PENDIDIKAN DI ERA INFORMASI: Perlu Formulasi Baru oleh Muchlas Samani Universitas Negeri Surabaya muchlassamani.blogspot.com
Sajak Seonggok Jagung (WS Rendra) Seonggok jagung di kamar, dan seorang pemuda, yang kurang sekolahan. Memandang jagung itu, sang pemuda melihat ladang, ia melihat petani, ia melihat panen, dari suatu hari subuh, para wanita dengan gendongan, pergi ke pasar. Dan ia juga melihat, suatu pagi hari, di dekat sumur gadis-gadis bercanda, sambil menumbuk jagung, menjadi maisena. Sedang di dalam dapur, tungku-tungku menyala. Di dalam udara murni, tercium bau kuwe jagung. Seonggok jagung di kamar, dan seorang pemuda. Ia siap menggarap jagung. Ia melihat kemungkinan, otak dan tangan, siap bekerja.
Tetapi ini: Senggok jagung di kamar, dan seorang pemuda tamat SLA. Tak ada uang, tak bisa menjadi mahasiswa. Hanya ada seonggok jagung di kamarnya. Ia memandang jagung itu, dan ia melihat dirinya terlunta-lunta. Ia melihat dirinya ditendang dari diskotek. Ia melihat sepasang sepatu kenes dibalik etalase, Ia melihat saingannya naik sepeda motor. Ia melihat nomor-nomor lotere. Ia melihat dirinya sendiri miskin dan gagal. Seonggok jagung di kamar, tidak menyangkut pada akal, tidak akan menolongnya.
Senggok jagung di kamar, tak akan menolong seorang pemuda. Yang pandangan hidupnya berasal dari buku, dan tidak dari kehidupan. Yang tidak terlatih dalam metoda, dan hanya penuh hafalan kesimpulan. Yang hanya terlatih sebagai pemakai, tetapi kurang latihan bebas berkarya. Pendidikan telah memisahkannya dari kehidupan. Aku bertanya: Apakah gunanya pendidikan, Bila hanya membuat seorang menjadi asing, di tengah kenyataan persoalannya. bila hanya mendorong seseorang, menjadi layang-layang di ibukota, Kikuk pulang ke daerahnya.
APAKAH RENDA SEDANG MENYINDIR PENDIDIKAN KITA YA ??? Apakah gunanya seseorang belajar filsafat, sastra, teknologi, ilmu kedokteran, atau apa saja. Bila pada akhirnya, ketika ia pulang ke daerahnya lalu berkata: “Di sini aku merasa asing dan sepi!”. (dikutip dari Potret Pembangunan dalam Puisi,1975) APAKAH RENDA SEDANG MENYINDIR PENDIDIKAN KITA YA ???
Miniaturusasi – modulisasi – single used - multifungsi
impersonalisasi
The Magnitude and Frequency of Business Changes Scientific Management (1895) Productivity and Efficiency (1970) The Global Economy (1985) The IT Revolution (1990) The Scientific Based Economy & Society (2000) Sumber: Wiroto, 2008
Apa sekolah masih diperlukan? Kalau ya, seperti apa modelnya?
…. saatmya kita kembali ke filsafat pendidikan negeri sendiri… …..saatmya kita kembali ke filsafat pendidikan negeri sendiri…..saatnya mengkaji ajaran Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara…..
DIDIKLAH ANAKMU SESUAI DENGAN ZAMANNYA, KARENA MEREKA HIDUP BUKAN DI ZAMANMU (Ali bin Abi Thalib) Dua Pesan Penting Anakmu bukanlah milikmu, mereka adalah putra putri sang Hidup, yang rindu akan dirinya sendiri. Mereka lahir lewat engkau, tetapi bukan dari engkau, mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu. Berikanlah mereka kasih sayangmu, namun jangan sodorkan pemikiranmu, sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri. Patut kau berikan rumah bagi raganya, namun tidak bagi jiwanya, sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan, yang tiada dapat kau kunjungi, sekalipun dalam mimpimu.
Engkau boleh berusaha menyerupai mereka, namun jangan membuat mereka menyerupaimu, sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur, ataupun tenggelam ke masa lampau. Engkaulah busur asal anakmu, anak panah hidup, melesat pergi. Sang Pemanah membidik sasaran keabadian, Dia merentangkanmu dengan kuasaNya, hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat. Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah, sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat, sebagaimana dikasihiNya pula busur yang mantap. (Kalil Gibran)
Sukses dalam kehidupan SBG BAGIAN DARI LINGKUNGAN SBG ANGGOTA KELUARGA/ MASY/WRG NGR SBG PRIBADI YG MANDIRI HAMBA ALLAH SWT HATI/ KALBU OTAK/ AKAL RAGA/ FISIK KI HAJAR DEWANTARA: “PENDIDIKAN ADALAH DAYA UPAYA UNTUK MEMAJUKAN BERTUMBUHNYA BUDI PEKERTI (KEKUATAN BATIN, KARAKTER), PIKIRAN (INTELLECT) DAN TUBUH ANAK. BAGIAN-BAGIAN ITU TIDAK BOLEH DIPISAHKAN AGAR KITA DAPAT MEMAJUKAN KESEMPURNAAN HIDUP ANAK-ANAK KITA”. Sukses dalam kehidupan
Pandangan Kritis thd Pendidikan Saat Ini We have designed our schools on the implicit assumption that all the problems in the world have already been solved and the teachers knows the answers. Do the job of the teacher in to tell the students the problem, the answer, and literally to “school” them. In my view of the world, the future world is constant discontinuity, the problems are not there yet……Traditional education, therefore in danger of being deskilling……. (Charles Handy,1997) Pandangan Kritis thd Pendidikan Saat Ini In today’s highly competitive global “knowledge economy”, all students need new skills for college, careers and citizenship. The failure to give all students these new skills leaves today’s youth and our country at alarming competitive disadvantage. School haven’t changed, the world has. And so our schools are not failing. Rather, they are obsolete-even the ones that score the best on standardized tests (Wagner, 2008).
The important thing is not the level of education, but whether the education system turns out with the required skills……. ….Should the digital natives student learn the old way or should the digital immigrants instructors learn to teach according to the way……..Sometimes the way out of dilemma is to avoid choosing, but the paradigm has permanently and irrevocably changed, which seem likely, the education system can only survive by adapting to accommodate the digital native and the way they think. It had the advantage of opening the door for interdisciplinary and multitasking world, which maybe the key to controlling and extracting from the flow of information we need…… (Moller, 2011)
The Four Exercise Questions on Education Development (Trilling, 2009) What will the world be like twenty or so years from now when your child has left school and is out in the world? What skills will your child need to be successful in this world you have imagined twenty years from now? The Four Exercise Questions on Education Development (Trilling, 2009) What were the conditions that made your high-performance learning experiences so powerful? What would learning be like if it were designed around your answers to the first three questions?
……. We are not predicting the collapse of your local elementary school …….We are not predicting the collapse of your local elementary school. Young people will not be forced to retreat behind computer screens to become educated. Rather, we see the seeds of new education system forming in the rapid growth of new learning alternatives, such as home schooling, learning centers, workplace learning, and distance education. These new alternatives will make us rethink the dominant role of K-12 public schools in education as children and adults spend more time learning in new venues. (Collins & Halverson, 2009)
………If we shift our focus, however, from teaching to learning as well as from instruction to productive inquiry, the new social media and social networks start to allow a large-scale form of peer-based, social learning for the world of today’s students. I am not saying that this kind of learning will replace schooling, but it does allow new forms of both formal and informal learning to emerge around the edges of formal schooling. (John S Brown, 2009)
BEKOMUNIKASI & BEKERJASAMA SBG BAGIAN LINGKUNGAN DARI SBG ANGGOTA MASY/WRG NGR KELUARGA/ PRIBADI YG SBG MANDIRI ALLAH SWT HAMBA BEKOMUNIKASI & BEKERJASAMA PROBLEM YG TERJADI MENGGALI INFORMASI YG TERKAIT (EXT-INT DSB) MENGOLAH/ MENGANALISIS SECARA KRITIS BEKOMUNIKASI & BEKERJASAMA BEKOMUNIKASI & BEKERJASAMA MELAKSANAKAN KEPUTUSAN DG TANGGUNG JAWAB MENGAMBIL KEPUTUSAN SECARA ARIF MENEMUKAN ALTERNATIF-ALTERNATIF PEMECAHAN YG KREATIF BEKOMUNIKASI & BEKERJASAMA
MAT FIS BIO KIM BIND BING EKON GEO PKN SOS SEJ
PROJECT BASED LEARNING Mapel/Makul “A” Kemampuan menggali informasi Kemampuan merumuskan masalah Mapel/Makul “B” Kemampuan menganalisis masalah (Interdiciplinary Authentic Problem Based Group Work) Project “X” Kemampuan mencari alternatif pemecahan yg kreatif Mapel/Makul “C” Kemampuan memilih alternatif yang paling arif Mapel/Makul “D” Kemampuan bekerjasama Kemampuan berkomunikasi
Mata kuliah ciri universitas/fakultas (5-10%) Mata kuliah inti Jurusan/Prodi (60-70%) Mata pilihan (20-30%)
ETHICAL MIND RESPECTIVEFUL MIND CREATIVE MIND SYNTHESIZING MIND DICIPLINARY MIND
PENDIDIKAN SBG PROSES PEMBELAJARAN PEMBUDAYAAN BUDAYA SEKOLAH MATERI AJAR PENDIDIKAN SBG PROSES PENYIAPAN SDM PROSES PEMBELA-JARAN PENDIDIKAN SBG PROSES PEMBELAJARAN
terimakasih