LISTYANI NURDIENASARI S

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
WELCOME PERTUMBUHAN &PERKEMBANGAN PADA TANAMAN
Advertisements

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
ILMU GULMA DR. IR. A.T.SOEJONO.
VI. Kalium Pendahuluan: K unsur ketiga setelah N dan P
EFEKTIVITAS PENAMBAHAN Bacillus sp.
Logam berat ? Berbahaya ? Solusi ?
Plant Beneficial Microbes and Their Application in Plant Biotechnology
Nama : Elly Istiana Maulida Prodi : Agronomi
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN
BIOLOGI Loading… KOMPETENSI MATERI VIDEO PEMBELAJARAN LATIHAN.
HUBUNGAN KUALITAS TEMPAT TUMBUH DENGAN TANAMAN/POHON
KELOMPOK 5 KULTUR SEL.
BAKTERI SEBAGAI AGENSIA HAYATI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dr.Ir. Sri Hendrastuti Hidayat, M.Sc
Lipase Termostabil dari Bakteri Termofilik Isolat Gedong Songo
Prinsip-Prinsip EKOLOGI-EKOSISTEM WIDIWURJANI
TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN Pengendalian Kimiawi pada Tanaman Padi OLEH : RIKO TRI SANDIWANTORO KELAS L AGROEKOTEKNOLOGI DOSEN PEMBIMBING.
Isolasi Protoplas.
DRA HARTIN ABDULLAH, M.Pd
SURVIVAL DAN PENYEBARAN BAKTERI PATOGEN
PEMERIKSAAN ANGKA KUMAN
HUMUSTAR (Humic Acid) PT. NOVAGRO INDONESIA
EKOLOGI MIKROBA Pertemuan ke-6 Mikrobiologi Pertanian (AET 209)
1.ADE ANGGRIAWAN 2.AGUSTINUS LV 3.NOVIANDRY MUSFA 4.RIZALDI RIZKI 5.SYAHRI ROMADONA.
PERLINDUNGAN DAN PRODUKTIVITAS TANAH
EVALUASI KESUBURAN TANAH
Disusun oleh : Eko Yuli P Hamdani Ula raja. S
Cara praktis membuat /membiakkan EM4 (Efektif mikroorganisme yang bermanfaat)
Bakteri anaerob adalah bakteri yg tidak menggunakan oksigen untuk petumbuhan & metabolismenya, namun tetap mendapatkan energi dr reaksi fermentasi. Bakteri.
PERTEMUAN III BAKTERI FIKSASI NITROGEN
Serapan Hara Daun.
Kesuburan Tanah.
TEKNOLOGII BIOFERTILIZER DAN BIOPESTISIDA
KELOMPOK FAKTOR ESSENSIIL
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
EKOFISIOLOGI.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
1. Dr. Ir. Hamim, M.Si. (penanggung jawab)
UJIAN AKHIR SEMESTER Nama : Henny Ernawati NIM : Prodi : Pendidikan Biologi Semester : 3A.
HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN SESUAI PRIORITAS NASIONAL BATCH II
UJI PEMANFAATAN BAKTERIOFAGE SEBAGAI
PERAKITAN TEKNIK PENGENDALIAN Xanthomonas oryzae TERBAWA BENIH PADI
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
Isolasi dan identifikasi Mikroorganisme
Kesuburan Tanah (2) Unsur Hara Semester Genap 2006/2007
FITO HORMON Oleh : Dr.Muhibbuddin,M.S..
FUNGSI POKOK TANAH DALAM USAHATANI BERKELANJUTAN
PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
DESKRIPSI AWAL Metabolit diklasifikasikan menjadi dua, yaitu metabolit primer dan metabolit sekunder. Metabolit primer yang dibentuk dalam jumlah terbatas.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
POTENSI BARU PENGHASIL SENYAWA ANTIMIKROBIAL DARI BAKTERI FILOSFER DAUN REUNDEU (Staurogyne longata)
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN
PERAN (MIKRO)ORGANISME TANAH
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN
BIOPESTISIDA PT AGRO LESTARI INDONESIA
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Disusun Oleh: 1. Fitriani C 2. Putri Yulian Edwart C 3. Rena C
Pertumbuhan  P P eristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi).  I Irreversibel.
Departemen Proteksi Tanaman
BIOTEKNOLOGI Bioteknologi dapat diartikan sebagai pemanfaatan organisme dan agen- agen biologi untuk menghasilkan barang atau jasa untuk kepentingan.
METODOLOGI Percobaan Lapang
Wiwit Probowati, S.Si., M.Biotech. Biofertilizer.
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan BAB 1 Oleh: Fadhilatul Huryah/
 Kalus : kumpulan sel yang aktif membelah, tidak terorganisasi dan tidak terdiferensiasi  Tujuan : untuk memperoleh kalus dari eksplan yang diisolasi.
This presentation uses a free template provided by FPPT.com KONSEP BIOKONTROL PENGENDALIAN OPT Wiwit Probowati, S.Si.,
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PEMBERIAN BAHAN ORGANIK DALAM BUDIDAYA TANAMAN KELOMPOK II AGROTEKNOLOGI III AULIA DELFIYANTY
Transcript presentasi:

LISTYANI NURDIENASARI S 611208007 RIBOTYPING PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) DARI TANAH RIZOSFER DAERAH SIRUVANI UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN TANAMAN International Journal of Advanced Life Sciences (IJALS) Volume (5) Issue (1) November - 2012 Pemila Edith Chitraselvi, R * dan David Paul Raj, RS LISTYANI NURDIENASARI S 611208007

PENDAHULUAN Peningkatan Populasi Penduduk Kendala di Negara Berkembang Membutuhkan Peningkatan Bahan Pangan Kendala di Negara Berkembang Kepadatan Penduduk Urbanisasi Peningkatan Produksi Tanaman Pangan dengan Praktek Pertanian Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan Memanfaatkan BO tanah Memanfaatkan Mikroba Tanah

RIZOSFER Tanah di sekitar daerah akar dan di bawah perakaran Situs dimana terjadi interaksi kompleks antara akar dan mikroorganisme Keanekaragaman tinggi, relatif kaya nutrisi namun kehilangan 40 % fotosintesis tanaman dari akar Tempat berkembangbiaknya berbagai macam mikroorganisme (menguntungkan, netral dan merugikan)

Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) PGPR, meliputi bakteri yang hidup bebas serta bersifat sebagai bakteri simbiotik, dapat mengatasi masalah polusi yang disebabkan oleh bahan kimia pertanian; juga berperan dalam mendorong pertumbuhan tanaman yaitu melalui : 1. Penindasan penyakit tanaman (Bioprotectants) (Kloepper, 1993), 2. Peningkatan akuisisi nutrisi (Pupuk hayati) (Piromyou et al., 2011), a. Asosiatif fiksasi nitrogen (Hong et al., 1991), b.Pelarut Fosfor menjadi bentuk yang tersedia untuk tanaman (Whitelaw, 2000), 3. Meningkatkan Fungsi Mikoriza (Garbaye, 1994), 4. Memproduksi phytohormone (Biostimulants) (Vessey, 2003). 5. Menurunkan tingkat keracunan logam berat (Burd dkk., 1998). 6. Meningkatkan pertumbuhan dan berat akar Nelson (2004).

Beberapa bakteri PGPRs penting yang banyak dipelajari dan dipasarkan adalah bakteri yang termasuk Bacillus genera, Streptomyces Pseudomonas , (Kumar et al., 2011). Peran bakteri ini adalah : Mensintesis PGPR dan pelepasan phytohormon (Indole Acetic Acid, Sitokinin, dan Giberelin) Sebagai metabolit sekunder yang mengontrol proses fisiologis seperti meningkatkan permukaan daerah perakaran dengan meningkatkan pembesaran sel dan tanggapan pembelahan sel terhadap peningkatan cahaya dan gravitasi (Karthikeyan dan Sakthivel, 2011). Meningkatkan efektivitas rhizobakteria terhadap ketersediaan nutrisi penting, berdasarkan pelarut fosfat, pengoksidasi belerang dan kelat besi dengan produksi berat molekul rendah. Kelompok rhizobakteria dapat meningkatkan serapan hara dari tanah, sehingga mengurangi kebutuhan pupuk dan mencegah akumulasi nitrat dan fosfat dalam tanah (Ashrafuzzaman et al., 2009).

TUJUAN PENELITIAN Untuk mengisolasi potensi PGPR yang tinggi dari hutan dan mengidentifikasi strain baru dalam rhizosphere padi melalui karakterisasi molekuler

METODE DAN BAHAN Pengambilan Contoh Tanah Pelarut Fosfat dan Isolasi PGPR Tanah Rizosfer padi ladang dekat Siruvani, Coimbatore, Tamil Nadu Diencerkan berseri sampai 7 kali ,kemudian disebar pada nutrisi agar dan pelat Agar King B Kultur murni diperoleh dari Isolasi dengan morfologi berbeda dan diberi pewarnaan gram Isolat di sub kultur dan disimpan pada suhu 4oC Pemilihan PGPR Efisien Permukaan Benih padi direndam dalam suspensi bakteri berumur 48 jam (108cfu / ml) selama 2 jam., sedangkan kontrolnya adalah benih yang direndam dalam air steril Benih direndam dalam ZPT , kemudian dikecambahkan dalam jaringan handuk (Metode handuk standar roll) (ISTA, 1993). Persentase perkecambahan, panjang akar dan panjang tunas (Devi dan Marimuthu, 2011) plantlet diukur dan indeks vigor benihIsolat efisien dipilih dan diambil untuk karakterisasi lebih lanjut. Pelarut Fosfat 16S rDNA Analisis Pelarut fosfat anorganik dalam bentuk kalsium fosfat diuji secara kualitatif dengan inokulasi isolat di piring Agar Pikovskaya (Pikovskaya, tahun 1948 dan Soltani et al., 2010). Zona bersih di sekitar koloni bakteri setelah 48 jam inkubasi digunakan sebagai indikasi untuk aktivitas bakteri pelarut fosfat DNA dari isolat PGPR efisien diekstraksi (Sambrook dan Russel, 2007). 16S rRNA gen diamplifikasi di thermocyler (Eppendorf thermocycler) menggunakan primer universal di bawah kondisi sebagai berikut : denaturasi awal pada 95 º C (5 menit), denaturasi pada 95 º C (30 detik), annealing pada 52 º C (30 detik), ekstensi pada 72 º C (2 menit), dan pemanjangan terakhir (10 menit). Produk diperkuat diperiksa kemurniannya dengan melakukan elektroforesis pada 1% gel agarosa dan produk yang dimurnikan diambil menggunakan kit ekstraksi gel QIA cepat (Qiagen, Hilden, Jerman). DNA yang diekstraksi dihitung (100ng/μl) dan disequencing dengan bantuan sequencer otomatis. Urutannya dibandingkan dengan urutan yang tersedia dalam database NCBI menggunakan alat online seperti BLAST dan Clustal W2 untuk identifikasi isolat

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Karakterisasi dari Rhizobakteri PGPR diisolasi dari rizosfer padi tanaman dari dua daerah dan ditetapkan sebagai RF1.1 untuk RF1.23 dan RF2.1 untuk RF2.20 dan dipelihara sebagai kultur murni. Hasil pewarnaan Gram menunjukkan bahwa kelompok koloni bakteri yang dominan dalam rizosfer adalah Gram positif sedangkan kelompok Gram negatif relatif kurang dalam kelimpahan. Pemilihan PGPR Efisien Efektivitas isolat rhizosfer untuk mendorong pertumbuhan tanaman ditentukan secara in vitro dengan menghitung indeks vigor benih dengan rumus; Indeks Vigor Benih = (panjang tunas + panjang akar) × % benih berkecambah

Pada set pertama percobaan, varietas padi CO49 diperlakukan dengan 5 isolat rizosfer RF1.2, RF1.4, RF1.7, RF1.8 dan RF1.9 terhadap kontrol tidak ada perlakuan untuk masing-masing varietas. PGPR menunjukkan perbedaan varietas dalam mendorong pertumbuhan. Di antara 5 isolat yang diuji, RF1.2 dicatat mempunyai panjang tunas tertinggi dan RF1.9 terbukti efisien dalam mendorong pertumbuhan akar. Atas dasar indeks vigor benih, isolat RF1.2 mempunyai indeks vigor terbesar (Tabel -. 1 dan Gambar 2).

Di set kedua percobaan, varietas padi CO49 diperlakukan dengan 10 isolat dari Sawah 1 dan 5 isolat dari Sawah 2 dengan kontrol untuk masing-masing varietas tanpa perlakuan. RF1.13 merupakan isolat terbaik dalam mendorong pertumbuhan tunas, RF1.16 menunjukkan panjang perakaran yang paling efisien dan indeks vigor biji paling tinggi (Tabel 2 dan Gambar. 3).

Pelarut Fosfat Isolat Rizosfir pelarut Fosfat anorganik disaring menggunakan pelat agar Pikovskaya. Pembentukan zona clearance menegaskan kemampuan bakteri untuk melarutkan fosfat anorganik dalam bentuk kalsium fosfat. Isolat RF2.18 dan RF2.4 menunjukkan jarak zona clearance 0.4cm (Gambar 4). RF1.6, RF1.10, RF1.14, RF1.2 dan RF2.19 juga menunjukkan adanya kegiatan pelarut (Tabel - 3)

Ribotyping Sequencing 16S rDNA dilakukan untuk mendorong isolat PGPR RF1.2 dan RF1.9. Urutannya dibandingkan dengan urutan yang tersedia dalam database NCBI menggunakan alat BLAST. Hasil kesamaan urutan mengungkapkan isolat RF1.2 sebagai Bacillus subtilis subsp. (99% homolog) dan RF1.9 sebagai Paenibacillus provencensis. Didapatkan Urutan parsial 16S rDNA yang disampaikan dalam database NCBI dan nomor Aksesi (JQ389019 - RF1.2, JQ290348 - RF1.9).

KESIMPULAN Organisme tanah berperan penting dalam memelihara kesuburan tanah terutama organisme rhizosfer karena interaksi mereka dengan akar tanaman. Mikroorganisme PGPR memiliki efek langsung terhadap pertumbuhan tanaman yaitu memproduksi fitohormon, pelarut fosfat, pengeksekusi besi, memberi perlindungan terhadap patogen tanaman melalui antibiosis dan persaingan. Mikroba rizosfir merupakan alat potensial untuk pertanian berkelanjutan. PGPR penting dalam mendorong praktek pertanian yang ramah lingkungan dan dapat mengeksplorasi berbagai organisme untuk dimanfaatkan sebagai pupuk hayati

SEKIAN SEMOGA BERMANFAAT TERIMA KASIH