IDENTIFIKASI NOVEL DEHIDRASI TRANSKRIP RESPONSIF DARI TOSSA RAMI (CORCOHRUS OLITORIUS L.) Identification Of A Novel Dehydration Responsive Transcript From.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Reaksi PCR Drs. Sutarno, MSc., PhD..
Advertisements

Bagaimana mengukur diversitas genetik? - Marka molekuler - Reaksi PCR
Research of total levels on DNA methylation in plant based on HPLC analysis By : Qiang Chen1,2, Siyuan Tao1, Xiaohua Bi2, Xin Xu1, Lanlan Wang3, Xuemei.
Ekspresi gen Turnip Mosaic Virus (TuMV) pada Sawi Cina (Brassica rapa)
DWI ANITA SURYANDARI Departemen Biologi Kedokteran FKUI
Logam berat ? Berbahaya ? Solusi ?
Genetika Molekuler.
Molecular characterization of XVSAP1, a stress-responsive
DNA (Gene) Rearrangement
Bipolar Junction Transistor (BJT)
Analisis DNA Sampel Ikan : Sampel ikan diambil dari ikan yang mati selama perlakuan yang menunjukkan gejala klinis terkena KHV, seperti pada insang terdapat.
Fumarate hydratase (EC )
Transkripsi By Lina elfita.
Dipresentasikan oleh : Dwita Oktiarni ( ) Neneng Yusri P ( )
Meningkatkan Produksi Durian Dengan Sistem Grafting
RISET MAHASISWA JENJANG S2 – S3 TAHUN 2007 Analisis Polimorfisme Gen TCR  dan TCR  : Pengaruhnya Terhadap Expresi Protein BRLF1 pada Penderita Karsinoma.
Lipase Termostabil dari Bakteri Termofilik Isolat Gedong Songo
Prinsip-Prinsip EKOLOGI-EKOSISTEM WIDIWURJANI
Proses biologis dalam sel Prokariot (Replikasi)
MARKA GEN DALAM SELEKSI TANAMAN
Analisa mtDNA dengan Metode DHPLC
Fondasi biokimia KI3061 Zeily Nurachman.
Bipolar Junction Transistor (BJT)
Isolasi Protoplas.
Teknologi DNA Rekombinan
Teknik Analisis Fragmen DNA Sebagai Dasar REKAYASA GENETIKA
Tobacco Mosaic Virus (TMV)
NAMA : SEPTIAN TRIADI SYAHPUTRA NIM :
Kultur organ tumbuhan Departemen Biologi
PERUBAHAN ASAM AMINO GLN MENJADI LEU PADA KODON rpoB513 Mycobacterium tuberculosis L1 RESISTEN RIFAMPIN Puti Syahrani ( ) Pembimbing: A. Saifuddin.
ASAM NUKLEAT & PROTEIN FARMASI – FMIPA, UHAMKA 2007 Priyo Wahyudi.
Eksplorasi protein dan proteom
DEPARTEMEN BIOKIMIA FMIPA IPB
Kartuti DNA SEQUENCING.
DETEKSI FOOD INGREDIENT DAN CEMARAN PRODUK
Mekanisme Rekombinasi
PCR 21 Juni 2016.
PENGANTAR BIOLOGI MOLEKULER
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
KAJIAN SIFAT BIOEKOLOGI DAN BIOMOLEKULER VIRUS
OPTIMASI TEKNIK REGENERASI TANAMAN NILAM SECARA IN VITRO
DETEKSI VIRUS MELALUI ENZYME- LINKED IMMUNOSORBENT ASSAY (ELISA)
APLIKASI BIOLOGI MOLEKULER PADA DIAGNOSIS PENYAKIT
ASAM NUKLEAT SEBAGAI BAHAN GENETIK
PASCA UTS SEMESTER GENAP T.A. 2014/2015
PRESENTASI BIOLOGI.
Ekstraksi DNA.
PENETAPAN POTYVIRUS ISOLAT INDONESIA
VIROLOGY.
PROSEDUR Deteksi Fragmen Spesifik Gen cyt b Berbagai Jenis Ternak
Penentuan Akurasi dan Presisi Mikropipet PCR gen aktin dari zebra fish
KEGIATAN PENELITIAN SELANJUTNYA
POTENSI BARU PENGHASIL SENYAWA ANTIMIKROBIAL DARI BAKTERI FILOSFER DAUN REUNDEU (Staurogyne longata)
ISOLASI DNA Nama : Yudhistira Wharta Wahyudi NIM :
Analisis DNA Sampel Ikan : Sampel ikan diambil dari ikan yang mati selama perlakuan yang menunjukkan gejala klinis terkena KHV, seperti pada insang terdapat.
ISOLASI/EKSTRAKSI DNA(1x)
Pemotongan Dengan Enzim Restriksi Pembuatan cDNA Melalui Transposom
Disusun Oleh: 1. Fitriani C 2. Putri Yulian Edwart C 3. Rena C
Kelompok 2 : 1. Rosa Indrianingsih 2. Fatimah Hanan 3. Feni Permatasari 4. Izdihar Ulfah 5. Lafifatus Solekha 6. Nurul Istikomah 7. Fety Rosana 8. Ria.
+ Asam Nukleat Oleh: Fitri Aldresti Off B.
SEJARAH PERKEMBANGAN BIOMOL → STUDI TENTANG DASAR2 MOLE-
Sejarah Bioinformatika
PCR based techniques.
METODOLOGI Percobaan Lapang
VIROLOGY.
Susi Novaryatiin, S.Si., M.Si.
Elma Fadrita Rahman Dosen Pengampu : Prof. DR. SUMARYATI SYUKUR ISOLASI DNA.
Teknologi Polymerase Chain Reaction (PCR) 9 PCR By : Nurjannah Bachri.
POLYMERASE CHAIN REACTION Amplifikasi DNA
Pengamatan Seluler dan Aseluler Mikroorganisme “Virus” Munawir Umakaapa.
Transcript presentasi:

IDENTIFIKASI NOVEL DEHIDRASI TRANSKRIP RESPONSIF DARI TOSSA RAMI (CORCOHRUS OLITORIUS L.) Identification Of A Novel Dehydration Responsive Transcript From Tossa Jute (Corcohrus olitorius L.) Sazia Sharmin, Mahdi Muhammad Moosa, Md. Shahidul Islam, Inamul Kabir, Arzuba Akter and Haseena Khan Presentasi : Murni Setyo Rahayu

PENDAHULUAN Scientific classification Kingdom:Plantae (unranked):Angiosperms (unranked):Eudicots (unranked):Rosids Order:Malvales Family:Malvaceae Subfamily:Grewioideae Genus:Corchorus L. Serat dari Corchorus (dikenal sebagai rami/goni) yang paling banyak dibudidayakan serat nabati setelah kapas. Tanaman serat ini adalah produksi utama Bangladesh dan salah satu serat utama di India. Dengan demikian, pengembangan varietas ini dengan peningkatan resistensi terhadap kedua cekaman biotik dan abiotik kondisi memiliki kepentingan ekonomi yang cukup besar.

METODE 1.Perlakuan stres bibit tanaman  Bibit diinkubasi pada suhu kamar tanpa cahaya selama 2 hari di petridish yg berisi air.  Bibit yang berkecambah diperlakukan stres pada kondisi yg berbeda seperti suhu rendah, dehidrasi, jamur dan asam absisat (ABA) yg dimulai pd hari ketiga perkecambahan.  Pemberian jamur dilakukan dengan penyemprotan suspensi Macrophomina phaseolina.  Perlakuan dehidrasi, bibit diberi 50 mM manitol untuk menciptakan lingkungan yang mirip dengan defisit air. Konsentrasi manitol adalah meningkat menjadi 100 mM pada hari ke-5.  Stres garam diterapkan dengan menambahkan 50 mM NaCl hari ke- 3. Konsentrasi meningkat dengan 50 mM per hari, mencapai 150 mM NaCl pada hari ke-5  Temperatur rendah dilakukan dengan menumbuhkan bibit pada 14 O C dalam inkubator dari hari ke-3.

2.Isolasi DNA dan RNA  DNA genom dari Corchorus yang berbeda diisolasi dengan metode CTAB.  RNA diisolasi dengan Reagen Trizol (Invitrogen).  Isolasi jaringan RNA spesifik, daun, batang dan akar dipotong-potong, dan dimasukkan ke N2 cair. 3.Identifikasi dehidrasi responsive salinan Transkrip diidentifikasi sebagai band tambahan saat RT (Reverse Transcriptase) -PCR dari gen responsif stres dingin, LDLP (Low Density Lipoprotein Like Protein) dari C. olitorius menggunakan RevP primer. RT-PCR dilakukan dengan menggunakan RNA diisolasi dari C. olitorius tumbuh di bawah kondisi normal. Ini Band tambahan diekstraksi dari gel agarosa menggunakan QIAGEN MinElute Gel Extraction Kit dan sequencing (1 St Basis PTE Singapore) menggunakan ForP dan RevP sebagai primer. Gene primer spesifik (GSPF1, GSPR1 dan GSPR2) untuk transkrip itu dirancang menggunakan Primer3Plus. Primer ini digunakan untuk urutan CDS parsial (Coding sequence) dari drp dari C. capsularis, C. tridens, C. aestuans, C. pseudo-olitorius, C. trilocularis.

4.Semikuantitatif RT-PCR RNA total diisolasi dan dihitung menggunakan NanoDrop (ND-1000). Poli (A) RNA diisolasi dari RNA total dengan menggunakan mRNA ekstraksi kit (SIGMA, MRN 10kt, 046k6879) dan diukur. Untai pertama cDNA disintesis dari 50 ng mRNA menggunakan gen primer spesifik GSP-R2. Amplifikasi dilakukan selama 25 siklus menggunakan primer GSP-F1 dan GSP-R2 (95 ° C selama 40 detik, 58 ° C selama 40 detik, dan 72 ° C selama 50 detik). Gen β-aktin digunakan sebagai standar internal reverse transcriptase PCR. 5.5 'RACE 277 bp urutan di ujung 5 'dari transkrip ditentukan oleh Amplifikasi 5'- Rapid cDNA Ends (RACE) protokol. Untai pertama cDNA dari mRNA menggunakan GSPR1 primer. Pemurnian untai pertama cDNA dan TdT tailing dilakukan seperti yang direkomendasikan (5 'sistem RACE, Invitrogen Corporation, Carlsbad, CA). Putaran pertama PCR cDNA target dilakukan dengan menggunakan primer GSPR2 untuk 35 siklus (95 ° C selama 1 menit, 55 ° C selama 1 min, dan 72 ° C selama 2 menit).

6.Southern blot 7.Northern blot 15 ug DNA dicerna dengan Eco RI dan Sac I dan ukuran-difraksinasi pada 1% gel agarosa kemudian ditransfer ke nilon bermuatan positif membran (Amersham Hybond ™-N). Probe disintesis dari produk RT-PCR menggunakan primer GSP-F1 dan GSPR2 dan Dig pelabelan asam nukleat dan deteksi kit (Roche, IN). Petunjuk produsen tentang hibridisasi dan kondisi deteksi (probe 10 ng / mL, dicuci dengan 0.5x SSC, 0,1% SDS). 10 ug RNA dipisahkan oleh elektroforesis di 1X MOPS dan ditransfer ke bermuatan positif nilon membran (Amersham Hybond ™-N). Probe yg disintesis dari produk RT-PCR dengan menggunakan primer GSPF dan GSPR2 dan Dig asam nukleat pelabelan dan deteksi kit (Roche, Cat No ). Petunjuk produsen tentang hibridisasi dan kondisi deteksi (probe 10 ng / mL, dicuci dengan 0.1X SSC, 0,1% SDS).

8.Urutan perakitan dan analisis Urutan dari gel diekstrak Band dan 5 'RACE dirakit menggunakan CAP3 dari PBIL web-server. Urutan Coding diidentifikasi menggunakan ESTScan2. Pohon filogenetik menggunakan MEGA4 dengan metode UPGMA dengan parameter standar. Beberapa sequence aligment dilakukan dengan menggunakan Clustalx. Protein sekunder Struktur diperkirakan dari webserver.

PEMBAHASAN Gambar 1. Blot Selatan drp setelah Eco RI (a) dan Sac I (b) pencernaan. Panah menunjukkan band yang probe hibridisasi. Gambar 2. RT-PCR RNA diisolasi dari batang, akar dan daun (S, R dan L singkatan batang, akar dan daun, masing- masing).

Gambar 3. Semikuantitatif RT-PCR dari drp (top) dan aktin kontrol (bawah) di bawah tekanan yang berbeda kondisi (N, L, S, D, F dan A singkatan Normal, Eksperimental, suhu rendah, Salt, Dehidrasi, Jamur dan ABA perawatan, masing-masing). Gambar 4. Blot Utara drp bawah berbeda kondisi stres (N, L, S, D, F and A singkatan Normal, Experimental, Low temperature, Salt, Dehydration, Fungal and ABA treatment, respectively). rRNA ditampilkan di bawah sebagai control untuk pembebanan yang sama.

Gambar 5. Segmen) Sangat lestari yang diterjemahkan urutan protein gen drp dari berbagai Corchorus spp, B) Prediksi susunan sekunder segmen dilestarikan. Baris terakhir menunjukkan consensus Struktur sekunder dari berbagai metode prediksi.

A Corchorus_olitorius SAPKARQRCVADGKQVNIPAPSYDAMGGRIAE Corchorus_capsularis SAPKARQRCVADGKQVNIPAPSYDAMGGRIAE Corchorus_tridens SAPKARQRCVADGKQVNIPAPSYDAMGGRIAE Corchorus_pseudo-olitorius SAPKARQRCVADGKQVNIPAPSYDAMGGRIAE Corchorus_trilocularis SAPKARQRCVADGK LVNIPAPSYSAMGGRIAE Corchorus_aestuans SAPKARQRCVADGKQVNIPAPSYNAMGGRIAE *** *** **** **** ******** * * ****** B | | | UNK_ S A P K A R Q R C V A D G K Q V N I P A P S Y D A M G G R I A E DPM c t c h h h h h h e h t c c c e c c c c c c c c h h c c h h c c DSC c c c c c e e e e e c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c GOR1 h h h h h h e e e e e t t t e e e e e e c e e e e h h h h h h h GOR3 c c c c h h h e e h h c c c e e c c c c c c c c c c c c e e h h HNNC c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c MLRC c c c c c c e e e e c c c c c e c c c c c c c c c c c c c c c c PHD c c c c c c c h h h h c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c Predator c c c h h h h h h h c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c SOPM c c c c c c h e e e c t t c c c c c c c c c c c h h t c h h h h Sec.Cons. c c c c c ? h e e e c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c c Sequence length : 32

Gambar 6 Hubungan Evolusi 6 spesies Corchorus, poplar dan beras. Persentase pohon mereplikasi di mana taksa terkait terkelompok bersama di tes bootstrap (10000 ulangan) ditunjukkan di samping cabang. Variasi Tingkat antara situs dimodelkan dengan distribusi gamma (parameter bentuk = 1).

KESIMPULAN Novel dehidrasi transkrip responsif dari tossa rami (Corcohrus olitorius L.) yang menunjukkan penurunan ekspresi bawah tekanan dehidrasi. Studi spesifik jaringan Ekspresi mengungkapkan bahwa transkrip dinyatakan dalam akar, tunas dan daun dalam kondisi normal. Pencarian dari transkrip homolog gagal pada identifikasi bagian karakter fungsional di lain spesies tanaman.