PAKAN IKAN DAN SUPLEMENNYA DR. Ir. Agoes Soeprijanto., MS
Pemberian Pakan dan suplemennya Pemberian pakan / suplemen , yang bersifat melengkapi dari keanekaragaman bahan makanan yang telah diberikan kepada ikan atau biota yang telah ada perairan, akan merupakan bahan/zat suplemen yang akan sangat berguna di dalam memenuhi kebutuhan gizi.
Formulasi Pakan Nutrisi makanan buatan/tambahan yang lengkap perlu digunakan apabila makanan alami tidak tersedia atau saat makanan alami hanya memberikan kontribusi kecil untuk gizi Ketika jumlah zat substansial untuk produksi alami tersedia mencukupi, maka makanan tambahan hanya sebagai pelengkap saja Fokus yang diuraikan disini pada pakan nutrisi-lengkap untuk pakan buatan
Sifat-Sifat Fisik Pakan Bahan makanan yang bentuk tepung kurang sesuai utk pakan ikan/ krustace karena sulit dicerna, nilai konversi pakannya rendah & dapat memperburuk kualitas air Pelet harus stabil dalam air sampai dikonsumsi oleh hewan target Stabilitas pelet yang baik diperlukan untuk memberi makan spesies lambat seperti udang. Ukuran partikel / pellet penting untuk memastikan konsumsi yg cukup Berbagai ukuran pakan
Sifat-sifat Fisik Pakan Tekstur pakan Penting utk bbrp spesies: beberapa lebih suka pakan basah vs kering (misal: belut, salmon) kadang-kadang petani lebih memilih pelet mengapung, karena memungkinkan konfirmasi konsumsi (petani dpt menebak brp banyak pakan yg telah dikonsumsi ikan) pakan apung dapat merugikan sehubungan dg konsumsi oleh hewan kompetitor udang windu/galah suka pelet tenggelam.
Bahan-2 Pakan Bahan2 yg sering digunakan u/ pakan ikan/udang a/l: sumber protein (asam amino) sumber energi (COH) Sumber lemak (trmsk amas lemak esensial) Supplement vitamin Supplement mineral growth/pigment enhancers Bahan utk meningkatkan palatabilitas pakan Bahan utk meningkatkan daya simpan (shelf life)
Bahan-bahan untuk formulasi pakan ikan : 1. Fish Meal (FM/Tepung Ikan) Jika terbuat dari ikan utuh dan kualitas baik & diproses dgn benar, dpt mjd sumber protein kualitas terbaik, yg juga kaya sumber energi dan mineral mudah dicerna, enak dan disukai oleh ikan (palatability), juga berfungsi sebagai attractan (bau ikan) biasanya mengandung protein sekitar 65%, dan 80% yg dpt dicerna
Fish Meal (tepung Ikan) lanjutan Tepung ikan juga mengandung 1-2,5% asam lemak n-6, penting untuk ikan & semua jenis udang jika dibuat dari produk sampingan, kualitasnya tidak sebagus hasil tangkapan Masalah yg ditemui: kadar abu tinggi. kadang-kadang dapat menyebabkan ketidakseimbangan mineral Penggunaannya seminimal mungkin karena biaya yang tinggi sebagian dapat diganti dengan bungkil kedelai & tepung hewani lainnya Bila menggunakan FM, hrs diingat bahwa FM tidak dpt disimpan selamanya kadar lemak yg tinggi ketengikan lebih lanjut, tidak FM semua diciptakan sama kualitasnya bbrp jenis (menhaden) kualitasnya > bagus dibanding ikan lain (tpg sardin) FM harus digiling dg baik & disaring utk m’hilangkan bagian2 yg sulit dicerna negara-negara produsen besar yaitu USA, Peru, Meksiko, Ekuador
2. Soybean Meal (SBM/Tepung Kedelai) Tepung kedelai memiliki salah satu profil asam amino esensial terbaik dari semua bahan pakan tumbuhan yang kaya protein , SBM mencukupi kebutuhan EAA (Essential Amino Acids) pada jenis ikan Lele ,. Namun pd belut dpt mengalami defisiensi karena kebutuhan MET / CYS adalah dua kali ikan Lele, bbrp ikan tdk menyukai SBM (unpalatable) shg penggunaannya memiliki batas maksimum soy protein
Soybean Meal (SBM/Tepung Kedelai) lanjutan Tpg kedelai umumnya digunakan utk pengganti tepung ikan, tetapi hanya batas tertentu Namun ini hanya berlaku utk bbrp jenis ikan (salmonid) sedgkan ikan catfish (Lele) tdk bisa udang dpt mengkonsumsi pakan dg kandungan tpg kedelai tinggi, namun tetap hrs diberi tepung ikan dalam jumlah yg mencukupi masalah yg timbul dlm penggunaan T. kedelai: high loss on energi, lipid & mineral. Pd kadar tepung ikan yg tinggi (sbg pengganti tepung ikan) dpt tjd kerugian energi, mineral dan lemak jenis lain tpg kedelai dikenal sebagai “bungkil kedelai" bungkil kedelai berasal dr kedelai yg dikuliti mengandung 25% ME, 85% P dan 90% asam lemak n-3 lebih sedikit drpd ikan teri kedelai juga mengandung tripsin-inhibitor tripsin inhibitor mengurangi kecernaan protein kedelai oleh enzim tripsin solusi: kedelai dipanggang sebelum penggilingan (menghancurkan inhibitor)
3. Grains (biji2an) Biji2an terutama digunakan sebagai sumber COH. Biji2an utuh, memberikan kontribusi sekitar 62% -72% pati pati cukup baik dicerna oleh warmwater spesies (tropis) (60-70%), tetapi tidak utk ikan temperate (dingin) pemanasan melalui ekstrusi meningkatkan kecernaan 10 - 15%, juga dapat digunakan sebagai agen pengikat (binding agents) Jagung umumnya digunakan di AS, tetapi tinggi xanthophyll (pigmen), memberikan warna kuning pdm jaringan ikan (tidak baik untuk penjualan ikan!)
Grains (biji2an) gluten tepung jagung mengandung protein tinggi (60%) dan berisi MET tingkat tinggi (sangat baik untuk formulasi) bekatul sering digunakan di negara-negara berkembang karena limbah produksi beras lokal dedak padi merupakan sumber COH yg baik, namun tinggi serat dan lemak gandum adalah sumber protein yang baik, tapi terlalu mahal, sering digunakan sebagai bahan pengikat (binder)
4. Animal By-products (limbah produksi hewani) Tepung daging & tepung tulang adalah produk sampingan dari rumah penyembelihan mengandung protein kasar 50-55% kualitas proteinnya rendah, shg hanya sedikit berguna & bervariasi tergantung pd sumber & kualitas daging Dpt mjd sumber energi yang baik masalah: kadar abu tinggi Daya cerna dpt ditingkatkan dg pengeringan by-products unggas (Poultry By-products Meal) sering digunakan oleh pabrik yg juga memproduksi pakan ayam tepung bulu ayam tinggi protein, tapi sulit dicerna
It might not look appetizing, but the parts of fish that are not processed into fillets provide essential nutrients like omega-3 fatty acids as part of fish food.
5. Crustacean Meals (tepung Crustacea) limbah udang dpt mjd sumber pkan yg cukup baik (keoala Karapas/shell terutama kitin, daya cernanya rendah amoniak dalam kitin sekitar 10-15% dr seluruh N (total N) dlm tepung juga merupakan sumber asam lemak n-3, kolestrerol & astaxanthin (karotenoid) sangat cocok & sering berfungsi sebagai atraktan dalam feed, sekitar 1-2% jenis lain: tepung krill, tepung Artemia krill meal
7. Lemak dan Minyak Sbg sumber energi, asam lemak esensial, atraktan, dan sbg pelais pellet utk mengurangi abrasi baik lemak hewan & tumbuhan dpt digunakan, lemak hewan lebih murah & daya atraktan tinggi Lemak hewani laut sering ditambahkan sbg sumber asam lemak (jk tdk tdk ada sumber asam lemak laut) sumber: menhaden, hiu, mnyk hati ikan cod, lemuru, layang, cumi, dll harus berhati-hati dalam penyimpanan minyak, krn mudah teroksidasi tengik (rancidification)
8. Bahan pakan berserat Kebanyakan hewan monogastric (misal ikan) tidak dpt mencerna bahan pakan berserat dg baik Kandungan serat dlm pakan maksimal 3-5%. Penambahan serat tdk akan memberikan keuntungan kadar serat tinggi mengurangi kapasitas pengikatan pakan, menghambat asupan (karena palatabilitas dikurangi), meningkatkan laju & produksi limbah (faeces) sumber: dedak rice kernel
9. Binding Agents (bahan pengikat) Binding agen benar-benar diperlukan utk pakan pelet, tetapi belum tentu utk pakan ekstrusi feed (kami mendiskusikan hal ini nanti) pd pakan ekstruksi, semua bahan di gelatinasi oleh suhu tinggi shg saling mengikat /menempel satu sama lain Tabel 5.4 menunjukkan most organic binders are good for about 30 min of submergence starch is often used at over 10%, however it will hydrate and swell the pellet chemical binders (e.g., Basfin) have good binding potential, form cross-linkages with COH and PRO, but are toxic pengikat organik adl yg paling baik utk k sekitar 30 menit daya apung pati sering digunakan lebih dari 10% dlm formulasi pakan, namun akan meghidrasi & memperbesar ukuran pellet (mengembang) Pengikat kimia (misal, Basfin) memiliki potensi yang mengikat baik, tetapi beracun
Non-nutrient Diet Components/ feed supplement Pertemuan II Non-nutrient Diet Components/ feed supplement
Fakta dasar Selain nutrisi penting, pakan jg berisi bahan-bahan organik dan anorganik yang memiliki berbagai efek pada spesies akuatik: menguntungkan, merugikan atau dpt diabaikan Bahan2 tsb dpt mempengaruhi pertumbuhan, kesehatan atau produk olahan tersedia scr alami, sengaja atau tidak sengaja ditambahkan dapat diproduksi melalui pertumbuhan mikroba
a. Minyak Ikan, Serat Minyak ikan laut mengandung 20-25% PUFA's (Poly Unsaturated Fatty Acids) “autooksidasi" PUFA menghasilkan pembentukan radikal bebas & senyawa peroksida ini beracun karena reaksi dengan nutrisi lain, shg jumlah dlm pakan hrs dibatasi juga menyebabkan kerusakan selular / subselular Efek dpt dikurangi dengan penambahan Vit E (sbg antioksidan) serat juga dapat sedikit "beracun" krn meningkatkan laju kerja usus yaitu menyebabkan penurunan ketersediaan nutrisi
b. Diet Additives: Hormones kontrol hormonal yang digunakan untuk budidaya mono-seks Tujuan: mengurangi reproduksi & meningkatkan pertumbuhan ex. Steroid androgenik (ethyltestosterone) pd ikan nila = jantan 90% efek tdk sama untuk jenis ikan lain 17-alpha-methyltestosterone meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup pd salmonids Andorgenic lebih baik daripada estrogenik digunakan sbg implan pada sapi
c. Pellet Binder (bahan Pengikat) Pakan pellet yg dikukus, terutama utk udang, mengandung pengikat Ini digunakan utk meningkatkan stabilitas air (mengurangi daya larut & gizi yg hilang) Ada 2 jenis : matriks organik (lignosulfonat atau polisakarida) & senyawa kimia (hexametaphosphate natrium) tidak ada bukti pengaruh buruk spesies perikanan budidaya
d. Antibiotics Beberapa pakan dpt diformulasi dg penambahan antibiotik utk perawatan vibriosis & infeksi bakteri lain Tiga antibiotik yg disetujui di AS adl sulfadimethoxine, sulfamerazine dan terrymycin (oxytetracycline, OTC) OTC komersial tersedia sebagai “obat ikan" (udang) pakan, dosis 1.5 mg / kg pakan Penggunaan antibiotik harus dihentikan 14-21 hari sebelum panen (atau tergantung peraturan negara pengimpor)
e. Attractants Atraktan adl bhn yg ditambahkan dlm pakan utk stimulan/perangang nafsu makan ikan (udang) hemat biaya karena menyebabkan udang / ikan untuk makan meningkatkan palatability Memfasilitasi masuknya produk sampingan biasanya dicampur dalam pakan sebanyak 0,5-1,0%, terutama karena biaya yg mahal Contoh: tepung krill, Artemia tepung, minyak ikan, tepung ikan Kadang-kadang digunakan untuk mengurangi kandungan protein pakan
f. Antioxidants Oksidasi lipid dalam pakan atau bahan pakan dapat menyebabkan penurunan nilai gizi terutama bbrp jenis lemak tertentu dan vitamin Hal ini juga dapat menyebabkan produksi radikal bebas dan peroksida beracun Potensi untuk pembentukan senyawa-senyawa beracun dikurangi dengan senyawa sintetis seperti BHA (hydroxyanisole butylated, BHT (hydroxytoluene butylated), juga melalui senyawa alam (Vit E)
terimakasih, …W.W.W.