PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN, KAJIAN BERDASARKAN : MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN REPUTASI AUDITOR Ayu Wilujeng Rahayu ; ayuu_akarui@yahoo.com Pembimbing : C.Widi Pratiwi SE., MMSI widi@staff.gunadarma.ac.id
PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN, KAJIAN BERDASARKAN MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN REPUTASI AUDITOR Latar Belakang Keberadaan entitas bisnis telah banyak diwarnai kasus hukum yang melibatkan manipulasi atas data keuangan perusahaan besar. Tak tanggung-tanggung, peristiwa ini melibatkan perusahaan besar di Amerika seperti Enron, Worldcom, Xerox dan lain-lain. Weiss (2002) menemukan bahwa Enron dan 95 perusahaan lainnya menerima opini wajar tanpa pengecualian pada tahun sebelum terjadinya kebangkrutan (Tucker et al., 2003). Fakta ini menyebabkan timbulnya anggapan bahwa auditor ikut andil dalam memberikan informasi yang salah, sehingga banyak pihak yang dirugikan. Menurut Arens dan Loebbecke dalam buku edisi Indonesia (1996), laporan audit penting sekali dalam suatu audit atau proses atestasi lainnya karena laporan audit menginformasikan pemakai informasi mengenai apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan yang diperolehnya. Meskipun auditor tidak bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup perusahaan tetapi dalam melakukan audit, kelangsungan hidup (going concern) perlu menjadi pertimbangan auditor dalam memberikan opini.
RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH : Rumusan : PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN, KAJIAN BERDASARKAN MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN REPUTASI AUDITOR RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH : Rumusan : 1. Apakah model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan, leverage,opini audit tahun sebelumnya dan reputasi auditor berpengaruh secara parsial terhadap penerimaan opini audit going concern (GCAO)? 2 . Apakah model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan, leverage,opini audit tahun sebelumnya dan reputasi auditor berpengaruh secara bersama-sama terhadap penerimaan opini audit going concern (GCAO)? Batasan : Perusahaan manufaktur yang telah go public selama periode 2008-2010.
PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN, KAJIAN BERDASARKAN MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN REPUTASI AUDITOR TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk menguji secara empirik besarnya pengaruh model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan, leverage, opini audit tahun sebelumnya dan reputasi auditor secara parsial terhadap penerimaan opini audit going concern (GCAO). 2. Untuk menguji secara empirik besarnya pengaruh model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan, leverage, opini audit tahun sebelumnya dan reputasi auditor secara bersama-sama terhadap penerimaan opini audit going concern (GCAO).
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN, KAJIAN BERDASARKAN MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN REPUTASI AUDITOR OBJEK PENELITIAN : Terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian (2008-2010) Mengalami laba bersih yang negatif minimal dua periode laporan keuangan selama periode penelitian (2008-2010). Data yang dibutuhkan tersedia lengkap selama periode penelitian (2008-2010). Menggunakan periode laporan keuangan mulai tanggal 1 Januari sampai 31 Desember dan atau menggunakan mata uang rupiah.
Data Penelitian : Variabel Penelitian : PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN, KAJIAN BERDASARKAN MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN REPUTASI AUDITOR Data Penelitian : Data rasio yang merupakan pengolahan data laporan keuangan perusahaan berupa neraca dan laporan rugi laba serta laporan yang dikeluarkan oleh auditor independent mengenai laporan keuangan perusahaan. Variabel Penelitian : Variabel Dependen : Opini Audit Going Concern Variabel Independen : Model prediksi kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, Rasio Leverage, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Reputasi Auditor
HIPOTESIS PENELITIAN : PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN, KAJIAN BERDASARKAN MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN REPUTASI AUDITOR HIPOTESIS PENELITIAN : Ho1 : Model prediksi kebangkrutan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern. Ho2 : Pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern. Ho3 : Leverage tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern. Ho4 : Opini audit tahun sebelumnya tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern. Ho5 : Reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern. Ho6 : Model Prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan, leverage, opini audit tahun sebelumnya dan reputasi auditor secara bersama- sama tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern.
Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria : PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN, KAJIAN BERDASARKAN MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN REPUTASI AUDITOR Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria : No Kriteria Jumlah Akumulasi 1 Terdaftar di BEI selama 2008-2010 147 2 Tidak mengalami laba bersih negatif selama 2008-2010 (69) 78 3 Data tidak tersedia (45) 33 4 Tidak menggunakan rupiah sebagai mata uang (4) 29 Total sample selama 3 tahun 87
Kelayakan Model Regresi : PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN, KAJIAN BERDASARKAN MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN REPUTASI AUDITOR Pengujian Model Fit : Kelayakan Model Regresi : Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 19.0 -2 Log Likelihood Nilai Awal 117,265 Akhir 53,755 Step Chi-square df Sig. 1 10.861 8 .210
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 19.0 PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN, KAJIAN BERDASARKAN MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN REPUTASI AUDITOR Kemampuan Prediksi : Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 19.0 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa menurut prediksi, auditee yang menerima opini audit going concern (GCAO) adalah 52, sedangkan observasi sesungguhnya menunjukkan bahwa auditee yang menerima opini audit going concern sebanyak 47. Jadi, ketepatan model ini adalah 47/52 atau 90,4%. Observed Predicted Opini_thn_jln Percentage Correct NGCAO GCAO Step 1 31 4 88.6 5 47 90.4 Overall Percentage 89.7
Pengujian Hipotesis (Pengaruh Secara Parsial) : PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN, KAJIAN BERDASARKAN MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN REPUTASI AUDITOR Pengujian Hipotesis (Pengaruh Secara Parsial) : Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 19.0 Persamaan Regresi : OPINI t = -6.289 - 0.057Z’ + 0.205PP + 1.302L + 3.384OS + 0.379RA + ɛ B S.E Wald df Sig. Step 1a Z -.057 .134 .180 1 .671 PP .205 .440 .216 .642 L 1.302 .856 2.315 .128 OS 3.384 .761 19.787 .000 RA .379 .754 .252 .615 Constant -6.289 1.960 10.296 .001
Pengujian Hipotesis (Pengaruh Secara Bersama-sama) : PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN, KAJIAN BERDASARKAN MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN REPUTASI AUDITOR Pengujian Hipotesis (Pengaruh Secara Bersama-sama) : Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS 19.0 Dari hasil SPSS diatas diketahui bahwa besarnya pengaruh model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan, rasio leverage , opini audit tahun sebelumnya dan reputasi auditor secara bersama-sama sebesar 70% Step -2 Log Likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square 1 53.755a .518 .700
Rangkuman Pengujian Hipotesis : PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN, KAJIAN BERDASARKAN MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN REPUTASI AUDITOR No Hipotesis Hasil 1 Model prediksi kebangkrutan tidak berpengaruh terhadap kemungkinan penerimaan opini audit going concern. Diterima 2 Pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap kemungkinan penerimaan opini audit going concern. 3 Rasio leverage tidak berpengaruh terhadap kemungkinan penerimaan opini audit going concern. 4 Opini audit tahun sebelumnya tidak berpengaruh terhadap kemungkinan penerimaan opini audit going concern. Ditolak 5 Reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap kemungkinan penerimaan opini audit going concern. 6 Modle prediksi kebangkrutan, pertumbuhan penjualan, rasio leverage, opini audit tahun sebelumnya, dan reputasi auditor secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kemungkinan penerimaan opini audit going concern. Rangkuman Pengujian Hipotesis :
PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN, KAJIAN BERDASARKAN MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN REPUTASI AUDITOR Kesimpulan : Berdasarkan hasil pengujian terhadap 87 perusahaan sampel, dimana 52 perusahaan menerima opini going concern dan sisanya 35 perusahaan menerima opini non going concern. Hasil penelitian dengan menggunakan regresi logistik menunjukkan bukti empiris bahwa variabel opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern. Model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan, rasio leverage dan reputasi auditor secara persial tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. 2. Model prediksi kebangkrutan, opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan, rasio leverage dan reputasi auditor secara bersama-sama berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.
PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN, KAJIAN BERDASARKAN MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN REPUTASI AUDITOR Keterbatasan : Periode pengamatan hanya 3 (tiga) tahun yaitu pada saat dan setelah memburuknya kondisi keuangan global. Penelitian hanya terbatas pada perusahaan manufaktur.. Saran : Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan sektor lain atau membandingkan sektor manufaktur, dan non manufaktur. Serta memperpanjang rentang waktu penelitian sehingga dapat melihat kecenderungan trend penerbitan opini audit going concern oleh auditor dalam jangka panjang dengan tetap membedakan antara saat terjadi krisis ekonomi global dengan periode kondisi ekonomi normal.