Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika S1 Pendidikan Fisika Semester 6 Dra. Rahayu Dwisiwi SR, M.Pd. 3.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika Dra. Rahayu Dwisiwi SR, M.Pd.
Advertisements

Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika Dra. Rahayu Dwisiwi SR, M.Pd.
Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika Dra. Rahayu Dwisiwi SR, M.Pd.
Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika S1 Pendidikan Fisika Semester 6 Dra. Rahayu Dwisiwi SR, M.Pd. 5.
HIPOTESIS.
Pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa psikologi
PERUMUSAN DAN UJI HIPOTESIS
Landasan Teori Data Metode Sampling
Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika Dra. Rahayu Dwisiwi SR, M.Pd.
B a b 8 Merumuskan Hipotesis.
Oleh: Andri Wijaya, S.Pd., S.Psi., M.T.I.
KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Analisis data dengan statitistik Stater 2013 Beta Minggu-VII.
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
Observation Identification of problem area hypotheses Research Design Interpretation of Data Refinement of Theory (pure research) Or Implementation (applied.
BAB VI REGRESI SEDERHANA.
7. MERUMUSKAN HIPOTESIS DEFINISI HIPOTESIS: HIPOTESIS adalah:
Logico Hypotetico Verifikasi
Dr. Putu Sudira, M.P. Prodi PTK PPs UNY
Kerangka Penelitian Merupakan langkah/kegiatan sistematis yang saling mendukung yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian Sangat ditentukan.
Tahapan Penelitian Dr. Hardiwinoto, SE. M.Si.
HIPOTESIS Pertemuan 7.
4 BAB II: KAJIAN PUSTAKA.
Pertemuan Kedua MASALAH PENELITIAN.
HIPOTESIS NATASYA VINALDA ( ).
7. MERUMUSKAN HIPOTESIS DEFINISI HIPOTESIS: HIPOTESIS adalah:
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI
HIPOTESIS PENELITIAN.
Metodologi Penelitian Universitas Komputer Indonesia 2012
LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH :
Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian
HIPOTESIS Muhammad Abduh,M.Pd.
Merumuskan Hipotesis B a b 8.
Hipotesis penelitian Agar dapat menjawab masalah penelitian, maka kita harus menyusun hipotesis. Hipotesis ini yang akan mengarahkan penelitian kita. Hipotesis.
Pertemuan 7 Perumusan Hipotesis.
PERUMUSAN HIPOTESIS DAN PERANCANGAN PENELITIAN
Perumusan Hipotesis Penelitian
Matakuliah : R0342/ Metode Penelitian Tahun : 2006
KERANGKA TEORI-HIPOTESIS
FUNGSI TEORI DALAM PENELITIAN
Logico Hypotetico Verifikasi
4.4 Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian
Langkah – Langkah Metode Ilmiah :
Masalah dan Hipotesis Penelitian Ilmiah A - Masalah Penelitian Ilmiah
Pertemuan 7 Perumusan Hipotesis.
BAB 3 TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Variabel Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai atau yang menjadi pembeda. Variabel penelitian  segala sesuatu yang.
KERANGKA TEORI-HIPOTESIS
4.4 Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian
FOKUS DAN VARIABEL PENELITIAN
PERUMUSAN HIPOTESIS DAN PERANCANGAN PENELITIAN
Metodologi.
Langkah – Langkah Metode Ilmiah :
Marulam MT Simarmata, M.Si
ARFINSYAH HAFID ANWARI, SP, MMA UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP
Hipotesis.
PENGERTIAN HIPOTESIS.
Pertemuan ke-5 pengujian hipotesis
Langkah-Langkah Operasional
METODE PENELITIAN KUANTITATIF (7) FIKOM UNIVERSITAS BUDILUHUR.
HIPOTESIS.
Langkah – Langkah Metode Ilmiah :
4.4 Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian
Landasan Teori dan Penyusunan Hipotesis
PENGUJIAN HIPOTESIS Ahsan Sumantika, S.E., M.Sc.
Pertemuan IV Perumusan Hipotesis.
4.4 Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian
Analisis data dengan statitistik
Modul 3 – Landasan Teori, Kerangka Berpikir dan Pengajuan Hipotesis
LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH 1 LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH :  M M M Menyusun Rumusan Masalah  M M M Menyusun Kerangka Teori  M M M Merumuskan.
Transcript presentasi:

Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika S1 Pendidikan Fisika Semester 6 Dra. Rahayu Dwisiwi SR, M.Pd. 3

HIPOTESIS Hipotesis berasal dari kata: Hypo: kurang dari Thesa: pendapat / teori Hipotesis: pendapat/teori yang masih kurang sempurna. Hipotesis: kesimpulan yang belum final, masih harus dibuktikan/diuji kebenarannya.

Arief Furchan (1982 : 120) Hipotesis: pernyataan sementara yang diajukan untuk memecahkan suatu masalah atau untuk menerangkan suatu gejala. Sutrisno Hadi (1986 : 63) Hipotesis: dugaan, suatu konklusi yang bersifat sangat sementara. Hadari Nawawi (1991 : 45) Hipotesis: dugaan sementara tentang adanya sesuatu atau kemungkinan adanya sesuatu, dengan diiringi perkiraan mengapa atau apa sebab adanya demikian

Setelah hipotesis diuji: Hipotesis ditolak jika ternyata salah Hipotesis diterima jika ternyata benar Untuk menguji hipotesis diperlukan data/fakta yg diperoleh dari hasil pengumpulan data yg dapat dipertanggungjawabkan

Hipotesis dirumuskan dalam bentuk statemen. Hipotesis dirumuskan berdasar pada studi pustaka (kerangka teori & kerangka konsep) Sumber pustaka dapat berupa :  buku yang berisi teori yang relevan dengan permasalahan penelitian  hasil penelitian yang relevan

Kriteria Hipotesis yang Baik 1.Hipotesis mempunyai daya penjelas. 2.Hipotesis menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel. 3.Hipotesis harus dapat diuji. 4.Hipotesis konsisten dengan pengetahuan yang sudah ada. 5.Hipotesis dinyatakan secara sederhana dan ringkas.

Hipotesis dibedakan menjadi: Hipotesis mayor, hipotesis induk yang menjadi sumber anak-anak hipotesis (hipotesis minor). Hipotesis minor, dijabarkan dari hipotesis mayor.  hipotesis minor sejalan dengan hipotesis mayor.  pengujian hipotesis minor merupakan pengujian sebagian dari hipotesis mayor.

Contoh Hipotesis Mayor: Contoh Hipotesis Minor: SES keluarga mempunyai pengaruh pada prestasi belajar anak. Ada hubungan positif antara tingkat pendidikan ayah dengan prestasi belajar anak. Ada hubungan positif antara penghasilan orang tua dengan prestasi belajar anak.

Menurut bentuknya: 1.Hipotesis Kerja Dirumuskan dengan menghubungkan dua variabel penelitian dalam bentuk hubungan kausal/sebab akibat. Perumusan : “ jika …., maka ….” Jika akan diuji secara statistik, hipotesis kerja perlu dirumuskan kembali ke hipotesis nol

Contoh: Hipotesis Kerja: Jika guru memberikan modul kepada siswa, maka aktivitas siswa dalam pembelajaran akan meningkat. Hipotesis Nol: Tidak terdapat perbedaan aktivitas siswa dalam pembelajaran antara siswa yang diberi modul dan yang tidak diberi modul.

2. Hipotesis Nol/Nihil (Ho) Hipotesis yang menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua kelompok atau lebih. 3. Hipotesis Alternatif (Ha) Hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan antara gejala atau kondisi atau variabel yang dibandingkan

Perumusan hipotesis alternatif tidak cukup hanya “Ada perbedaan ….” tetapi dengan menetapkan dugaan yang lebih kongkrit. Misalnya: …. lebih baik …. …. lebih efisien/lebih efektif …. …. lebih besar pengaruhnya …. dsb. Diperlukan tolok ukur/kriteria sebagai pembanding: berupa ukuran baik, efektif, efisien, pengaruh positif, dsb.