SEMINAR KOLOKIUM AUFA FADHLI PRATOMO NPM DI BAWAH BIMBINGAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
Advertisements

PERATURAN KONSERVASI Fredinan Yulianda, 2009.
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Seminar Komprehensif Hendri Ahmadi
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
CANDRA PERKASA NURLUKMAN
METODE STATISTIKA Pertemuan III DISTRIBUSI SAMPLING.
Oleh : INDRIANI Dibawah bimbingan : Ankiq Taofiqurrahman.S.Si.,M.T.
ANALISA BIVARIAT: KORELASI DAN REGRESI
PENGARUH BENTUK OLAHAN DENDENG BELUT TERHADAP TINGKAT KESUKAAN
VI. KUALITAS AIR DAN DEBIT
Oleh : Nur Hayatin, S.ST Program Komputer. Tujuan  Setelah perkuliahan selesai diharapkan :  Mahasiswa mampu memahami tentang program komputer  Mahasiswa.
Kolokium RAMAWIJAYA NPM UNIVERSITAS PADJADJARAN
METODE PENENTUAN TITIK SAMPLING OBSERVASI BAWAH AIR
Dosen Pembimbing : Yudi Cahyoko, Ir., M.Si Agustono, Ir., M.Kes
MOBA DENGAN LINE INTERCEPT TRANSECT.
 Pembukaan WIB (Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa)  Babak Penyisihan WIB (Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa)  Pengumuman Hasil.
SOAL ESSAY KELAS XI IPS.
PENULISAN LAPORAN PENELITIAN Oleh MUH. YUNANTO, SE., MM.
Benny Yohanes Contekan 1 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Zahidah Hasan, M.S
UNIVERSITAS PADJAJARAN
Pendahuluan Tujuan yang umum dan penting: mempelajari suatu kelompok besar (populasi) dengan cara melakukan pengujian data dari beberapa anggota kelompok.
PRAKTIKUM KEANEKARAGAMAN DAN KLASIFIKASI PANEROGAMAE
Interval Prediksi 1. Digunakan untuk melakukan estimasi nilai X secara individu 2. Tidak digunakan untuk melakukan estimasi parameter populasi yang tidak.
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
BAHAN AJAR STATISTIKA ELEMENTER MAA 306
ABSTRAK Pola pergerakan dalam sistem transportasi sering dijelaskan sebagai arus pergerakan (kendaraan, penumpang dan barang) yang bergerak dari zona asal.
Dr. Ir. Iskandar., MSi dan Ujang Subhan, S.Pi., MSi
KONTRIBUSI WISATA BAHARI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN DI PANTAI PANGANDARAN, KABUPATEN CIAMIS JAWA BARAT SEMINAR KOMPREHENSIF DEWI YULIRIANE.
HIDROGRAFI OPERASIONAL (GD 4110)
TABEL INPUT OUTPUT REGIONAL.
Latihan Soal Persamaan Linier Dua Variabel.
Universitas Padjadjaran
Sidang Kompre FADHILAH SILVIANA PUTRI
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Analisis Rangkaian Listrik Sesi-10
TURUNAN DIFERENSIAL Pertemuan ke
PRATIWI DINDA MUTIANUGRAH
ALAT-ALAT UKUR dan PENGUKURAN
ANALISIS DATA DAN INFORMASI
Tugas 5 Berikut ini adalah ilmu yang yang berkaitan langsung dengan ilmu ekonometrika, kecuali: Matematika Ekonomi Statistika deskriptif Statistik Inferensi.
MANTA TOW.
PERATURAN KONSERVASI Fredinan Yulianda, 2010.
TINJAUAN ASPEK GEOTEKNIK
ANALISIS JALUR ( PATH ANALYSIS ).
POTENSI BIOTIK TERUMBU KARANG WILAYAH PESISIR DAN LAUT
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
Agustin Kusumayati, dr., MSc., PhD.
EFEKTIVITAS TEPUNG HIPOTALAMUS SAPI
NUNUNG AZIZAH FITRIANI, PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN LEVERAGE TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR.
13-15 Februari Tujuan Pelatihan Kurikulum Pengajar Jadwal Pelatihan.
BEDAH KISI-KISI IPA UN SD/MI TAHUN 2013 GURU KELAS VI SD/MI KECAMATAN
SURVEY TENTANG PENULISAN DAN UJIAN SKRIPSI/KOMPREHENSIF
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINIER
Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia FTUI
MAURIA MALIK, Evaluasi Komposisi dan Struktur Vegetasi Mangrove di Kawasan Pesisir Kecamatan Tugu Kota Semarang.
BERBAGAI KERAGAAN PRODUKTIVITAS PRIMER
Dkk. 2 mengidentifikasi parameter kualitas air. Kd Mengukur Parameter Kualiatas Air.
Rekayasa Teknologi Transplantasi Lamun pada Jenis Enhalus acoroides dan Thallassia hemprichii di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta Oleh : Ir. Mujizat Kawaroe,
Sifat Fisik dan Kimia Air Tawar (faktor pembatas)
Pengendalian Sedimen dan Erosi
Dr. Ir. Rika Raffiudin, M. Si.
TERUMBU KARANG.
Aplikasi pengolahan citra digital untuk menilai mutu buah nanas terolah minimum dengan perlakuan penambahan gula pasir WAHYUDI ERRIKO S.P Dosen.
JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN
Makhluk Hidup Dalam EKOSISTEM
ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN SELAMA 20 TAHUN DI WILAYAH PERBATASAN MAKASSAR – MAROS DENGAN Remote Sensing PROGRAM PASCASARJANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN.
KAJIAN KESESUAIAN EKOWISATA PULAU PASUMPAHAN - KOTA PADANG
SEDIMENTASI by: Laurensia A H Obe-X 15. Devinisi Sedimentasi Sedimentasi adalah masuknya muatan sedimen ke dalam suatu lingkungan perairan tertentu melalui.
Dampak Perubahan Iklim Bagi Ekosistem Mangrove di Indonesia Muhammad Imran Amin Direktur Mangrove Ecosystem Restoration Alliance Yayasan Konservasi Alam.
Transcript presentasi:

PENGARUH SEDIMENTASI TERHADAP KONDISI TERUMBU KARANG DI PERAIRAN PULAU ABANG KOTA BATAM SEMINAR KOLOKIUM AUFA FADHLI PRATOMO NPM 230210080018 DI BAWAH BIMBINGAN YUNIARTI MS., S.Pi., M.Si Ir. INDAH RIYANTINI, M.Si DOSEN PENELAAH ANKIQ T. S., S.Si., M.T. UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN 2012

HAMBATAN PERTUMBUHAN KARANG TERUMBU KARANG DI PERAIRAN P.ABANG LATAR BELAKANG TERUMBU KARANG FAKTOR ALAM FAKTOR ANTROPOGENIK SEDIMENTASI HAMBATAN PERTUMBUHAN KARANG KEMATIAN KARANG TERUMBU KARANG DI PERAIRAN P.ABANG

LOKASI PENELITIAN

TERUMBU KARANG SEDIMENTASI IDENTIFIKASI MASALAH IDENTIFIKASI MASALAH

TUJUAN PENELITIAN 1 MENGETAHUI LAJU SEDIMENTASI DI EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI PERAIRAN PULAU ABANG 2 MENGETAHUI DAN MENGKAJI STRUKTUR KOMUNITAS TERUMBU KARANG DI PERAIRAN PULAU ABANG 3 MENGANALISIS HUBUNGAN DAN PENGARUH SEDIMENTASI TERHADAP KONDISI TERUMBU KARANG

KEGUNAAN PENELITIAN Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengaruh sedimentasi terhadap kondisi terumbu karang. Selanjutnya seluruh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai bahan untuk mengevaluasi dan mengkaji usaha pengelolaan ekosistem terumbu karang di kawasan perairan Pulau Abang Kota Batam.

KERANGKA PEMIKIRAN TERUMBU KARANG DI PERAIRAN P. ABANG KOTA BATAM FAKTOR ALAM DAN ANTROPOGENIK SEDIMENTASI POLIP KARANG DAN PENETRASI CAHAYA HAMBATAN PERTUMBUHAN KARANG ADAPTASI MORFOLOGI KARANG PENUTUPAN DAN KEANEKARAGAMAN KARANG

LOKASI STASIUN PENELITIAN

ALAT DAN BAHAN ALAT PENELITIAN BAHAN PENELITIAN SCUBA DIVING GPS KAMERA BAWAH AIR SABAK DAN PENSIL 2B ROLLMETER TERMOMETER REFRAKTOMETER SECCHI DISK FLOUTING DROUDGE SEDIMENT TRAP PERAHU MOTOR BOTOL SAMPEL AYAKAN SPEKTROFOTOMETER KOMPUTER DAN SOFTWARE SPSS 17.0 DAN MICROSOFT EXCEL 2007 BAHAN PENELITIAN LIFE-FORM KARANG SAMPEL SEDIMEN SAMPEL AIR

PENGAMATAN TERUMBU KARANG LINE INTERCEPT TRANSECT (LIT) PERSENTASE TUTUPAN KARANG INDEKS MORTALITAS

ANALISIS DATA KEANEKARAGAMAN INDEKS Mengukur kekayaan jenis komunitas karang KESERAGAMAN Mengukur keseimbangan jumlah individu life-form DOMINANSI Mengukur kecenderungan satu individu life-form mendominasi yang lainnya

PENGUKURAN PARAMETER FISIK-KIMIA SATUAN KETERANGAN SALINITAS 0/00 IN SITU SUHU 0C KECERAHAN m KECEPATAN ARUS m/s KEKERUHAN NTU LABORATORIUM ORTOFOSFAT mg/L NITRAT TOTAL PADATAN TERSUSPENSI

PENGUKURAN LAJU SEDIMENTASI Sediment trap 14 Hari mg/cm2/hari

ANALISIS SEDIMEN TEKSTUR SEDIMEN SKALA WENTWORTH

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 KASIH ANALISIS STATISTIK ANALISIS REGRESI GANDA R2 Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 KASIH y = Tutupan karang yang diprediksi X1 = Laju sedimentasi X2 = Kekeruhan X3 = TSS X4 = Kecerahan a,b = Koefisien regresi (KOEFISIEN DETERMINASI) HUBUNGAN ANTARA SEDIMENTASI DENGAN TUTUPAN KARANG

KARAKTERISTIK PERAIRAN PARAMETER SATUAN BAKU MUTU St. 1 St. 2 St. 3 St. 4 St. 5 St. 6 St. 7 St. 8 St. 9 SALINITAS 0/00 - 29 31 30 SUHU 0C 27 KECERAHAN m >5 5 4,3 4 4,5 6 KECEPATAN ARUS m/s 0,16 0,30 0,08 0,14 0,06 0,20 KEKERUHAN NTU <5 2 1 FOSFAT mg/l <0,015 4,83 1,11 3,25 3,53 1,39 2,08 1,2 NITRAT <0,008 0,2 0,3 0,1 0,4 0,8 TSS 20

ANALISIS BESAR BUTIR STASIUN KRIKIL PASIR LANAU JENIS TEKSTUR 1 1,1 84,8 14,1 PASIR LUMPURAN SEDIKIT KRIKILAN 2 1,5 94,6 3,9 PASIR SEDIKIT KRIKILAN 3 5,2 43,7 51,2 LUMPUR KRIKILAN 4 13,6 75,6 10,9 PASIR LUMPURAN KRIKILAN 5 4,7 51,4 43,9 6 9,3 88,6 2,1 PASIR KRIKILAN 7 5,9 93,9 0,2 8 0,1 99,4 0,4 9 1,6 49,8 48,5

ANALISIS LAJU SEDIMENTASI STASIUN LAJU SEDIMENTASI mg/cm2/hari TINGKATAN DAMPAK KATEGORI PASTOROK BILYARD 1 2,95 KECIL – SEDANG 1 – 10 2 5,59 3 1,57 4 22,82 SEDANG – BAHAYA 10 – 50 5 2,79 6 6,77 7 6,20 8 0,93 9 3,81

STASIUN 1 (P. ABANG KECIL – DERMAGA) Indeks Keanekaragaman : 1,58 Indeks Keseragaman : 0,55 Indeks Dominansi : 0,28

STASIUN 2 (P. ABANG KECIL – TELUK ELONG) Indeks Keanekaragaman : 1,70 Indeks Keseragaman : 0,52 Indeks Dominansi : 0,21

STASIUN 3 (P. ABANG KECIL – KELONG) Indeks Keanekaragaman : 1,63 Indeks Keseragaman : 0,47 Indeks Dominansi : 0,22

STASIUN 4 (P. RANAU – TIMUR) Indeks Keanekaragaman : 1,67 Indeks Keseragaman : 0,52 Indeks Dominansi : 0,21

STASIUN 5 (P. RANAU – BARAT) Indeks Keanekaragaman : 1,71 Indeks Keseragaman : 0,53 Indeks Dominansi : 0,21

STASIUN 6 (P. HANTU) Indeks Keanekaragaman : 1,97 Indeks Keseragaman : 0,67 Indeks Dominansi : 0,17

STASIUN 7 (P. DEDAP – TIMUR) Indeks Keanekaragaman : 1,99 Indeks Keseragaman : 0,60 Indeks Dominansi : 0,15

STASIUN 8 (P. DEDAP – BARAT) Indeks Keanekaragaman : 1,17 Indeks Keseragaman : 0,47 Indeks Dominansi : 0,40

STASIUN 9 (P. PELINTANG) Indeks Keanekaragaman : 1,58 Indeks Keseragaman : 0,44 Indeks Dominansi : 0,27

NON-ACROPORA > ACROPORA

URAIAN STASIUN ST. 1 ST. 2 ST. 3 ST. 4 ST. 5 ST. 6 ST. 7 ST. 8 ST. 9 INDEKS MORTALITAS 0,37 0,33 0,49 0,51 0,57 0,28 0,42 0,26 0,65

ANALISIS STATISTIK R2 = 0,411 (40%) R2 = 0,603 (60%) ANALISIS REGRESI GANDA y = Tutupan karang R2 = 0,411 (40%) y = 71,490 + 1,044x1 – 0,479x2 – 0,162x3 – 0,651x4 y = Indeks mortalitas R2 = 0,603 (60%) y = 1,430 – 0,123x1 – 0,001x2 – 0,10x3 – 0,13x4

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA SEDIMENTASI DENGAN TERUMBU KARANG SEDIMEN MERUPAKAN MICROSCALE CONTROL SEDIMEN YANG MEMBAWA NUTRIEN ADAPTASI PERTUMBUHAN KOLONI YANG LEBIH TAHAN TERHADAP SEDIMEN SEDIMENTASI MEMPENGARUHI KONDISI TERUMBU KARANG

KESIMPULAN Laju sedimentasi di semua stasiun pengamatan berkisar antara 0,93 – 22,82 mg cm-2 hari-1. Tingkatan dampak yang ditimbulkan masuk dalam kategori kecil – sedang dan sedang – bahaya. Jenis tesktur sedimen di semua stasiun pengamatan dapat digolongkan dalam 5 kategori yaitu pasir krikilan, pasir sedikit krikilan, lumpur krikilan, pasir lumpuran sedikit krikilan, dan pasir lumpuran krikilan. Kadar nutrien seperti nitrat dan fosfat di semua stasiun berada jauh diatas baku mutu air laut untuk biota laut khususnya karang kecuali di beberapa stasiun, kadar fosfat berada di bawah baku mutu yakni stasiun 6 (P. Hantu) dan 9 (P. Pelintang). Kondisi terumbu karang di perairan Pulau Abang termasuk dalam kategori sedang hingga baik. Persentase tutupan karang hidup berkisar antara 31,18 – 67,48%. Bentuk lifeform yang umumnya mendominasi di semua stasiun dapat dibagi dalam empat kategori yaitu Coral Foliose, Coral Massive, Coral Submassive, dan Coral Encrusting. Indeks Mortalitas karang di perairan Pulau Abang berkisar antara 0,26 – 0,65. Sedimentasi dapat memberikan pengaruh terhadap kondisi terumbu karang baik itu berkurangnya keanekaragaman dan tutupan karang hidup serta pada bentuk morfologi koloni karang.

SARAN Berdasarkan hasil penelitian, beberapa rekomendasi untuk pengelolaan ekosistem terumbu karang di perairan Pulau Abang Kota Batam antara lain adalah pengelolaan aktivitas di darat dalam upaya pengurangan run-off dari daratan dan perlindungan terhadap ikan-ikan herbivora sebagai upaya perlindungan terumbu karang. Meningkatkan kerjasama antara masyarakat dengan pemerintah sangat perlu dilakukan untuk menjaga perairan ini selain itu juga dibutuhkan komitmen dan kebijakan di semua tingkat pemerintahan terkait perlindungan ekosistem terumbu karang.

TERIMA KASIH