TEORI ANTROPOLOGI NON POSITIVISTIK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perbedaan Dasar Antara Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif Oleh: Jonathan Sarwono di edit: S. Bekti Istiyanto.
Advertisements

SOSIOLOGI AGAMA PRODI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEMESTER VI PERTEMUAN II
TEORI ANTROPOLOGI NON POSITIVISTIK
Mutia Rahmi Pratiwi Jurusan Ilmu Komunikasi UDINUS Semarang
Dédé Oetomo, PhD Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan Pusat Penelitian Humaniora, Kebijakan Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat.
Uun Sancahya Hendrayana Sukma
KONSEPTUAL TEORI KOMUNIKASI
Paradigma Positivistik & Konstruktivistik
METODE DAN PENDEKATAN DALAM STUDI FILSAFAT POLITIK
Penelitian Kualitatif
ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian …next.
Kerangka Konsep/Pemikiran Landasan Teori & Kajian Pustaka
ILMU PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
TEORI Mendefinisikan Teori Hubungan antara Teori dan Pengalaman
Metodologi Penelitian Kualitatif
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Ditinjau dari Berbagai Aspek
PSIKOLOGI – UNTAR metodologi penelitian kualitatif ninawati
Sejarah Pemikiran Sains
Metodologi Penelitian, Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora
Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Bab 6 Perspektif Post Positivisme :Kritik Terhadap Positivisme
PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 3
Konsep dan Teori Hartanto, S.I.P, M.A.
Kuantitatif VS Kualitatif
SEJARAH PENELITIAN KUALITATIF
Perbedaan Dasar Antara Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif
Teori tindakan Elearning kedua.
PARADIGMA PENELITIAN SUATU PENDEKATAN PENELITIAN SELALU MELIBATKAN ASUMSI FILOSOFIS (PARADIGMA) DAN METODE YANG BERBEDA-BEDA.
Paradigma Positivistik & Konstruktivistik
METODE PENELITIAN KEBUDAYAAN TENTANG PARADIGMA-PARADIGMA/ANALISIS-ANALISIS KEBUDAYAAN MENURUT PANDANGAN PROF. DR. HEDDY SHRI AHIMSA-PUTRA, M.A., M.Phil.
KUALITATIF VS KUANTITATIF
Pendekatan ilmiah vs non ilmiah
M I P METODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN Dewi Kurniasih
PERLUNYA METODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN
PERKEMBANGAN METODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN Dewi Kurniasih
Ruang lingkup antropologi
FILSAFAT ILMU.
Muhammmad Noor Hidayat Jurusan Ilmu Komunikasi UDINUS Semarang
Bab 2 Paradigma Penelitian Kualitatif
KONSEP DASAR PENELITIAN ILMIAH
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
M I P METODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN Dewi Kurniasih
Merancang Penelitian Sesi – 1 Seminar Komunikasi
Soal-soal: Terdapat dua ruang lingkup penelitian Komunikasi Antarbudaya. Sebutkan dan jelaskan ruang lingkup tersebut! Dalam komponen budaya, Asante (1980)
PENDEKATAN KUALITATIF: METODE PENELITIAN ETNOGRAFI
Pertemuan iii.
PARADIGMA DAN TEORI SOSIAL
Teori Dasar (2).
TEORI DAN KONSEP Istilah TEORI dapat didefinisikan secara berbeda oleh peneliti dari latar belakang PARADIGMA yang berbeda. Pengertian TEORI secara umum:
(IBD) ILMU BUDAYA DASAR Kian Amboro, M.Pd.
Paradigma & Teori..?? Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam.
TEORI ANTROPOLOGI POSITIVISTIK
PERKEMBANGAN METODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN Dewi Kurniasih
PARADIGMA DAN RAGAM PENELITIAN
METODE PENELITIAN ILMIAH
ANTROPOLOGI BUDAYA Pertemuan ke 3 “Metode Ilmiah Antropologi”
Pengetahuan Pengetahuan didefinisikan sebagai apa yang diketahui oleh seseorang tentang sesuatu. Dalam pengertian tersebut pengetahuan mempunyai subyek,
PARADIGMA PENELITIAN Apakah Paradigma Penelitian itu……?
PERSPEKTIF SOSIOLOGI DALAM PENELITIAN KUALITATIF
HOW TO DO MEDIA & CULTURAL RESEARCH
HAKIKAT PENELITIAN 1. Ilmu Kealaman dan Ilmu Sosial Humaniora
OLEH: KELOMPOK 1 LAILA FITRIYAH LH AHMAD ZWAGERI METODOLOGI PENELITIAN NON-POSITIVISME.
Paradigma Positivistik & Konstruktivistik
ILMU PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
Psikologi Lintas Budaya
TEORI DAN METODE PENELITIAN
ANTROPOLOGI.
TEORI DAN METODE PENELITIAN ANTROPOLOGI BUDAYA
Metode Penelitian Sastra
DUA ALIRAN POSITIVISTIK POSTPOSITIVISTIK JENIS KUANTITATIF KUALITATIF Bebas nilai.
Transcript presentasi:

TEORI ANTROPOLOGI NON POSITIVISTIK Pertemuan III Tema : Mengenal Paradigma Non Positivisme

Gagasan Mengenai Ilmu Sosial Seringkali dikatakan bahwa ilmu sosial adalah ilmu-ilmu lunak yang berbeda secara jauh dengan ilmu alam, kurang ilmiah, tidak dapat melakukan eksperimen dengan mengendalikan semua variabel, karena itu ilmu sosial tidak bisa memprediksi kejadian sosial dengan akurasi muthlak. Dalam perjalanannya, ilmu sosial memang jelas berbeda jauh dengan ilmu alam. Metode dalam ilmu alam tidak bisa diterapkan dalam ilmu sosial karena ilmu sosial mempelajari manusia yang menyertakan persoalan makna di dalamnya.

Rasionalis Vs Relativis Ada dua pandangan dalam ilmu sosial yakni : Rasionalis, berkeyakinan bahwa standart-standart universal dari pikiran manusia adalah bebas konteks dan benar adanya sehingga terjemahan, interpretasi dan eksplanasi adalah benar adanya. Relativis, berpandangan bahwa semua standart pikiran bergantung pada konteks sosial yang menyertainya sehingga terjemahan, interpretasi dan eksplanasi adalah bersifat parsial dan problematik.

Paradigma Positivistik Rasionalis Vs Relativis adalah perbedaan pemikiran yang didasarkan atas perbedaan paradigma dalam ilmu sosial. Paradigma adalah suatu perspektif atau cara berpikir yang di dalamnya terdapat banyak teori-teori kecil. Positivistik berpendapat bahwa ilmu sosial serupa dengan ilmu alam sehingga tujuan dari ilmu sosial adalah membuat analisis kausalitas untuk memperlihatkan hubungan atau sebab akibat diantara berbagai unsur kebudayaan atau fenomena sosial budaya.

Paradigma Non Positivistik Paradigma ini berargumen bahwa tujuan ilmu sosial bukanlah mencari hukum-hukum umum seperti halnya ilmu alam namun mencari pemahaman atas suatu fenomena sosial yang terjadi Non positivistik menekankan pentingnya “makna” dalam memahami fenomena sosial budaya Paradigma ini berkeyakinan bahwa ilmu alam berbeda jauh dengan ilmu sosial sehingga metode dan teknik analisis datanya juga berbeda

Namun…. Secara paradigmatik Ilmu sosial memang berbeda dengan ilmu alam, khususnya dalam hal objek studi yang berimplikasi pada metodologi. Ilmu sosial tidak berusaha menerapkan hukum-hukum untuk mencari “universalitas” karena prinsip verstehen membuat ilmuwan sosial mencari “pemahaman” dan “penjelasan” mengenai suatu kejadian sosial atau juga perilaku manusia

Antropologi Sebagai Ilmu Sosial Tujuan dari disiplin Antro adalah : Menjelaskan perbedaan dan persamaan antara kebudayaan manusia yang tersebar di segala penjuru dunia Mencari jawaban atas perubahan kebudayaan manusia Menjelaskan fenomena sosial budaya yang terjadi dalam kehidupan manusia Menjelaskan perilaku manusia Semuanya adalah pertanyaan dasar dari Antropologi yang harus dicari jawabannya melalui penelitian ilmiah.

Perspektif dalam Antropologi Perspektif adalah suatu cara pandang yang merupakan penekanan pada aspek tertentu dan menjadikan aspek-aspek yang lain sebagai lingkungan yang mendukungnya. Ada 3 macam perspektif yakni Perspektif masyarakat dan kebudayaan Perspektif waktu (sinkronik dan diakronik) Perspektif konstelasi teori (gabungan diantara 1 dan 2)

Perspektif Masyarakat & Kebudayaan Masyarakat (satuan sosial) dan kebudayaan (gagasan, aturan, keyakinan yang dimiliki bersama) Fungsionalisme: bagaimana masyarakat terorganisir; Evolusi: bagaimana masyarakat bisa berhubungan satu sama lain?; feminisme: bagaimana hubungan antar laki-laki dan perempuan dalam masyarakat? Hermeneutika: bagaimana simbol dalam sebuah kebudayaan masyarakat?

Perspektif Waktu Pendekatan yang memandang penting sejarah dan rangkaian kejadian yang bermakna dalam antropologi Contoh : evolusi dan difusi Perspektif diakronik : menggambarkan unsur-unsur kebudayaan sepanjang waktu Perspektif sinkronik : hubungan antar unsur-unsur kebudayaan dalam waktu yang sama (mencoba menjelaskan kebudayaan tanpa acuan waktu tertentu)

Seberapa penting sebuah teori dalam suatu disiplin ilmu? Teori : suatu cara bagi kita untuk memahami realitas atau fenomena. Mirip dengan etnografi yang berfungsi untuk memahami suatu masyarakat/kebudayaan. Dalam antropologi, teori berkaitan erat dengan etnografi. Sebuah etnografi tanpa teori adalah sebuah deskripsi, dan sebuah teori tanpa etnografi adalah sebuah omong kosong belaka.

Teori memiliki 4 elemen dasar Pertanyaan (mengapa kebudayaan berubah; bagaimana cara melihat kebudayaan). Asumsi (society as an organism; culture as a text, dsb). Metode (yang dibangun sepanjang fieldwork). Bukti (bukti harus berkorelasi dengan pertanyaan, artinya bukti harus bisa menjawab pertanyaan yang diajukan).

2 hal yang menjadi ciri khas metode Antropologi 1. Mengobservasi suatu masyarakat sebagai kesatuan untuk melihat setiap elemen yang membuat masyarakat bisa terbentuk atau melihat fungsi dari tiap-tiap elemen cth. Bagaimana politik bisa melengkapi ekonomi atau kekerabatan? 2. Membandingkan suatu masyarakat dengan masyarakat yang lain untuk mencari persamaan atau perbedaan namun dalam konteks komparasi yang sepadan.