.2 <0.8 Toksisitas (xc) Salinitas, dS/m <6. 6-7 7-8 >8 Sodositas (xn) Alkalinitas, ESP, % <15 15-20 20-25 >25 Bahaya sulfidik (xs): Kedalaman sulfidik (cm) >100 75-100 40-75 <40

Bahaya erosi (eh) Penyiapan lahan (lp) Bahaya banjir (fh): Lereng (%) <8 8-16 16-30 >30 Bahaya erosi sr R - sd B Sb Bahaya banjir (fh): Genangan F0 = F1 >F2 Penyiapan lahan (lp) Batuan di permukaan (%) <5 5-15 15-40 >40 Singkapan batuan (%) 15-25 >25

SYARAT TUMBUH JAGUNG Curah hujan antara 85 – 200 mm/bl Cukup sinar matahari Suhu optimum 23°C - 30°C Ph tanah antara 5.6 – 7.5 Areal yang datar lebih baik dari daerah yang miring Ketinggian antara 50 – 450 dpl

LAND CLEARING

Pembukaan Lahan Hutan, Kebun Tua, dan Replanting Secara Manual Pembabatan semak : parang Penebangan pohon: gergaji & kampak, dipilih pohon ekonomis lebih dahulu kemudian yang lain, arah tebang memperhatikan topografi Pembongkaran tonggak : kampak Pembakaran : daun, ranting dibiarkan mengering dibakar pada musim kemarau Pengendalian ilalang : manual, mekanis, kimia Pengolahan tanah : bajak,garu, cangkul Pembuatan lobang tanam : cangkul

Lanjutan ….. Pada lahan bekas kebun tua atau replanting, akar harus lebih bersih – mengurangi penyakit akar Pada lahan miring dibuat teras, saluran air, rorak atau penanaman menurut garis kontur Dilakukan penanamn tanaman penutup tanah dan pohon pelindung Jalan harus segera dibuat untuk akses ke dalam kebun

Pembukaan Hutan Cara Mekanis Pembuatan jalan rintisan : bulldozer Penebangan pohon : chainsaw Perobohan pohon-pengumpulan kayu : bulldozer Pemotongan-perencekan : chainsaw Merumpuk cabang & ranting yang dipotong : traktor Pembakaran sisa-pohon Pengolahan tanah : traktor

Pembukaan Hutan dengan Bulldozer

Pembakaran Hutan

Pengolahan Tanah Pengolahan tanah : setiap manipulasi mekanik terhadap tanah untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan pokok : untuk menyiapkan tempat tumbuh bagi bibit, menciptakan daerah perakaran yang baik, membenamkan sisa-sisa tanaman dan memberantas gulma.

Sumber Tenaga Untuk memudahkan dalam pengolahan tanah dalam rangka persiapan lahan tanam perlu peralatan. Ditinjau dari sumber tenaganya : Tenaga manusia Tenaga hewan Tenaga mesin/traktor

Macam Pengolahan Tanah Pengolahan Tanah secara mekanis  traktor Pengolahan Tanah Minimum  untuk tanah gembur + mulsa Pengolahan Tanah Konservasi (Olah tanah minimum dan Tanpa olah tanah)

Pengolahan Kering

Pengolahan Basah

Persiapan Tanam

Teknologi Pengolahan Lahan Sayuran Berlereng Bedengan dibuat searah lereng, ukuran 1.5x4.5 m Di antara dua bedengan dibuat guludan searah kontur Lebar guludan 20-25cm dan tinggi 30-40cm dibuat memotong lereng, membentuk sudut 1 derajat thd kontur

PENGOLAHAN LAHAN JAGUNG Pembajakan lahan Pembuatan bedengan Tinggi bedengan lebih kurang 20 cm Pembuatan got keliling Pembuatan saluran drainase (jeblosan) Tujuannya adalah agar air dapat segera tuntas/tidak tergenang

Pengolahan Lahan Brambang Pupuk kandang (0.5-1 ton/1000m2) disebarkan di lahan Diluku dan digaru (biarkan 1 minggu) Dibuat bedengan dengan lebar 120-180 cm Diantara bedengan dibuat saluran air (kanal) lebar 40-50 cm, kedalaman 50 cm.

Persiapan Untuk Kedele Ada 2 cara persiapan : tanpa pengolahan dan pengolahan tanah (bajak/cangkul) Pengolahan pertama dibiarkan bongkahan terangin-angin 5-7 hari Pencangkulan ke-2 sekaligus meratakan dan memupuk Jarak antara pengolahan tanah dan waktu penanaman sekitar 3 minggu Pembuatan bedengan lebar 50-60cm, tinggi 20 cm. Jarak antar drainase 3-4m.

Persiapan Untuk Kopi Ajir lubang tanam, jarak tanam kopi arabika kate 1.25x2m atau kopi lain 2x2m Pembuatan lubang tanam, ukuran 60x60x60cm Lubang tanam dibuat 6 bulan sebelum tanam Ditambah bahan organik atau pupuk kandang Lubang tanam ditutup 1-3 bulan sebelum kopi ditanam, dijaga agar batu-batu tidak masuk

Upaya Peningkatan Produksi (Pengelolaan Tanah) :   Ekstensifikasi : HINDARI Pembatas Utama Intensifikasi : ATASI Pembatas Utama Diversifikasi : SESUAIKAN, Hindari Pembatas Utama Konservasi : Pelihara,PERTAHANKAN Kondisi yang ada Rehabilitasi : - ATASI Pembatas Utama - PRAKONDISI