ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
Advertisements

Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Pengukuran Sudut Sudut adalah bangun yang dibentuk oleh 2 sinar garis yang bersekutu pada pangkalnya. 2 sinar garis itu disebut kaki sudut. Pangkal kedua.
Seminar Komprehensif Hendri Ahmadi
PERCOBAAN FAKTORIAL DENGAN RANCANGAN ACAK KELOMPOK Prof. Kusriningrum
( Studi Kasus 1 : Soil Fertility Assesment )
START.
ANALISA BIVARIAT: KORELASI DAN REGRESI
SOAL CERITA, ADA APA DENGANMU ?
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
P E N J A D W A L A N Pertemuan 10.
Kelompok 2: Minianingsih Nurfajri
EFEKTIVITAS PENAMBAHAN Bacillus sp.
HASIL PENELITIAN DOSEN MUDA TEKNOLOGI PENGAWETAN TELUR AYAM RAS DALAM LARUTAN GELATIN DARI LIMBAH KULIT SAPI Oleh : Sri Melia, S.TP., MP Indri.
1 Diagram berikut menyatakan jenis ekstrakurikuler di suatu SMK yang diikuti oleh 400 siswa. Persentase siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler.
BY: Ir. Suyatno, M.Si. Program Studi Peternakan Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang.
Bab 11A Nonparametrik: Data Frekuensi Bab 11A.
Logam berat ? Berbahaya ? Solusi ?
PEMBANDINGAN BERGANDA (Prof. Dr. Kusriningrum)
Dr. Ir. Iskandar., MSi dan Ujang Subhan, S.Pi., MSi
RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RANDOMIZED BLOCK DESIGN) atau RANCANGAN KELOMPOK LENGKAP TERACAK (RANDOMIZED COMPLITE BLOCK DESIGN) Prof.Dr. Kusriningrum.
Bab 11B
Analisis Variansi Satu Arah
Uji Non Parametrik Dua Sampel Independen
Universitas Padjadjaran
Sidang Kompre FADHILAH SILVIANA PUTRI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT SRIJAYA PUSAKA NUSANTARA JAKARTA TIMUR
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
Berapa pH larutan yang terbentuk pada hidrolisis garam NaCN 0,01 M,
Selamat Bertemu Kembali Pada M. Kuliah STATISTIKA
10 Uji Hipotesis untuk Dua Sampel.
KURVE NORMAL. Distribusi Normal – Suatu alat statistik untuk menaksir dan meramalkan peristiwa-peristiwa yang lebih luas dan akan terjadi. Ciri –Ciri.
TURUNAN DIFERENSIAL Pertemuan ke
PRATIWI DINDA MUTIANUGRAH
SRI HARSONO, TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V, VI SD NEGERI 2 KANCILAN KECAMATAN KEMBANG KABUPATEN JEPARA TAHUN 2011.
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PERANCANGAN PERCOBAAN MAHASISWA SEMESTER VI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA PENANGGUNG.
: : Sisa Waktu.
PERKEMBANGAN KELULUSAN SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK KOTA SEMARANG DUA TAHUN TERAKHIR T.P DAN 2013.
VIII. UJI HIPOTESIS Pernyataan Benar Salah Ada 2 Hipotesis Hipotesis H
Luas Daerah ( Integral ).
Analisis Regresi Kelompok 3 3SK1
P E R C O B A A N F A K T O R I A L D E N G A N RANCANGAN ACAK LENGKAP
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012
UKURAN PEMUSATAN DATA Sub Judul.
PEMBUATAN PAKAN TERNAK KAMBING SISTEM KERING
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
Konduktivitas Elektrolit
PENGERTIAN DASAR Prof.Dr. Kusriningrum
ADVOKASI Oleh : dr.Rozi Abdullah
EFEKTIVITAS TEPUNG HIPOTALAMUS SAPI
PEMBANDINGAN ORTOGONAL ( Prof.Dr. Kusriningrum )
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
MATERI PELAJARAN MATEMATIKA SMP KLAS VII SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2008/2009
TOKOFEROL DAN FENOLIK TOTAL PADA 10 JENIS KACANG
Bab 9B Analisis Variansi Bab 9B
PENGUJIAN HIPOTESIS RATA-RATA (MEAN) 1 SAMPEL
HIPOTESIS DAN UJI RATA-RATA
USAHA DAN ENERGI ENTER Klik ENTER untuk mulai...
Bab 8A Estimasi 1.
PENGUJIAN PARAMETER DENGAN DATA SAMPEL
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Universitas Udayana.
MARI BELAJAR MATEMATIKA
Korelasi dan Regresi Ganda
Pengantar sistem informasi Rahma dhania salamah msp.
PENGGEMUKAN SAPI BALI DENGAN SUBSTITUSI JERAMI FERMENTASI DAN KONSENTRAT TEPUNG KEPALA UDANG DI KAB. PINRANG SULAWESI SELATAN Andi Ella, dkk B0gor 8 –
RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP (RAKL)
ILMU TANAMAN PAKAN TERNAK Matakuliah
Transcript presentasi:

ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB

DEKOLAGENISASI LIMBAH TULANG AYAM OLEH FILTRAT ABU SEKAM PADI TERHADAP KANDUNGAN KALSIUM DAN FOSFOR SKRIPSI   FITRI APRIANI NOOR 200110080038 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG 2012

Bahan Pakan Ca & P Tulang Ayam Kolagen Pengolahan FASP Ca dan P yang optimal

Identifikasi Masalah Berapa besar pengaruh konsentrasi dan waktu perendaman pada pengolahan limbah tulang ayam dengan filtrat abu sekam padi terhadap dekolagenisasi, kandungan kalsium, dan kandungan fosfor. Tingkat konsentrasi dan waktu perendaman berapa pada pengolahan limbah tulang ayam dengan filtrat abu sekam padi diperoleh dekolagenisasi, kandungan kalsium, dan kandungan fosfor optimal.

Maksud dan Tujuan Mengetahui berapa besar pengaruh konsentrasi dan waktu perendaman pada pengolahan limbah tulang ayam dengan filtrat abu sekam padi terhadap dekolagenisasi, kandungan kalsium, dan kandungan fosfor. Mendapatkan tingkat konsentrasi dan waktu perendaman yang tepat pada pengolahan limbah tulang ayam dengan filtrat abu sekam padi diperoleh dekolagenisasi, kandungan kalsium, dan kandungan fosfor optimal.

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengaruh Perlakuan FASP terhadap Dekolagenisasi Limbah Tulang Ayam Rataan Dekolagenisasi Limbah Tulang Ayam Terhidrolisis dengan FASP Perlakuan Ulangan Rataan W K Konsentrasi Waktu 1 2 3 4 5 ………………….%................. K1 W1 28 27 27,80 29,30 W2 33 29 32 31 30,80 K2 24 25 24,40 27,00 30 29,60 Ket : K1 = Konsentrasi Filtrat Abu Sekam Padi 10% K2 = Konsentrasi Filtrat Abu Sekam Padi 20% W1 = Lama Perendaman 24 jam W2 = Lama Perendaman 48 jam

Analisis Sidik Ragam Tidak Berbeda nyata F hitung < F tabel SK Db JK KT F Hit F Tabel 0,05 0,01 Rata-rata 1 15848,5 Konsentrasi 26,45 0,59 4,49 8,53 Waktu dalam Konsentrasi 2 90,1 45,05 45,05** 3,63 6,23 Galat 16 Jumlah 20 15981 Tidak Berbeda nyata F hitung < F tabel Uji Lanjut Duncan Berbeda nyata F hitung > F tabel

Konsentrasi FASP tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap dekolagenisasi. Peningkatan konsentrasi FASP tidak memperlihatkan efektifitas terhadap kemampuan dekolagenisasi. Efektifitas dekolagenisasi erat kaitannya dengan pH larutan. Peningkatan konsentrasi FASP tidak menunjukkan peningkatan pH. Konsentrasi FASP 10% rataan pH larutan sebesar 8,77 dan konsentrasi FASP 20% rataan pH larutan sebesar 8,57. Rataan pH 8,77 dan 8,57 pada konsentrasi 10% dan 20% tidak terlalu jauh bedanya akibatnya pengaruh konsentrasi larutan tidak diikuti dengan peningkatan dekolagenisasi. Hasil penelitian Bagau (2011), membuktikan bahwa pada konsentrasi FASP 10% sampai 30% pH larutan hanya berada pada kisaran pH 8,02-8,76 sehingga konsentrasi FASP tidak berpengaruh nyata terhadap efektifitas rendemen tulang ikan cakalang terlarut.

Rataan Dekolagenisasi Rataan Dekolagenisasi Hasil Uji Duncan Pengaruh Waktu Tersarang dalam Konsentrasi terhadap Dekolagenisasi Pengaruh Waktu dalam Konsentrasi 1 Perlakuan Rataan Dekolagenisasi Signifikasi 0,05 ……………..%................. K1W1 27,80 a K1W2 30,80 b Pengaruh Waktu dalam Konsentrasi 2 Perlakuan Rataan Dekolagenisasi Signifikasi 0,05 ……………..%................. K2W1 24,40 a K2W2 29,60 b Keterangan : Huruf yang berbeda pada kolom signifikansi menunjukkan berbeda nyata (p<0,05) K1 = Konsentrasi Filtrat Abu Sekam Padi 10% K2 = Konsentrasi Filtrat Abu Sekam Padi 20% W1 = Lama Perendaman 24 jam W2 = Lama Perendaman 48 jam

Semakin lama waktu hidrolisis menyebabkan semakin tinggi kemampuan FASP untuk menghidrolisis limbah tulang ayam. Artinya waktu hidrolisis oleh FASP diperlukan waktu lebih lama untuk menghidrolisis komponen yang terdapat pada tulang ayam. Hasil penelitian yang dilakukan Cole dan Wiyono (2001) dalam Bagau dkk., (2011) bahwa dalam mengolah tulang hewan menjadi gelatin pada prinsipnya untuk menghidrolisis protein tulang dan perendaman yang dilakukan dalam proses basa diperlukan waktu yang relatif lebih lama. Semakin lama waktu perendaman menyebabkan semakin tinggi pula tingkat efektifitas kelarutan kolagen dan komponen non-ash lainnya yang terdapat pada limbah tulang ayam. Hasil percobaan yang dilakukan jumlah protein tulang yang telah diolah dengan FASP pada konsentrasi FASP 20% dengan waktu perendaman 48 jam, jumlah protein yang tersisa hanya sebesar 29,81% sementara kandungan protein tulang ayam yang tidak mengalami pengolahan yaitu sebesar 41,21%. Keadaan ini membuktikan bahwa kandungan protein dalam limbah tulang ayam yang mengalami pengolahan dengan konsentrasi FASP 20% selama 48 jam mengalami penurunan sebesar 11,40%.

4.2. Pengaruh Perlakuan FASP terhadap Kandungan Kalsium Limbah Tulang Ayam Rataan Kandungan Kalsium Limbah Tulang Ayam Terhidrolisis dengan FASP Perlakuan Ulangan Rataan W K Konsentrasi Waktu 1 2 3 4 5 ……………………%........................ K1 W1 17,01 16,95 16,93 17,03 16,38 16,86 17,16 W2 17,27 16,65 17,59 17,86 17,94 17,46 K2 17,89 19,40 19,57 18,59 17,61 18,61 18,23 19,80 18,05 17,58 16,83 16,94 17,84 Ket : K1 = Konsentrasi Filtrat Abu Sekam Padi 10% K2 = Konsentrasi Filtrat Abu Sekam Padi 20% W1 = Lama Perendaman 24 jam W2 = Lama Perendaman 48 jam

Analisis Sidik Ragam Tidak Berbeda nyata F hitung < F tabel SK Db JK KT F Hit F Tabel 0,05 0,01 Rata-rata 1 6261,20 Konsentrasi 5,67 4,73* 4,49 8,53 Waktu dalam Konsentrasi 2 2,40 1,20 1,87 3,63 6,23 Galat 16 10,24 0,64 Jumlah 20 6279,51 Tidak Berbeda nyata F hitung < F tabel Uji Lanjut Duncan Berbeda nyata F hitung > F tabel

Sedangkan lama waktu yang tersarang dalam konsentrasi tidak berpengaruh nyata (p>0,05), disebabkan jarak waktu yang digunakan terlalu pendek, sehingga kurangnya kesempatan FASP untuk menghidrolisis kolagen yang berakibat kurang optimalnya kandungan kalsium. Hal ini menunjukkan bahwa setiap perlakuan waktu yang tersarang dalam konsentrasi tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata terhadap kandungan kalsium limbah tulang ayam.

Hasil Uji Duncan Pengaruh Konsentrasi terhadap Kandungan Kalsium Perlakuan Rataan Kandungan Kalsium Signifikasi 0,05 ……………..%................. K1 17,16 a K2 18,23 b Keterangan : Huruf yang berbeda pada kolom signifikansi menunjukkan berbeda nyata (p<0,05) K1 = Konsentrasi Filtrat Abu Sekam Padi 10% K2 = Konsentrasi Filtrat Abu Sekam Padi 20% W1 = Lama Perendaman 24 jam W2 = Lama Perendaman 48 jam

Peningkatan kandungan kalsium limbah tulang ayam bukan berasal dari peluruhan protein kolagen (dekolagenisasi) melainkan dari proses peresapan kalsium yang terdapat pada filtrat abu sekam padi. Menurut Haryanto (2002) komposisi kimiawi abu sekam padi mengandung senyawa CaO (kalsium oksida) dengan kadar 0,65%. Konsentrasi FASP 20% pada proses pembuatan filtrat abu sekam padi menghasilkan senyawa CaO yang lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi FASP 10%. Hal ini menunjukkan kandungan kalsium yang terdapat pada limbah tulang ayam mendapatkan tambahan kalsium yang lebih tinggi pada konsentrasi FASP 20%.

4.3. Pengaruh Perlakuan FASP terhadap Kandungan Fosfor Limbah Tulang Ayam Rataan Kandungan Fosfor Limbah Tulang Ayam Terhidrolisis dengan FASP Perlakuan Ulangan Rataan W K Konsentrasi Waktu 1 2 3 4 5 ………………%..................... K1 W1 8,61 8,38 8,56 8,79 8,30 8,53 8,65 W2 8,78 8,47 8,90 8,81 8,77 K2 8,10 7,87 8,21 8,04 8,12 8,59 9,58 8,96 8,98 9,04 8,76 9,06 Ket : K1 = Konsentrasi Filtrat Abu Sekam Padi 10% K2 = Konsentrasi Filtrat Abu Sekam Padi 20% W1 = Lama Perendaman 24 jam W2 = Lama Perendaman 48 jam

Analisis Sidik Ragam Tidak Berbeda nyata F hitung < F tabel SK Db JK KT F Hit F Tabel 0,05 0,01 Rata-rata 1 1486,43 Konsentrasi 0,02 4,49 8,53 Waktu dalam Konsentrasi 2 2,38 1,19 23,83** 3,63 6,23 Galat 16 0,80 Jumlah 20 1489,62 Tidak Berbeda nyata F hitung < F tabel Berbeda nyata Uji Lanjut Duncan F hitung > F tabel

Konsetrasi Hasil analisis sidik ragam menunjukkan pada perlakuan konsentrasi bahwa konsentrasi FASP tidak berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kandungan fosfor. Peningkatan konsentrasi FASP tidak memperlihatkan efektifitas pengolahan terhadap kandungan fosfor. Efektifitas pengolahan terhadap kandungan fosfor erat kaitannya dengan pH larutan. Peningkatan konsentrasi tidak menunjukkan peningkatan pH. Konsentrasi FASP 10% rataan pH larutan sebesar 8,77 dan konsentrasi FASP 20% rataan pH sebesar 8,57. Rataan pH 8,77 dan 8,57 pada konsentrasi 10% tidak terlalu jauh bedanya akibatnya pengaruh konsentrasi larutan tidak diikuti dengan peningkatan kandungan fosfor.

Rataan Kandungan Fosfor Rataan Kandungan Fosfor Hasil Uji Duncan Pengaruh Waktu Tersarang dalam Konsentrasi terhadap Kandungan Fosfor Pengaruh Waktu dalam Konsentrasi 1 Perlakuan Rataan Kandungan Fosfor Signifikasi 0,05 ……………..%................. K1W1 8,53 a K1W2 8,77 Pengaruh Waktu dalam Konsentrasi 2 Perlakuan Rataan Kandungan Fosfor Signifikasi 0,05 ……………..%................. K2W1 8,12 a K2W2 9,06 b Keterangan : Huruf yang berbeda pada kolom signifikansi menunjukkan berbeda nyata (p<0,05) K1 = Konsentrasi Filtrat Abu Sekam Padi 10% K2 = Konsentrasi Filtrat Abu Sekam Padi 20% W1 = Lama Perendaman 24 jam W2 = Lama Perendaman 48 jam

Hal ini menunjukkan pada tingkat konsentrasi FASP 10% (K1) dengan lama waktu perendaman 24 jam (W1) dan 48 jam (W2) tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan fosfor tulang ayam Pengaruh waktu dalam konsentrasi FASP 20% (K2) dengan lama waktu perendaman 48 jam (W2) berpengaruh nyata (p<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan lama waktu perendaman 24 jam (W1) terhadap kandungan fosfor. Semakin lama waktu hidrolisis, semakin tinggi kesempatan FASP untuk menghidrolisis tulang ayam dalam melarutkan kolagen dan komponen non-ash lainnya, sehingga mineral menjadi komponen utama dalam limbah tulang ayam.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 1. Konsentrasi filtrat abu sekam padi (FASP) berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kandungan kalsium, sedangkan terhadap dekolagenisasi dan kandungan fosfor tidak berpengaruh. 2. Waktu yang tersarang dalam konsentrasi berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap dekolagenisasi dan kandungan fosfor, sedangkan terhadap kandungan kalsium tidak berpengaruh. 3. Perlakuan konsentrasi FASP 20% dengan lama waktu perendaman 48 jam (K2W2) merupakan perlakuan yang tepat pada pengolahan limbah tulang ayam dengan FASP diperoleh dekolagenisasi, kandungan kalsium, dan kandungan fosfor optimal. Saran Untuk mendapatkan dekolagenisasi, kandungan kalsium, dan fosfor yang tepat pada pengolahan limbah tulang ayam disarankan menggunakan konsentrasi FASP 20% dengan lama waktu perendaman 48 jam.

WASALAMU’ALAIKUM WR.WB